Anda di halaman 1dari 41

KELOMPOK 1

PEMERIKSAAN MOTORIK

DISUSUN OLEH
1. WAHIDAH P 6. ERRENSYA ALDI KOGEGE
2. JEANE DEFELICIA M 7. MARWA BACO
3. FEMMY AMALIA 8. HARTY
4. ICHWATUN NADIYYA 9. LASMIYANTI AMIN
5. FADILA J. H. FOLASIMO
STRABISMUS
Strabismus atau juling berarti suatu kelainan posisi bola mata dan bisa terjadi pada arah atau jarak
penglihatan tertentu saja, misalnya kelainan posisi untuk penglihatan jarak jauh saja atau ke arah atas saja,
atau terjadi pada semua arah dan jarak penglihatan.
Disebabkan :
1. Abnormalitas penglihatan binokuler
2. Anomali kontrol neuromuskuler pergerakan okuler
Syarat penglihatan binokuler yg normal :
1. Faal masing-masing harus baik.
2. Posisi kedua mata sedemikian rupa sehingga setiap arah penglihatan bayangan benda selalu jatuh tepat
pada fovea kerjasama yang baik seluruh otot ekstraokuler.
3. Harus ada kemampuan susunan saraf pusat untuk mensintesa kedua bayangan yang diterima kedua
mata menajdi suatu sensasi berupa bayangan tunggal.
JENIS JENIS STRABISMUS

Berdasarkan sifatnya :
1. manifest : Heterotropia
2. laten : Heterophoria

Berdasarkan arah deviasinya :


1. keluar : Exotropia (divergen)
2. kedalam : Esotropia (konvergen)
3. kebawah : Hypotropia
4. keatas : Hypertropia

*ORTHOPHORIA : POSISI KEDUA MATA LURUS, TIDAK ADA PHORIA MAUPUN TROPIA (NORMAL).
FUNGSI OTOT EKSTRA OKULAR

OTOT EKSTRA OKULER YANG MENGONTROL PERGERAKAN MASING-MASING MATA ADA 6 :


- 4 OTOT RECTUS :
1. m. RECTUS MEDIALIS.
2. m. RECTUS SUPERIOR.
3. m. RECTUS INFERIOR.
4. m. RECTUS LATERALIS.
- 2 OTOT OBLIGUS :
1. m. OBLIQUS SUPERIOR.
2. m. OBLIQUS INFERIOR
OTOT PRIMER SEKUNDER

Rektus Lateral (N. VI) Abduksi -

Rektus Medial (N. III) Adduksi -

Rektus Superior (N. III) Elevasi Adduksi, Intorsi

Rektus Inferior Depresi Adduksi, Ekstorsi

Oblik Superior (N. IV) Depresi, Abduksi Intorsi

Oblik Inferior (N. III) Elevasi, Abduksi Ekstorsi


• INERVASI.
N 6 (ABDUSCEN) MENGINERVASI :
m. RECTUS LATERALIS.

N 4 (TROCHLEARIS) MENGINERVASI :
m. OBLIQUS SUPERIOR.

N 3 (OCULOMOTORIUS) MENGINERVASI :
1. m. RECTUS MEDIALIS.
2. m. RECTUS SUPERIOR.
3. m. RECTUS INFERIOR.
4. m. OBLIQUS INFERIOR.
PERGERAKAN DUA MATA ( BINOKULER )

• HUKUM HERRING
Pada setiap arah gerakan mata sadar, terdapat rangsangan yang simultan (bersama-
sama) pada setiap otot luar kedua bola mata yang seimbang, sehingga gerakannya lancar
dan tepat.
• YOKE MUSCLES.
Pada setiap gerakan mata yang terkoodinir, otot dari satu mata akan berpasangan dengan
otot pada mata yang lain. Untuk menghasilkan gerakan mata dalam 6 arah kardinal.
GANGGUAN PERGERAKAN
• Bila terdapat satu / lebih otot mata yang tidak dapat mengimbangi gerak otot-
otot lainnya maka akan terjadi gangguan keseimbangan gerak kedua mata,
sumbu penglihatan akan menyilang, mata menjadi strabismus & penglihatan
menjadi ganda (diplopia)
• Gangguan gerakan mata :
1. Tonus yang berlebihan.
2. Paretik / paralytik.
3. Hambatan mekanik.
• Contoh : parese / paralyse rectus lateralis mata kanan, maka akan terjadi
esotropi mata kanan.
PEMERIKSAAN STRABISMUS
Anamnesa : yang teliti sangat menolong dalam menentukan diagnosa, prognosa & pengobatan strabismus.
1. Anamnesa keluarga.
Strabismus sering bersifat herediter, operasi yang berhasil pada satu anggota keluarga sering
memberikan hasil yang sama pada penderita.
1. On set.
- Pada umur beberapa anak mulai tampak juling. Hal ini penting untuk menentukan prognosanya.
- Makin muda terjadinya, makin rendah derajat perkembangan visus & penglihatan binokuler,
sehingga makin buruk prognosanya
3. Type terjadinya
Apakah perlahan-lahan, tiba-tiba, atau ada hubungan dengan penyakit sistemik.
4. Type deviasinya
pada keadaan apa penderita terlihat juling ?
apakah besarnya deviasi itu tetap ?
5. Fiksasi
apakah mata yang berdeviasi tetap satu mata ? atau bergantian (alternating) ?
Evaluasi Motorik
• Otot ekstraokular / pemeriksaan gerakan bola mata
• Cover Test / Uncover Test
• Corneal Reflex Test
1. Hirschberg
2. Krimsky
3. Bruckner
• Metode yang digunakan untuk mengukur sudut juling :
1. objektif method : Prism Cover Test , Synoptophore
2. subjektif method : Maddox Rod, Maddox Wing
PEMERIKSAAN SISTEM MOTORIK

1. Otot ekstraokuler atau pemeriksaan gerakan bola mata.

Tujuan tes ini adalah untuk memeriksa fungsi gerak otot penggerak mata. Pergerakkan bola mata ke delapan
arah mata angin dan juga posisi mata pada saat memandang ke depan merupakan komponen yang akan
dinilai pada tes mata metode ini.

CARDINAL DIRECTION OF YOKE’S MUSCLES


GAZE
Lihat atas kanan Rectus Sup. kanan – Oblik Inf. Kiri
Lihat kanan Rectus Lat. kanan – Rectus Med.
Kiri
Lihat bawah kanan Rectus Inf. kanan – Oblik Sup. Kiri
Lhat bawah kiri Oblik Sup. kanan – Rectus Inf. Kiri
Lihat kiri Rectus Med. kanan – Rectus Lat.
Kiri
Lihat atas kiri Oblik Inf. kanan – Rectus Sup. Kiri

(Dikutip dari A K Khurana, 2007)


Cover Test dan Uncover Test

Pemeriksaan ini dilakukan untuk


mengetahui apakah seseorang dengan
mata yang terlihat normal sebenarnya
memiliki kondisi juling yang tersembunyi.
Tes akan dilakukan dengan menutup salah
satu sisi mata secara bergantian.
Kemudian dokter mata akan melihat ada
atau tidaknya pergerakkan pada bola mata.
Pada keadaan normal, tidak akan terjadi
pergerakkan bola mata walaupun salah
satu mata ditutup.
COVER UNCOVER TEST
https://www.youtube.com/watch?v=leKYuIBtYQs
HIRSCHBERG CORNEAL REFLEX TEST
Tes ini dilakukan untuk mengetahui derajat kejulingan mata pada mata yang
sudah terlihat juling dalam posisi normal.
Teknik:
1. Senter disinarkan setinggi mata pasien, sebagai sinar fiksasi
2. Senter terletak 30 cm dari pasien
3. Refleks sinar pada mata fiksasi diletakkan di tengah pupil
4. Dilihat letak refleks sinar pada kornea mata yang lain

Sumber:
https://clinicalgate.com/appendix/
Krimsky
Uji Krimsky mengukur sudut deviasi pada juling dengan meletakkan ditengah cahaya refleks kornea
dengan prisma. Tes Krimsky pada dasarnya adalah tes Hirschberg, tetapi dengan prisma yang digunakan
untuk mengukur deviasi misalignment okular dengan menentukan berapa banyak prisma yang diperlukan
untuk memusatkan reflex.

Alat yang digunakan : Prisma


• Caranya: Penderita melihat kesumber cahaya yang jarak nya ditentukan. Perhatikan
reflek cahaya pada mata yang berdeviasi. Kekuata prisma yang terbesar diletakkan di
depan mata yang berdeviasi, sampai reflek cahaya yang terletak disentral kornea .

• Derajat deviasi berdasarkan kekuatan prisma yang dipakai, reflex cahaya terlihat
simetris pada kedua kornea.

• Esotropia : prisma baseout


• Eksotropia : prisma basein
• Hypertropia : prisma basedown
• Hypotropia : prisma baseup
VIDEO TES HIRSCBERG
https://youtu.be/-iEKjsEzAGE
Bruckner
Pengujian Bruckner dapat membantu dalam mengamati strabismus. Saat melakukan tes Bruckner, fundus
reflex adalah salah satu karakteristik yang harus diperhatikan.

Kegunaan: Bruckner Test menggunakan refleks cahaya dari jaringan retina di belakang mata untuk
menilai kemampuan visual. Jika seorang anak memiliki ketajaman yang sama di setiap mata, kita akan
mengharapkan refleks cahaya yang datang dari belakang mata menjadi sama. Tetapi jika satu mata
menunjukkan refleks yang jauh lebih kuat (atau "lebih terang") daripada yang lain, dokter tahu ada risiko
ambliopia.
Cara Melakukan : • Alat : Oftalmoskop direk
• Berdiri 1 meter atau sekitar 3 kaki
dari pasien.
• Beri tahu pasien untuk melihat
cahaya Anda (biasanya mereka akan
melakukan ini, tetapi Anda dapat
mematikan lampu kamar untuk
meminimalkan gangguan jika
diperlukan)
• Bandingkan kecerahan dan warna
refleks cahaya antara mata kanan dan
kiri.
Metode yang dapat digunakan untuk mengukur sudut juling

1.Objective method :
- Prism cover test (PCT)
adalah pengukuran objektif dan standar emas dalam mengukur strabismus , yaitu misalignment okular,
atau deviasi mata.

Digunakan pada:
• Pasien dengan strabismus manifes dan laten .
• Pasien dgn penyimpangan yang terjadi bersamaan dan tidak bersamaan.
• Penyimpangan horizontal dan vertikal .
• Pasien dengan fiksasi, ketajaman visual, dan kerja sama yang baik .
• Untuk rekaman numerik yang akurat (dalam dua prisma) yang akan memberikan titik referensi untuk
konsultasi di masa depan .
• Memantau kemanjuran berbagai perawatan non-invasif dan juga intervensi bedah .
Alat yg digunakan yaitu :
1. Batang prisma horizontal dan vertikal
2. Sebuah occluder
3. Dekat dengan target akomodatif. Misalnya, dekat fiksasi stick
4. Target jarak. Misalnya, paling umum digunakan bagan Snellen, namun bagan LogMAR.
- Synoptophore
Adalah alat test gambar, yang mengukur ketidakselarasan, fusi sensor dan motorik, dan streopsis. Serta mengukur
ketidakselarasan 9 posisi mata, suatu instrument/alat yang mengkompensasi sudut juling dan memberikan rangsangan
ke kedua mata secara serentak. Dan juga instrument opthalmic yang digunakan untuk mendiagnosa
ketidakseimbangan otot mata dan merawatnya dengan metode-metode orthoptic.

SYNOPTOPHOTORE digunakan untuk:

• untuk memeriksa potensi fungsi binocular pada juling manifest

• khusus digunakan pada anak-anak (mulai usia 3 thn)

• Juga digunakan untuk mendeteksi suppression dan Abnormal Retina Corespondance (ARC)
Cara kerja Synopothore:
• Terdiri dari 2 tabung silindris dengan perpaduan sudut siku-siku yang dipantulkan cermin
• Lensa +6.50 D disetiap eye piece yang diset secara optical dengan jarak pengujian sekitar 6 mtr.
• Gambar dimasukkan dalam slide carier yang terletak di ujung luar setiap tabung.
• Dua kolom tabung menungkinkan gambar untuk dipindahkan satu sama lain.
• Dapat mengukur misalignment horizontal, vertical, dan torsional secara bersamaan.
Estimasi Tingkatan Penglihatan Binoculer:
• Grade 1 : Persepsi secara simultan (Simultan Perception): diuji dengan 2 gambar yang berbeda tapi tidak
bertentangan seperti gambar burung dan kandang.
• Grade 2 : Fusion: kemampuan dua mata untuk menghasilkan gambar komposit dari dua gambar serupa, yang
masing-masing tidak lengkap dalam satu detail kecil yang berbeda
• Grade 3 : Stereopsis ; kemampuan untuk mendapatkan kesan kedalaman dengan superimposisi dua gambar dari
obyek yang sama yang diambil dari sudut sedikit berbeda.

Dikutip dari A K Khurana, 2007


1.Objective method :
- MADDOX ROD
Tes Maddox rod dapat digunakan untuk secara subjektif mendeteksi dan mengukur strabismus laten,
manifes, horizontal atau vertikal untuk jarak dekat dan jarak jauh. Tes ini didasarkan pada prinsip
proyeksi diplopik. Disosiasi deviasi dilakukan dengan menghadirkan gambar garis merah di satu mata dan
cahaya putih di mata lainnya, sementara prisma digunakan untuk melapiskannya dan secara efektif
mengukur sudut deviasi (horizontal dan vertikal).

Dasar : - Kedua mata melihat dengan fovea


- Disosiasi terjadi bila dipakai Maddox rod pada mata
Peralatan yang diperlukan :
• Batang Maddox
• Base in, base out, base up, base down
• Sumber cahaya pada jarak dekat (33 cm) dan jarak (6 m)
• Bingkai percobaan
• Ruangan yang gelap

Kiri atas (batang Maddox), kanan atas (pangkalan vertikal atas dan pangkalan bawah), kiri
bawah (obor pena) dan kanan bawah (pangkalan horizontal ke luar atau dalam prisma)
Teknik
• Jarak pemeriksaan dapat jauh ataupun dekat.
• Kedua mata diberi kacamata koreksi.
• Maddox rod dipasang pada satu mata (dipakai Maddox merah) biasanya mata kanan.
• Dengan kedua mata terbuka pasien diminta berfiksasi pada lampu.
• Pasien diminta menerangkan letak garis (dilihat melalui Maddox rod) bandingkan dengan letak lampu.
• Bila garis Maddox rod dipasang vertikal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis horizontal.
• Bila garis Maddox rod dipasang horizontal maka garis cahaya melalui Maddox rod berupa garis vertikal.
MADDOX ROD TEST FOR HORIZONTAL (A) AND
VERTICAL (B) HETEROPHORIAS

• Jika pasien melihat garis merah di sebelah kiri dan cahaya putih di sebelah kanan, mereka dikatakan menderita
esotropia atau esoforia ( diplopia tidak menyilang) di mana pangkalan dalam prisma (BI) dengan kekuatan yang
meningkat digunakan sampai garis dilapiskan.
• Jika pasien melihat garis merah di sebelah kanan dan cahaya putih di sebelah kiri, mereka dikatakan memiliki
exotropia atau exophoria ( diplopia silang) di mana prisma dasar (BO) yang menggunakan kekuatan yang lebih
besar digunakan sampai garis dilapiskan.
- MADDOX WING
• Maddox Wing mengukur ukuran heterophorias (laten) dan heterotropia kecil
(manifest). Ini sangat membantu ketika pasien datang dengan gejala diplopia
(penglihatan ganda) tanpa penyebab yang jelas. Penyimpangan torsional yang tidak
terduga juga dapat terungkap jika tidak ada gejala. Ini adalah metode cepat dan
mudah untuk mengukur ukuran deviasi dan umumnya digunakan bersama dengan
sejumlah tes lain sebelum diagnosis lengkap ditentukan.
Metode
• Tes Maddox Wing dilakukan pada jarak dekat dengan di posisi membaca, sedikit lebih rendah (sekitar 15 °
depresi dan 33 cm). Ruangan atau lokasi tes harus diterangi dengan terang dan koreksi optik pasien (misalnya
kacamata, lensa bifokal, multifokal, lensa kontak) harus dikenakan. Jika koreksi tidak dapat dikenakan karena
terhalangnya penglihatan melalui potongan mata, lensa dapat ditempatkan di dalam dudukan lensa di depan setiap
mata. Pemeriksa menginstruksikan pasien untuk memegang Sayap Maddox dan mengidentifikasi nomor yang
ditunjukkan oleh tanda panah putih (panah vertikal) dan merah (panah horizontal) pada skala masing-masing.

Keuntungan
• Metode waktu yang efisien untuk mengukur strabismus
• Mengukur penyimpangan horizontal, vertikal, dan torsional
• Instrumen genggam
• Bukan keterampilan yang sulit untuk dipelajari
• Dapat digunakan pada anak-anak
Kekurangan
 Tidak membedakan antara strabismus laten dan manifes
 Septa mudah bengkok, dapat menyebabkan hasil yang salah karena satu mata melihat panah dan angka
 Tidak bisa dilakukan di kejauhan
PRISM COVER TEST (PCT)
https://www.youtube.com/watch?v=rL5ybLt14TU
3 TAHAP PENGOBATAN STRABISMUS
1. MEMPERBAIKI VISUS MASING-MASING MATA :
- DENGAN MENUTUP MATA YANG BAIK
- PEMBERIAN KACA MATA
- LATIHAN ( O/ ORTHOPTIST )
2. MEMPERBAIKI KOSMETIK :
- MATA DILURUSKAN DENGAN JALAN OPERASI
- PEMBERIAN KACA MATA
- KOMBINASI KEDUANYA
3. PENGLIHATAN BINOKULER :
- LATIHAN ORTHOPTIC
- OPERASI & ORTHOPTIC
- KACA MATA & ORTHOPTIC
Pengobatan strabismus
1. Kacamata

Pemakaian kaca mata dengan atau tanpa lensa prisma. Dengan menggunakan kacamata, penderita mata juling akan lebih fokus
dalam melihat objek tertentu. Sedangkan lensa prisma adalah lensa khusus untuk merubah cahaya yang masuk ke mata dan
mengurangi beban penglihatan pada mata. Lensa prisma adalah bentuk lensa dimana terdapat puncak/bagian yang tipis (apex)
dan bagian yang tebal/dasar (base) yang dengan perbedaan bentuknya itu bisa memindahkan bayangan, dimana nilai 1 prisma
itu berarti akan memindahkan bayangan sejauh 1 cm dari objek yang berjarak 1 meter.
2. Oklusi/Menggunakan penutup mata

Pada terapi ini, penutup mata ditempatkan di mata yang sehat selama beberapa jam sehari. Hal ini
membuat mata yang mengalami gangguan “terpaksa” melihat, tanpa bantuan mata yang sehat.Jika
dilakukan secara teratur, lama kelamaan otot mata dapat terus menguat. Selain itu, gangguan penglihatan
yang terjadi juga akan semakin membaik.
3. Obat-obatan

Pemberian obat-obatan melalui suntikan. Obat yang diberikan adalah obat yang berfungsi untuk meregangkan otot mata sehingga memudahkan
penderita untuk lebih fokus.

4. Terapi mata juling dengan olahraga mata

Olahraga mata adalah salah satu cara alternatif yang dapat dilakukan untuk mengobati mata juling. Caranya :

Pushup pencil.

• Cara pertama ini dapat dilakukan dengan bantuan pensil. Pensil diletakan pada satu titik sejajar dengan mata, kemudian penderita diminta untuk

berusaha untuk melihat pensil tersebut dengan kedua mata mereka. Lalu, jauhkan dan dekatkan pensil ke arah mata. Lakukan hal ini selama 15
menit setiap harinya dengan 100 kali pengulangan. Cara ini dapat melatih mereka untuk fokus.
5. Operasi.

Operasi mata untuk menyembuhkan mata juling nyatanya bisa dilakukan kapan saja.
Baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Operasi dilakukan dengan tujuan untuk
meluruskan dan memperbaiki otot mata. , Manfaat dari operasi meliputi pelurusan
mata, persepsi kedalaman yang lebih baik, membaiknya lapang pandang, dan
meningkatnya rasa percaya diri karena penampilan yang lebih baik. Operasi
strabismus terdiri dari prosedur yang bertujuan untuk memperkuat atau
memperlemah otot-otot ekstraokular. Pada beberapa kasus strabismus, kedua mata
mungkin perlu dioperasi, walau hanya satu mata yang tidak lurus.
Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Operasi Mata Juling

Resiko dan komplikasi dari operasi strabismus sangat beragam, namun sebagian besar di antaranya jarang terjadi. Ini
meliput:

• Penglihatan ganda, komplikasi ini biasanya hilang dalam satu minggu

• Infeksi mata

• Pendarahan berlebih

• Perforasi mata dan struktur di sekitarnya

• Perubahan proses refraksi, bisa ditangani dengan terapi penglihatan

• Reaksi alergi terhadap anestesi, bahan benang jahit, atau obat-obatan pasca operasi

• Bekas luka pada konjungtiva


 PENGOBATAN STRABISMUS DAPAT DISIMPULKAN :
A. NON OPERATIF
- KACA MATA
- ORTHOPTICS :
- OKLUSI
- PLEOPTIC
- OBAT2AN
- LATIHAN SYNOPTOPHORE
B. OPERATIF
- MELEMAHKAN OTOT : RECESSION
- MEMPERKUAT OTOT : RECECTION
TERIMA KASIH
Take care of your eyes

Anda mungkin juga menyukai