Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2

PERAN HAKIM SEBAGAI PELAKSANA


KEKUASAAN KEHAKIMAN
KELOMPOK 2
1. Adisty Ainaya Salsabila (01)
2. Fina Idamatussilmi (14)
3. Hanifullah Hafidz Arrizal (16)
4. Kanza Namira Shafa S. (20)
5. Nada Rusyda Ghani (24)
PENGERTIAN
Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara
Hukum Republik Indonesia.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang
oleh undang- undang untuk mengadili. Mengadili merupakan
serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan
memutuskan perkara hukum berdasarkan asas bebas, jujur, dan
tidak memihak di sebuah sidang peradilan berdasarkan ketentuan
perundang–undangan.
KLASIFIKASI HAKIM BERDASAR LEMBAGA
PERADILAN
a. Hakim pada MA, yang disebut Hakim Agung.
b. Hakim pada Badan Peradilan yang berada dibawah MA, yaitu
dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan
tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang
berada dalam lingkungan peradilantersebut.
c. Hakim pada MK, yang disebut Hakim Konstitusi.
TUGAS PENGADILAN SECARA UMUM

Untuk mengadili perkara menurut hukum dengan tidak


membeda-bedakan orang. Pengadilan tidak boleh untuk menolak
untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang
diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang.
Pengadilan wajib memeriksa dan mengadili setiap perkara yang
masuk.
FUNGSI KEKUASAAN KEHAKIMAN
Dalam Bab V Pasal 38 (2) UU No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman

1. Penyelidikan dan Penyidikan


Penyelidikan merupakan serangkaian tindakan penyelidik
untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga
sebagai tindak pelanggaran hukum guna menentukan dapat atau
tidaknya dilakukan penyidikan. Sedangkan Penyidikan adalah
serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang
atau tidaknya pelanggaran hukum yang terjadi dan siapa
tersangkanya.
2. Penununtutan
Penununtutan adalah tindakan penuntut umum untuk
melimpahkan perkara ke pengadilan yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang ditentukan undang undang dengan permintaan
supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan.

3. Pelaksanaan putusan
 Pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara pidana
dilakukan oleh jaksa.
 Pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara perdata
dilakukan oleh panitera dan juru sita dipimpin oleh ketua
pengadilan.
4. Pemberian Jasa Hukum
Setiap orang yang tersangkut perkara berhak memperoleh
bantuan hukum. Yang dimaksud dengan “bantuan hukum” adalah
pemberian jasa hukum (secara cuma-cuma) yang meliputi
pemberian konsultasi hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, membela, melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan pencari keadilan (yang tidak mampu).
Negara menanggung biaya perkara bagi pencari keadilan
yang tidak mampu. Yang dimaksud dengan “pencari keadilan
yang tidak mampu” adalah orang perseorangan atau sekelompok
orang yang secara ekonomis tidak mampu yang memerlukan
jasa hukum untuk menangani dan menyelesaikan masalah hukum.
5. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan
Upaya penyelesaian sengketa perdata dapat dilakukan di
luar pengadilan negara melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian
sengketa. Alternatif penyelesaian sengketa merupakan lembaga
penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur
yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar
pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi,
atau penilaian ahli.

Anda mungkin juga menyukai