Anda di halaman 1dari 19

Manajemen Piutang

Oleh:

Nur Anita, S.E., M.Sc


Piutang dapat

?
menimbulkan
biaya

Dengan
piutang,
diharapkan
laba
meningkat
Analisis Ekonomi Terhadap Piutang
• Penjualan kredit tanpa diskon
• Misalkan suatu perusahaan dagang semula melakukan
penjualan secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap tahun
rata-rata sebesar Rp800 juta. Perusahaan kemudian
merencanakan akan menawarkan syarat penjualan n/60. Ini
berarti bahwa pembeli bisa membayar pembelian mereka
pada hari ke-60. Diperkirakan dg syarat penjualan yang
baru tersebut perusahaan akan bisa meningkatkan
penjualan sampai dengan Rp. 1050 jt. Profit margin yang
diperoleh sekitar 15%. Apakah perusahaan perlu beralih ke
penjualan kredit, kalau biaya dana sebesar 16%?
Manfaat:
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan
= (1.050-800) x 15% Rp37,50 juta
Pengorbanan:
Perputaran piutang = 360 hari/ 60 hari
= 6 x dalam satu tahun
Rata-rata piutang = Rp1.050/6
= Rp175 juta
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut,
= 85% x Rp175 juta
= Rp148,75 juta

Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang


= Rp 148,75 juta x 16% Rp23,80 juta
Tambahan manfaat bersin Rp13,70 juta
• Menjual secara kredit dengan diskon
• Misalkan perusahaan menawarkan syarat penjualan, 2/20 net
60. Ini berarti bahwa kalau pembeli melunasi pembeliannya
pada hari ke-20, mereka akan memperoleh diskon 2%, tetapi
kalau melunasi pada hari ke-60 harus membayar dengan
harga penuh. Diperkirakan 50% akan memanfaatkan diskon,
dan sisanya membayar pada hari ke-60. Apakah perusahaan
sebaiknya mengintrodusir diskon atau menjual kredit tanpa
diskon?
Manfaat:
Rata-rata periode pembayaran piutang
= 0,5 (20) + 0,5 (60) = 40 hari
Perputaran piutang
=360/40 =9x
Rata-rata piutang
= 1.050/9 = Rp. 116,67 juta
Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang
= Rp 116,67 juta x 85% = Rp99,17 juta

Penurunan biaya dana


= (Rp148,75 – Rp. 99,17) x 16%= Rp 7,93 juta
Pengorbanan:
Diskon yang diberikan,
= 2% x 50% x Rp. 1.050 Rp10,50 juta
Manfaat bersih (Rp. 2,57 juta)
Penjualan Kredit dg Kemungkinan
Piutang Tidak Terkumpul
• Jika perusahaan menjual secara kredit, selalu terdapat
kemungkinan bahwa sebagian piutang tidak tertagih.
• Sekarang kita bandingkan seandainya penjualan
dilakukan secara kredit tetapi dengan
mempertimbangkan kemungkinan adanya piutang
tidak tertagih. Misalkan dari perusahaan dengan
syarat n/60 tersebut diperkirakan 1% tidak terbayar.
Apakah perusahaan sebaiknya menjual secara kredit
ataukah tetap tunai?
Analisis penjualan kredit tanpa diskon dengan penjualan tunai (memperkirakan
kemungkinan piutang tak tertagih)
Manfaat:
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan
= (1.050-800) x 15% Rp37,50 juta
Pengorbanan:
Perputaran piutang = 360 hari/ 60 hari = 6 x
Rata-rata piutang = Rp1.050/6
= Rp175 juta
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut,
= 85% x Rp175 juta
= Rp148,75 juta

Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang


= Rp 148,75 juta x 16% =Rp23,80 juta
Kerugian karena penjualan tidak terbayar,
= 1% x Rp.1.050 juta =Rp10,50 juta
Total tambahan biaya Rp34,30 juta
Tambahan manfaat bersih Rp 3,20 juta
Faktor-faktor lain
• Penjualan yang bersifat musiman bisa diberikan potongan khusus pada waktu
penjualan sedang off, agar bisa meningkatkan penjualan. Perusahaan juga bisa
membentuk bagian penagihan kredit agar jumlah kredit macet berkurang, dan/
atau periode pengumpulan piutang menjadi makin cepat.
• Apakah cara-cara tersebut masih bisa dibenarkan secara ekonomi, analisis yang
perlu dilakukan tetap dengan membandingkan antara manfaat dan pengendalian.
• Misalnya perputaran piutang ternyata hanya mencapai 4x dalam satu tahun,
padahal persyaratan penjualan adalah n/60. Hal tersebut dapat terjadi karena
beberapa hal:
• Pemberian kredit tidak dilakukan secara ketat sesuai dg standar kredit.
• Kegiatan bagian kredit tidak baik.
Misalkan sekarang bahwa penjualan kredit setiap tahun mencapai Rp.12.000
juta, maka piutang mencapai Rp.3000 juta dan bukannya Rp.2.000 juta
sebagaimana standar penjualan. Apabila Profit margin adalah sebesar 10%,
maka perusahaan memerlukan tambahan dana (karena keterlambatan piutang)
sebesar,
0,90 (Rp.3000-Rp.2000) = Rp 900 juta
Apabila biaya dana adalah sebesar 15% maka kerugian karena tertundanya
pengumpulan piutang adalah,
0,15 (Rp. 90 juta) = Rp. 135 juta.
Siapa yang diizinkan membeli secara
kredit?

Evaluasi data
historis/
pertimbangan
tertentu
Tentukan
standar dan
lakukan
evaluasi

Siapa yang diijinkan


membeli secara
kredit?
• Untuk pembeli yang merupakan perusahaan,
informasi yang diperlukan biasanya mencakup
laporan keuangan (plus informasi dari rekan bisnis,
dan lain-lain)
Misalnya, kita memperoleh data dari 15 perusahaan dengan debt to
equity ratio (DER) dan ROE sebagaimana terlihat di bawah ini
Kita dapat
menyimpulkan adanya
hubungan DER dan
ROE dengan baik
tidaknya perusahaan.
Perusahaan yang
memiliki DER tinggi
dan ROE rendah
(bahkan negative)
merupakan perusahaan
yang tidak baik.
Analisis Terhadap Calon Pembeli
• Perusahaan akan dihadapkan pada kemungkinan bahwa calon
pembeli tidak bisa membayar pembeliannya.
• Untuk itu dapat dilakukan analisis dengan menggunakan asumsi
bahwa seandainya pembeli tidak melunasi pembelian mereka,
jumlah yang dibeli tersebut.
• Misalkan, seorang pembeli akan membeli dengan kredit suatu
barang dagang dengan harga Rp.100, Harga pokok barang
dagang tersebut Rp80, dan diperkirakan profitabilitas pembeli
tersebut akan melunasi pembeliannya adalah 0,95. Apakah
permohonan tersebut sebaiknya dikabulkan?
• Apabila permohonan tersebut ditolak, maka kerugian perusahaan sama
dengan nol. Dengan demikian permohonan tersebut dapat dikabulkan
hanya apabila diharapkan akan memberikan laba yang lebih besar dari nol
(expected profit > 0)

• Dengan demikian sejauh profitabilitas pembeli akan membayar masih diatas


80%, maka permohonan tersebut sebaiknya dikabulkan. Cut-off probabilitas
sebesar 80% tersebut diperoleh dari persamaan berikut ini. Pada saat expected
profit sama dengan nol, maka kita berada dalam posisi indifference. Dengan
demikian apabila probabilitas akan membayar diberi notasi p, maka:
• 0 = p (100-80) – (1-p) (80)
• = 20p – 80 + 80 p
• p = 0,80
Soal Latihan
• Misalkan suatu perusahaan dagang semula melakukan penjualan secara
tunai. Penjualan yang tercapai setiap tahun rata-rata 1300jt. Perusahaan
kemudian merencanakan akan menawarkan syarat penjualan n/40.
Diperkirakan dengan syarat penjualan yang baru tersebut perusahaan
akan bisa meningkatkan penjualan sampai dengan Rp. 1620 juta. Profit
margin yang diperoleh sekitar 15%. Apakah perlu beralih ke penjualan
kredit, kalau biaya dana sebesar 18%?
• Manajer keuangan PT Bournville mengeluh bahwa perputaran piutangnya
terlalu lambat, yaitu hanya 3x dalam satu tahun. Ia ingin mempercepat
pengumpulan piutang dengan memberikan discount 2/30 net 120.
Penjualan selama satu tahun berkisar Rp6.000 juta, dengan profit margin
15%. Seandainya 50% pembeli memanfaatkan discount yang ditawarkan,
• Berapakah rata-rata periode pengumpulan piutangnya?
• Apakah penawaran discount tersebut menguntungkan secara
ekonomis apabila biaya dananya sebesar 18% per tahun?
Sumber: Husnan, Said dan Enni PudjiAstuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi
Keenam. UPP STIM YKPN, BPFE, 2011.

Anda mungkin juga menyukai