Anda di halaman 1dari 14

Penyakit Paru Obstruktif Kronik

• PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh


hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat
progresif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri
atas:
• Bronkitis kronis adalah kelainan saluran napas yang ditandai
oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun,
sekurang-kurangnya dua tahun berturut-turut, tidak
disebabkan penyakit lainnya.
• Emfisema adalah kelainan anatomis paru yang ditandai oleh
pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai
kerusakan dinding alveoli.
FAKTOR RISIKO
• Kebiasaan MEROKOK
• Riwayat terpajan polusi udara (lingkungan dan tempat kerja),
• Hipereaktivitas bronkus,
• Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang,
• Defisiensi alfa-1 anti tripsin,
• Jenis kelamin laki-laki dan ras (kulit putih lebih berisiko).
BRONKITIS
• Berdasarkan waktu berlangsungnya penyakit, bronkitis
akut berlangsung kurang dari 6 mingu dengan rata-rata 10-14
hari, sedangkan Bronkitis kronis berlangsung lebih dari 6
minggu.
• Polusi  menghambat aktivitas silia dan fagositosis 
timbunas mukus meningkat
• Bronkitis kronis terjadi penebalan kelenjar mukosa bronkus
dan peningkatan jumlah dan ukuran sel-sel goblet, dengan
infiltrasi sel-sel radang dan edema mukosa bronkus  Batuk
Produktif
• Batuk kronik  peningkatan sekresi bronkus  dinding
bronkiolus rusak dan melebar
Bronkitis kronis terbagi menjadi 3 jenis, yakni:
1. Bronkitis kronis ringan ( simple chronic bronchitis), batuk
berdahak dan keluhan lain yang ringan.
2. Bronkitis kronis mukopurulen ( chronic mucupurulent
bronchitis), batuk berdahak kental, purulen (berwarna
kekuningan).
3. Bronkitis kronis dengan penyempitan saluran napas ( chronic
bronchitis with obstruction ), batuk berdahak yang disertai
dengan sesak napas berat dan suara mengi.

• Anamnesis, pemeriksaan klinis oleh dokter disertai pemeriksaan


penunjang seperti radiologi, faal paru, EKG, analisa gas darah.
EMIFISEMA
Emfisema
Emfisema didefinisikan sebagai suatu distensi
abnormal ruang udara di luar bronkiolus terminal
dengan kerusakan dinding alveoli.

Etiologi
• Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok
• Mengisap asap rokok/debu
• Pengaruh usia
Klasifikasi Emfisema Berdasarkan Morfologi
1. Centrilobural Emfisema (CLE)
Terdapat pelebaran dan kerusakan brokiolus respiratorius
tertentu. Dinding bronkiolus terbuka dan menjadi membesar
dan bersatu cenderung membentuk sebuah ruangan bersamaan
dengan membesarnya dinding. Cenderung tidak seluruh paru,
namun lebih berat pada daerah atas.

2. Panlobular Emfisema (PLE)


Pembesaran lebih seragam dan perusakan alveoli dalam asinus
paru-paru, Biasanya lebih difus dan lebih berat pada paru-paru
bawah. Ditemukan pada orang tua yang tidak ada tanda
bronchitis kronis atau gangguan fungsi paru. Khas ditemukan
pada orang dengan defisiensi 1- antitripsin homozigot.
Gejala Emfisema Paru-paru
• Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis
• Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
• Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai
membungkuk
• Bibir tampak kebiruan
• Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
• Batuk menahun

Komplikasi yang terjadi pada penderita Emfisema Paru-paru, diantaranya adalah:


• Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan
• Daya tahan tubuh kurang sempurna
• Proses peradangan yang kronis di saluran napas
• Tingkat kerusakan paru makin parah

Anda mungkin juga menyukai