Anda di halaman 1dari 17

Pengantar Filsafat

DI SUSUN oleh:
1.Yanto
2.Yuliana P
3.Erwin T.B
4.Wenny P
BAB II
ISI DAN ARTI FILSAFAT
A. Latar Belakang Kehadiran Filsafat
Latar belakang hadirnya filsafat adalah dorongan
keingintahuan manusia akan pengetahuan yang hakikat,
sebab keberadaan dan bagaimana menciptakan barang-
barang yang senilai yang dilatarbelakangi oleh tujuan-tujuan
tertentu bagi perkembangan hidup dan kehidupannya.
Maka dari itu dapatlah dikatakan bahwa
latarbelakang hadirnya filsafat ada dua yaitu :
Interen : kecenderungan atau dorongan dari dalam
diri manusia, yaitu rasa ingin tahu
Ekstern : adanya hal atau sesuatu yang menggejala
dihadapan manusia sehingga menimbulkan rasa
heran dan rasa kagum.
Sebab itu dapat dikatakan secara lebih tegas lagi
bahwa filsafat itu lahir dalam diri manusia pada saat
ia mulai merasakan kagum dan ingin tahu, kemudian
memikirkan secara radikal mengenai hal-hal atau
segala sesuatu yang menggejala dihadapannya.
B. Pengertian filsafat
Menurut perkataannya (etimologis) filsafat berasal
mula dari kata Yunani “Philosophi” (dari kata philein
yang artinya mencintai atau philia yang berarti cinta,
dan Sophia yang berarti kearifan) yang kemudian
menjadi kata “philosophy” (dalanm bahasa inggris).
Filsafat biasanya diterjemahkan sebagai “cinta
kearifan atau kebijaksanaan”
Dari kata “cinta” dalam kebijaksanaan dapat dipahami
secara jelas bahwa ada kecenderungan secara terus
menerus untuk menyatu dengan pengetahuan ilmiah
yang mengandung nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan
keindahan. Jadi seorang filuf adalah orang yang terus-
menerus berkecenderugan untuk menyatukan dirinya
dengan pengetahuan yang mendalam dan meluas.
C. Filsafat adalah Berpikir Ilmiah
Dalam menghadapi berbagai masalah hidup di dunia
ini, manusia akan menampilkan berbagai alat untuk
mengatasinya. Alat itu adalah pikiran atau akal yang
berfungsi di dalam pembahasannya secara filosofis
tentang masalah yang dihadapi
Seperti yang disebut Prof. Mulder, berpikir ilmiah itu
mengandung khasiat tertentu, yaitu mengabstrakhir
pokok persoalan, berelasi (sistem), di antaranya:
1. Mengabstrakhir pokok persoalan
Mengabstrakhir adalah membuang sifat-sifat yang
tampak satu persatu, sehingga tinggallah suatu
gambaran yang sifatnya universal.
2.Bertanya terus-menerus
Kontinuitas pertanyaan yang betul-betul terarah kepada
keselesaian akan objek yang sedang di pikirkan.
3.Beralasan
Berfikir ilmiah haruslah beralasan karena merupakan
tanggung jawab atas suatu tindakan tertentu.
4. Sistematis
Filsafat bukanlah merenung tanpa isi/melamun belaka
tapi bagaimana cara berfikir ilmiah mengenai suatu hal
yang perlu disusun sebagai suatu sistem, yaitu bagian
yang satu dengan yang lain harus saling berhubungan
dari semua bagian merupakan kesatuan serta kebutuhan
, tidak boleh dipisahkan dan tidak boleh berdiri sendiri
D. Ciri-Ciri Khas Berfikir Filsafat
Ciri berfikir filsafat yaitu:
Adanya inter-relasi diantara jawaban kefilsafatan. Hal ini
berarti bahwa didalam menjawab suatu pertanyaan
filsafat, jawabanya harus memenuhi pertanyaan yang
saling berhubungan. Sebab suatu pertanyaan yang telah
terjawab tentu menimbulkan pertanyaan baru.
E. Pendekatan Menurut Beberapa Definisi
a. Plato (427-347 SM)
Plato mengembangkan pengetahuan kefilsafatan. Ia
mengatakan bahwa filsafat harus berlangsung dengan
mengritik pendapat-pendapat yang berlaku.
b. Aristoteles (384-322 SM)
Ilmu menyelidiki tentang hal yang berbeda dengan
bagian-bagiannya yang satu atau lainnya. Ilmu ini juga
dianggap sebagai ilmu yang pertama dan terahir, sebab
secara logis disyaratkan adanya ilmu lain yang juga
harus dikuasai, sehingga untuk memahaminya orang
harus menguasai ilmu yang lain.
Kesimpulan
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan
terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima
secara tidak kritis dan menyelesaikan masalah
sampai ke akar-akarnya.
SEKIAN dan TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai