3. Hipoglikemia
6. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau
kronik).
a. Pemeriksaan tinja
• Makroskopis mikroskopis
• Ph dan kadar gula dalam tinja
• Biarkan dan resistensi feses (colok dubur)
b. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal
ginjal
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K Kalsium dan
Posfat.
Ada seorang pasien bernama Tn. B usia 37 tahun beragama islam,
pasien lahir di kota Madiun pada tanggal 19-03-1982. Pasien datang ke
UGD RSUD Kota Madiun pada tanggal 10-10-2019 dengan keluhan Diare tak
terkontrol tanpa merasakan sakit perut penyebab tidak diketahui, dengan
faktor yang memperberat adalah bila bergerak dan usaha yang dilakukan
adalah diam. Klien mengatakan diare sejak 1 bulan yang lalu, malam keringat
dingin dan kadang demam serta tubuh terasa lemah. Ternyata pasien di
diagnosa hiv-aids. Sejak 12 tahun yang lalu pasien mengkonsumsi obat putaw
dengan cara suntik. Karena menggunakan obat terlarang akhirnya dikucilkan
oleh saudara-saudaranya. Klien memakai obat karena merasa terpukul akibat
ditinggal menginggal ibunya.
a. Identitas pasien.
• Nama :Tn. B
• Umur : 37 Tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Suku/bangsa : Jawa/Indonesia.
• Agama : Islam
• Status perkawinan : Belum Menikah
• Pendidikan : SMK
• Pekerjaan :-
• Bahasa yang digunakan : Indonesia
• Alamat : Jl. Diponegoro
b. Alasan masuk rumah sakit
• Alasan dirawat : mencret sejak 1 bulan yang lalu, malam keringat dingin
dan kadang demam serta tubuh terasa lemah.
• Keluhan utama : Diare tak terkontrol tanpa merasakan sakit perut penyebab tidak
diketahui, dengan faktor yang memperberat adalah bila bergerak dan usaha yang
dilakukan adalah diam.
c. Riwayat kesehatan
• Riwayat kesehatan sebelum sakit ini :
Pasien sebelumnya tidak pernah sakit serius kecuali batuk dan pilek.
• Riwayat kesehatan sekarang :
Sejak 12 tahun yang lalu pasien mengkonsumsi obat putaw dengan cara suntik.
Karena menggunakan obat terlarang akhirnya dikucilkan oleh saudara-saudaranya.
Klien memakai obat karena merasa terpukul akibat ditinggal menginggal ibunya.
Sejak 1 bulan yang lalu klien mencret-mencret 3-5 kali sehari. Sejak 15 hari yang lalu
mencretnya makin keras dan tak terkontrol. Klien tgl 10-10-2019, memeriksakan diri
ke UGD RSUD Kota Madiun.
• Riwayat kesehatan keluarga :
Kedua orang tua sudah meninggal, tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit yang sama atau PMS. Tidak ada penyakit bawaan
dalam keluarga klien.
Keadaan umum : Pasien tampak lemah, kurus, dan pucat
Kesadaran : Compos Mentis
TTV :
• TD : 110/70 mmHg
• Nadi : 120 x/ mnt
• RR : 22 x/ mnt
• Suhu: 37,8oC
• BB : 40 kg
Head to toe :
• Kepala:
Bentuk bulat, dan ukuran normal, kulit kepala nampak kotor dan berbau,
Rambut ikal, nampak kurang bersih.
• Mata (penglihatan) • Mulut dan gigi.
Ketajaman penglihatan dapat melihat, Ada bau mulut, perdarahan dan
konjungtiva anemis, refleks cahaya mata peradangan tidak ada, ada karang
baik, tidak menggunakan alat bantu gigi/karies. Lidah bercak-bercak putih
kacamata. dan tidak hiperemik serta tidak ada
peradangan pada faring.
• Hidung (penciuman)
Bentuk dan posisi normal, tidak ada • Leher
deviasi septum, epistaksis, rhinoroe, Kelenjar getah bening tidak membesar,
peradangan mukosa dan polip. Fungsi dapat diraba, tekanan vena jugularis
penciuman normal. tidak meningkat, dan tidak ada kaku
kuduk/tengkuk.
• Telinga (pendengaran)
Serumen dan cairan, perdarahan dan • Thoraks
otorhoe, peradangan, pemakaian alat Pada inspeksi dada simetris, bentuk dada
bantu, semuanya tidak ditemukan pada normal. Auskultasi bunyi paru normal.
pasien. Ketajaman pendengaran dan Bunyi jantung S1 dan S2 tunggal. Tidak
fungsi pendengaran normal. ada murmur.
• Abdomen
Inspeksi tidak ada asites, palpasi hati dan limpa tidak
membesar, ada nyeri tekan, perkusi bunyi redup, bising usus 14
X/menit.
• Repoduksi
Penis normal, lesi tidak ada.
• Ekstremitas
Klien masih mampu duduk berdiri dan berjalan sedikit, tetapi
cepat lelah. Ektremitas atas kanan terdapat tatoo dan pada
tangan kiri tampak tanda bekas suntikan.
• Integumen.
Kulit keriput, pucat, akral hangat.
Pengkajian Psikologis
Karena klien pernah memakai obat terlarang, klien merasa ditelantarkan
oleh teman dan keluarganya. Klien merasa sangat cemas, klien ingin
diperlakukan manusiawi. Klien punya kakak di Bandung, tetapi sudah lama tidak
berkomunikasi. Saat klien didiagnosa hiv-aids, klien tidak percaya dengan
kondisinya sekarang. Klien pernah bermaksud ingin melakukan bunuh diri dengan
menjatuhkan diri dari lantai II akibat merasa tidak berguna lagi.
Pengkajian Sosial
Sudah sejak 10 tahun yang lalu tidak berkomunikasi dengan keluarga, saat
ayah dan ibunya sudah meninggal dan teman hingga masyarakat sekitar yang
juga mengucilkannya.
Pengkajian Spiritual
• Sepiritul Belief Sistem : Pasien mengatakan beragama islam
• Implication for medikal care : Selama perawatan pasien tidak melakukan sholat
5 waktu.
Pengkajian Kultural
a. Pasien lahir di kota madiun
b. Pasien tidak pernah migrasi
c. Bahasa yang digunakan pasien bahasa jawa dan bahasa indonesia
a. Pengkajian Fisik c. Pengkajian Sosial
• Anjurkan untuk menghemat energi • Libatkan keluarga/orang terdekat
dengan menerima bantuan dari untuk bertemu dengan klien
orang lain
• Berikan edukasi pada
• Modifikasi pola aktivitas dan tetangga/masyarakat untuk
istirahat memberi dukungaan kepada klien
• Beri alat bantu jika dibutuhkan
d. Pengkajian Spiritual
b. Pengkajian Psikologis
• Anjurkan klien untuk mendekatkan
• Libatkan keluarga/orang terdekat diri pada Tuhan
dalam perawatan
• Anjurkan klien untuk melakukan hal
• Anjurkan keluarga memberi positif seperti mengikuti
dukungan mental dan spiritual pengajian, kegiatan sosial (amal)
pada klien
• Berikan edukasi pada keluarga
untuk merawat klien