Anda di halaman 1dari 18

ALAT DAN MESIN

PENYIRAMAN
KELOMPOK 5
Raymon BT Debataraja (185040200111112)
Anton Meilus Putra (185040200111159)
Athaya Rifqyya Syafiqah (185040201111033)
Dhia Hisanah Ramadhanti (185040201111107)
Tifani Tiara Putri (185040207111001)
Yuliastuti Yasmin (185040207111074)
Aldo Matanari (185040201111195)
Latar Belakang

• Bertambahnya jumlah penduduk sehingga mengakibatkan


produksi pangan juga meningkat
• Melalui ekstentifikasi dan identifikasi, pelestarian usaha-
usaha produksi
• Ketersediaan air untuk pertanian menghadapi persaingan
dengan penyediaan air untul domestik dan industri
• Tantangan teknik irigasi : bagaimana menyediakan air dan
memberikan air secara efektif dan efisien
Pengertian Irigasi
• Irigasi adalah sebuah kegiatan yang berkaitan dengan mendapatkan air dari sebuah
kebun atau usaha pertanian untuk meningkatkan produksi dari hasil pertanian.
• Menurut Gandakoesuma (1981) menyebutkan bahwa irigasi merupakan usaha untuk
mendatangkan air deengan membuat bangunan –bangunan dan saluran untuk
mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagikan air kesungai, atau ladang
dengan cara yang teratur fan membuangair yang tidak digunakan lagi, setelah
digunakan air semuanya mengambil tindakan untuk melakukan pembatasan dari
pengambilan air kesumbernya dibawah ketempat adiman air yang dibutuhkan atau
diperlukan untuk membagikan kepada tanaman yang membutuhkan Ketersediaan
air untuk pertanian menghadapi persaingan dengan penyediaan air untul domestik
dan industri
• Menurut Mawardi (1989:5) menyebutkan bahwa irigasi merupakan usaha untuk
mendapatkan atau memprolesh air yang menggunakan bangunan dan saluran buatan
untuk memproleh penunjangnya produksi pertanian
Tujuan Irigasi

• Memupuk atau merabuk tanah


• Memberantas hama, gangguan hama pada
tanaman
• Mengatur suhu tanah.
• Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah
yang tidak subur akibat adanya unsur-unsur
racun dalam tanah
• Mempertinggi permukaan air tanah
Fungsi Irigasi

• Memasok kebutuhan air tanaman


• Mempermudah pengelolaan media tanah
sebelum melakukan penanam sebuah tanaman
• Menurunkan suhu tanah
• Meningkatkan kesuburan media tanah lebih
cepat
• Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan
tanah
Faktor – Faktor Penyediaan dan Pemberian Air
Secara Efektif dan Efisien

• Faktor Tanaman
• Faktor Kondisi Tanah Pertanian
• Faktor Iklim
• Faktor Topografi Tanah
• Faktor Ekonomi, Sosial dan Budaya
Cara Pemberian Air dan Irigasi

1.Melalui permukaan (Surface Irrigation)


2.Langsung ke bawah permukaan (Sub-surface
Irrigation)
3.Penyiraman melalui pancaran (Sprinkle
Irrigation)
4.Irigasi Tetes (Trickle Irrigation)
1. Melalui permukaan (Surface Irrigation)
Irigasi permukaan (Surface Irrigation) merupakan penerapan irigasi dengan cara mendistribusikan air ke lahan
pertanian dengan memanfaatkan gravitasi atau membiarkan air mengalir dengan sendirinya di lahan. Jenis
irigasi ini adalah cara yang paling banyak digunakan petani. Pemberian air bisa dilakukan dengan mengalirkan di
antara bedengan supaya lebih efektif. Pemberian air biasanya juga dilakukan dengan menggenangi lahan
dengan air sampai ketinggian tertentu.
Irigasi permukaan cocok digunakan pada tanah yang bertekstur halus sampai sedang. Untuk tanah bertekstur
kasar akan sulit menerapkan sistem ini karena sebagian besar air akan hilang pada saluran dan yang berupa
penggenangan cocok diterapkan pada daerah dengan topografi relatif datar agar pemberian air dapat merata
pada areal pertanaman

Sumber : pioneer.com
Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Melalui Permukaan (Surface Irrigation)
Kelebihan Kekurangan
Tidak membutuhkan pemahaman Efisiensi kurang dari 65%
yang tinggi
Dapat dikembangkan dengan biaya Membutuhkan air dalam jumlah besar
investasi kecil
Jika topografi tidak terlalu Perkiraan jumlah airirigasi yang
bergelombang, biaya yang diperlukan dibutuhkan lebih sulit
tidak terlalu besar
Kurang dipengaruhi oleh karakteristik Membutuhkan tenaga kerja lebih
iklim dan kualitas air banyak dan lebih intensif
Aliran gravitasi memiliki fleksibilitas
tinggi dan relativ mudah dikelola
Sanitasi lebih mudah dikendalikan

Sumber : pioneer.com
2. Langsung ke bawah permukaan (Sub-surface Irrigation)

Sistim irigasi bawah permukaan (Sub-surface


Irrigation) merupakan salah satu bentuk dari
irigasi yang jaringan atau alat irigasinya
diletakkan di bawah permukaan tanah. Irigasi
ini bisa berupa pipa-pipa semen dengan
diameter 10 cm dan tebal dinding 1 cm yang
disambung-sambung.
Sistim irigasi bawah permukaan lebih sesuai
diterapkan pada daerah dengan tekstur tanah
sedang sampai kasar, agar tidak sering terjadi
penyumbatan pada lubang-lubang tempat
keluarnya air. Selain itu, kadar garam tanah
yang rendah juga dibutuhkan untuk jenis irigasi
ini, Dengan demikian target pengairan untuk
mengairi langsung pada sasaran akar tanaman
dapat dicapai dengan efektif.
Sumber : pioneer.com
Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Langsung ke bawah permukaan (Sub-surface Irrigation)

Kelebihan Kekurangan
Dapat menghemat air Membutuhkan waktu yang lama
Air dapat langsung menuju akar Biaya yang diperlukan banyak
tanaman
Meningkatkan hasil dengan Untuk pembuatan saluran cukup sulit
menghilangkan penguapan
permukaan air
Mengurangi kejadian penyakit dan
gulma

Sumber : pioneer.com
3. Penyiraman melalui pancaran (Sprinkle Irrigation)
Penyiraman melalui pancaran (Sprinkle Irrigation) merupakan cara
irigasi dengan menyemprotkan air ke udara dan kemudian air jatuh
ke permukaan tanah seperti air hujan. Tujuan dari cara ini adalah
agar air dapat diberikan secara merata dan efisien pada areal
pertanaman, dengan jumlah dan kecepatan penyiraman kurang atau
sama dengan laju infiltrasi dan juga peningkatan produksi tanaman
pada daerah yang tidak memungkinkan pemberian air dengan cara
gravitasi yang disebababkan beberapa faktor.
Sistem irigasi pancaran cocok pada daerah di mana kecepatan angin
tidak terlalu besar, yang menyebabkan sebagian air yang diberikan
hilang melalui evaporasi. Dengan demikian efisiensi penggunaan air
irigasi yang lebih tinggi dapat dicapai. Jumlah air irigasi yang
diaplikasikan pada sistem irigasi curah akan bervariasi sesuai dengan
tekstur tanah dan kedalaman akar tanaman.

Sumber : pioneer.com
Komponen Utama Penyiraman melalui pancaran (Sprinkle Irrigation)

1. Pompa
2. Pipa Utama
3. Pipa Lateral
4. Pemancar
5. Elemen Penunjang
• Belokan (reversible bend)
• Persilangan (valvesand Elbows)
• Penempatan nozzle di sepanjang pipa (sprinkle coupler)
• Penyambung antar pipa (reducer coupler)
• Penutup pangkal pipa (End plug)

Sumber : pioneer.com
Kelebihan dan Kekurangan Penyiraman melalui pancaran (Sprinkle Irrigation)

Kelebihan Kekurangan
Tidak memerlukan jaringan saluran Memerlukan biaya investasi dan
sehingga secara tidak langsung akan operasional yang cukup tinggi, antara
menambah luas lahan produktif serta lain untuk operasi pompa air dan
terhindar dari gulma air tenaga pelaksana yang terampil.

Sesuai untuk lahan berlereng tampa Memerlukan rancangan dan tata


menimbulkan masalah erosi yang letak yang cukup teliti untuk
dapat mengurangi tingkat kesuburan memperoleh tingkat efisiensi yang
tanah. tinggi
Sesuai untuk daerah-daerah dengan
keadaan topografi yang kurang
teratur dan profil tanah yang relative
dangka
Sumber : pioneer.com
4. Irigasi Tetes (Trickle Irrigation)

Irigasi tetes merupakan cara pemberian air


pada tanaman secara langsung, baik pada
permukaan tanah maupun di dalam tanah
melalui tetesan secara sinambung dan
perlahan pada tanah di dekat tumbuhan.
Alat pengeluaran air pada sistem irigasi
tetes disebut emiter atau penetes. Setelah
keluar dari penetes (emiter), air menyebar
ke dalam profil tanah secara horizontal
maupun vertikal akibat gaya kapilaritas dan
gravitasi.
Irigasi tetes cocok untuk tanah yang tidak
terlalu kering. Luas daerah yang diairi
tergantung pada besarnya debit keluaran
dan interval, struktur dan tekstur tanah,
kelembaban tanah, serta permeabilitas
tanah. Cara ini bertujuan untuk
memanfaatkan air dalam jumlah terbatas
Sumber : pioneer.com
dalam budidaya tanaman sayur di lahan
kering.
Komponen Utama Irigasi Tetes (Trickle Irrigation)

1. Pompa
2. Tanki Injeksi
3. Saringan Utama
4. Komponen Pengendali
5. Pipa Utama
6. Pipa Pembagi
7. Pipa Lateral
8. Alat Aplikasi (terdiri dari penetes, pipa kecil dan
penyemprot kecil yang dipasang pada pipa
lateral)

Sumber : pioneer.com
Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Tetes (Trickle Irrigation)

Kelebihan Kekurangan
Meningkatkan nilai guna air Memerlukan perawatan yang intensif
Meningkatkan pertumbuhan tanaman Penumpukan garam
dan hasil
Meningkatkan efisiensi dan Membatasi pertumbuhan tanaman
efektifitas pemberian air dan pupuk
Menekan resiko penumpukan garam Keterbatasan biaya dan teknik
Menekan pertumbuhan gulma
Menghemat tenaga kerja

Sumber : pioneer.com
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai