Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI ISTISHNA’

KELOMPOK 3

NUR FADILLA 2017 30 043


HERAWATI 2017 30 041
RINI RUSLI 2017 30 042
MERLI TETI PRATAMA 2017 30 005
RINI SEPTIANTI 2017 30 044
MUHAMMAD NUR 2017 30 o58
EDWARD HEBERT DUMANAUW 2017 30 192
Pengertian akad istishna’
• Akad istishna adalah akad jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli/mustashna’) dan penjualan (pembuat/shani’) –
(fatwa DSN MUI). Shani’ akan menyiapkan barang yang
dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati di
mana ia dapat menyiapkan sendiri atau melalui pihak
lain (istishna’ parallel).
Jenis Akad Istishna’
• Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli/mustashna’) dan penjualan (pembuat/shani’).
• istishna’ paralel adalah suatu bentuk istishna‘ antara
penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi
kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad
istishna’ dengan pihak lain (subkontraktor) yang dapat
memenuhi aset yang dipesan pemesan.
Dasar syariah
Sumber hukum akad istishna
amr bin ‘auf berkata:
“perdamaian dapat di lakukan di antara kaum muslimin
kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal dan
menghalalkan yang haram, dan kaum muslimin terikat
dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang
haram.”(HR. tirmidzi)Abu sa’id alkhudri berkata: ” tidak
boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain.”
(HR. ibnu majah, daruquthni, dan yang lain.)
Rukun dan Ketentuan Akad istishna’
 Adapun rukun istishna’ ada tiga yaitu:
1. Pelaku terdiri atas pemesan pembeli/mustashna’) da penjualan
(pembuat/shani’).
2. Objek akad berupa barang yang akan diserahkan dan modal
istishna’ yang berbentuk harga.
3. Ijab Kabul/serah terima.

 Ketentuan syariah Akad istishna


1 ) Pelaku, harus cakap hukum dan balig
2) Objek akad
o ketentuan tentang pembayaran adalah sebagai berikut
1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa
uang, barang, atau manfaat, demikian juga dengan cara
pembayarannya.
2. Harga yang telah ditetapkan dalam akad tidak boleh berubah
3. pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan
4. pembayaran tidak boleh berupa pembebasan utang
o Ketentuan tentang barang, adalah sebagai berikut
• Barang pesanan harus jelas spesifiknya (jenis ukuran mutu)
sehingga tidak ada lagi jahalah dan perselisihan dapat dihindari.
• Barang pesanan diserahkan kemudian.
• Waktu dan penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan
• Barang pesanan yang belum diterima tidak boleh dijual.
• Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan
• Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai dengan
kesepakatan,pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk
melanjutkan atau membatalkan akad.
• Dalam hal pemesan sudah dikerjakan sesuai dengan kesepakatan,
hukumnya meningkat, tidak boleh dibatalkan sehingga penjual
tidak dirugikan karena ia telah menjalankan kewajibannya sesuai
kesepakatan.
3) ijab Kabul
Adalah pernyataan dan ekspresi saling ridho/rela di antara pihak-pihak
pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi
atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.
 Berakhirnya Akad Istishna
Kontrak istishna’ biasa berakhir berdasarkan kondisi kondisi berikut:
a. Dipenuhinya kewajiban secara normal oleh kedua belah pihak.
b. Persetujuan bersama kedua belah pihak untuk menghentikan kontrak.
c. Pembatalan hukum kontrak. Ini jika muncul sebab yang masuk akal
untuk mencegah dilaksanakannya kontrak atau penyelesaiannya, dan
masing-masing pihak bias menuntut pembatalanya
Perlakuan Akuntansi (PSAK 104)
• Akuntansi untuk penjual
1. Beban pra-akad diakui sebagai beban tangguhan dan
diperhitungkan sebagai biaya istishna jika akad.
2. Biaya prolehan istishna’ terdiri atas:
- Biaya langsung yaitu: bahan baku dan tenaga kerja
langsung untuk membuat barang pesanan, atau tagihan
produsen /kontraktor pada entitas untukistishna’ paralel.
- Biaya tidak langsung adalah biaya overhead termasuk
biaya akad dan pra akad.
- khusus untuk istishna’ parallel: seluruh biaya akibat
produsen/kontraktor tidak dapat memenuhi kewajiban
jika ada.
3. pengakuan pendapatan dapat diakui dengan 2 metode
a. metode akad
b.metode presentase
4. Dalam metode akad selesai tidak ada pengakuan pendapatan,harga
pokok,dan keuntungan sampai pekerjaan telah dilakukan.
5. Dalam metode persentasi penyelesaian pengakuan pendapatan di ukur
sebesar bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan yang telah
diselesaikan.
6. Dalam metode presentasi penyelesaian,bagian margin keuntungan
istishna diakui selama periode pelaporan ditambahkan pada aset istishna
dalam penyelesaian
7. untuk metode persentase penyelesaian hargta pokok istishna di akui
sebesar biaya istishna yang telah dikeluarkan selama periode tersebut.
8. jika besar kemungkinan bahwa total biaya perolehan istishna akan
melebihi pendaptan istishna maka taksiran kerugiannya harus segera
diakui.
9. pada saat penagihan,baik metode persentase penyelesaian maupun akad
selesai,akan menggunakan akun termin istishna
10. pada saat penerimaan tagihan .
11. penyajian,berikut ini point-point yang disajikan penjual dalam laporan
keuangan
a.piutang istishna,berasal dari transaksi istishna sebesar jumlah yang
belum dilunasi oleh pembeli akhirksi istishna sebesar jumlah tagihan
termin penjual kepada pembe
b. termin istishna,berasal dari transali akhir
12. pengungkapan.

• Akuntansi untuk pembeli


1. Untuk pembayaran tunai atas pesanan istishna
2. Pembayaraan istishna secara tangguh
3. Jika pembeli menolak menerima barang pesanan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi dan belum memperoleh kembali seluruh jumlah uang
yang telah dibayarkan kepada penjual maka jumlah yang belum diperoleh
kembali diakui sebagain piutang jatuh tempo kepada penjual,dan jika
diperlukan dibentukn pengisihan kerugian piutang.
4.Jika pembeli menerima barang pesanan dan tidak sesuai spesifikasi maka
barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara
nilai biaya wajar dan biaya perolehan.
5. Penyajian,pembeli menyajikan dalam laporan keuangan
6. Pengungkapan,pembeli mengungkapkan transaksi istishna dalam
laporan keuangan tetapi tidak terbatas

Anda mungkin juga menyukai