Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 10

PANUM KLINIK
RSUD K.R.M.T
WONGSONEGORO

NAMA KELOMPOK :
1. Harnum Rizka Umami G2B016016
2. Lifatin Nasykho G2B016035
3. Bynka Almira Jade G2B016048
4. Liya Apriani G2B016051
5. Teti Novita Sari G2B016070
IDENTITAS PASIEN DAN DATA RIWAYAT GIZI
GAMBAR RINGKASAN SEBELUM MASUK
KEADAAN PASIEN RUMAH SAKIT

Inisial pasien : Ny. S Kebiasaan makan sebelum masuk


Umur : 64 tahun Rumah Sakit Ny. S makan empat kali
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga dalam sehari. Nasi putih (3 sdm) setiap
Jenis Pembayaran : BPJS kali makan. Menyukai konsumsi ayam
Kelas : II yang difillet (1 potong), sayap ayam (1
Tanggal masuk : 6 Oktober 2019 potong), ikan (1 potong) masing masing
sebanyak 1 kali dalam seminggu, Ny. S
Diagnosa Medis : CKD (Gagal Ginjal Kronis), DM menyukai sayur sawi putih dan sayur
tipe 2, Hipotensi. berkuah (2 sendok sayur) setiap kali
Keadaan saat masuk RS : Sesak nafas, tekanan makan sebanyak 3 kali dalam
darah rendah, mual, lemas, pusing seminggu, suka mengkonsumsi buah
Diagnosis medis : Gagal Ginjal Kronik jeruk (6 buah) dalam sehari, Ny. S tidak
Terapi yang diberikan : Terapi medis, suka mengkonsumsi telur, dan
terapi diet, terapi pengobatan mengkonsumsi air putih hanya (3 gelas
belimbing) dalam sehari.
Skrining MNA

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil
skrining pasien
mengalami
malnutrisi (skor 3)
Nutritional assesmen gizi
Data antropometri

Kesimpulan:
Berdasarkan pengukuran
antropometri didapatkan status
gizi Underweight dengan IMT
17,06 kg/m2
Data biokimia Kesimpulan:
Berdasarkan data
pemeriksaan laboratorium
didapatkan nilai hemoglobin
dan hematokrit dibawah
normal, sedangkan nilai
kreatinin, GDS, kalium,
leukosit diatas normal, dan
trombosit normal.

Data fisik dan klinis


EVA SMITH ANNE JOHANSSON RICHARD ROE
“Jupiter is a gas giant and “Despite being red, Mars is
the biggest planet in our a cold place, not hot. It’s full
Solar System. It’s also the of iron oxide dust, which
fourth-brightest object in the gives the planet its reddish
sky” cast”
Terminologi Data pasien

FH – 1.2.2.1 Kebiasaan makan sebelum masuk Rumah Sakit Ny. S makan dua kali
dalam sehari. Nasi putih (5 sdm) setiap kali makan. Menyukai konsumsi
ayam yang difillet (1 potong), sayap ayam (1 potong), ikan (1 potong)
masing-masing sebanyak 1 kali dalam seminggu, Ny. S menyukai sayur
sawi putih dan sayur berkuah (2 sendok sayur) setiap kali makan sebanyak
3 kali dalam seminggu, suka mengkonsumsi buah jeruk (6 buah) dalam
sehari, Ny. S tidak suka mengkonsumsi telur, dan mengkonsumsi air putih
hanya (3 gelas belimbing) dalam sehari. Berdasarkan hasil data recall
asupan SMRS (Sebelum Masuk Rumah Sakit) tanggal 7 Oktober 2019
DATA didapatkan bahwa Ny. S makan dua kali dalam sehari dan satu kali
selingan. Menu pagi hari bubur bayi beras merah (1 sdm)/ 8 gr, teh panas
(1 gelas belimbing)/ 200 ml dengan gula (1 sdm)/ 8 gr. Menu selingan pagi
RIWAYAT pisang kepok rebus (2 buah)/ 200 gr. Menu siang hari air teh (1 gelas
belimbing)/ 200 ml dengan penambahan gula (½ sdm)/ 4 gr, air putih (¼
DIET gelas belimbing)/ 50 ml. Tidak mengkonsumsi makanan saat sore hari.
Menu malam hari pisang kepok rebus (1 buah)/ 100 gr, air putih (¼ gelas
belimbing)/ 50 ml. Dari data recall didapatkan energi 400 kkal, protein 2,5
gram, lemak 0,6 gram, karbohidrat 106,9 gram dan cairan sebanyak 500 ml.
FH – 1.2.2.3 Pola makan 4x/hari
FH – 1.1.1.1 Total asupan energi 400 kkal
FH – 1.1.1.1 Total asupan lemak 0,6 gr
FH – 1.1.1.1 Total asupan protein 2,5 gr
FH – 1.1.1.1 Total asupan karbohidrat 106,9 gr
FH- 7.3.1 Aktifitas fisik : ringan (IRT)
Standar pembanding asupan SMRS dengan kebutuhan Gizi

Asupan sebelum masuk Rumah Sakit


Terminologi Data Asupan Nilai Gizi
FH-1.1.1 Energi 400 kkal
FH-1.5.2 Protein 2,5 gr
FH-1.5.1 Lemak 0,6 gr
FH-1.5.3 Karbohidrat 106,9 gr
Kebutuhan
energi Kebutuhan Gizi ( PERKENI 2015 )
BMR = 25 kkal x 42,5 Kebutuhan
= 1062,5 kkal Kebutuhan Kebutuhan
Koreksi protein Lemak Karbohidrat
Umur (60-69 tahun) = 1062,5 - ( 15% x
1062,5)
= 1062,5 – 159,375
= 903,125 kkal
Aktivitas (Istirahat ) = (903,125 x 10% ) +
903,125
= 90,312 + 903,125
15 20
= 993,437 kkal x 1192,124 kkal = x 1192,124 kkal
Berat Badan (Kurus) = (993,437 x20%) + 100 100
993,437 = 178,81 kkal = 238,42 kkal
178,81 238,42
= 198,687 + 993,437  = 44,70 gram  = 26,49 gram
= 1192,124 kkal 4 9
Kebutuhan Energi = 1192,124 kkal
TABEL PEMBANDING
SEBELUM MASUK RUMAH SAKIT

Terminologi Asupan SMRS Kebutuhan Gizi Pencapaian (%) Keterangan


SMRS

CS-1 Kebutuhan Energi 400 kkal Energi 33,55% Kurang dari


energi 1192,124 kkal kebutuhan

CS-2 Kebutuhan Protein 2,5 gram Protein 44,70 5,59% Kurang dari
Zat Gizi Makro gram kebutuhan

Lemak 0,6 gram Lemak 26,49 2,26% Kurang dari


gram kebutuhan

Karbohidrat Karbohidrat 55,18% Kurang dari


106,9 gram 193,72 gram kebutuhan

Berdasarkan data asupan dapat dilihat bahwa asupan energi (33,55%), protein (5,59%), lemak (2,26%),
dan karbohidrat (55,18%), termasuk dalam kategori kurang dari kebutuhan.
Standar pembanding asupan Saat di Rumah sakit dengan kebutuhan Gizi

Asupan saat di Rumah Sakit


Terminologi Data Asupan Nilai Gizi
FH-1.1.1 Energi 506,3 kkal
FH-1.5.2 Protein 28,8 gram
FH-1.5.1 Lemak 24,7 gram
FH-1.5.3 Karbohidrat 42,9 gram
Kebutuhan
energi Kebutuhan Gizi ( NEFROPAT DIABETIK )
BMR = 25 kkal x 42,5
= 1062,5 kkal Kebutuhan
Umur (60-69 tahun) = 1062,5 - ( 15% x 1062,5) Kebutuhan Kebutuhan
= 1062,5 – 159,375 protein Lemak Karbohidrat
= 903,125 kkal
Aktivitas (Istirahat ) = (903,125 x 10% ) +
903,125
= 90,312 + 903,125
= 993,437 kkal
Berat Badan (Kurus) = (993,437 x20%) +
993,437 Kebutuhan Cairan
33 24 jam + 500 ml)
= 198,687 + 993,437 === (urin
4100
x 1430,54 kkal
+500
= 1192,124 kkal
Strees metabolik = (1192,124 x 20%) + == 504472,07
ml/hari kkal
1192,124 472,07
 = 52,45 gram
= 238,42 + 1192,124 9
= 1430,54 kkal Lemak Jenuh 5%
Kebutuhan Energi = 1430,54 kkal 5
= x 472,07
TABEL PEMBANDING
SAAT MASUK RUMAH SAKIT

Terminologi Asupan di RS Kebutuhan Gizi Pencapaian Keterangan


saat assesmen saat di RS (%)

CS-1 Kebutuhan Energi 506,3 Energi 1430,54 35,39 % Kurang dari kebutuhan
energi kkal kkal

CS-2 Kebutuhan Protein 28,8 Protein 25,03 gram 115,06 % Sesuai dengan kebutuhan
Zat Gizi Makro gram

Lemak 24,7 Lemak 52,45 gram 47,09 % Kurang dari kebutuhan


gram

Karbohidrat 42,9 Karbohidrat 214,58 19,9 % Kurang dari kebutuhan


gram gram

Dari data asupan saat di rumah sakit dapat dilihat bahwa kebutuhan energi (35,39%), lemak (47,09 %),
Karbohidrtart (19,9 %) yakni kurang dari kebutuhan. Sedangkan protein (106%) sesuai dengan kebutuhan.
NUTRITIONAL DIAGNOSIS GIZI
PROBLEM ETIOLOGI SIGN SYMPTOMPS
NI. 2.1 Berkaitan dengan masalah Ditandai dengan nilai asupan energi
Inadequate oral intake fisiologis dan ketidakinginan (33,55%), protein (5,59%), lemak (2,26%),
(Asupan oral tidak adekuat) merubah sikap/ perilaku. dan karbohidrat (55,18%) kurang dari
kebutuhan
NC. 2.2 Berkaitan dengan disfungsi organ Ditandai dengan nilai Hb, Ht dan tekanan
Altered nutrition laboratory values yang mengarah ke perubahan darah dibawah normal, nilai kreatinin,
(Perubahan nilai laboratorium biokimia GDS, kalium dan leukosit diatas normal.
yang berkaitan dengan gizi)
NC. 3.1 Berkaitan dengan gangguan pola Ditandai dengan hasil IMT 17,06 kg/m2
Underweight makan (underweight)
(berat badan kurang)
NB. 1.3 Berkaitan dengan Kurangnya Ditandai dengan pola makan pasien yang
Not ready for diet/ lifestyle change kemampuan untuk mengelola diri suka mengkonsumsi jeruk 6 buah dalam
(Tidak siap untuk merubah gaya sendiri untuk membuat perubahan sehari, pasien jarang makan, namun untuk
hidup sehat) gaya hidup lauk suka mengkonsumsi ayam fillet,
sayap ayam, dan sayuran yang disuka
sawi putih, dan minum teh manis.
NUTRITIONAL DIAGNOSIS GIZI
PRIORITAS DIAGNOSIS

PROBLEM ETIOLOGI SIGN SYMPTOMS

NI. 2.1 Berkaitan dengan masalah Ditandai dengan nilai asupan energi
Inadequate oral intake fisiologis dan ketidakinginan (33,55%), protein (5,59%), lemak
(Asupan oral tidak adekuat) merubah sikap/ perilaku. (2,26%), dan karbohidrat (55,18%) kurang
dari kebutuhan
NB. 1.3 Berkaitan dengan Kurangnya Ditandai dengan pola makan pasien yang
Not ready for diet/ lifestyle kemampuan untuk mengelola suka mengkonsumsi jeruk 6 buah dalam
change diri sendiri untuk membuat sehari, pasien jarang makan, namun
(Tidak siap untuk merubah perubahan gaya hidup untuk lauk suka mengkonsumsi ayam
gaya hidup sehat) fillet, sayap ayam, dan sayuran yang
disuka sawi putih, dan minum teh manis.
PERENCANAAN

TUJUAN INTERVENSI TARGET INTERVENSI

Membantu meningkatkan asupan oral pasien Asupan oral meningkat secara bertahap sesuai
sesuai kebutuhan kebutuhan mencapai 80%
Meningkatkan kembali pengetahuan pasien Peningkatan pengetahuan terkait makanan dan
terkait makanan dan gizi, sehingga mampu dan gizi mencapai 80%
mau untuk merubah perilaku terkait konsumsi
makanan yang sesuai diit.
PRESKRIPSI DIET
Kebutuhan Energi = 1430,54 kkal Diberikan secara bertahap dimulai dari kebutuhan
energi sesuai dengan Diet DM III = 1500 kkal
Kebutuhan Protein = 25,03 gram Diberikan secara bertahap dimulai dari kebutuhan
energi sesuai dengan Diet Rendah Protein I = 30
gram dengan sebagian harus bernilai biologis tinggi.
Kebutuhan Lemak = 52,45 gram 31,5 gram
Lemak Jenuh 5% = 2,62 gram
Lemak tidak jenuh 10%= 4,74 gram
Kebutuhan KH = 214,58 gram = 214,58 gram

Kebutuhan Cairan = 504 ml/hari Total kebutuhan cairan =


Infus RL = 500 ml air 504 ml – 500 ml = 4 ml/hari
Kebutuhan zat Gizi Mikro =
• Kalium 50 mg - Infus 4 mg= 50 mg-4 mg= 46 mg/hari
• Natrium 1300 mg - Infus 130 mg= 1300 mg-130 mg
= 1170 mg/hari
• Serat 33 gr/hari
• Cairan 504 ml - Infus 504 ml- 500 ml= 4 ml/hari
• Vitamin A 500 mcg
• Vitamin E 15 mg
Jenis Diit, Bentuk
PRINSIP DIIT SYARAT DIIT makanan, Rute
 Energi cukup sesuai makanan, Frekuensi
 Menghindari makanan pemberian
kebutuhan pasien yang diawetkan dan
 Protein rendah 0,6- kaleng kalengan  Jenis diit : DPR I
0,8/ kg BB  Menghindari makanan
 Lemak sedang 20- (30 gram) + DM III
yang mengandung dan Rendah
35% dari kebutuhan purin tinggi (daging
energi total Kalium
khas dalam)  Bentuk makanan
 Karbohidrat sedang  Menghindari makanan : Lunak
60% dari kebutuhan yang ber gas dan  Rute makanan
energi total merangsang
 Kalium 40-70 mcg : Oral
pencernaan  Frekuensi
 Serat 33 gr/hari  Pemberian lauk nabati pemberian : 3x
 Cairan 504 ml/ hari seperti tempe atau makan utama 2x
 Vitamin A 500 mcg tahu maksimal 50 selingan
 Vitamin E 15 mg gram/hari
PERENCANAAN MENU

3 KALI MAKAN UTAMA


PERENCANAAN KONSELING 2 KALI SELINGAN
MONITORING - EVALUASI
MENU

Makan Nasi Tim beras putih giling 50 g


Pagi Ayam kukus rempah daging ayam 25 g energy 1430,1 kcal
Tahu bumbu kuning Tahu 20 g fat 29,0 g
Sup jamur cacah jamur kuping segar 30 g carbohydr. 213,80 g
seledri 1 g dietary fiber 7,0 g
Seling Puding kacang hijau kacang hijau 15 g cholesterol 47,4 mg
an agar-agar 3 g Vit. A 455,0 µg
Makan Nasi Tim Beras putih giling 50 g Vit. E (eq.) 1,9 mg
Siang Rolade Daging Kukus daging sapi 25 g
Vit. B1 0,4 mg
Vit. B2 0,5 mg
telur ayam bagian putih 10 g
Vit. B6 0,6 mg
Tahu orak arik Tahu 15 g
tot. fol.acid 110,7 µg
Olive oil 2,5 g
Vit. C 53,0 mg
Tumis kacang panjang tomat Kacang panjang 25 g sodium 98,56 mg
cacah Tomat 15 g potassium 900,6 mg
Olive oil 2,5 g calcium 119,7 mg
Buah pepaya Papaya 50 g magnesium 152,7 mg
Seling puding jagung jagung kuning segar 30 g
phosphorus 428,8 mg
iron 5,6 mg
an agar-agar 3 g
zinc 4,6 mg
Makan Nasi Tim beras putih giling 50 g
carotene 1,8 mg
Malam Pepes ikan ikan kakap 20 g
water 40,5 g
Tumis labu siam labu siam mentah 35 g protein 30,9 g
Olive oil 2,5 g
Leafleat

1
Leafleat

2
PEMBAHASAN
• Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible
dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah). (Brunner & Suddarthh, 2001; 1448).
• Penyebab tersering CKD adalah diabtes dan tekanan darah tinggi, yaitu sekitar dua pertiga
dari seluruh kasus (National Kidney Foundation, 2015).
• Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat meningkatkan dengan
cepat prevalensi komplikasi kronis pada lansia.
Komplikasi diabetes dapat diklasifikasikan sebagai mikrovaskuler dan
makarovaskuler, koplikasi mikrovaskuler termasuk kerusakan system saraf (neuropati),
keusakan ginjal (nefropati) dan kerusakan mata (retinopati).
Sedangkan komplikasi makrovaskuler termasuk penyakit jantung, stroke dan
penyakit pembuluh darah perifer.

Dikatakan bahwa pasien menderita DM sejak 5 tahun yang lalu dan memiliki riwayat
penyakit hipertensi. Kemungkinan gagal ginjal kronik yang dialami pasien
disebabkan komplikasi DM atau hipertensi.
KESIMPULAN

 Hasil skrining gizi dengan menggunakan formulir MNA-SF menunjukkan bahwa pasien beresiko
mengalami malnutrisi dengan skor 2 point.
 Diagnosis gizi :
Asupan oral inadekuat
Sikap yang tidak siap untuk merubah gaya hidup sehat
 Ny. S diberikan diet DPR 1 (30 gram) + diit DM III 1500 kalori, protein 25,03 gram, lemak 52,45 gram,
karbohidrat 214,58 gram dan rendah kalium.
 Intervensi gizi
melalui diet dan pemberian konseling gizi, dengan durasi ± 20 menit, Topik yang disampaikan
yaitu Penatalaksanaan diit DPR I + DM III dan Rendah kalium.
 Makanan diberikan dalam bentuk oral dengan frekuensi tiga kali makan utama dan 2 kali selingan.
 Berdasarkan monitoring dan evaluasi
asupan oral belum tercapai namun mengalami peningkatan asupan dari sebelum masuk rumah
sakit dan pengetahuan tentang pemilihan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
tercapai dilihat dari pasien yang tidak mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai