Luka Bakar
Luka Bakar
b. Derajat II dalam
3. Derajat III
Luka bakar derajat III meliputi seluruh
kedalaman kulit, mungkin subkutis, atau organ
yang lebih dalam. Oleh karena tidak ada lagi
elemen epitel hidup yang memungkinkan
penyembuhan dari dasar luka, maka untuk
mendapatkan kesembuhan harus dilakukan
cangkok kulit.
Berdasarkan Rule of Nine :
Child Adult
Head/ neck 18 9
Arm 9 9
Anterior trunk 18 18
Posterior trunk 18 18
Leg (groin to toe) 14 18
Perineum 5 1
1. Fase awal/ akut/ shock
Terjadi gangguan keseimbangan sirkulasi cairan dan elektrolit.
3. Fase lanjut
Periode penutupan luka sampai maturasi. Masalah yang mungkin
timbul berupa kontraktur, jaringan parut dan deformitas
jaringan/ organ.
3 hal penting :
1. Burn Shock : timbul dalan 48 jam
2. Infeksi
3. Rehabilitasi
Prinsip terapi :
o Menghentikan sumber pajanan panas
o Rawat luka
o Menentukan luas dan dalamnya luka bakar
Formula BAXTER (1971)
Paling banyak saat ini, praktis dan mudah. Pada cara
ini hanya diberikan cairan Ringer laktat.
Dalam 24 jam I. Berikan :
Ringer laktat : 4 x BB x % luka bakar.
Penatalaksanaan :
Lakukan ABC traumatologi
Perhatikan khusus pada kelainan yang merupakan dampak aliran listrik
pada tubuh, antara lain :
o Ensefalopati
o Kardiomiopati
o Gagal ginjal akut
Penatalaksaanaan lainnya sebagaimana penanganan luka bakar pada
umumnya. Namun karena kerusakan jaringan yang terjadi pada luka bakar
listrik memiliki kekhususan maka penanganan luka tidak terlalu agresif.
Evaluasi status neurologis berulang selama masa penyembuhan, karena
trauma listrik dapat disertai trauma tumpul dan trauma kepala.
Terapi cairan. Kerusakan jaringan yang luas akan menyebabkan hilangnya
cairan (hipovolemi) dan asidosis metabolik maka diperlukan cairan
kristaloid untuk rehidrasi dan natrium bikarbonat sebanyak 200 – 400
mmol untuk mengoreksi asidosis.
Pada luka bakar yang dalam dan berat perlu
pembersihan jaringan mati secara bertahap
karen tidak semua jaringan mati tampak pada
hari pertama. Bila luka pada ekstremitas,
mungkin perlu fasiotomi pada hari pertama
untuk mencegah sindrom kompartemen.