ANTIPIRETIK,
DAN AINS
DEVI USDIANA ROSYIDAH, dr. MSc.
Laboratorium Farmakologi
Fakultas Kedokteran UMS
2017
PENDAHULUAN
• Analgesik : obat yang digunakan untuk menghilangkan nyeri
/“pain killers”.
Nyeri adalah satu gejala yang paling umum dan sering
membuat orang pergi berobat.
• AINS : anti inflamasi non steroid
• Antipiretik : aktivitas yang menyebabkan turunnya suhu tubuh
dan berkaitan dengan hipothalamus.
• Anti-inflamasi : obat yang menghilangkan gejala inflamasi/
radang, tetapi tidak berhubungan dengan penyebabnya.
• Kulit kayu pohon willowglikosida pahitsalisin th
1829 diisolasi o/ Lerouxefek antipiretik
• Salisindihidrolisa : glukosa & alkohol salisilatasam
salisilatNa.salisilat : demam reumatik/antipiretik
(1875)
• Hoffmanas.asetilsalisilat (1853)
• Dreseraspirin (1899)
• Akhir abad ke-19turunan para aminofenol
(asetaminofen), indometasin (1963)
SEJARAH
DEFINISI ANALGESIK
Definisi nyeri
• Penyebab nyeri
• Menurunnya sensitivitas nosiseptor (antipiretik,
analgesik)
• Terputusnya konduksi nosiseptif pada saraf sensoris
(anastesi lokal)
• Penekanan transmisi impuls nosiseptif pada saraf spinalis
(gol. opioids)
• Hambatan persepsi nyeri (opioids, anestesi general)
• Perubahan respon emosional nyeri (antidepresan sebagai
“co-analgesics,”
Sensasi nyeri
dipengaruhi oleh :
JENIS-JENIS ANALGESIK
Tempat aksi obat (site Aksi utama pada akhir an Aksi utama pada sistem saraf
of action) perifer (peripheral nerve pusat / central nervous system
endings), meskupun efek (CNS)
antipiretiknya dimediasi oleh
sistem saraf pusat
- etericoxib
2. Generasi 2 : lumiracoxib
A) Non Selective COX inhibitors
• 1. Salicylates : Aspirin, Diflunisal
• 2. Propionic acid derivatives :
Ibuprofen, naproxen, ketoprofen,
flurbiprofex,oxaprozin B) Preferential COX-2 inhibitors
• 3. Indole and indene derivatives • Nimesulide, nabumetone,
:Indomethacin, sulindac meloxicam
• 4. Arylacetic derivatives :
Diclofenanc C) Selective COX-2 inhibitors
• 5. Pyrrole derivatives: Ketorolac • Celecoxib, rofecoxib, valdecoxib
• 6. Anthranilic acid derivative :
mephenamic acids
• 7. Oxicam derivatives : Piroxicam,
tenoxicam
• 8. Pyrazolone derivatives :
Phenylbutazone, oxyphenbutazone
• 9. Paraaminophenol derivative :
Paracetamol (acetaminophen)
Klasifikasi AINS
Mekanisme kerja AINS
MEKANIS
ME
KERJA
Mekanisme kerja AINS
• Prostaglandins : kunci proses inflamasi akutpelepasan
asam arakhidonat (AA) oleh sel yang rusak
• Cox 1 diekspresikan pada CNS, mukosa gaster, platelet
• Cox 1 mengatur regulasi produk inflamasi :
cytokines, growth factors, mitogens in human monocytes,
macrophages, endothelial cells, chondrocytes,
synoviocytes and osteoblasts. Banyak terdapat di otak
dan kidney
• COX-2 berkaitan dengan peningkatan konsentrasi PG
selama proses inflammation, nyeri dan demam.
Siklooksigenase (COX)
1. Antipiretik : Paracetamol, ibuprofen, methampiron,
aspirin,
2. Analgesik : paracetamol, ibuprofen, diklofenak,
piroxicam, meloxicam,
3. Antiinflamasi : ibuprofen, diklofenak, piroxicam,
meloxicam
AKTIVITAS TERAPETIK
Efek
samping
AINS
• efe
Efek samping AINS
• Gregory Bozimowski, 2015, AANA Journal December 2015 Vol. 83, No. 6
Obat Mekanisme kerja Indikasi Kontra Efek samping
indikasi
Aspirin Analgesik : Nyeri Penderita Dosis biasa : Gangguan
/Asetosal(a menghambat rangsang menstruasi, hemofilia lambung, hepatotoksik,
sam asetil nyeri subkortikal nyeri ringan asma, ruam
salisilat) Antiinflamasi : pada pada Dosis lebih tinggi :
Sediaan : penghambat non radang sendi, salisilisme(muntah,
100 mg dan selektif COX-1 dan nyeri otot, tinitus, pendengaran
500 mg COX -2 demam flu, berkurang, vertigo)
Antipiretik : inhibisi sakit gigi reversibel dg penurunan
COX oleh SSP dan Dosis kecil 325 dosis
inhibisi IL-1 makrofag, mg/hari : Dosis besar : pernafasan
dosis 325-650 mg/4 mencegah cepatdosis toksik :
jam, anak2 : 50-75 trombus depresi pernafasan
mg/kg/hari koroner
u/antireumatik : 4-6
gram/hari
Obat Mekanisme kerja Indikasi Kontra indikasi Efek samping
Asetaminof Penghambat Efek Gangguan liver Reaksi
en pembentukan analgesik berat, gangguan alregi(demam
(parasetamo prostaglanCOX-1 dan antipiretik ginjal berat dan lesi mukosa)
l)derifat COX -2 yang lemah Setara Dosis toksik :
para amino pada jaringan perifer, dengan nekrosis hati,
fenol tidak memiliki efek aspirintid nekrosis tubuli
Sediaan 500 anti inflamasi ak renaldosis
mg Temuan terbaru bisa menghamb tunggal 10-15
menghambat COX-3 at trombosit gram (150-250
disistem saraf pusat bisa mg/kgBB)
FK : po. Absorbsi ditoleransi
tergantung kec. oleh pasien
Pengosongan lambung. hemofilia
Metabolit minor
asetaminofen (N-asetil- Dosis po :
p-benzokuinon)pada 325-1000
dosis besar toksik thd mg, atau 10
hati dan ginjal mg/kgBB
Mekanisme Efek Indikasi Kontra
samping indikasi
Indometasin Penghambat Hiperkalemia Analgesik yang Gagal ginjal,
memiliki COX non selektif akibat bagus untuk enterokolitis,
efek analgesik poten inhibisi nyeri sendi dan trombositopeni,
dan Menurunkan sintesis gout akut atau
antiinflamasi migrasi neutrofil, prostaglandin Terapi PDA hiperbilirubine
setara dengan menurunkan ginjal, neonatus, iv mia
salicylates proliferasi pusing, 0,1-0,2
limfosit A dan B vertigo, mg/kg/12 jam,
Efek halusinasi
antiinflamasi
menonjol25-
100 mg, atau
dosis tunggal 100
mg menjelang
tidur.
Sulindakprod Potensi <1/2 Toksisitas RA, OA, , GA
rug, indometasin lebih rendah
metabolitnya T1/2=7 jam, dari
500 kali lebih metabolitnya indometasin
aktif sulfida=18 jam
etodolak T1/2 = 7 jam Anti inflamasi,
urikosurik
As.mefenamat Piroxicam meloksikam
Mekanisme analgesikkerja pusat Hanya untuk penyakit Menghambat COX 2
kerja/keistimewaan/ind dan kerja perifer. inflamasi sendi (10kali) dibanding
ikasi antiinflamasinyeri Pada konsentrasi tinggi hambatan COX 1 nya
rematik, cedera menghambat fungsi
jaringan, , nyeri otot limfosit
rangka, dismenorrea, T1/2 > 45
Antipiretik Antiinflamasi,
T1/2 = 2-4 jam analgesik, antipiretik
jam
Kontraindikasi Tidak untuk anak < 14 Penderita tukak
tahun&ibu hamil lambung, pemakai
antikoagulan
(memperpanjang wkt
perdarahan)
Dosis sediaan 2-3 x 250 mg/hari RA, OA : 1 x 10-20 RA : 1x7,5 -15 mg
mg/hari /hari
OA
Efek samping Dispepsia, Dosis > 20 mg/hari : GIT lebih ringan
bronkokontriksi, tjd peningkatan insiden daripada piroksikam
eritema ulkus peptik dan
perdarahan
Gol asam propionat Ketoprofen Naproksen Ibuprofen
Mekanisme Efektivitas ~ ibuprofen T1/2 14 jam, RA, OA, Efek anti
kerja/keistimewaan/ind Antiinflamasi sedang melalui plasenta dan infamasi 1200-2400
ikasi Absorbsi baik ASI mg /hari
dilambungT1/2 Analgesik : 4x400
plasma 2 jam mg/hari
Antalgin (metampiron)
1. ACETYLSALICYLICAcid (Aspirin)
2. PARACETAMOL(Acetaminophen)
3. Anti-Inflamasi Non Steroid (AINS) :(Ibuprofen,
Diclofenac, Indomethacin, Piroxicam)
NON-NARKOTIK ANALGESIK
Analgesik narkotik
Pain
mechanisms and
pathways
• Color atlas pharmacology 2002
NARKOTIK ANALGETIK
ANALGETIK NARKOTIK
Berdasarkan Kerjanya:
• Agonis Opiat
• Alkaloid candu : morfin, kodein, heroin, nicomorfin
• Zat sintesis : metadon dan derivat-derivatnya
(propoksifen), petidin dan derivatnya serta tramadol
Cara kerja obat ini sama dengan morfin, hanya berbeda
mengenai potensi dan lama kerjanya, efek samping serta
resiko habituasi dan adiksi.
• Antagonis Opiat : Nalokson, nalorfin, pentazosin
Bila digunakan sebagai analgetik, obat ini dapat menduduki
reseptor
• Kombinasi
Zat ini juga dapat mengikat pada reseptor opioid, tetapi tidak
mengaktivasi kerjanya dengan sempurna
Mekanisme Kerja
• Endorfin bekerja dengan jalan menduduki reseptor-
reseptor nyeri di susunan saraf pusat hingga perasaan
nyeri dapat diblokir.
Efek samping
• Luellmann, H et al. 2010. Pocket Atlas of Pharmacology.
4th edition. New York : Thieme
• Farmakologi dan Terapi. 2011. Jakarta : FK UI
• Goodman dan gilman’s. 2008. Manual of pharmacology
and therapeutics. The McGraw-Hill Companies. Inc
Buku Referensi