Anda di halaman 1dari 44

RESPONSI KASUS

ILMU KEBIDANAN DAN KADUNGAN


RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

MIOMA UTERI
Pembimbing
dr. Soekamto Sp. OG

Disusun Oleh :
M. Ilham Akbar 201710401011072
PENDAHULUAN

 Mioma adalah suatu tumor jinak pada uterus yang


berasal dari otot uterus atau jaringan ikat.
 Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena
banyak yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak
segera memeriksakannya ke dokter, namun
diperkirakan sekitar 20-30% terjadi pada wanita berusia
di atas 35 tahun.
PENDAHULUAN

 Tidak sedikit kehamilan yang disertai dengan


mioma uteri.
 Mioma dapat mengganggu kehamilan
dengan dampak berupa kelainan letak bayi
dan plasenta, terhalangnya jalan lahir,
kelemahan pada saat kontraksi rahim,
pendarahan yang banyak setelah melahirkan
dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan
bisa menyebabkan keguguran.(
DEFINISI

 Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang


berasal dari otot uterus dan jaringan ikat,
disebut juga leiomioma, fibromioma,
fibroleiomioma, atau fibroid
 Mioma uteri adalah tumor jinak yang berada
pada uterus atau organ rahim
KLASIFIKASI MIOMA UTERI

 Lokasi
 Cervical (2,6%), umumnya
tumbuh ke arah vagina
menyebabkan infeksi.
 Isthmica (7,2%), lebih sering
menyebabkan nyeri dan
gangguan traktus urinarius.
 Corporal (91%), paling sering
terjadi dan seringkali tanpa
gejala.

 Lapisan uterus  submukosa,


intramural, dan subserosa
KLASIFIKASI
 Mioma Uteri Subserosa
 Lokasi tumor di subserosa korpus uteri sebagai tonjolan saja, dapat pula
sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai
 Pertumbuhan ke arah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum
dan disebut sebagai mioma intraligamenter
 Mioma Uteri Intramural
 Kadang kala tumor tumbuh sebagai mioma subserosa dan kadang –
kadang sebagai mioma submukosa.
 sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti
 Mioma Uteri Submukosa
 Terletak dibawah endometrium. Dapat pula bertangkai maupun tidak
 submukosa walaupun hanya kecil selalu memberi keluhan perdarahan
melalui vagina
DEGENERATIVE CHANGE OF
MYOMA
EPIDEMIOLOGI

 paling banyak pada umur 35-45 tahun (kurang


lebih 25%). Setelah menopause hanya kira-kira
10% mioma yang masih bertumbuh.
 Mioma uteri terjadi pada 20% wanita di atas 35
tahun. Insiden terjadinya mioma pada
kehamilan berkisar antara 0,3 – 2,6%.
ETIOLOGI
 Estrogen
 Mioma uteri dijumpai setelah menarke. Sering kali terdapat pertumbuhan tumor yang
cepat selama kehamilan dan terapi estrogen eksogen.
 Mioma uteri banyak ditemukan bersamaan dengan anovulasi ovarium dan wanita
dengan sterilitas

 Progesteron
 Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen
 Progesteron menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu: mengaktifkan
17B hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor.

 Human Growth Hormone


 Level hormon pertumbuhan menurun selama kehamilan, mempunyai struktur dan
aktivitas biologik serupa yaitu Human Placental Lactogen (HPL),
 pertumbuhan yang cepat dari leiomioma selama kehamilan mungkin merupakan hasil
dari aksi sinergistik antara HPL dan Estrogen
FAKTOR RESIKO
 Umur
 Tumor ini paling sering memberikan gejala klinis antara 35-45 tahun. jarang terjadi pada
usia kurang dari 20 tahun

 Riwayat keluarga
 Jika seorang ibu mempunyai mioma, maka risiko yang dihadapi putrinya sekitar 3 kali
lebih tinggi berbanding dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga

 Paritas
 Ras dan Etnik
 Statistik menggambarkan wanita dari Afrika-Amerika mempunyai 3 hingga 5 kali lipat
risiko mengalami fibroid berbanding wanita kulit putih.

 Obesitas
 Makanan
 Fungsi Ovarium
 korelasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan mioma, dimana uteri muncul
setelah menarke, berkembang saat kehamilan dan mengalami regresi setelah
menopause.
PATOGENESIS

 Stimulasi estrogen diduga sangat berperan untuk


terjadinya mioma uteri
 Hipotesis ini didukung oleh adanya mioma uteri
yang banyak ditemukan pada usia reproduksi dan
kejadiannya rendah pada usia menopause.
 Perempuan nulipara mempunyai risiko yang tinggi
untuk terjadinya mioma uteri, sedangkan
perempuan multipara mempunyai risiko relatif
menurun untuk terjadinya mioma uteri
MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri abdomen
 Menoragia
 masalah berkemih
 Infertilitas
 terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars interstisialis tuba, sedangkan
mioma submukosa memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus

 Gangguan penekanan dari mioma tergantung dari besar dan lokasi


mioma uteri
 Penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri
 pada uretra dapat menyebabkan retensio urin
 pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis
 pada rektum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia
 pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema
tungkai dan nyeri panggul
 HUBUNGAN KEHAMILAN DENGAN MIOMA UTERI
 PENGARUH KEHAMILAN DAN PERSALINAN PADA MIOMA UTERI
PENGARUH MIOMA PADA
KEHAMILAN DAN PERSALINAN

 Infertile
 Lokasi anatomi dari mioma menjadi faktor penting dalam
hubungannya dengan infertilitas
 Mioma yang berukuran >5 cm dan berlokasi dekat serviks atau
dekat ostium tuba, lebih berisiko menyebabkan masalah infertilitas
 Sering terjadi abortus
 mioma berada pada lapisan submukosa
 Malpresentasi
 pada mioma yang besar dan letak subserosa
 Distosia
 akibat tumor yang menghalangi jalan lahir, terutama pada mioma
yang letaknya di serviks
PENGARUH MIOMA PADA
KEHAMILAN DAN PERSALINAN

 Atonia uteri
 terutama pada persalinan: perdarahan banyak, biasanya pada mioma
yang letaknya di dalam dinding rahim

 Kelainan letak plasenta


 Inersia uteri
 Retensio plasenta
 terutama pada mioma submukosa dan intramural yang mengakibatkan
perdarahan aktif.

 Pertumbuhan janin terhambat


Pengaruh kehamilan dan
persalinan pada mioma uteri

 Cepat bertambah besar


 Degenerasi merah dan degenerasi karnosa
 Mioma yang lokasinya dibelakang dapat terdesak ke dalam kavum
douglasi dan terjadi inkaserasi.
 Mioma subserosa yang bertangkai oleh desakan uterus yang
membesar atau setelah bayi lahir, terjadi torsi (terpelintir)  Wanita
hamil merasa nyeri yang hebat pada perut (abdomen akut).
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 PEMERIKSAAN FISIK
 Palpasi abdomen
 massa tumor di abdomen bagian bawah serta pergerakan tumor dapat
terbatas atau bebas, teraba suatu massa pelvis
 Pemeriksaan ginekologik
 Jika terdapat fibroid, uterus akan teraba lebih besar atau uterus akan
membesar mengarah ke kawasan yang tidak sepatutnya.
 Konsistensi padat dan kenyal.
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 USG dan MRI
 Untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometrium,
dan keadaan adneksa dalam rongga pelvis.
 Laparoskopi
 untuk mengevaluasi massa pada pelvis
PENATALAKSANAAN

 Pada umumnya tidak dilakukan operasi untuk


mengangkat mioma dalam kehamilan karena
risiko terjadinya perdarahan tinggi.
 Terapi pembedahan pada mioma uteri
dilakukan terhadap mioma yang menimbulkan
gejala.
PENATALAKSANAAN

 INDIKASI PEMBEDAHAN PADA PASIEN DENGAN MIOMA UTERI (Menurut


American College of Obstetricans and Gynecologists(ACOG)

 Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif.


 Sangkaan adanya keganasan.
 Pertumbuhan mioma pada masa menopause.
 Infertilitas karena gangguan ada cavum uteri maupun karena oklusi tuba
fallopi.
 Nyeri dan penekanan yang sangat mengganggu.
 Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus urinarius.
 Anemia akibat perdarahan
Tindakan pembedahan
 Miomektomi
 Pada umumnya miomektomi tidak dilakukan bersamaan dengan seksio
sesarea karena dapat terjadi perdarahan yang massif sewaktu operasi
sebagai akibat vaskularisasi bertambah
 Miomektomi sering dilakukan pada wanita yang ingin mempertahankan
fungsi reproduksinya.
 laparotomi, histeroskopi maupun dengan laparoskopi
 Histerektomi
 Teknik ini dilakukan pada pasien dengan indikasi bila didapati keluhan
menorrhagia, metrorhagia, keluhan obstruksi pada traktus urinarius dan
ukuran uterus sebesar usia kehamilan 12-14 minggu.
 dilakukan dengan 2 cara yaitu total abdominal histerektomi (TAH) dan
subtotal abdominal histerektomi (STAH).
TINJAUAN
KASUS
Identitas Penderita

 Nama : Ny. Y  Pendidikan : SMA


 Umur : 34 tahun  Pekerjaan : Swasta
 Jenis Kelamin : Perempuan  Tanggal Periksa : 20 September
2018
 Agama : Islam
 Alamat : Kalisari Timur,
Surabaya
 Suku : Jawa
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
 Nama Suami : Tn. A
 Umur : 38 tahun
 Suku : Jawa
Anamnesis

Keluhan Utama : Nyeri Perut


 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli RSU Haji Surabaya dengan keluhan nyeri
perut sejak 1 hari SMRS. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk hingga
menjalar ke ulu hati. Nyeri memberat saat beraktivitas dan
berkurang dengan diberi obat antinyeri. Pasien juga mengeluh
perut membesar yang diketahui ada massa melalui USG sejak
januari 2018. Pasien juga mengeluh pusing dan tidak
menstruasi.pasien juga mengalami keputihan sejak 4 bulan yang
lalu. Berwarna kuning dan banyak, bau (-). Keluhan lain, demam (-
), perdarahan jalan lahir (-), nyeri BAK (-), BAB dbn
Anamnesis
 Riwayat Penyakit  Riwayat Penyakit  Riwayat Sosial :
Dahulu : dalam Keluarga :
Riwayat merokok
Riwayat Hipertensi Riwayat Hipertensi : disangkal
: disangkal : disangkal
Riwayat minum alkohol
Riwayat Diabetes Riwayat Diabetes : disangkal
Mellitus : disangkal Mellitus : disangkal
Riwayat minum jamu
Riwayat Kejang Riwayat Alergi : disangkal
: disangkal : disangkal
Riwayat Alergi Riwayat Asma
: disangkal : disangkal
Riwayat Asma Riwayat rahim: disangkal
: disangkal
Anamnesis
 Riwayat Obstetri
 Abortus UK 4 bulan/kuretase
 Riwayat Menstruasi
 Menarche : 16 tahun
 Siklus mens : 28 hari, teratur
 Lama : 7 hari
 Banyak darah : 2-3x ganti pembalut/hari
 Dismenorhe : (-)
 HPHT : 05-12-2017
 TP : 12-09-2018
 UK : 40-41 minggu
Anamnesis

 Riwayat Menikah
 Menikah : 1 kali
 Lama menikah : 4 tahun
 Riwayat Kontrasepsi
 -
 Riwayat ANC
Pemeriksaan Fisik
 Status Generalis
 Kesadaran : Compos Mentis
 GCS : 4-5-6
 Keadaan umum : Baik
 TB : 165 cm
 BB : 34 kg
 BMI : 12,9 Underweight
 Vital Sign :
 TD : 100/60 mmHg
 Nadi : 112x/menit
 RR : 20x/menit
 T : 36°C (axilla)
Pemeriksaan Fisik

 Pemeriksaan :
 Kepala-leher :
 Normocephal
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
 Wajah : pucat (-), bibir sianosis (-)
 Hidung : dyspneu (-/-)
 Pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Pembesaran kelenjar tiroid (-)
 Peningkatan JVP (-)
Pemeriksaan Fisik

 Thoraks :
 Pulmo :
 Inspeksi : normochest, retraksi ICS (-)
 Palpasi : fremitus simetris (dextra & sinistra)
 Auskultasi: ves/ves +/+
Pemeriksaan Fisik
 Cor :
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
 Perkusi : batas jantung dalam batas normal, tidak ada pembesaran jantung
 Auskultasi : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen :
 Inspeksi : cembung
 Palpasi : nyeri tekan suprasimpisis (+), teraba masa uk 9 cm x 6 cm
 Perkusi : redup (+)
 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Ekstremitas :
 Akral : Hangat Kering Merah
 Edema : (-)
 CRT : <2 detik
Pemeriksaan Fisik

 Status Ginekologi:
 Vaginal toucher :
 Vulva : Edema (-), NT(-), Hiperemi (-)
 Vagina : Edem (-), NT (-)
 Portio : Permukaan licin OUE tertutup, nyeri goyang (-),
teraba jaringan (-), nyeri goyang (-), teraba jaringan (-), Masa (-), darah
(-)
 Adnexa kanan kiri : Massa (-), NT (-)
 Cavumdouglas : dbn
 Pemeriksaan Penunjang :
 - DL (17/07/2018) :
 Hb (11,2 g/dl), Leukosit (10.400/mm3), Plt 277.000/mm3, Hct
(32,4%), kalium (2,5), Na (136), CL (196), Trombosit (679.000)
 - UL: Urobilin (+1), Strobilin (+1), Sedimen Ery (0-1), Leuko (1-2),
Cylind (-), Epitel (0-1), Bact ((-), Crist (Ca Oxalat),
 - OT/PT (87/70)
 - GDA 98
 - Albumin 3,0
 - USG Abdomen (21/09//2018) :
Uterus tampak mioma subserous uk 4,9
cm x 5,0 cm, adnexa parametrium D/S
dbn, Kesimpulan : Mioma uteri
Resume

 Ny. Y 34 tahun
 Nyeri perut bawah
 Tidak menstruasi
 Keputihan
 Riwayat Obstetri
 Abortus UK 4 minggu/kuretase
 Status Ginekologi
 Vaginal toucher :
 Vulva : Edema (-), NT(-), Hiperemi (-)
 Vagina : Edem (-), NT (-)
 Portio : Permukaan licin OUE tertutup, nyeri goyang (-), teraba
jaringan (-), nyeri goyang (-), teraba jaringan (-), Masa (-), darah (-)
 Adnexa kanan kiri : Massa (-), NT (-)
 Cavumdouglas : dbn
Resume

 Pemeriksaan penunjang
 - DL : hipokalemi, trombositosis
 - OTPT : meningkat
 -Uterus tampak mioma subserous uk 4,9 cm x 5,0 cm, adnexa
parametrium D/S dbn, Kesimpulan : Mioma uteri
DIAGNOSIS
Mioma uteri + Hipokalemi +
Trombositosis + Peningkatan
LFT
Planning

 Diagnosis:
 Biopsi PA
 Terapi:
 MRS
 Inf. RL 1500cc/24 jam
 Drip Kcl 25 mEq II flacon
 Pro Histerektomi
Planning

 Monitoring:
 Keluhan pasien
 Vital sign
 Kadar kalium
Planning

 Edukasi:
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
diagnosis pada pasien.
 Menjelaskan kepada pasien pemeriksaan penunjang
yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis.
 Menjelaskan tentang penatalaksanaan yang akan
dilakukan dan komplikasi nya.
 Menjelaskan resiko yang dapat terjadi pada ibu dan
bayi pada kehamilan post date.
 Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan
kepada pasien disetiap situasi.
 . Durante OP
 1. Diagnosis Pre Operasi : Mioma uteri +
Hipokalemi (3,8) terkoreksi + Hipoalbumin (2,3)
+ Anemia (8,6) + Trombositosis (633.000)
 2. Diagnosis Post Operasi : Post OP Miomektomi
ec. Mioma uteri + Anemia (Hb : 8,6) +
Hipokalemi (K : 3,8) terkoreksi + Hipoalbumin
(3,0) + Trombositosis (473.000)
 3. Jenis Operasi: Miomektomi
 Follow-Up
 24/09/18
 S : Nyeri luka bekas operasi (+), lemas (+), nausea (+),
vomitting (-),
 O : - Keadaan umum: Lemah
 Kesadaran: Compos Mentis; GCS: 4-5-6
 TTV: TD: 100/60 mmHg; N: 186 bpm; RR: 17 x/m; T: 37,3 oC
 Status Generalis:
 Kepala dan Leher : a/i/c/d : -/-/-/-,
 Thorax : simetris
 Jantung : S1 S2 tunggal
 Paru-paru : vesikuler +/+

 Abdomen : I = luka bekas OP


 A = Bising usus (-),
 P = Timpani seluruh regio
 P = Supel, nyeri tekan (+) luka post OP
 Ektremitas : Akral hangat kering merah
 A: Post OP Miomektomi ec. Mioma uteri + Anemia (Hb : 8,6) +
Hipokalemi (K : 3,8) terkoreksi + Hipoalbumin (3,0) +
Trombositosis (473.000)
 P:
 - Trasfusi PRC 2 lb/hari sd Hb >10 g/dl
 - Transfusi Albumin 25% sd >3
 - Puasa sd BU (+) / Flatus (+)
 - Drip tramadol 3x100 mg dalam PZ 100cc
 - Inj. Ketorolac 3x30g
 - Inj. Ondancetron 4x4mg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai