Melakukan Managemen
Konseling Dan Test HIV
Dalam Penanganan Panjanan
Okupsional
z
Di susun oleh:
1. Lutviana Pratiwi
8. Perintah pengadilan dari terdakwa dalam kasus kejahatan seksual dan sebagainya.
Secara umum, pemeriksaan HIV dilakukan untuk tujuan penapisan darah donor dan
transplantasi, surveilans, dan penegakan diagnosis
B. Manajemen Konseling Dan Tes HIV Dalam
Penanganan
z Pajanan Okupsional
meningkatkan akses perawatan
dan perawatan yang memadai
sehingga mengurangi
perawatan dirumah sakit dan
Pasien yang terdeteksi angka kematian.
sebagai ODHA akan
didiagnosis dan Pasien mendapatkan akses
ditangani lebih dini dan layanan lanjutan seperti skrining
optimal. Penemuan kasus TB, skrining IMS, serta
baru secara rutin pengobatan ARV.
mempunyai keuntungan
sebagai berikut
Peurunan stigma dan
deskriminasi karena masyarakat
akan melihatkan bahwa hal
tersebut merupakan kegiatan
rutin
TES HIV
zTes HIV adalah pemeriksaan labolatorium dengan
tujuan untuk penemuan kasus. Tes HIV bersifat sama
seperti pemeriksaan labolatorium lainnya, yaitu
menjalin hubungan
Eksplorasi
Tahapan
Manajemen Identifikasi
Konseling
Memberikan
Informasi
Membuat
perencanaan
Membuat
keputusan
Konseling pasca testing HIV
Konseling
z
yang dilakukan setelah klien melakukan tes HIV yang
bertujuan untuk membacakan hasil tes, membantu klien memahami
dan menyesuaikan diri dengan hasil tes, baik itu positive maupun
negative serta memberikan informasi dan penguatan kepada klien
5. Integrasi 8. mengidentifikasi
2. Mengembangkan
hasil test kebutuhan
hubungan
dukungan
3. Perencanaan 9. Konselor
6. Memberikan
kegiatan melakukan
informasi
layanan lanjutan
TERIMAKASIH
z