Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM FISIOLOGI VERTEBRATA

“Gerak Refleks pada Katak”

Kelompok D:
Dhya Nadhifah (06091381722062)
Hasiratul Qudsiyah (06091381711075)
Iis Damayanti (06091381722066)
Miftahul Jannah (06091381722052)
Dosen Pengampu:
M. Galih Syaifullah (060912817220 Dr. Adeng Slamet, M.Si

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Pendidikan Biologi


(S1 Kampus Palembang)
2019
Judul:
Gerak Refleks pada Katak

Alat dan Bahan


a. Penusuk
b. Statif
Judul : Refleks Pada Manusia c. Pinset
d. Beaker glass 50 ml (2 buah)
Tujuan : e. Asam cuka
Mempelajari gerak reflek tungkai f. Papan bedah
belakang dan depan g. Rana tigrina
I. Prosedur kerja
1) Tusuklah bagian otak katak dengan penusuk. Letakkan katak di papan bedah. Seekor katak yang
otaknya dirusak disebut binatang reflek (spinal animal) yaitu binatang yang hanya mempunyai sumsum
tulang belakang sebagai pusat saraf. Sebelum memulai percobaan ditunggu dulu beberapa menit,
supaya keadaan shock yang terjadi karena penusukan otak hilang sama sekali.

2) Bila katak ini diletakkan di atas meja akan memperlihatkan sikap tubuh tidak seperti biasanya yaitu
tampak berbaring di atas perutnya tidak terjadi gerak spontan.

3) Bila dibaringkan telentang maka katak itu tidak akan berbalik kembali. Jadi, reflek koreksi sikap sudah
hilang, disebabkan sudah terputusnya hubungan antara labirin dan sumsum tulang belakang (traktus
vestibularis spinalis).

4) Kaitkan rahang bawah katak dengan alat penggantung (akitan) yang disangkutkan pada klem statif
sehingga katak letaknya dalam keadaan tergantung bebas.
5) Pijit salah satu kaki belakang dengan pinset secara perlahan-lahar, sampai kaki tertarik ke arah tubuh yang
disebut reflek menghindari (reflek fleksi)

6) Jepitlah kaki sebelahnya sampai kaki yang dijepit akan ditarik sedang kaki yang sebelahnya yang masih
dibengkokkan akan diluruskan. Catat lamanya penarikan kaki tersebut.

7) Bila kaki belakang dijepit lebih keras maka reflek tidak hanya pada satu kaki yang satu saja, tetapi juga
terlihat pada kaki belakang yang sebelahnya dan mungkin juga kedua kaki depan. Hal ini terjadi karena
adanya perluasan reflek, akibat rangsang yang diperkuat (proses irradiasi). Catat lamanya waktu penarikan
kaki yang sebelah lainnya.
8) Ambillah dua buah heaker gelas, Satu disi air ledeng dan satu lagi dengan asam cuka. Celupkan salah satu kaki katak ke
dalam larutan asam cuka tersebut. Catat waktu yang diperlukan sampai timbul tanggapan berupa gerakan penaikan kaki
(reflek penarikan) dari dalam gelas yang berisi asam tersebut atau mungkin terjadi pada kaki yang sebelahnya untuk
menghapus asam dari kaki yang dicelupkan tadi (refick menghapus). Bila reflek ini tidak terjadi celupkan seluruh kakinya
ke dalam asam cuka. Dengan mencelupkan sebagian besar kulit kaki ke dalam asam tentukan waktunya sampai terjadi
reflek penarikan serta reflek menghapus. Setiap kali selesai dengan satu percobaan, kaki katak harus dicuci dengan cara
memasukkan ke dalam beaker gelas yang berisi air.

9) Rusakkan sumsum tulang belakang sedalam 1 em dengan penusuk katak. Ulangi percobaan dengan memberikan
rangsang.

10) Sekarang rusaklah seluruh sumsum tulang belakangnya. Ulangi percobaan ini dan simpulkan hasilnya.
Hasil Pengamatan

Sumsum tulang
Seluruh sumsum
belakang katak
No. Perlakuan Tungkai Otak dirusak tulang belakang
dirusak 1 cm
dirusak
Keterangan :
C = Cepat
1 Dipijit Kanan L TR TR S = Sedang
L = Lambat
Dijepit
2 Kanan S L TR TR = Tidak
biasa ada Respon

3 Dijepit kuat Kanan C S TR

4 Asam cuka Kanan C S TR


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum menunjukkan bahwa:


1. Ketika otak katak dirusak gerak reflek katak berlangsung cepat, sedangkan perusakan 1
cm sumsum tulang belakang katak gerak refleknya cenderung lambat, dan perusakan
seluruh tulang belakang gerak reflek katak cenderung lambat dan bahkan tidak ada
pergerakan.

2. Dalam gerak refleks sumsum tulang belakang memiliki peran penting yang
menghubungkan banyak interneuron, sumsum tulang belakang terdapat serabut-serabut
syaraf penghubung menghantarkan impuls-impuls menuju kornu anterior medula spinalis.
Semakin lebar kerusakan sumsum tulang belakang, responnya akan semakin melemah
sehingga gerak refleks semakin lambat atau tidak dapat terjadi pergerakan sama sekali.

3. Perlakuan yang paling mempengaruhi adalah dengan pemberian asam cuka, karena
asam cuka menimbulkan efek yang menyakitkan bagi katak sehingga memicu terjadinya
gerak refleks.

Anda mungkin juga menyukai