Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
perkembangan struktur
perkembangan janin
EPIDEMIOLOGI
Insidens penyakit jantung
bawaan sekitar 6-13 dari
1000 kelahiran hidup,
1.PJB asianosis
2.PJB sianosis
Berdasarkan kelainan anatomis, PJB secara garis
besar dibagi atas 3 kelompok:
PREVALENSI
Kurang lebih 5-10% penyakit jantung bawaan sering
ditemukan pada bayi prematur dengan berat badan lahir
rendah (BBLR)
Kriteria diagnosis
DAP kecil
Anamnesis
Biasanya asimtomatik
Pemeriksaan fisis
Auskultasi
Komponen pulmonal (P2) normal
Bising kontinyu (machinery murmur) derajat 1-
4/6, jelas terdengar di daerah infra klavikularis kiri
DAP besar
Anamnesis
Gagal jantung kongestif
Gagal tumbuh
Takipnea
Pemeriksaan fisis
Takikardia dan dispnea terutama pada saat melakukan aktivitas
Peningkatan aktivitas prekordium
Trill dapat teraba
Pulsasi pembuluh darah perifer yang teraba keras dengan tekanan
nadi yang lebar akibat tekanan sistolik ↑ dan tekanan diastolik ↓
Auskultasi
Bising sistolik kresendo
Diastolic rumble di daerah apeks, mungkin dapat terdengar
P2 mengeras bila terdapat hipertensi pulmonal
TERAPI
Tidak diperlukan pembatasan aktivitas jika
tidak terdapat hipertensi pulmonal.
Profilaksis untuk endokarditis infektif
Medis
Pada bayi kurang bulan dapat diberikan
ibuprofen sebelum usia 10 hari.
Bila terdapat tanda-tanda gagal jantung, sebelum terapi
ibuprofen dilakukan terapi konservatif:
Restriksi cairan.
Pemberian diuretika.
Pemberian digitalis (masih kontroversial).
Defek Septum Atrium (DSA)
BATASAN
Defek pada septum yang memisahkan atrium kiri dan
kanan
Sebagian besar merupakan defek septum atrium
sekundum
Perjalanan alamiah
Defek menutup spontan terjadi pada 40% kasus ASD
sekundum pada 4 tahun pertama.
Defek mengecil
Operasi
KOMPLIKASI
Gagal jantung jarang terjadi pada anak,
biasanya terjadi pada dewasa
Defek Septum Ventrikel (DSV)
BATASAN
Defek pada septum yang memisahkan
ventrikel kiri dan kanan
KLASIFIKASI
Berdasarkan fisiologinya DSV dapat diklasifikasikan:
DSV kecil dengan resistensi vaskular paru normal
Gagal jantung
Pemeriksaan fisis
Auskultasi
Murmur holosistolik yang terdengar di tepi kiri bawah sternum
Mid diastolic rumble di apeks
Bunyi jantung kedua terbelah menyempit
Intensitas P2 sedikit mengeras
Kadang-kadang terdengar klik ejeksi
Elektrokardiografi
Hipertrofi ventrikel kiri
Hipertrofi atrium kiri
Foto toraks
Pembesaran jantung
Atrium kiri
Ventrikel kiri
Penonjolan arteri pulmonalis
Peningkatan corakan vaskular paru
3.DSV BESAR DENGAN PENGARUH VASKULAR PARU
Kriteria diagnosis
Anamnesis
Sianosis
Intoleransi latihan
Pemeriksaan fisis
Auskultasi
Bunyi Jantung kedua tunggal, P2 mengeras
Elektrokardiografi
Hanya pembesaran ventrikel kanan
Foto toraks
Pembesaran ventrikel kanan
Penonjolan a. pulmonalis
KOMPLIKASI DSV
Gagal jantung
Endokarditis
Gangguan fungsi katup
TERAPI
Jika terdapat gagal jantung → terapi gagal jantung
Jika gagal jantung tersebut tak teratasi → intervensi
bedah
Bila tidak terdapat tanda gagal jantung → intervensi
bedah dapat ditunda, selanjutnya pada saat usia 5–8
tahun ditentukan besarnya aliran pirau dengan
penyadapan jantung.
Jika terdapat tanda hipertensi pulmonal berdasarkan
pemeriksaan klinis, foto toraks, dan ekokardiografi tanpa
tanda penyakit vaskular paru (PVP), penutupan
dilakukan tanpa didahului pemeriksaan penyadapan
PERJALANAN ALAMIAH DSV
Menutup spontan
Prolaps katup aorta
Aneurisma septum membranasea
Stenosis infundibulum
Hipertensi pulmonal
Penyakit vaskular paru
TERIMA KASIH