Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

PNEUMONIA

DI SUSUN OLEH
1. NURHAEMI
2. DELFRITA S
3. SITI SUPRIYATI
4. ANNISA SUMIATI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PERTAMEDIKA JAKARTA SELATAN
Pneumonia adalah keadaan akut
pada paru yang disebabkan oleh
Pneumonia ??
karena infeksi atau iritasi bahan
kimia sehingga alveolli terisi
oleh eksudat peradangan
(Murwani A, 2011).
Virus

Mycoplasma PENYEBAB Bakteri


(fungi)
Betz &
Showden

Parasit
Community Aquired
Pneumonia

Klasifikasi Hospital Aquired


Pneumonia Pneumona

Ventilator Aguired
Pneumonia
1. Demam (dengan atau tanpa
menggigil)
2. Batuk-batuk (dengan atau tanpa
produksi sputum) dan dispnea
3. sputum yang benoda darah atau
berwarna seperti warna karat
4. Nyeri dada pleuristik
MANIFESTASI
5. Suara nafas melemah
KLINIS
6. Retraksi dinding thoraks
7. Nafas cuping hidung
8. Nyeri abdomen
9. Batuk paroksimal mirip pertusis yang
sering terjadi pada anak yang
lebih kecil
10. Terdengar suara ronchi.
11. Pasien mengeluh sakit kepala, mual
dan disertai muntah.
Pathway
DROPLETS
Bakteri, Virus, Organisme
Mirip Bakteri, Jamur

Bakteri pathogen menginfeksi


saluran napas bagian bawah

Menuju Parenkim Paru

Inflamasi di Alveoli

Pneumonia

Bakteri, Virus, Organisme Mirip Bakteri, Jamur

B1 B2 B3 B4 B5 B6
BREATHING BLOOD BRAIN BOWEL GI BONE
Penumpukan Kadar O2 Suplay O2 Suplay O2 Suplay O2
sekret pada menurun ke menurun menurun Sesak Migrasi menurun
alveoli jantung ke otak ke renal bakteri kejaringan
secara
Petukaran Menurunnya Kelelahan hematog
Kesadaran Suplay
gas kontraksi en ke Suplay O2
menurun O2
tergangu jantung Anoreksia saluran menurun
menurun
cerna kejaringan
ke renal
PO2 CO2
Risiko
menurun menurun
perfusi Defisit Kelemahan
Glomerulus Diare
serebral nutrisi
Gangguan Penurunan filtrasi
tidak Intoleransi
pertukaran curah menurun
efektif aktivitas
gas jantung
Oliguria
Sesak Imflamasi

Pola napas
tidak Hipertermi
efektif
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Keperawatan (Misnadiarly (2009)


a.Diberi oksigen pada pasien yang menunjukkan
gejala sesak napas dan hipoksemia.
b.Pengeluaran sputum dapat diatasi dengan
melakukan fisioterapi dada.
c.Hidrasi yang cukup bisa melalui parenteral.
d.Pasien dengan penderita demam dapatdiberikan
antipiretik.
e.Bronkodilator untuk pasien dengan bronkospasme.
f.Pemberian nutrisi yang cukup

Penatalaksanaan Medis (Kemenkes RI, 2011).


Penatalaksanaan terapi pneumonia yang disebabkan
oleh bakteri sama seperti infeksi pada umumnya yaitu
dengan antibiotik, lama pemberian antibiotik untuk
infeksi pneumonia adalah 5-7 hari
Pengkajia Keperaatan

A. Identitas pasien
B. Keluhan utama
C. Riwayat kesehatan (sekarang, dahulu, keluarga, persalinan,
imunisasi, dan tumbuh kembang)
D. Pola nutrisi
E. Pola Eliminasi
F. Pola Aktivitas/latihan
G. Pola Istirahat
H. Pemeriksaan Fisik
ANALISA DATA
DATA FOKUS 1

Gejala dan tanda mayor: Gejala dan tanda minor:


- Subjektif : - Subjektif :
Dispnea 5.Pola napas abnormal
1.Pusing (cepat/lambat,
- Objektif : 2.Penglihatan kabur reguler/irreguler,
1.PCO2 - Objektif : dalam/dangkal)
meningkat/menurun 6.Warna kulit abnormal
1.Sianosis
2.PO2 menurun (pucat/kebiruan)
2.Diaforesis
3.Takikardia4.pH arteri Kesadaran menurun
meningkat/menurun 3.Gelisah
5.Bunyi napas tambahan 4.Napas cuping hidung
MASALAH DAN TIOLOGI

Kategori : Fisiologis Penumpuan sekret pada alveoli


Subkategori : Respirasi Pertukaran gas terganggu
D.0003 Gangguan pertukaran PO2 menurun
gas Gangguan pertukaran gas
DATA FOKUS 2

Gejala dan tanda mayor : Gejala dan tanda minor : 4.Ventilasi semenit
- Subjektif : menurun5.Kapasitas vital
- Subjektif : menurun
1.Dispnea 1.Ortopnea 6.Tekanan ekspirasi
- Objektif : - Objektif : menurun
1.Penggunaan otot bantu 1.Pernapasan pursed-lip 7.Tekanan inspirasi
pernapasan menurun
2.Pernapasan cuping
2.Fase ekspirasi memanjan hidung Ekskursi dada berubah
3.Pola napas abnormal 3.Diameter thorax anterior-
(takipnea, bradipnea, posterior meningkat
hyperventilasi, kusmaul,
cheyne-stokes)
ANALISA DATA 2

ETIOLOGI
MASALAH Pertukaran gas terganggu
Kategori : Fisiologis PO2 menurun
Subkategori : Respirasi Gangguan pertukaran gas
D.0005 Pola napas tidak efektif Sesak
Pola napas tidak efektif
ANALISA DATA 3
DATA FOKUS

Gejala dan tanda Gejala dan tanda


mayor : minor :
- Subjektif : - Subjektif : 3.Takikardi
(Tidak tersedia) (Tidak tersedia) 4.Takipnea
- Objektif : - Objektif : Kulit terasa hangat
1.Suhu tubuh diatas 1.Kulit merah
nilai normal 2.Kejang
MASALAH DAN ETIOLOGI

Bakteri, Virus, Organisme Mirip Bakteri, Jamur

Sistem sirkulasi

Kategori : Lingkungan Kadar O2 menurun ke jantung

Subkategori : Keamanan dan Menurunnya kontraksi jantung

proteksi CO2 menurun

D.0130 Hipertermia Penurunan curah jantung

Imflamasi

Hipertermia
ANALISA DATA 4

MASALAH ETIOLOGI
DATA FOKUS
Faktor Risiko : Kategori : Fisiologis Suplay O2 menurun ke
otak
1.Penurunan kinerja Subkategori : Kesadaran menurun
ventrikel kiri Sirkulasi
Anurisma serebri D.0017 Risiko Risiko perfusi serebral
perfusi serebral tidak efektif
tidak efektif
ANALISA SATA 5
DATA FOKUS
Gejala dan tanda mayor : Gejala dan tanda minor : 3.Otot menelan lemah
- Subjektif :
- Subjektif : 4.Membran mukosa
1.Cepat kenyang setelah pucat
(Tidak tersedia) makan
-- Objektif : 5.Sariawan
2.Kram/nyeri abdomen
1.Berat badan menurun 3.Nafsu makan menurun 6.Serum albumin turun
minimal 10% dibawah Objektif : 7.Rambut rontok
rentang ideal 1.Bising usus hiperaktif
berlebihan
2.Otot pengunyah lemah 8.Diare
MASALAH DAN ETIOLOGI

Batuk

Kategori : Fisiologis
Kelelahan
Subkategori : Nutrisi dan
cairan
Penurunan nafsu makan
D.0019 Deficit Nutrisi

Deficit nutrisi
ANALISA DATA 6
DATA FOKUS

- Objektif :
Gejala dan tanda mayor : Gejala dan tanda minor : 1.Frekuensi jantung
- Subjektif : meningkat > 20% dari
- Subjektif :
kondisi istirahat
1.Mengeluh lelah 1.Dispnea saat/setelah
aktivitas 2.Gambaran EKG
- Objektif : menunjukan aritmia
2.Merasa tidak nyaman saat/setelah ativitas
Frekuensi jantung
setelah beraktivitas
meningkat > 20% dari 3.Gambaran EKG
kondisi istirahat 3.Merasa lemah menunjukan iskemia
4.Sianosis
MASALAH DAN ETIOLOGI

Suplai O2 menurun ke jaringan


Kategori : Fisiologis
Subkategori : Aktivitas dan
Kelemahan
istirahat
D.0056 Intoleransi/aktivitas
Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan


Penumpukan secret pada alveoli
2.Pola napas tidak efektif berhubungan dengan PO2
menurun
3.Hipertermia berhubungan dengan Proses imflamasi
4.Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan
dengan suplay O2 menurun ke otak
5.Deficit nutrisi berhubungan dengan penurunan nafsu
makan
6.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan suplay O2
menurun ke jaringan
1. GANGGUAN PERTUKARAN GAS (D.0003)
 Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, maka pertukaran
gas (L.01003) meningkat, dengan kriteria hasil :
- Dispnea
- Bunyi napas tambahan
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Diaforesis
- Gelisah
-Napas cuping hidung
Menurun
- PCO2
- PO2
- Takikardia
- pH arteri
- Sianosis
- Pola napas
- Warna kulit
1. GANGGUAN PERTUKARAN GAS (D.0003)

 Intervensi Keperawatan
 I.01014 Pemantauan respirasi
Tindakan ;
Observasi :
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
- Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi
kusmaul, cheyne-stokes, biot, ataksik).
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray thoraks
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN PERTUKARAN GAS (D.0003)

 Terapeutik :
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
 Edukasi :

- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan


- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN PERTUKARAN GAS (D.0003)

 I.01026 Terapi Oksigen


Tindakan
Observasi :
- Monitor kecepatan aliran oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan fraksi yang
diberikan cukup
- Monitor efektifitas terapi oksigen (misalnya oksimetri, AGD), jika perlu
- Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
- Monitor tanda-tanda hipoventilasi
- Monitor andadan gejala toksikasi oksigen dan atelektasis
- Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
- Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN PERTUKARAN GAS (D.0003)

 Terapeutik :
- Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan trakea,
jika perlu
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
- Berikan oksigen tambahan, jika perlu
- Tetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
- Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan
tingkat mobilitas pasien
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN PERTUKARAN GAS (D.0003)

 Edukasi :
- Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan
oksigen di rumah
 Kolaborasi :

- Kolaborasi penentuan dosis oksigen


- Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan/atau saat tidur.
2. POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF (D.0005)
 Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, maka pola napas
(L.01004) membaik, dengan kriteria hasil :
- Ventilasi semenit
- Kapasitas vital
- Diameter thoraks anterior-posterior
- Tekanan ekspirasi
-Tekanan inspirasi
Meningkat
- Dispnea
- Penggunaan otot bantu napas
- Ortopneu
- Perrnafasan cuping Hidung
Menurun
- Frekuensi napas
- Kedalaman napas
-Ekskursi dada
Membaik
2.POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF (D.0005)
 Intervensi Keperawatan
 I.01011 Manajemen jalan napas
Tindakan
Observasi :
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
- Monitor bunyi napas tambahanm (misalnya
gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF (D.0005)
 Terapeutik :
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan
chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servical)
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada , jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakheal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF (D.0005
 Edukasi :
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan tehnik batuk efektif
 Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian brochodilator,


ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
3. HIPERTERMIA (D.0130)
 Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 15 menit, maka termoregulasi (L.14134) membaik, dengan kriteria hasil
- Menggigil
- Kejang
- Akrosianosis
- Konsumsi oksigen
- Piloereksi
- Vasokonstriksi perifer
- Pucat
- Takikardi
- Takipnea
- Bradikardi
- Dasar kuku sianotik
- Hipoksia
Menurun
-Suhu tubuh
- Suhu kulit
- Pengisian kapiler
- Ventilasi
- Tekanan darah membaik
3.HIPERTERMIA (D.0130)
 Intervensi Keperawatan
 I.15506 Manajemen hipertermia
Tindakan
Observasi :
- identifikasi penyebab hipertermia (isalnya dehidrasi,
terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor haluaran urine
- Monitor komplikasi akibat hipertermia
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
HIPERTERMIA (D.0130)
 Terapeutik :
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebih)
- Lakukan pendinginan eksternal (misalnya selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, axilla)
- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen, jika perlu
 Edukasi :
- Anjurkan tirah baring
 Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
4. RISIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF
(D.0017)
 Kriteria Hasil
Setelah dalakukan tidakan keperawatan ,perfusi
serebral meningkat,dengan kriteria hasil:
- Nilai rata-rata tekanan darah membaik
- Tingkat kesadaran meningkat
-Sakit kepala
-Gelisah
Menurun
4. RISIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF
(D.0017)
 Intervensi Keperawatan
 I.06194 Manajemen peningktan tekanan intrakranial
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK (misalnya lesi,
gangguan metabolisme, edema serebral)
- Monitor tanda dan gejala peningkatanTIK (misalnya tekanan
darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardi, pola
napas irreguler, kesadaran menurun)
- Monitor Mean Arterial Pressure/MAP
- Monitor Central Venous Pressure
- Monitor status pernapasan
- Monitor intake dan output cairan
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN RISIKO
PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF (D.0017)
 Terapeutik :
- Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan
yang tenang
- Berikan posisi semi fowler
- Hindari manuver valsava
- Cegah terjadinya keja
- Atur ventilator agar PaCO2 optimal
- Pertahankan suhu tubuh normal
 Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika
perlu
- Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
5. DEFICIT NUTRISI (D.0019)
 Kriteria Hasil
Sete;ah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, maka status nutrisi (L.03030) membaik, dengan kriteria hasil
- Porsi makanan yang dihabiskan
- Kekuatan otot pengunyah
- Kekuatan otot menelan
- Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi
- Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat
- Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat
- Penyiapan dan penyimpanan makanan yang aman
- Penyiapan dan penyimpanan minuman yang aman
-Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan
Meningkat
- Perasaan cepat kenyang
- Nyeri abdomen
- Sariawan
-Berat badan
Menurun
- Indeks Massa Tubuh (IMT)
- Nafsu makan
- Bising usus
-Membran mukosa
Meningkat
5. DEFICIT NUTRISI (D.0019)
 Intervensi Keperawatan
 I.03119 Manajemen nutrisi
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Identifikasi perlunya perlunya selang nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
DEFICIT NUTRISI (D.0019)
 Terapeutik :
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (misalnya piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi rotein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastrik jika asupan oral
bisa ditoleransi
 Edukasi :
- Ajarkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
 Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (misalnya pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu.
6.INTOLERANSI AKTIVITAS (D.0056 )
 Kriteria Hasil
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit, maka toleransi aktivitas (L.05047) meningkat, dengan
kriteria hasil :
- Frekuensi nadi
- Saturasi oksigen
- Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Kecepatan berjalan
- Jarak berjalan
- Kekuatan tubuh bagian atas
- Kekuatan tbuh bagian bawah
Meningkat
- Keluhan lelah
- Dispnea dalam beraktivitas
- Perasaan lemah
- Aritmia saat aktivitas
- Aritmia setelah melakukan aktivitas
Menurun
- Warna kulit
- Tekanan darah
- Frekuensi napas
Membaik
INTOLERANSI AKTIVITAS (D.0056 )
 Intervensi Keperawatan
 I.05178 Manajemen energi

Tindakan
Observasi :
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fifik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
INTOLERANSI AKTIVITAS (D.0056 )
 Terapeutik :
- Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (misal cahaya, suara,
kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jikantidak dapat berpindah atau berjalan
 Edukasi :
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
 Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
INTOLERANSI AKTIVITAS (D.0056 )
 I.05186 Terapi Aktivitas
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
- Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
- Identifikasi strategi meningkatkan strategi meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
- Identifikasi makna aktivitas rutin (misal bekerja) dan waktu luang
- Monitor respon emosional, fisik, sosial, dan spiritual dalam aktivitas
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
INTOLERANSI AKTIVITAS (D.0056 )
 Terapeutik :
- Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit yang dialami
- Sepakati komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
- Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan fisik, psikologis dan sosial
- Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
- Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi transportasi untuk mengadirI aktivitas, jika sesuai
- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untuk mengakomodasi aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi aktivitas fisik rutin (misalnya ambulasi, mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai kebutuhan
- Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energi, atau gerak
- Fasilitasi aktivitas motorik kasar untuk pasien hiperaktif
- Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan, jika sesuai
- Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi otot
- Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori implisit atau emosional (misalnya kegiatas keagamaan khusus) untuk
pasien demensia, jika sesuai
- Libatkan dalam permainan kelompok yang tidak kompetitif, terstruktur dan aktif
- Tingkatkan dalam keterlibatan dalam aktivitas rekreasi dan diversifikasi untuk menurunkan kecemasan (misalnya vokal
grup, tenis meja, joging, berenang, tugas sederhana, permainan sederhana)
- Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
- Fasilitasi pengembangan motivasi dan penguatan diri
- Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
- Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari
- Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas
LANJUTAN INTERVENSI KEPERAWATAN
INTOLERANSI AKTIVITAS (D.0056 )
 Edukasi :
- Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
- Anjukan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan kesehatan
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai
- Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi
dalam aktivitas
 Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan
memonitor program aktivitas, jika sesuai
- Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai