Anda di halaman 1dari 16

Kelompok

3 IHCSAN MAULANA BM
 MUH. NUR
[19024014031]
 KHAIRURRAHMAN []
 ADRIANSYAH ASO []
 NUNUNG []
 ANDI WAHYUNITA HAKIS []

DASAR
INDUKTOR
A. Pengertian Induktor
B. Cara Kerja Induktor
C. FERIT Dan PERMEABILITY
D. Rumus Dalam Rangkaian Induktor
E. Kegunaan Induktor
F. Jenis-jenis Lilitan Induktor
A. Pengertian
Induktor
Induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada
medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi
magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang
dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan
magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau
kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi
karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi,

Induktor dapat menjadi


sirkuit resonansi karena
kapasitas parasitnya.
Selain memboroskan daya
pada resistansi kawat,
induktor berinti magnet
juga memboroskan daya
di dalam inti karena efek
histeresis, dan pada arus
tinggi mungkin
mengalami nonlinearitas
Jika dibandingkan dengan rumus hukum Ohm V = RI, maka
kelihatan ada kesamaan rumus. Jika R disebut resistansi dari resistor
dan V adalah besar tegangan jepit jika resistor dialiri listrik sebesar I.
Maka L adalah induktansi dari induktor dan E adalah tegangan yang
timbul jika induktor di aliri listrik. Tegangan emf di sini adalah respon
terhadap perubahan arus fungsi dari waktu terlihat dari rumus di/dt.
Sedangkan bilangan negatif sesuai dengan hukum Lenz yang
Hubungan antara emf dan arus inilah yang disebut dengan induktansi,
mengatakan efek induksi cenderung melawan perubahan yang
dan satuan yang digunakan adalah (H) Henry.
menyebabkannya.
INDUKTOR DISEBUT SELF-INDUCED
Arus listrik yang melewati kabel, jalur-jalur pcb dalam suatu rangkain
berpotensi untuk menghasilkan medan induksi. Ini yang sering
menjadi pertimbangan dalam mendesain pcb supaya bebas dari efek
induktansi terutama jika multilayer. Tegangan emf akan menjadi
penting saat perubahan arusnya fluktuatif. Efek emf menjadi signifikan
pada sebuah induktor, karena perubahan arus yang melewati tiap lilitan
akan saling menginduksi. Ini yang dimaksud dengan self-induced.
Secara matematis induktansi pada suatu induktor dengan jumlah lilitan
B. Cara Kerja Induktor
Ketika arus mulai dialirkan ke induktor maka, inductor akan mulai
menghasilkan medan magnet diakibatkan oleh perubahan arus listrik ke
medan magnet dengan tidak mengubah tegangan listriknya. Perubahan
yang terjadi biasa disebut dengan fluks magnet.
Perubahan arus listrik yang mengalir pada lilitan inti besi akan
menghasilkan medan magnet disekitar kumparan tersebut sehingga, besi
tersebut akan berubah menjadi magnet selama mendapat arus magnetik
dari sumber daya baik berupa arus bolak balik (AC) maupun arus searah
(DC).
Biar lebih jelasnya, kita membuat suatu rangkaian listrik yang terdiri dari
baterai, lampu pijar, switch yang terhubung paralel dengan sebuah
induktor. Saat menekan swtich pada rangkaian maka, lampu akan mnyala
C. FERIT dan PERMEABILITY
Besi lunak banyak digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang
disebut ferit.
Dalam elektromagnetisme, permeabilitas adalah ukuran resistansi suatu
material terhadap pembentukan medan magnet, atau dikenal sebagai
induktansi terdistribusi dalam teori jalur transmisi. Oleh karena itu, itu
adalah tingkat magnetisasi yang diperoleh suatu bahan sebagai respons
terhadap medan magnet yang diterapkan.
Ada bermacam-macam bahan ferit yang disebut ferromagnetik. Bahan
dasarnya adalah bubuk besi oksida yang disebut juga iron powder. Ada
juga ferit yang dicampur dengan bahan bubuk lain seperti nickel,
manganese, zinc (seng) dan magnesium. Melalui proses yang dinamakan
kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan tekanan tinggi, bubuk
Permeability bahan bisa juga diketahui dengan kode warna
tertentu. Misalnya abu-abu, hitam, merah, biru atau kuning.
Sebenarnya lapisan ini bukan hanya sekedar warna yang
membedakan permeability, tetapi berfungsi juga sebagai
pelapis atau isolator. Biasanya pabrikan menjelaskan berapa
nilai tegangan kerja untuk toroida tersebut.
Contoh bahan ferit toroida di atas umumnya memiliki
permeability yang kecil. Karena bahan ferit yang demikian
D. RUMUS DALAM RANGKAIAN
INDUKTOR
Sebuah induktor mempunyai hambatan yang
disebut reaktansi induktif saat dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik. Hambatan atau
reaktansi induktif bergantung pada frekuensi sudut
arus dan induktansi diri induktor atau dapat
dirumuskan sebagai

Rangkaian induktor pada arus


bolak-balik
Grafik hubungan tegangan dan arus terhadap
waktu pada induktor
Berdasarkan grafik terlihat bahwa besar tegangan pada induktor
adalah nol saat arus induktornya maksimum, begitupun sebaliknya.
Artinya tegangan pada induktor mencapai nilai maksimum lebih
cepat serempat periode daripada saat arus mencapai maksimumnya.
Rumus tegangan dan arus yang mengalir pada induktor s eperti
berikut: Rumus / Formula
Arus yang mengalir pada induktor
𝑉𝑚 1 1
𝐼𝐿 = sin 𝜔𝑡 − 𝜋 = 𝐼𝑚 sin 𝜔𝑡 − 𝜋
𝜔𝐿 2 2

Tegangan Pada Induktor


𝑉𝐿 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡
Dimana :

𝑋𝐿 = Reaktansi Induktif
(Ohm)
𝑉𝐿 = Tegangan pada
Induktor (Volt=V)
𝐼 = Kuat Arus Listrik
(Ampere=A)
𝜔 = Frekuensi Sudut
(rad/sekon)
𝑓 = Frekuensi (Hz)
E. KEGUNAAN INDUKTOR
1. Pemroses sinyal pada rangkaian analog
2. Mengholangkan noise (dengung)
3. Mencegah interferensi frekwensi radio
4. Komponen utama pembuatan Transformator
5. Sebagai filter pada rangkaian power supply
Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibangun
mengunakan kumparan seperti speaker, relay, buzzer, trafo, dan
kpmponen lain yang berhubungan dengan frekwensi dan medan
magnet.
F. JENIS-JENIS LILITAN
INDUKTOR

1. Lilitan ferit sarang madu


Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi
dampak kapasitansi terdistribusi. ini kerap dipakai pada rangkaian tala
pada penerima radio didalam jangka gelombang menengah dan
gelombang panjang. karena konstruksinya, induktansi tinggi bisa
dicapai dengan bentuk yang kecil.
2. Lilitan inti Toroid
Sebuah lilitan simpel yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan
medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. sebuah lilitan
toroid bisa dibuat dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi
berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. pada
lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. ini mengakibatkan lebih
sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet
eksternal.

3. Induktor inti udara 4. Induktor perubahan inti

Anda mungkin juga menyukai