Anda di halaman 1dari 44

REFARAT

Pembimbing : dr. Pherena Amalia, Sp.Rad


Disusun oleh : Ivan Natanael Marianus

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI


PERIODE 30 SEPTEMBER – 2 NOVEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2019
GAMBARAN TUMOR
JINAK PADA USG DAN
MAMMOGRAFI
PENDAHULUAN
• Semua benjolan disebut TUMOR.
• Benjolan terbagi menjadi jinak/benigna dan ganas/maligna
• Hampir 40% dari pasien yang mengunjungi poliklinik dengan
keluhan pada mammae mempunyai lesi jinak.
• Keganasan pada kelenjar mamae juga menjadi penyebab utama
kematian pada wanita.
• Untuk mengenal keganasan payudara selain pemeriksaan klinis
yang teliti juga diperlukan pemeriksaan penunjang lain, antara lain
mammografi dan ultrasonografi.
• Terletak antara iga 2 di superior dan
iga 6 di inferior
• Payudara tersusun atas jaringan
kelenjar dan lemak dan ditutupi
oleh kulit.
• sel mioepitel + rangsangan
oksitosin → air susu → ductus
lactiferus → ampulla.
• Drainase limfatik payudara melalui
kelenjar limfonodi axillaris dan
kelenjar limfonodi mammaria
interna.
• Payudara dibagi menjadi 5 regio.
• Arteri : cabang-cabang
perforantes a. mammaria interna
(a. thoracica interna), cabang
lateral dari a. intercostalis
posterior, cabang-cabang dari a.
axillaris dan a. thoracodorsalis
yang merupakan cabang a.
subscapularis.
• Vena : cabang-cabang
perforantes v. thoracica interna,
cabang-cabang v. axillaris yang
terdiri dari v. thoraco-acromialis,
v. thoracica lateralis dan v.
thoraco dorsalis, serta vena-vena
kecil yang bermuara pada v.
intercostalis.
• Sisi superior : n. supraclavicula
yang berasal dari cabang ke-3 dan
ke-4 plexus servicalis.
• Sisi medial : cabang n. cutaneus
anterior dan n. intercostalis II-VII.
• Papilla mammae : cabang n.
cutaneus lateral dari n. intercostalis
IV.
• areola dan mammae sisi lateral :
cabang n. cutaneus lateral dari n.
intercostalis lain
• Persarafan kulit mammae bersifat
segmental; segmen dermaton T2
sampai T6.
• Jaringan kelenjar mammae : n.
intercostalis IV, V, VI dan cabang
dari plexus cervicalis.
• Kelenjar payudara terdiri atas
sinus laktiferus dan beberapa
cabang sinus yaitu duktus
laktiferus.
• Duktus laktiferus menjadi lebar
dan membentuk sinus laktiferus di
dekat papilla mammae.
• Sinus laktiferus dilapisi epitel
berlapis gepeng pada muara
luarnya yang menjadi epitel
berlapis silindris atau berlapis
kuboid.
• Lapisan duktus laktiferus dan
duktus terminal merupakan epitel
selapis kuboid dan dibungkus sel
mioepitel yang berhimpitan.
FISIOLOGI PAYUDARA

•PUBERTAS
• Estrogen & Progesteron meningkat memicu perkembangan asinus dan
duktus
• Peningkatan jaringan kelenjar
• Deposit jaringan lemak
•MENSTRUASI
• Fase premenstruasi terjadi pembesaran vascular dan perbesaran kelenjar
• KEHAMILAN
• Epitel duktus berproliferasi
• Sekresi hormon prolaktin
• Kolostrum dan sekresi susu
• MENOPAUSE
• Perkembangan dan involusi siklik sis.fisiologis
PEMERIKSAAN KLINIS
• ANAMNESIS
• PEMERIKSAAN FISIK
PALPASI INSPEKSI
SADARI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• ULTRASONOGRAFI
• MAMMOGRAFI
ULTRASONOGRAFI
Tanda Tumor Jinak Tanda Tumor Ganas
• Lesi dengan batas tegas, licin dan • Lesi dengan batas tak tegas dan tak
teratur teratur
• Struktur echo internal biasa : • Struktur echo internal lemah dan
- Tak ada (sonolusen), misalnya kista heterogen
- Lemah sampai menengah tetapi • Batas echo anterior lesi kuat, posterior
homogen, misalnya pada fibroadenoma lesi lemah sampai tak ada (posterior
acoustic shadow)
• Batas echo anterior lesi dan posterior
lesi bervariasi dari kuat sampai • Adanya perbedaan besar tumor secara
menengah klinis dan secara USG
• Lateral acoustic shadow dari lesi
dapat bilateral atau unilateral (tedpole
sign)
GAMBARAN USG NORMAL

1 = Kulit
2 = Lemak Subkutan
3 = Jaringan Kelenjar
4 = Lemak Retromammaria
5 = Otot Pectoralis
6 = Tulang Rusuk
MAMMOGRAFI

• Tujuan utama pemeriksaan mammografi adalah untuk mengenal


secara dini keganasan pada payudara.
• Screen-film Mammography (FSM) telah lama dianggap sebagai
"golden standard" untuk skrining keganasan pada payudara.
• Mampu menyediakan visualisasi kelainan jaringan lunak yang memadai
• mampu menggambarkan kalsifikasi halus.
INDIKASI

• Pemeriksaan mamografi dilakukan apabila terdapat satu atau


lebih keadaan berikut:
• adanya benjolan pada payudara,
• adanya rasa tidak enak pada payudara,
• pembesaran kelenjar aksiler yang meragukan,
• penyakit paget pada puting susu, adanya penyebab metastasis tanpa
diketahui asal tumor primer
• pada penderita dengan cancer-phobia.
CRANIO CAUDAL MEDIO LATERAL OBLIQUE
Dalam pemeriksaan mammografi, 3 hal utama yang harus dilaporkan
adalah densitas payudara berdasarkan :
• ACR-BIRADS.
• Lesi ataupun Massa yang ditemukan.
• Kalsifikasi.
American College of Radiology
Breast Imaging Reporting and Data System

A. ACR-BIRADS 1 : Almost entirely fat (< 25% glandular)


B. ACR-BIRADS 2 : Scattered fibroglandular density (25% - 50% glandular)
C. ACR-BIRADS 3 : Heterogeneously dense (50% - 75% glandular)
D. ACR-BIRADS 4 : Extremely dense (>75% glandular)
GAMBARAN KALSIFIKASI PADA TUMOR
MAMMAE
GAMBARAN KALSIFIKASI BENTUKAN TUMOR
MAMMAE
Jenis – Jenis Tumor Jinak Payudara
Kista

FAM

Perubahan Fibrokistik

Tumor Filoides

Galaktokel

Papiloma Intraduktus

Duktus ektasia
Kista • Gambaran USG pada
kista adalah lesi
dengan bentuk bundar
atau oval dengan batas
tegas dan teratur, an-
ekoik, dan adanya
penyengatan akustik
posterior ( PAS )
Fibroadenoma Mammae

Pada USG payudara akan


terlihat massa yang
homogen, berbatas tegas
dengan halo sign, dengan
internal echo yang normo
atau hiper.

Pada pemeriksaan mammogram, fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin


terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas dengan
ukuran 4 hingga 100 mm. Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang kasar yang
menandakan adanya infark atau involusi
Tumor Phyllodes

• tumor filoides akan memiliki


tepi yang berbatas jelas dan
radioopak.
• biasanya tidak ditemukan di
dekat mikro kalsifikasi.
Mastitis

tampak massa yang sedikit


hiperdense dengan batas yang
undefined, tidak jarang di
diagnosis banding dengan proses
keganasan.
Jenis - Jenis Tumor Ganas Payudara
Ductal Carcinoma In-Situ (DCIS)

Infiltrating Ductal Carcinoma

Medullary Carcinoma

Infiltrating Lobular Carcinoma (ILC)

Tubular Carcinoma

Mucinous Carcinoma (Colloid)

Inflammatory Breast Cancer (IBC)


Ductal Carcinoma Insitu (DCIS)
Ductal Carcinoma Invasif

. Right Craniocaudal mammogram (A) ; Ultra Sonography of the right breast (B)
Memiliki jumlah nodul atau tumor yang lebih dari satu
Tubular Carcinoma

• massa yang kecil tak beraturan dengan kepadatan sentral dan berbatas
bertanduk
• Batas yang berbentuk tanduk tersebut lebih panjang dari diameter lesi
sentral,
• Radial Scar Mikrokalsifikasi
Invasif Lobular Carcinoma

pada mamografi biasanya sangat halus dan sering tidak


tampak massnya fokal maupun mikrokalsifikasi
Mucinus Carcinoma
(Colloid Carcinoma)

Perubahan yang terjadi pada produksi mucus dan gambaran sel yang sulit
ditentukan. Secara makroskopik konsistensi tumor sangat lunak seperti gelatin dan
berwarna pucat biru keabuan. Sel tumor tampak berkelompok dan memiliki pulau-
pulau sel yang kecil dalam sel musin yang besar dan mendorong ke stroma terdekat.
TATALAKSANA

Mastektomi Radikal Pengangkatan seluruh kelenjar payudara dengan sebagian besar


Klasik kulitnya, otot pektoralis mayor, minor dan kelenjar limfe

Mastektomi Radikal Sama dengan mastektomi radikal klasik namun otot pektoralis
Modifikasi mayor dan minor dipertahankan.

seluruh kelenjar payudara diangkat, tanpa pengangkatan


Mastektomi Sederhana
kelenjar limfe aksila dan otot pektoralis

Prosedur ini membuang massa tumor dengan memastikan batas


Breast conserving surgery
bebas tumor dan diseksi aksila.
KEMOTERAPI
• Kemoterapi adjuvan merupakan kemoterapi yang diberikan pasca
mastektomi untuk membunuh sel-sel tumor yang mungkin
tertinggal atau menyebar secara mikroskopik.

• Kemoterapi neoadjuvan merupakan kemoterapi yang diberikan


sebelum pembedahan untuk memperkecil besar tumor sehingga
dapat diangkat dengan lumpektomi atau mastektomi simpel
• Regimen kemoterapi yang paling sering digunakan
• CMF (ciklofosfamid, metotreksat, dan 5-fluorourasil)
• FAC (5-fluorourasil, adriamisin, siklofosfamid,)
• AC (adriamisin dan siklofosfamid)
• CEF (ciklofosfamid, epirubisin, 5-fluorourasil)
KESIMPULAN

• Mammografi sangat dianjurkan bagi wanita dengan usia diatas 30 tahun


sedangkan utrasonografi bagi wanita muda dibawah 30 tahun.
• Secara klinis tumor payudara dapat dideteksi secara dini melalui tanda dan
gejala yang timbul.
• Dalam melakukan diagnosis klinis, secara umum 2 hal yang harus dilakukan
ialah Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.
• Pemeriksaan radiologis, dalam hal ini Mammografi dan Ultra Sonography ,
berperan dalam mendiagnosis keganasan payudara, namun sekarang sudah
mulai digunakan CT Scan dan MRI sebagai sarana yang lebih modern dalam
melakukan diagnosis, sedangkan diagnosis pasti kanker payudara ialah
dengan pemeriksaan patologi-anatomi

Anda mungkin juga menyukai