Pendidikan:
Dokter Umum – FK Unissula 1993
Spesialis Kedokteran Penerbangan – PPDS Universitas Indonesia 2012
Pekerjaan:
Ketua tim evakuasi medis udara di RSUD Kota Mataram
Ketua tim evakuasi medis udara di RS Internasional Harapan Keluarga Mataram
Ketua tim evakuasi medis udara di RS RISA Sentra Medika Mataram
Dokter konsultan di KKP kelas II Mataram
Dosen di sekolah penerbangan Jogja Flight Education Centre Jakarta
Dosen di FK Universitas Islam Al-Azhar Mataram
LATAR BELAKANG
☻Ibadah haji adalah rukun Islam ke-5, bagi orang yang mampu
atau istithaah secara kesehatan.
☻Mampu dalam bidang kesehatan adalah:
◦ Mampu menaikan ibadah haji ditinjau dari jasmani yang
sehat dan kuat
◦ Aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji di
tanah suci.
☻Ibadah haji berkaitan erat dengan penerbangan dan perjalanan
pada lingkungan yang baru
YANG MENDUKUNG
BEROPERASINYA SEBUAH
PESAWAT:
GIGI PARU
Perubahan tekanan udara dpt Perubahan tekanan di ketinggian
menyebabkan gelembung gas mnybbkan organ paru spt terasa
di dlm tambalan gigi penuh, dikrnkan jg tek partial
oksigen yg menurun
HIDUNG
JANTUNG
100x lbh mungkin tjd pilek ketika
di ketinggian Bbrp penumpang dpt tjd aritmia
PERUT KAKI
◦ Seperti paru, perut akan sedikit ◦ Cairan dpt menumpuk pd
membesar pd ketinggian. Shg pergelangan kaki terutama bagi
kdg menyebabkan kembung, yg berlebih BB
nyeri, & konstipasi
TUNGKAI
◦ Duduk dlm posisi yg sama
selama berjam-jam dpt
meningkatkan risiko
pembekuan drh
LAIK TERBANG
Klasifikasi Kelaikan Terbang Jemaah Haji
1. Laik terbang
Penumpang haji sehat tanpa ada gangguan dan masalah
2. Resiko rendah
Penumpang haji mengidap penyakit yang memerlukan terapi
3. Resiko menengah
Penumpang haji mengidap penyakit dengan resiko tinggi sehingga
memerlukan pendampingan selama penerbangan
4. Resiko tinggi
Penumpang haji mengidap penyakit serius dan tidak memenuhi syarat
diijinkan terbang menurut aturan penerbangan komersial (IATA)
LONG HAUL FLIGHT
MASALAH MEDIS YANG MUNGKIN TERJADI
Terapi:
- Manuver valsava
- Nasal Decongestan
- Decongestan Oral (lebih baik)
Lansia dalam penerbangan
a. Perubahan fisik b. Perubahan psikologi
◦ Mobilitas ↓ ◦ Kecemasan
◦ Sensoris : raba dan rasa ↓ ◦ Fear of flying
◦ Pendengaran ↓
◦ Gigi berlubang
◦ Penglihatan ↓
◦ Kardiovaskuler / paru
◦ Hipertensi (HT)
◦ Chronic Obstructive Pulmonary
Desease (COPD)
◦ DVT
Fear of flying
Takut berada di pesawat
terbang atau saat dalam
penerbangan.
FATIGUE/KELELAHAN
40
Upaya mengurangi efek jet lag
DIET ANTI JETLAG
◦ Hari I : makan pagi dan siang tinggi protein
makan malam tinggi karbohidrat
◦ Hari II : makan ringan (sup ringan, juice, salad)
◦ Hari III: menu makanan seperti hari I
◦ Hari IV /hari keberangkatan : menu seperti hari II
◦ Sesampai di tempat tujuan makan pagi, siang dan malam seperti biasa
dengan jadwal waktu makan sesuai waktu setempat
KIAT Ditempat tujuan:
- Sebelum terbang
- Rileks - Aktivitas biasa
- Jangan letih fisik-mental - Bila tiba siang hari jangan langsung tidur
- Persiapan jauh hari - Olah raga
- Pesawat jangan banyak transit - Bila tiba malam hari langsung tidur. Bila
- Tidur lebih awal susah, minum pil tidur max 3 hari.
- Selama terbang - Sesuaikan jam lokal
- Putar jarum jam sesuai tujuan
- Hindari alkohol, kopi
- Perbanyak minum air dan sari buah
- Mandi saat transit (bila cukup waktunya)
- Tidur selama terbang sesuai tujuan
TINDAKAN MEDIS YG
DILAKUKAN DI KABIN
PESAWAT
Keterbatasan tempat dapat mempersulit RJP
44
In-flight cardiopulmonary during air commercial air transport. German Society
of Aerospace Medicine, 2016.
45
In-flight cardiopulmonary during air commercial air transport. German Society
of Aerospace Medicine, 2016. 46
Terima Kasih