Anda di halaman 1dari 13

DI BIDANG PANGAN

 Peran bioteknologi, khususnya pemanfaatan mikroba


dalam industri makanan, telah cukup luas dikenal
masyarakat. Dengan mudah, kita dapat menemukan
makanan atau minuman hasil fermentasi mikroba. Secara
garis besar, produk makanan hasil bioteknologi
konvensional dapat dikelompokkan menjadi empat jenis,
yaitu produk makanan bergizi tinggi, produk makanan
hasil fermentasi asam, produk makanan dan minuman
hasil fermentasi alkohol dan produk penyedap makanan.
 Beberapa contoh bioteknologi konvensionaldi bidang
pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan
jamur Rhizopusataukeju dan yoghurt dibuat dari susu sapi
dengan menggunakan bakteri Lactobacillus.
 Penerapan bioteknologi pada makanan secara modern,
diawali pada 1992. Saat itu sebuah perusahaan Amerika,
Calgene, mendapatkan izin untuk memasarkan OHMG
yang disebut Flavrsavr. OHMG ini adalah tomat yang
dibuat lebih tahan hama dan tidak dapat membusuk.
 Secara umum, penerapan bioteknologi modern
pada makanan tidak dapat dipisahkan dengan
bioteknologi modern pada bidang pertanian.
Produk-produk makanan yang dihasilkan dari
OHMG, seperti tanaman pertanian, hewan, atau
mikroorganisme, disebut makanan hasil
modifikasi genetik.
DI BIDANG PERTANIAN
 Selain berperan penting dalam bidang kesehatan
dan produksi pengolahan makanan, bioteknologi
juga dapat diterapkan dalam menunjang
keberhasilan budidaya pertanian. Beberapa
contoh penerapan bioteknologi dalam bidang
pertanian misalnya pada produksi pupuk kompos
(bokashi), kultur jaringan, pemuliaan varietas
unggul, pupuk hayati, insektisida hayati, dan
lainnya.
 Pupuk Kompos (Bokashi)
 Gambar 1.3 Pupuk kompos. Sumber: eBiologi.com
 Untuk mempercepat proses dekomposisi bahan
organik yang berasal dari dedaunan atau
rerumputan, para pembuat pupuk kompos umumnya
akan menambahkan mikroorganisme pengurai bahan
organik. Dalam hal ini, mikroorganisme yang
digunakan misalnya bakteri fotosintetik,
actinomicetes, bakteri asam laktat, ragi, dan jamur
fermentasi. Dengan penambahan mikroorganisme
tersebut, fermentasi bahan organik berlangsung lebih
cepat sehingga produksi pupuk kompos dapat terus
tersedia.
 Kultur Jaringan
 Gambar 1.3 Contoh aplikasi teknik kultur
jaringan menggunakan organ vegetatif tanaman.
Sumber: eBiologi.com
 Kultur jaringan adalah teknik produksi bibit
menggunakan organ-organ vegetatif tanaman
secara in vitro. Melalui teknik ini, petani dapat
dengan mudah memperoleh bibit-bibit yang
seragam dan bibit-bibit yang sulit disemaikan
menggunakan benih seperti bunga anggrek.
Teknik kultur jaringan juga dapat menyediakan
bibit dalam jumlah banyak sekaligus.
 Pupuk Hayati
 Penelitian di bidang pertanian yang terus
dilakukan telah menghasilkan penemuan yang
luar biasa. Kini, telah diketahui bahwa ada
beberapa jamur dan bakteri yang dapat
bersimbiosis dengan perakaran dan mampu
menguraikan unsur-unsur yang dibutuhkan
tanaman, seperti Nitrogen dan Fosfat, melalui
fiksasi maupun autolisis. Beberapa
mikroorganisme tersebut misalnya jamur
Mikoriza sp. dan bakteri Rhizobium.
 Aplikasi Bioteknologi di Bidang Peternakan
 Bioteknologi juga banyak yang diaplikasikan di
bidang peternakan dengan memanfaatkan
teknik DNA rekombinan. Teknik DNA
rekombinan bertujuan untuk memperoleh bibit
unggul. Prosesnya yaitu dengan cara
memindahkan gen unggul dari satu organisme
ke organisme lainnya melalui perantara
mikroorganisme yang ada di alam.
 Sapi Perah dengan Hormon Manusia
 Teknologi DNA rekombinan mampu
menyisipkan gen laktoferin pada manusia yang
memproduksi HLF (Human Lactoferin) pada sapi
perah. Dengan aplikasi/penerapan bioteknologi
tersebut maka akan didapatkan sapi yang
memproduksi susu dengan kandungan
laktoferin. Contohnya sapi Herman.
 Gambar 1.5 Sapi Herman merupakan sapi perah
dengan hormon manusia dan merupakan hasil
kloning. Sumber: HusbandryTech
 Bovine Somatotropin (BST)
 Gambar 1.6 Domba dengan Pemberian BST.
Sumber: Wahid Priyono (Guruilmuan Indonesia)
 Teknologi modern ini dilakukan dengan cara
menyisipkan gen somatotropin sapi pada plasmid
bakteri Escherichia coli untuk menghasilkan
BST. BST tersebut ditambahkan pada makanan
ternak, sehingga efeknya adalah dapat
meningkatkan produksi daging dan susu pada
hewan ternak yang dipelihara.
 Aplikasi Bioteknologi di Bidang Farmasi
 Pembuatan Vaksin
 Gambar 1.7 Pembuatan vaksin.
Sumber: Solvay Pharmaceuticals
 Vaksin adalah suatu antigen yang disuntikkan atau
diberikan secara oral (lewat mulut) dan
menyebabkan peningkatan kekebalan tubuh aktif
dari individu yang diberi vaksin. Vaksin ini
sebenarnya berasal dari virus atau bakteri penyebab
penyakit yang sudah di lemahkan atau dijinakan.
Ketika kelak tubuh diserang penyakit campak maka
tubuh sudah kebal karena sebelumnya telah
mengenal dan membentuk antibodi terhadap campak
lewat vaksin campak tersebut.
 Antibodi Monoklonal
 Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari
suatu sumber tunggal dan hanya bisa berfungsi pada satu
antigen (penyebab penyakit). Antibodi monoklonal banyak
dikembangkan dalam pengobatan maupun pencegahan
kanker.
 Insulin
 Teknik yang saatini dikembangkan
terusmenerusadalahpembuatan insulin manusia oleh
bakteri. Insulin adalah protein yang bertugas mengontrol
metabolisme gula dalam tubuh. Penderita diabetes tidak
bisa memproduksi insulin sesuai kebutuhan, hal itulah
yang membuat para ilmuan bereksperimen mencari cara
agar insulin ini bisa dibuat oleh manusia.Para ilmuan
berhasil membuat insulin melalui perantara bakteri dan
insulin ini amat berguna terutama bagi penderita penyakit
diabetes.

Anda mungkin juga menyukai