Pendahuluan
Lingkup gerak sendi merupakan teknik dasar yang
digunakan untuk pemeriksaan gerak serta untuk
memasukkan gerak kedalam program intervensi
terapeutik.
Gerak penuh yang dapat dilakukan disebut LGS/ROM
Untuk mempertahankan ROM normal, segmen tubuh
harus digerakkan melalui lingkup gerak yang ada
secara berkala, baik lingkup sendi maupun lingkup
otot.
Ada banyak faktor, seperti penyakit sistemik,
gangguan sendi, otot, saraf, pembedahan, trauma,
inaktifitas, immobilisasi dapat menyebabkan
penurunan ROM
Secara terapeutik, aktivitas ROM dilakukan untuk
mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan lunak
guna meminimalkan hilangnya fleksibilitas jaringan
dan pembentukan kontraktur.
Penelitian Robert Salter telah membuktikan manfaat
gerakan pada penyembuhan jaringan dalam berbagai
kondisi patologis.
Jenis-jenis Latihan ROM
1. ROM Pasif (Passive ROM, PROM) Gerak segmen
tubuh dalam ROM yang tidak dibatasi dan
dihasilkan oleh gaya eksternal; hanya ada sedikit
kontraksi otot volunter atau bahkan tidak ada. Gaya
eksternal bisa berasal dari gravitasi, mesin, orang
lain, atau anggota tubuh lain dari individu tersebut.
2. ROM Aktif (active ROM, AROM) gerakan
segemen tubuh dalam ROM yang tidak dibatasi yang
dihasilkan oleh kontraksi aktif otot yang melintasi
sendi tersebut.
3. ROM Aktif-Asistif jenis AROM dengan bantuan
yang diberikan secara manual atau mekanik oleh
gaya luar karena otot penggerak utama
membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan
gerkan
Indikasi, tujuan dan keterbatasan
ROM
Indikasi PROM
Daerah tubuh yang mengalami inflamasi jaringan akut
memerlukan gerakan pasif; gerakan aktif akan
mengganggu proses penyembuhan. Inflamasi setelah
cedera atau pembedahan biasanya berlangsung selama
2-6 hari.
Gerakan dihasilkan oleh sumber eksternal jika pasien
tidak mampu atau tidak diperbolehkan menggerakkan
segmen tubuh, seperti tidak sadarkan diri, lumpuh atau
tirah baring total (total Bed rest)
Tujuan PROM
Tujuan utama ; mengurangi komplikasi yang dapat
terjadi pada immobilisasi, seperti degenerasi kartilago,
terjadinya perlekatan dan kontraktur, serta perlambatan
sirkulasi.
Tujuan khusus PROM;
Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat
Meminimalkan efek terjadinya kontraktur
Memepertahankan elastisitas mekanik otot
Membantu dinamika sirkulasi dan vaskuler
Meningkatkan gerak sinuvial untuk nutrisi kartilago dan
difusi bahan-bahan didalam sendi
Mengurangi atau menghambat nyeri
Membantu proses penyembuhan setelah cedera atau operasi
Membantu mempertahankan kesadaran pasien akan gerak.
Keterbatasan gerakan Pasif
Gerakan pasif tidak ;
1. Mencegah atrofi
2. Meningkatkan kekuatan atau daya tahan
3. Membantu sirkulasi, setingkat yang dihasilkan oleh
kontraksi otot volunter aktif.
Indikasi AROM-AAROM
AROM digunakan jika pasien mampu melakukan
kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan segmen
tubuh dengan atau tanpa bantuan
Jika pasien memiliki otot yang lemah dan tidak mampu
menggerakkan sendi melalui lingkup gerak yang
diinginkan (biasanya melawan gravitasi), AAROM
digunakan utk memberikan bantuan yang cukup
Jika ada segmen tubuh yang diimobilisasi selama
beberapa waktu, AROM dapat digunakan pada bagian
atas dan bawah segmen yang diimobilisasi guna
mempertahankan area tersebut dalam kondisi normal
Tujuan AROM
Jika tidak ada inflamasi dan kontraindikasi bagi gerak aktif,
AROM dapat memberikan hasil yang sama dengan PROM.
Terdapat manfaat fisiologis yang dihasilkan dari kontraksi otot
aktif dan pembelajaran motorik dari kontrol otot volunter.
Mempertahankan elastisitas fisiologis dan kontraktilitas otot
yang terlibat
Memberikan umpan balik sensorik dari otot yang berkontraksi
Memberikan stimulus untuk integritas tulang dan jaringan
sendi.
Meningkatkan sirkulasi dan mencegah pembentukan trombus
Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik untuk
aktivitas fungsional.
Keterbatasan AROM
Pada AROM yang kuat, AROM tidak mempertahankan
atau meningkatkan kekuatan.
AROM juga tidak mengembangkan keterampilan atau
koordinasi kecuali pada polagerakan yang digunakan
Tindakan Kewaspadaan dan Kontraindikasi
Latihan ROM