Anda di halaman 1dari 29

PENULISAN BUKU REFERENSI DAN BUKU AJAR

Oleh: Anwar Hafid


Pendahuluan
 Pertanyaanya, sejak kapan penulis menjadi sebuah
profesi?
 Secara historis, kita akan menemukan pentingnya
kedudukan atau eksistensi penulis itu sejak zaman
kerajaan, khususnya setelah berkembangnya
perdagangan antar kerajaan dan antar pulau.
 Kemampuan penulis adalah kemampuan tingkat
tinggi yang hanya dimiliki orang-orang tertentu atau
orang-orang terpelajar yang memiliki kemampuan
membaca. Karena itu, penulis adalah profesi
terhormat yang diperlukan oleh raja maupun para
menterinya.
Temuan Gutenberg membuat dunia tulis menemukan
momentumnya. Gutenberg orang pertama yang
menciptakan mesin cetak dan mendorong produksi tulisan
besar-besaran pada masa itu. Dunia pun tercerahkan oleh
tulisan-tulisan dari berbagai penulis di seluruh dunia (Masri,
2007).

Seorang penulis memang memiliki word smart (kecerdasan


linguistik) di atas rata-rata karena mampu memanfaatkan
kata serta kalimat dengan baik dan tepat sasaran, bahkan
pada tingkat tertentu dapat mempengaruhi orang lain.
Walaupun demikian, word smart itu bukanlah bakat,
melainkan sebuah kapasitas kecerdasan yang dapat
distimulasi untuk muncul dalam diri seseorang.
Syaratnya tentu membiasakan diri dengan berbagai aktivitas
berbahasa yang baik dan benar serta tiada henti berlatih
menuliskan gagasan ataupun imajinasi secara rutin.
Menjadi Seorang Penulis
Karier sebagai penulis temasuk karier yang lowong di Indonesia karena tidak banyak orang tertarik
mendalaminya.
Selain itu modal yang dibutuhkan untuk memulai berkarier relatif murah, hanya dengan
memanfaatkan sebuah computer dan mungkin berepa buah buku.
Berikut ada 10 alasan mendalami profesi penulis:
1. Kemampuan menulis bukan bakat, melainkan keterampilan yang dapat dilatih kepada siapa
pun dan usia berapa pun.
2. Modal yang diperlukan untuk memasuki bisnis penulisan relative murah dan sangat
mengandalkan modal diri sendiri.
3. Bidang pekerjaan menulis sebagai bisnis produk ataupun bisnis jasa masih jarang dilirik oleh
orang lain.
4. Bidang bisnis menulis sulit ditiru oleh orang kebanyakan karena merupakan skill khusus.
5. Bidang penulisan menawarkan begitu banyak sub sub bidang (ranah) yang dapat dijadikan
focus ataupun target tertentu.
6. Bisnis bidang penulisan bernilai jutaan hingga ratusan juta dalam satu kali proyek penulisan.
7. Bidang penulisan memungkinkan seseorang bekerja secara bebas di mana pun dan
kapanpun.
8. Bidang penulisan tidak mengenal kata jenuh karena setiap hari orang selalu memerlukan
kerja penulisan.
9. Bidang penulisan melibatkan banyak profesi lain sehingga terbuka begitu banyak
pengembangan.
10. Sumber informasi untuk membantu bidang penulisan kini sudah begitu luar biasa mudah
dan banyaknya karena berkembangnya internet.
Modal utama dari Tuhan YME untuk bisa menjadi
penulis adalah pancaindra berupa kapasitas indrawi,
yaitu melihat, mendengar, mencium/menghirup,
merasa, dan merabah ditambah dengan
menggerakkan.
Modal lain dapat dikumpulkan dari hal berikut:
O Pendidikan dan pengetahuan semasa sekolah atau
kuliah;
O Keterampilan yang sangat didalami sebagai hobi
atau pekerjaan;
O Pengalaman diri sendiriyang mengesankan;
O Pengalaman orang lain yang mengesankan;
O Imajinasi, cita-cita, atau visi masa depan.
Sikap profesional memang kemudian menjadi tantangan
bagi para penulis, terutama dalam hal-hal berikut ini:
O Profesional dalam menetapkan waktu pengerjaan,
sekaligus tenggat (deadline) tulisan serta
pemenuhannya;
O Profesional dalam menetapkan tarif layanan dan garansi
terhadap layanan yang diberikan;
O profesional dalam menyiapkan content serta bahan
dengan menghidarkan perilaku plagiat maupun
mengutip ide-ide orang lain tanpa seizing pemilik ide;
O profesional dalam menjaga kualitas tulisan dan tidak
mengesubkan pekerjaan kepada orang lain tanpa
sepengetahuan klien penulisan;
O profesional melakukan wawancara dan penelusuran data
serta fakta dengan memegang kode etik profesi.
Berbagai tulisan dalam dunia akademik dapat dipelajari
dengan syarat berikut ini.
1. Menguasai satu bidang ilmu/pengetahuan sehingga
dapat fokus pada penulisan bidang ilmu tersebut;
2. Memahami dan menguasai kurikulum serta silabus
sehingga seseorang tetap up-date terhadap
perkembangan pembelajaran;
3. Memiliki referensi memadai tentang bidang ilmu
sehingga seseorang memiliki bahan untuk
menuliskannya;
4. Menghadiri berbagai seminar/lokakarya/pertemuan
ilmiah terkait bidang ilmu yang dikuasai dan tekuni;
5. Memiliki link dengan tokoh-tokoh keilmuan tersebut
ataupun tokoh-tokoh kependidikan sehingga dapat
belajar banyak tentang pemikiran-pemikiran mereka.
Berikut ini lima dasar langkah demi langkah untuk mampu menulis:
1. Prewiting merupakan langkah awal stimulasi ide penulisan. dapat
dilakukan berbagai kegiatan yang mampu membangkitkan ide, seperti
membaca, berjalan-jalan, bersilaturahmi atau bertemu banyak orang,
menghadiri sebuah acara, bermusik, dan sebagainya. Ide yang
tertangkap harus segera dituliskan dan boleh mengendapkannya
dahulu dalam beberapa hari sebelum eksekusi penulisan.
2. Drafting merupakan eksekusi ide secara lebih lengkap dan jelas ke atas
kertas dalam bentuk peta pikiran ataupun outline (kerangka karangan).
Namun, model ini biasanya dilakukan untuk karya-karya nonfiksi untuk
memudahkan arah penulis.
3. Revising merupakan langkah menyempurnahkan tulisan apabila ada
yang perlu ditambahkan atau bahkan ada yang tidak perlu
disampaikan. Kadang-kadang seseorang penulis dapat mengalami
perubahan sudut pandang sehingga mengubah gaya tulisannya. Pada
tahap inilah revisi dilakukan.
4. Editing merupakan langkah menemukan dan memperbaiki berbagai
kesalahan yang terdapat di dalam tulisan, baik itu kesalahan bahasa,
maupun kesalahan data dan fakta. Penting sekali editing mandieri
dilakukan demi menghindarkan penghakiman oleh editor media yang
berujung pada penolakan ataupun perbaikan besar-besaran.
5. Publishing merupakan langkah akhir untuk menyebarkan tulisan ke
public pembaca. Karena itu, harus memahami bagaimana karya
diterbitkan.
B. Teknik Penulisan Buku Referensi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan buku:
O Jujur pada sumber atau rujukan yang digunakan
O Mengutip yang persis sama tidak boleh lebih dari 10%
O Karya intelektual dianggap sebagai public domain setelah 50
tahun
O Penulis adalah ibarat koki, dimana bahan masakan (bahan
tulisan) dapat bersumber dari mana-mana, namun hasil yang
didapat adalah milik peribadi.
O Penulis adalah perancang & pengembang (penggagas ide
dasar dan pengembang gagasan, kemudian menulisnya).
O Sistematika penulisan buku disusun sendiri oleh penulis
O Jangan mengubah dalil, istilah, atau rumusan hanya untuk
tidak dikatakan menjiplak (misal kata ‘kemudian’ diganti ‘lalu’,
sumbul F diganti G untuk menyatakan gaya, dan lain-lain.
Format Penulisan Buku Referensi
Buku referensi dibuat menjadi dua bagian, yaitu:
1. Bagian luar buku dan
2. Bagian dalam buku.

Bagian dalam buku dibagi menjadi 3 subbagian yaitu:


 Preleminaries,
 Batang tubuh, dan
 Postliminaries.
Bagian-bagian Buku Referensi adalah sebagai berikut:
I. Bagian Luar Buku
1. Cover Depan
a. Judul Utama
b. Nama Penulis
c. Nama Penerbit (jika telah diterbitkan)

2. Punggung Buku
a. Judul Utama
b. Nama Penulis
c. Nama Penerbit (jika telah diterbitkan)

3. Cover Belakang
a. Judul Utama
b. Nama dan Tentang Penulis
c. Sinopsis
d. Nama dan Alamat Penerbit (jika sudah diterbitkan)
e. Nomor ISBN
II. Bagian Dalam Buku
1. Preliminaries
a. Halaman Perancis
Halaman terdepan setelah cover berisi judul buku saja.

b. Judul Utama
Memuat judul buku secara lebih atraktif, nama penulis, nama dan alamat penerbit.

c. Halaman Hak Cipta


Memuat kutipan Undang-Undang Hak Cipta.

d. Dibalik Halaman
Memuat judul buku, penulis, penerbit, tempat terbit, tahun terbit/edisi, ukuran buku,
jumlah halaman, dan percetakan.

e. Halaman Persembahan
Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.

f. Halaman Ucapan Terimakasih (acknowledgments)


Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.
g. Kata Sambutan
Sambutan yang diberikan diberikan oleh tokoh/pejabat atau mereka
yang memiliki kapasitas keilmuan. Ini sekaligus sebagai media
pengakuan atas isi buku.

h. Halaman Kata Pengantar


Biasanya ditulis oleh ahli dibidang ilmu yang dibahas, memberikan
komentar maupun ulasan tentang materi yang disampaikan pada
buku ini.

i. Halaman Prakata
Biasanya dibuat oleh pihak penerbit untuk memberikan ulasan
mengapa buku ini dibuat serta hal-hal lain yang mendukung. Selain
itu prakata juga bisa dibuat oleh penulis untuk memberikan
tanggapan atas kritik pembaca pada cetakan/edisi sebelumnya.
j. Daftar Isi
k. Daftar Tabel
l. Daftar Gambar
m. Daftar Singkatan
2. Isi Utama Buku.
Batang tubuh buku disesuaikan dengan logika atau
struktur keilmuan yang akan dibuat buku referensinya.
O Bab (Chapter)
O Sub Bab
O Sub Sub Bab
O Sub Sub Sub Bab
O Referensi atau Daftar Pustaka

3. Postliminaries
a. Lampiran; Lampiran bisa berisi materi pelengkap,
penjelasan atau mungkin merupakan materi pendukung
yang ditambahkan di luar bahasan utama.
c. Daftar Istilah (Glosarium)
d. Halaman Indeks (disarankan)
e. Biografi Penulis.
Spesifikasi Buku Referensi
O Spesifikasi buku secara umum mengacu pada ketentuan pada
peraturan tentang Jabatan Akademik Dosen dan hibah buku Dikti.
Spesifikasi buku ini berlaku baik untuk hibah maupun penulisan
mandiri oleh civitas academica (Nurdiansyah, 2016a). Berikut
adalah spesifikasi umum buku referensi.
O Buku diketik komputer dengan ukuran huruf (font) Times New
Roman 12 atau Cambria 11.
O Buku memiliki ISBN dan diedarkan (disebarluaskan).
O Tebal paling sedikit 40 halaman cetak (menurut standar UNESCO)
tidak termasuk bagian preliminaries dan postliminaries.
O Ukuran minimal 15,5 cm x 23 cm (Standar UNESCO)
O Diterbitkan oleh badan ilmiah/organisasi/perguruan tinggi
O Perusahaan (CV/PT) dan anggoota IKAPI
O Lembaga Pendidikan Tinggi
O Organisasi Profesi
O Perusahaan/Lembaga Negara/Lembaga Swasta bukan anggota IKAPI
O Tidak menyimpang dari peraturan dan kode etik penulisan ilmiah
yang berlaku
O Satu buku untuk 1 (satu) bidang ilmu (Buku Referensi).
D. Teknik Penulisan Buku Ajar
1. Format Penulisan Buku Ajar
O Sebagai dosen, bisa menerbitkan Buku Ajar di samping Buku
Referensi. Buku Ajar ini bermanfaat untuk mendukung proses
belajar mahasiswa. Sama halnya dengan Buku Referensi, Buku Ajar
juga harus ditulis berdasarkan pedoman tertentu yang baku. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis Buku Ajar:
O etika penulisan buku,
O karakteristik buku,
O format penulisan, dan
O halaman buku.
O Format penulisan buku ajar dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (1)
bagian luar dan (2) bagian dalam.
O Secara umum, bagian luar buku ajar hampir sama dengan bagian
luar buku referensi.
O Pembeda utamanya adalah pada bagian batang tubuh, di mana
setiap Bab dan sub Bab Buku ajar disesuaikan dengan RPS mata
kuliah.
O Di samping itu, terdapat dinamika kelas yang dibuat dalam buku
ajar. Format standar penulisan buku ajar adalah sebagai berikut.
I. Bagian Luar Buku
1. Cover Depan
a. Judul Utama
b. Sub Judul/ Anak Judul
Mengingat akan menulis Buku Ajar, judul utama buku biasanya memiliki konotasi kuat
dengan mata kuliah yang diampu.
c. Nama Penulis
d. Nama Penerbit (jika akan diterbitkan)

2. Punggung Buku
a. Judul Utama
b. Nama Penulis
c. Nama Penerbit

3. Cover Belakang
a. Judul Utama
b. Anak Judul
c. Nama dan Tentang Penulis
d. Sinopsis
e. Nama dan Alamat Penerbit
f. Nomor ISBN
II. Bagian Dalam Buku
1. Preliminaries
O a. Halaman Perancis
O Halaman terdepan setelah cover berisi judul buku saja.
O b. Judul Utama
O Memuat judul buku secara lebih atraktif, nama penulis, nama
dan alamat penerbit.
O c. Halaman Hak Cipta
O Memuat kutipan Undang-Undang Hak Cipta.
O d. Dibalik Halaman
O Memuat judul buku, penulis, penerbit, tempat terbit, tahun
terbit/edisi, ukuran buku, jumlah halaman, dan percetakan.
O e. Halaman Persembahan
O Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.
O f. Halaman Ucapan Terimakasih (acknowledgments)
O Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.
O g. Kata Sambutan: Sambutan yang diberikan ini diberikan oleh
tokoh/ pejabat atau mereka yang memiliki kapasitas keilmuan. Ini
sekaligus sebagai media pengakuan atas isi buku ini.
O h. Halaman Kata Pengantar: Biasanya ditulis oleh ahli di
bidang ilmu yang dibahas, memberikan komentar maupun
ulasan tentang materi yang disampaikan pada buku ini.
O i. Halaman Prakata: Biasanya dibuat oleh pihak penerbit untuk
memberikan ulasan mengapa buku ini dibuat serta hal-hal lain
yang mendukung. Selain itu prakata juga bisa dibuat oleh
penulis untuk memberikan tanggapan atas kritik pembaca
pada cetakan/ edisi sebelumnya.
O j.. Daftar Isi
O k. Daftar Tabel
O l. Daftar Gambar
O m. Daftar Singkatan
O n. Halaman Pendahuluan
O Bagian ini memuat beberapa informasi sebagai berikut: (1)
Deskripsi Mata Kuliah, (2) Prasarat mata kuliah (jika ada), (3)
Rencana pembelajaran, (4) Petunjuk Penggunaan buku ajar
bagi mahasiswa dan dosen, (5) Capaian pembelajaran, dan (6)
Bentuk evaluasi/umpan balik aktivitas belajar mahasiswa
2. Isi Utama Buku
a. BAB dan judul BAB: Bab dan Judul Bab disesuaikan dengan RPS yang
dimiliki. b. Di dalam setiap Bab akan terdapat deskripsi singkat Bab
c. Relevansi: Menjelaskan peran ilmu atau kompetensi di masyarakat atau
dunia kerja, dapat juga dijelaskan dukungan ilmu terhadap perkembangan
ilmu lain yang didukung oleh mata kuliah ini.
d. Capaian pembelajaran (learning outcome): (Note: poin b, c dan d
merupakan pendahuluan dari setiap Bab)
e. Isi materi sesuai dengan judul BAB: Materi dapat dijelaskan dalam sub
Bab. Sub Bab disesuaikan dengan RPS yang ada.
f. Dinamika Kelas: Dinamika kelas adalah rancangan proses belajar mandiri
yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan dituangkan dalam bentuk buku
guna memastikan mahasiswa mencapai kompetensi atau capaian
pembelajaran yang diharapkan. Contoh dinamika kelas:
Contoh kasus dan penyelesaiannya
1) Kertas kerja mahasiswa
2) Latihan soal terbimbing
3) Latihan
4) Aktivitas lainnya yang dirancang dosen.
g. Rangkuman materi
h. Referensi atau Daftar Pustaka: Referensi haruslah
digunakan atau dikutip pada buku. Jika Mengutup Ayat Al-
Qur’an wajib mencantumkan nama surat dan nomor ayat;
pengutipan hadis wajib mencantumkan sanad dan
perawinya (Tahar, 2003). (Note: poin e, f, g dan h merupakan
penyajian isi dari setiap Bab)
i. Test formatif dan Kunci jawaban: Bagian ini berisikan soal-
soal sesuai dengan materi pada BAB tersebut dan soal soal
memperhatikan capaian pembelajaran.
j. Umpan balik dan tindak lanjut: Bagian ini dapat berisi
penugasan pada mahasiwa dibarengi dengan informasi
bagaimana tindak lanjut dari penugasan yang diberikan.
Penugasan tersebut untuk mengetahui apakah mahasiswa
telah mencapai kompetensi yang diharapkan.
(Note: poin i, dan j merupakan penutup setiap Bab)
Untuk Bab selanjutnya, susunan format buku dalam setiap
Bab adalah sama.
3. Postliminaries
a. Lampiran: Lampiran bisa berisi materi pelengkap,
penjelasan atau mungkin merupakan materi
pendukung yang ditambahkan diluar bahasan utama.
c. Daftar Istilah (Glosarium)
d. Halaman Indeks (disarankan)
e. Biografi Penulis.
E. Teknik Penulisan Buku Modul Ajar
1. Preliminaries
a. Halaman Perancis: Halaman terdepan setelah cover. Letaknya
selalu di sebelah kanan, halaman ini berisi judul buku saja.
b. Judul Utama: Memuat judul buku secara lebih atraktif,
menyolok, menarik dibanding judul perancis. Selain judul buku,
halaman ini juga memuat Nama penulis serta Nama dan alamat
penerbit.
c. Halaman Hak Cipta: Memuat kutipan Undang-Undang Hak
Cipta.
d. Halaman Persembahan: Biasanya ditujukan kepada siapa
penulis itu berkarya.
e. Halaman Ucapan Terimakasih (acknowledgments): Biasanya
ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.
f. Kata Sambutan: Sambutan yang diberikan ini diberikan oleh
tokoh/ pejabat atau mereka yang memiliki kapasitas keilmuan.
Ini sekaligus sebagai media pengakuan atas isi buku ini.
g. Daftar Isi
h. Daftar Tabel
i. Daftar Gambar
j. Daftar Singkatan
k. Halaman Pendahuluan
Bagian ini memuat beberapa informasi sebagai
berikut: (1) Deskripsi Mata Kuliah, (2) Prasarat
mata kuliah (jika ada), (3) Rencana
pembelajaran, (4) Petunjuk Penggunaan buku
ajar bagi mahasiswa dan dosen, (5) Capaian
pembelajaran, dan (6) Cek kemampuan awal
mahasiswa
2. Isi Utama Buku
Batang tubuh terdiri dari modul-modul (N modul) dimana setiap modul memiliki
kegiatan belajar. Jumlah kegiatan belajar dalam setiap modul disesuaikan dengan
Rencana Pembelajaran.
Modul I : (Nama Modul)
Kegiatan Belajar-1: (Nama Kegiatan Belajar)
A. Deskripsi Singkat
B. Relevansi
C. Capaian Pembelajaran
1) Uraian materi
2) Latihan
3) Rangkuman
4) Pustaka
5) Tugas/Lembar Kerja
6) Tes Formatif/Kunci Jawaban
7) Umpan Balik dan Tindak Lanjut
(Bagian-bagian ini akan berulang pada kegitan belajar berikutnya)
Kegiatan Belajar-2: (Nama Kegiatan Belajar)………..
Kegiatan Belajar-n: (Nama Kegiatan Belajar)
b. Modul II : ( Nama Modul)
c. ………..
d. Modul N : Nama Modul
3. Postliminaries
Lampiran: Lampiran bisa berisi materi pelengkap, penjelasan atau mungkin
merupakan materi pendukung yang ditambahkan di luar bahasan utama.
Daftar Istilah (Glosarium)
Halaman Indeks (disarankan)
Biografi Penulis

Halaman Isi Buku Modul Ajar


Dalam penulisan setiap halaman buku ajar, berikut adalah beberapa
rekomendasi yang dapat diperhatikan dalam penulisan buku ajar:
Setiap alinea berisi satu pokok pikiran,
Gunakan alinea yang pendek,
Gunakan kalimat-kalimat pendek, agar mudah diingat (sekitar 10-14 kata)
Setiap halaman buatlah menarik dan mudah diingat secara verbal maupun
visual (tipografi dan tata letak).
Setiap halaman berisis; teks, grafik, tabel, gambar (photo/diagram), inset
pengingat, inset history)
Tuliskan kalimat motivator & inspiratory
Model penomoran dalam buku dapat mengikuti nomor penomoran berikut
ini.
Spesifikasi Umum Buku Ajar
1. Buku diketik dengan komputer dengan ukuran huruf
(font) Time New Roman 12 atau Cambria 11 (sebelas)
2. Buku memiliki ISBN dan diedarkan (disebarluaskan)
3. Jumlah halaman buku tidak kurang dari 200 halaman,
tidak termasuk bagian preliminaries dan postliminaries.
4. Ukuran minimal 15,5 cm x 23 cm
5. Diterbitkan oleh badan ilmiah/organisasi/perguruan
tinggi
6. Tidak menyimang dari peraturan dan kode etik
penulisan ilmiah yang berlaku
7. Satu buku untuk 1 (satu) mata kuliah

Anda mungkin juga menyukai