3. Kolom
•Bahan: Cu, baja tahan karat, Alumunium atau kaca
•Bentuk: lurus atau spiral
•Panjang kolom: Beberapa inci-50 feet
•Diameter kolom: 0,01 – 2 inci
4. Zat padat pendukung
•Guna: untuk memberikan suatu permukaan yang luas, inert dan seragam
•Sifat: -inert
-tahan gilingan
-bentuk teratur
•Contoh : Chromosorb
6. Suhu
Suhu ruang injeksi
•Suhu ruang injeksi harus cukup tinggi untuk menguapkan cuplikan dengan cepat.
•Tidak menyebabkan cuplikan terurai
Suhu kolom
•Harus cukup tinggi hingga waktu analisanya cepat
•Cukup rendah hingga dapat terjadi pemisahan yang baik
Suhu detektor
•Tergantung jenis detektor
7. Alat detektor
Detektor: mengukur jumlah banyaknya/ konsentrasi komponen didalam gas
pembawa.
Sifat-sifatnya:
- kepekaan tinggi
- tingkat noise rendah
- tidak peka terhadap perubahan suhu
Contoh: TCD= Thermal Conductivity Detector
FID = Flame Ionozation Detector.
Keuntungan penggunaan alat GC
•Analisanya cepat
•Resolusi baik
•Analisa kualitatif
•Analisa kuantitatif
•Cukup peka
•sederhana
A. Retensi
B. Efisiensi kolom
C. Selektivitas kolom
D. Resolusi
E. Kapasitas cuplikan
A. Retensi
Penahanan komponen cuplikan oleh fasa diam dalam kolom
Besaran-besaran yang menentukan retensi:
1. Volum Retensi (VR)
L L= panjang kolom
tR t0
Rf
L tR
t0
4. Koefisien partisi (K)
Faktor pemisahan
Atau
tR2
t R1
5. Faktor kapasitas, k’
C SVS t R t0
k' atau k'
C MVM tR
B. Efisiensi kolom
Melebarnya puncak X pada waktu gerakannya
sepanjang kolom
Bentuk kromatogram:
N dihitung berdasarkan
2
tR
2 tR
N 16 N 5,54
w1 2
w
b. HETP (Height equivalent of a theoritical plate)
atau Tinggi pelat teori
L
HETP L=panjang kolom
N N=jumlah plat teori
B
HETP A C.u
u
A = suku difusi Eddy (efek jalur ganda)
B/u = suku difusi longitudinal (gerakan longitudinal)
C = efek perpindahan massa (tidak tercapainya kesetimbangan
distribusi
u = kecepatan gas pembawa/kec.alir
1. Suku A dari pers. V.D (efek jalur ganda)
Ket:
1. Panjang jalur-jalur gerakan molekul-molekul komponen dari
lubang masuk keluar kolom tidak sama
2. Variasi panjang jalur semakin besar bila partikel isi kolom
berdiameter besar + berbeda bentuk
Penyebab:
-komponen yg harus terdistribusi antara kedua fasa bergerak terus
menerus bersama gas pembawa (tidak berhenti dulu disetiap pelat
teori untuk mencapai kesetimbangan)
-molekul komponen yg sudah ada di cairan fasa diam tidak cukup
cepat untuk mendifusi ke perbatasan antara fasa cair dan gas.
Cara-cara memperkecil HETP
1. Suku A (Kolom):
-ukuran partikel isi kolom kecil
-semakin seragam geometri partikel
-semakin kecil diameter kolom
2. Suku B (sampel dan gas pembawa)
-u makin besar (optimum)
-berat mol gas pembawa
-digunakan tekanan lebih besar
3. C.u (jenis, tekanan dan kec.alir gas pembawa)
digunakan cairan fasa diam lebih tipis
C. Selektivitas kolom
t R 2 to k2 '
t R1 to k1 '
1 Komponen sukar dipisahkan
Untuk mengubahnya:
-diubah cairan fasa diam
-menurunkan suhu kolom
D. Resolusi
t R2 t R1 2(t R2 t R1 )
R
1
( w1 w2 ) ( w1 w2 )
2
Arti nilai R
R ≥ 1,5 pemisahan hampir sempurna
R=1 tumpang suh besar
R<1 tumpang suh lebih besar
Resolusi 2 puncak dinyatakan dengan N, dan k’
1 1 k2 '
R N
4 1 k2 '
Dimana:
t R2 t0
k2 '
t0
resolusi
1. Analisis Kualitatif
Cara:
a. Dibandingkan dengan standar
b. Dtambahkan zat standar
2. Analisis Kuantitatif
a. Metoda 100%
b. Metoda 100% yang diperbaiki/ normalisasi luas
c. Metoda luas permukaan spesifik
d. Metoda standar dalam/ internal standard
a. Metoda 100%
Q1 = A1/A x 100%
Q3 = A3/A x 100%
Q1 = f1 A1
Q2 = f2 A2 Qi = fi Ai f i Ai
%Qi x100%
Q3 = f3 A3 f i Ai
Cara menentukan fi
Maka
A
a
Vxb
2. Kemudian dibuat kromatogram dari cuplikan yang
mengandung jumlah X yang tidak diketahui dan
ditetapkan dan ditetapkan luas permukaannya, mis. Ax
Maka
Ax
Qx
a
d. Metoda standar dalam/ internal standard
Q4 f 4 A4 A4
f
Qs f s As As
Cara menentukan f
Qs A4
Maka konsentrasi sampel: Q4 f
As