PROGRAM STUDI FARMASI STIKES PRIMA INDONESIA 01 NOVEMBER 2019 • Solubilisasi adalah proses peningkatan kelarutan dari senyawa yang tidak larut atau hanya sedikit larut dalam air dengan adanya koloidal (misel)
• Solubilisasi dianggap sebagai suatu partisi antara
misel (yang dibentuk oleh surfaktan) dengan air. • Misel adalah suatu kelompok molekul atau ion surfaktan yang mempunyai ukuran dan besar yang khas terhadap suatu pelarut.
• Misel dapat melarutkan kelarutan zat-zat yang
sukar larut.
• Bila suatu surfaktan dilarutkan atau didispersikan
ke dalam air pada konsentrasi yang sangat rendah, akan terjadi pemekatan pada antar permukaan udara-cairan, yang selanjutnya akan menutupi seluruh permukaan tersebut • Pada konsentrasi yang lebih besar, kelebihan surfaktan tidak dapat diabsorbsi lagi pada antar permukaan, karena antar permukaan telah jenuh sehingga kelebihannya akan tertinggal di dalam cairan dimana molekulnya membentuk kelompok- kelompok yang disebut misel
• Konsentrasi surfaktan pada saat terbentuk misel
disebut titik CMC (Critical Micelle Concentration) Surfaktan ( surface active agents) dikelompokkan menjadi :
1. Surfaktan anionik = muatan (-)
Golongan surfaktan dimana gugus polar dan nonpolar umum berkaitan langsung membentuk suatu molekul dengan bagian aktifnya bermuatan negatif Misalnya : derivat sulfonat
2. Surfaktan kationik = muatan (+)
Golongan surfaktan dimana gugus polar dan nonpolar umumnya berikatan langsung membentuk suatu molekul dengan bagian aktifnya bermuatan (+) Misalnya : garam dengan rantai panjang amina primer, sekunder, tersier 3. Surfaktan amfoterik = bisa bermuatan (+) dan (-) Golongan surfaktan dimana gugus polar dan nonpolar berikatan langsung membentuk suatu molekul dengan bagian aktifnya bermuatan (-) dan (+)
4. Surfaktan nonionik tidak bermuatan
Adalah golongan surfaktan dimana gugus polar dan nonpolar berikatan langsung membentuk molekul dengan bagian aktifnya tidak bermuatan Contoh : Ikatan ester, contoh : tween, Myrj Ikatan eter, contoh : Brij, emulgid Ikatan amida, contoh : ethomida 3-6 : Emulgator A/M 7-9 : Zat Pembasah 8-18 : Emulgator M/A 13-15 : Detergen 15-18 : Solubilizing agent • Zat pembasah berfungsi untuk memperkecil sudut kontak sehingga air dan zat aktif lebih dekat. • Bilangan agregasi misel adalah Jumlah unit molekul surfaktan yang membentuk misel. • Bilangan agregasi misel dari surfaktan nonionik dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan: n = Mm/Mo N= bilangan agregasi molekul Mm = berat misel Mo = Bobot molekul dari surfaktan • Bilangan agregasi misel dipengaruhi oleh tipe surfaktan, suhu, pelarut dan elektrolit dalam sistem • Sifat dari larutan surfaktan berubah degan terbentuknya misel. a. Struktur surfaktan b. Penambahan elektrolit c. Penambahan zat organik d. Suhu e. pelarut 1. Tergantung dari konentrasi surfaktan 2. Di sekitar nilai CMC, misel berbentuk sferis dan dalam konsentrasi yang lebih tinggi, misel berbentuk silindris. 3. Pada media air, misel yang berbentuk sferis mempunyai gugus hidrofilik pada bagian luar dan guus hidrofobik pada bagian dalam Penetapan CMC dapat dilakukan dengan pengukuran sifat fisikokimia menurut beberapa cara : 1. Tegangan permukaan 2. Tegangan antar permukaan 3. Tekanan osmotik 4. Konduktifitas ekivalen 5. solubilisasi Pada sediaan solubilisasi, zat aktif dapat berada pada :
a. Di dalam inti misel
b. Pada polisade c. Pada permukaan d. Pada rantai hidrokarbon Kemampuan solubilisasi surfaktan karena perbedaan panjang rantai lipofil dan hidrofil.pdf
Pengaruh Bentuk Sediaan Farmasi Terhadap Aktivitas