Anda di halaman 1dari 27

A.

SISTEM REPRODUKSI
PADA TUMBUHAN
SECARA GENERATIF
Langkah – langkah mencangkok adalah sebagai berikut
berikut :
 Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun
terlalu muda.
 Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut
sepanjang 5-10 cm.
 Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
 Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik
atau sabut kelapa.
 Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen.
Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih
dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu
basah.
 Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap
hari (jika musim kemarau).
 Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau
ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh
dengan baik baru ditanam di tanah.
STEK BATANG
Berikut ini kami paparkan cara menanam singkong agar hasil maksimal.
 Buat gundukan ( seperti bedengan namun lebih tinggi ) dengan lebar
1,5 m dan tinggi 60-70 cm, buat lajur gundukan dari timur ke barat,
supaya cahaya matahari masuk dalam sistem penanaman itu, karena
sifat tanaman singkong harus mendapatkan sinar matahari secara
maksimal.
 Pilihlah bibit yang berkualitas baik, yaitu bibit dari batang yang tua,
biasanya dari satu batang pohon singkong diambil 3 potong bagian
paling bawah (pangkal) dengan panjang masing-masing 20 cm
 Cara pemotongan batang untuk bibit pun harus diperhatikan,
sebaiknya jangan menggunakan gergaji, melainkan menggunakan
parang atau sejenisnya. Teknik memotongnya yaitu, balik batang
pohon singkong dengan bagian pangkal diatas, pegang dengan tangan
kiri, potong 3 bagian pada pangkal menggunakan parang
 Lukai pangkal setiap potongan batang dengan 3 bacokan sebagai
perangsang tumbuhnya akar yang nantinya akan menjadi umbi,
sehingga dengan pola seperti ini kita bisa memaksimalkan hasil.
Menurut penelitian, para petani yang menanam singkong dengan
cara biasa akan mendapatkan hasil panen 20 ton per hektar,
sedangkan petani yang menerapkan pola seperti ini hasil panen bisa
mencapai 100 ton per hektar dalam waktu 11 bulan setelah tanam.
Cara menyambung tanaman :
 Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat.
Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
 Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah
dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk
V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
 Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah,
lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik
bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan
tidak terkena air.
 Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya
tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun
tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
 Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik,
dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
 Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun.
Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
Langkah-langkah mengokulasi tanaman :
 Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang
akan diokulasi.
 Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman
yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
 Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
 Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan
dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah
antara luka sayatan dengan mata tunas.

 Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas
sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada
bagian mata tunas.
 Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam
berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat
pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas.
Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.

 Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong
batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan
tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang
pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda
tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.
Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :
 Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
 Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan
kotoran yang menempel;
 Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari
bagian tengah cabang menyentuh tanah
 Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
 Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan
tanah tersebut;
 Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul,
pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan
memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
 Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.
 Perkembanganbiakan Vegetatif ( Keuntungannya )
 Lebih cepat menghasilkan atau cepet berbuah.
 Pada tumbuhan bisa dikembangbiakan tanpa perlu menunggu
berbuah.
 Menghasilkan tanaman baru yang seragam dan identik dengan
induknya.
 Bisa mengembangbiakan tanaman yang tidak menghasilkan buah/biji.

 Perkembangbiakan Vegetatif ( Kerugian )


 Untuk tanaman ini memiliki kelemahan yakni tidak sekuat seperti
tanaman yang aslinya.
 Dan hanya menghasilkan sedikit keturunan baru.

 Manfaat perkembangbiakan vegetatif bagi kehidupan manusia :


 1. Hasil panen lebih cepat.
2. Memperkecil biaya penanaman ( karena di tanam dari fase tua).
3. Dapat di budidayakan dengan cepat.
4. Hasil panen kualitasnya sama dengan induk yg di tanam.
5. Mudah di lakukan.
B. SISTEM REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
SECARA GENERATIF
TUNAS
FRAGMENTASI

Anda mungkin juga menyukai