• UTAMA :
–Pertukaran gas
• O2 masuk
• CO2 keluar
• SEKUNDER
–Regulasi pH
–Pengendalian suhu
SISTEM RESPIRASI
• HIDUNG
• FARING
• LARING
• TRAKEA
• BRONKHUS
• BRONKHIOLUS
• BRONKHIOLUS TERMINAL
• ALVEOLUS
Anatomi Sistem Respirasi
• Traktus
Respiratorius sup.
– Hidung/mulut,
faring dan
struktur
sekitarnya
• Traktus
Respiratorius inf
Laring, trakea,
bronchi, alveolus
SISTEM PERNAPASAN ATAS
• HIDUNG /NASAL
HIDUNG MERUPAKAN RONGGA BERBENTUK
SEGITIGA YANG MEMPUNYAI BATAS :
SEBELAH ATAS : TULANG HIDUNG (OS
NASALIS)
SEBELAH BAWAH : LANGIT-LANGIT (OS
PALATUM)
SEBELAH DEPAN : LUBANG HIDUNG (NARES
EKSTERNA)
SEBELAH BELAKANG : NARES POSTERIOR
1. MENHANGATKAN
– PENYESUAIAN SUHU UDARA LUAR KE SUHU
DALAM PARU DENGAN ADANYA STRUKTUR
CONCHAE DAN SEPTUM
2. MELEMBABKAN
– PENYESUAIAN KELEMBABAN UDARA DARI RENDAH
KE 98 %
3. FILTER
– MELAKSANAKAN FILTER TERHADAP DEBU YANG
BERUKURAN 5 MIKRON KE ATAS
1-3 MERUPAKAN FUNGSI AIR CONDITIONING
4. KEKEBALAN
– KEKEBALAN TERHADAP MASUKNYA BAKSIL YANG
IKUT MASUK BERSAMA UDARA.
5. INDERA PENGHIDU
Faring dan Laring Laring anterior
JALAN NAPAS
– FARING : NASOFARING, OROFARING,
LARINGOFARING
Pertemuan Jalur Udara Dan Makanan.
merupakan tempat persimpangan antara
jalan pernafasan dan jalan makanan
- LARING Laring posterior
- Mempetahankan pembukaan jalan nafas
- Epiglotis mencegah makanan masuk ke
dalam larynx
- Terdapat pita suara, yang berfungsi :
1. Mengejan
2. Batuk
3. Pengaman Gas Racun
4. Bicara
Fungsi utama laring memungkinkan
vokalisasi atau pembentukan suara.
melindungi jalan nafas dari obstruksi
benda asing dan memudahkan batuk
menghubungkan faring dan trakea
• Trakea / batang tenggorokan
terdiri dari 16-20 cincin kartilago
berbentuk cincin (huruf C )
Panjang Trakea 9-11 cm
selaput lendir berbulu getar di
bagian dalam disebut sel bersilia
yang berfungsi untuk mengeluarkan
benda asing
yang memisahkan trachea menjadi
bronkus kiri dan bronkus kanan
yang disebut KARINA
Vocal Folds
• Plica vocalis adalah dua lembar
membrana mukosa tipis yang terletak di
atas ligamenturn vocale, dua pita fibrosa
yang teregang di antara bagian dalam
cartilago thyroidea di bagian depan dan
cartilago arytenoidea di bagian belakang.
Plica vocalis palsu adalah dua lipatan.
membrana mukosa tepat di atas plica
vocalis sejati.
• Suara dihasilkan oleh vibrasi plica
vocalis selama ekspirasi. Suara yang
dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan
palatum molle, pipi, lidah, dan bibir,
dan resonansi tertentu oleh sinus
udara cranialis.
• Percabangan saluran nafas dimulai dari
trakea yang bercabang menjadi bronkus
kanan dan kiri. Masing-masing bronkus
terus bercabang sampai dengan 20-25
kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai
dengan percabangan bronkus terakhir
sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh
cincin tulang rawan untuk menjaga agar
saluran nafas tidak kolaps atau kempis
sehingga aliran udara lancar.
Percabangan Tracheobronchial
• Zona Konduktif
– Trakea sampai ke bronchiolus terminal
– Bersilia membersihkan debris
– Memiliki cincin tulang rawan Saluran
napas (death space/ruang rugi)
– Kartilago terbukanya sistem
– Otot polos kontrol diameter saluran
• Zona respirasi : unit respiratorik
– Bronchioles Respiratorius s/d alveoli
– Tempat pertukaran gas
BRONCHIOLUS
ALVEOLUS
TERDIRI DARI :
1. DUCTUS ALVEOLARIS
2. SACCUS ALVEOLARIS
3. SEPTUM ALVEOLARIS
• Paru-paru (2):
– Paru kanan: 3 lobus
– Paru kiri : 2 lobus
• Terdiri dari
– Lobus, segment bronchopulmonar, lobulus
• Sistem pernafasan pada dasarnya
dibentuk oleh jalan atau saluran
nafas dan paru-paru beserta
pembungkusnya (pleura) dan rongga
dada yang melindunginya. Di dalam
rongga dada terdapat juga jantung
di dalamnya.Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.
• Paru-paru terdapat dalam rongga
thoraks pada bagian kiri dan kanan.
Paru-paru memilki :
Otot tambahan:
- m. Sternocleido
mastoideus
- m. Scalenus
Inspirasi
Otot utama:
1. Diafragma n phrenicus (Cervical 3,4,5)
2. m. intercotalis externus n intercosta
Otot tambahan
Jika inspirasi dalam
1. m. Sternocleido mastoideus
mengangkat sternum ke atas
2. m. Scalenus mengangkat costa 1,2
EKSPIRASI
• Diafragma relaksasi
• Otot-otot di abdomen : m. rectus
abdominis menarik ke arah bawah
pd costa bag bawah
• M. Intercostalis internus
Perubahan tekanan alveolar
• Inspiratory capacity
–VT + IRV
• Functional residual capacity
–ERV + RV
• Vital capacity
–IRV + TV + ERV
• Kapasitas Paru Total
–IRV + ERV + TV + RV
Volume dan Kapasitas Pulmonal
Gradient Diffusi Oksigen dan
Karbondioksida
• Oksigen • Karbondioksida
– Berpindah dari alveoli – Berpindah dari
menuju darah. Darah
telah tersaturasi jaringan menuju
penuh dengan oksigen ke kapiler
ketika meninggalkan jaringan
kapiler.
– Berpindah dari
– P02 pada darah
kapiler pulmonal
menurun karena
tercampur dengan ke alveoli
darah deoksigenasi
– Oxygen berpindah
dari kapiler jaringan
masuk ke dalam
jaringan
Hemoglobin dan Transport Oxygen
• Oxygen akan ditransport oleh hemoglobin (98.5%) dan
larut dalam plasma (1.5%)
• Kurva disosiasi Oxygen-hemoglobin menunjukkan
bahwa hemoglobin akan tersaturasi penuh jika P02
adalah 80 mm Hg atau lebih. Pada tekanan parsial
yang lebih rendah, hemoglobin akan melepaskan
oxygen.
• Pergeseran kurva ke kiri, terjadi karena peningkatan
pH, penurunan carbon dioxide, atau penurunan
temperatur sebagai hasil dari peningkatan kemampuan
hemoglobin untuk mengikat oksigen
• Pergersaran kurva ke kanan terjadi karena penurunan
pH, peningkatan carbon dioxide, atau peningkatan
temperatur karena menurunnya kemampuan
hemoglobin untuk mengikat oxygen
• Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru
ke jaringan melalui dua jalan :