Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS TBK

PARAFINOMA :
SEBUAH LAPORAN KASUS
dr. Gede Putra Kartika Wijaya

Pembimbing :
dr. Airin N. Mappewali, Sp.KK, M.Kes
Dr. dr. Khairuddin Djawad, Sp.KK (K), MARS, FINSDV, FAADV
Prof. Dr. dr. Anis Irawan Anwar, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
Dr. dr. Siswanto Wahab, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV

Dermatovenerology Department
Hasanuddin University
Wahidin Sudirohusodo Hospital Makassar
2019 1
LATAR BELAKANG
• Paraffinoma penis/ sklerosis lipogranoma /
oleoma,  terjadi setelah injeksi parafin cair
subkutan.
• Tahun 1899 oleh ahli bedah Austria Robert
Gersuny (1).
• Downey et al. melaporkan sebanyak 124 kasus
parafinoma di seluruh dunia
• Usia rata-rata 36,3 tahun (17-71 tahun).

Source: Herrick AL. The pathogenesis, diagnosis and treatment of Raynaud phenomenon. Nat Rev Rheumatol [Internet]. Nature Publishing 2
Group; 2012; 8 (8): 469–79. 2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Bahan yang disuntikkan,
– Parafin cair 80,2%,
– Minyak mineral 4,8%,
– Silikon 4%,
– Minyak bayi 2,4%,
– Minyak mekanik 1,6%,
– Lipstik 0,8%;
– 3,2% zat yang tidak diketahui.
• Median antara injeksi dan timbul keluhan klinis
rata-rata adalah 24 bulan(2).

Garner R, Kumari R, Lanyon P, Doherty M, Zhang W. Prevalence, risk factors and associations of primary Raynaud's phenomenon: 3
Systematic review and meta-analysis of observational studies. BMJ Open. 2015; 5 (3). 3
LATAR BELAKANG

• Injeksi benda asing  reaksi inflamasi  granuloma.


• Granuloma : kelompok sel histiositik, jumlah terbatas
pada sitoplasma disertai giant sel.
• Granuloma dikaitkan proses nekrotik, infeksi dan
benda asing, suntikan cairan jenis tertentu yang
memiliki viskositas tinggi seperti silikon, parafin atau
vaseline.
• Granuloma karena silikon silikonoma,
• Minyak mineral atau minyak tumbuhan 
parafinoma(3)

4
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Gejala
– nyeri penis dan pembengkakan 30,2%,
– ulserasi/fistula 15,4%,
– deformitas 11,4%.
– paraphimosis nonreducible dan phimosis 5,4 %,
– dan disfungsi ereksi 5,4%.
Komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa adalah
– gangren dan sepsis
– limfadenopati inguinalis
– karsinoma sel skuamosa penis paraffinoma injeksi
minyak mineral.(2)

Garner R, Kumari R, Lanyon P, Doherty M, Zhang W. Prevalence, risk factors and associations of primary Raynaud's phenomenon: 5
Systematic review and meta-analysis of observational studies. BMJ Open. 2015; 5 (3). 3
LATAR BELAKANG

Penatalaksanaan parafinoma
• konservatif  observasi dan analgesia
• terapi antibiotik
• pengobatan definitif  eksisi dan penutupan langsung.
• Intervensi bedah diperlukan pada 91,3% pasien.
• Sirkumsisi parafinoma terbatas pada kulit kulup.
• Eksisi lokal paraffinoma dilakukan pada 84%.
• Lesi berulang membutuhkan pengulangan dan penutupan
berulang, pencangkokan kulit karena nekrosis.

Kyriakos A. Kirou. HSS Manual CH. 17 - Raynaud’s Phenomenon [Internet]. 2006 [cited 2018 Jun 19]. Available from: 6
https://www.hss.edu/professional-conditions_hss-manual-ch17-raynauds-phenomenon.asp
5
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
• Laki-laki, 40 tahun,
• Keluhan : nyeri batang penis yang hilang timbul
yang kadang-kadang menjalar ke pelir dan bengkak
sejak 5 tahun lalu setelah disuntikkan minyak
benalu putih pada batang penis
• Dilakukan rekan sesama tahanan saat di penjara
• Pasien juga mengeluhkan demam sumer-sumer
hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu.
• Tidak ada keluhan mengenai frekuensi, volume
buang air kecil, dan nyeri buang air kecil
Garner R, Kumari R, Lanyon P, Doherty M, Zhang W. Prevalence, risk factors and associations of primary Raynaud's phenomenon: 7
Systematic review and meta-analysis of observational studies. BMJ Open. 2015; 5 (3). 3
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
• Ereksi dan ejakulasi dikatakan tidak terganggu
• Riwayat penyakit sistemik disangkal.
• Riwayat hipertensi disangkal
• Riwayat luka dengan perdarahan lama disangkal
• Riwayat diabetes mellitus disangkal
• Riwayat penggunaan obat pengencer darah
disangkal.
• Tanda-tanda vital dalam batas normal.
Garner R, Kumari R, Lanyon P, Doherty M, Zhang W. Prevalence, risk factors and associations of primary Raynaud's phenomenon: 8
Systematic review and meta-analysis of observational studies. BMJ Open. 2015; 5 (3). 3
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan venereologis
• batang penis terdapat edema,
• teraba massa keras dengan batas tidak tegas,
• dan disertai nyeri tekan, terfiksasi.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan histopatologi, pasien didiagnosis
dengan parafinoma penis disebabkan injeksi
minyak

Garner R, Kumari R, Lanyon P, Doherty M, Zhang W. Prevalence, risk factors and associations of primary Raynaud's phenomenon: 9
Systematic review and meta-analysis of observational studies. BMJ Open. 2015; 5 (3). 3
Status Venereologis

1.a 1.b 1.c

Gambar 1a, 1b & 1c : Tampak edema pada batang penis,


teraba massa padat dengan batas yang tidak tegas, disertai
nyeri tekan 10
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
Pembedahan untuk mengeluarkan jaringan granulomatous.
1. Pasien diberikan cefixime 200 mg 2 jam sebelum tindakan sebagai profilaksis.
2. Pasien tidur terlentang dimeja operasi,
3. Desinfeksi lapangan operasi,
4. Dilakukan anestesi lokal dengan pehacain dicampur dengan normal saline.
5. Insisi melingkari batang penis
6. Dilakukan pemisahan massa granuloma dari jaringan disekitarnya.
7. Evaluasi perdarahan,
8. Penjahitan luka operasi,
9. Kemudian bekas jahitan ditutup dengan sufratulle dan kasa steril.
10. Pasca tindakan pasien diberikan
– asam mefenamat 500mg/8 jam/oral,
– cefixime 100 mg/12 jam/oral hingga 2 minggu.

Garner R, Kumari R, Lanyon P, Doherty M, Zhang W. Prevalence, risk factors and associations of primary Raynaud's phenomenon: 11
Systematic review and meta-analysis of observational studies. BMJ Open. 2015; 5 (3). 3
2.a 2.b 2.c

2.d 2.e 2.f

Gambar 2a, 2b & 2c : Insisi melingkari batang penis Dilakukan pemisahan


massa granuloma dari jaringan disekitarnya
12
2d, 2e & 2f: Penjahitan luka operasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

3.a 3.b

Gambar 3. Hasil pemeriksaan histopatologi : dermis struktur berongga


yang dikelilingi sel radang limfosit padat dengan kesimpulan
menyokong suatu parafinoma
13
FOLLOW UP

4.a 4.b 4.c

Gambar 4. Kontrol Hari Ke-29, Tampak atas, dextra,


dan sinistra. Luka di daerah jahitan masih basah,
dan terdapat krusta.
14
FOLLOW UP

Gambar 4. Kontrol Hari Ke-90, Tampak atas, dextra,


dan sinistra. Luka di daerah jahitan masih basah,
dan terdapat krusta.
15
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI
• Permintaan operasi genital • Pada pasien ini tidak
meningkat untuk Dismorfofobia. didapatkan motif untuk
• Dismorfofobia  pasien penisnya memperbesar penis maupun
normal tapi tidak puas dengan perasaan tidak puas terhadap
dimensinya saat lembek atau ukuran penis.
masalah fungsional, penis normal
namun tidak puas dengan
ukurannya saat ereksi.
• Pasien memiliki profil psikologis
borderline; harapan tidak
realistis;  solusi lebih murah,
seperti suntikan zat.(4)
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI

• Biasanya ketebalan penis • Bahan yang digunakan pada


yang diinginkan dicapai pasien ini dikatakan
baik dengan teknik invasif merupakan minyak benalu
dan mahal putih.
• Detail bahan kimia yang
• prosedur yang kurang
digunakan tidak diketahui.
invasif dan lebih murah
seperti menyuntikkan
berbagai zat

17
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI
Keluhan utama : Pada parafinoma umumnya
• nyeri hilang timbul diikuti • nyeri penis dan pembengkakan
30,2%
• penis bengkak • ulserasi/fistula 15,4%,
• demam hilang timbuL • deformitas 11,4%.
Pemeriksaan venereologis: • Ulserasi dan fistula tidak
ditemukan pada pasien ini.
• batang penis edema
• Pada parafinoma penis juga
• teraba massa keras batas tidak dapat ditemukan disfungsi ereksi,
tegas hubungan seksual yang
menyakitkan, dan masalah
• nyeri tekan,
berkemih hingga retensi urin
• terfiksasi. akut.
18
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI
• Pada pasien ini manifestasi • Manifestasi klinis setelah
klinis dimulai dari beberapa injeksi zat-zat tersebut
minggu setelah penyuntikan membutuhkan waktu
bertahan bahkan hingga 5 berminggu-minggu hingga
tahun setelahnya. beberapa tahun
• Sejumlah efek samping
seperti skar pada penis,
deformitas, pembentukan
abses, ulserasi, disfungsi
ereksi, dan gangren Fournier.

19
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI
• Sebagian besar • Pada pasien ini tindakan
menyuntikkan sendiri atau penyuntikan minyak dilakukan
menerima suntikan oleh oleh sesame tahanan yang
non-kesehatan tidak memiliki kompetensi
medis.
• Terdapat fenomena
• Pada pasien ini lama baru ke
"puncak gunung es", karena
dokter karena masalah
malu untuk mencari ekonomi.
pengobatan.

20
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI
• Pada pasien dilakukan • Gambaran histologis
eksisi dan pemeriksaan meliputi peradangan
histopatologis granulomatosa kronis
• Pada pasien ini ditemukan dengan sel raksasa
dalam dermis struktur multinukleat banyak ruang
berongga yang dikelilingi vakuolaasi dan yang
sel radang limfosit padat mengandung minyak parafin
dengan kesimpulan dan/atau kalsifikasi, dengan
menyokong suatu gambaran yang disebut
parafinoma. "swiss cheese"(9).
21
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI
• Pada pasien ini dilakukan • Pengobatan definitif
reseksi lengkap, diikuti parafinoma adalah eksisi
dengan skin flap. bedah radikal pada jaringan
granulomatosa bersama
dengan operasi rekonstruksi
bedah
• Downey et al  55% pasien
menjalani prosedur eksisi
lokal diikuti dengan skin flap
atau skin graft.

22
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI
• Pasien 2 jam sebelum eksisi • Profilaksis direkomendasikan pada
bedah kulit di area selangkangan dan
pasien diberikan cefixime ekstrimitas bawah.(12)
200 mg tablet sebagai • Cefixime adalah bakterisidal
cephalosporin generasi III yang efektif
profilaksis infeksi. pada bakteri gram negative maupun
• Pasca tindakan pasien gram positif(13).
• Asam mefenamat merupakan non-
diberikan antibiotik steroidal anti-inflammatory drug (NSAID)
cefixime 100mg/12 dengan kemampuan antiinflamasi,
jam/oral. antipiretik dan analgesic, menghambat
aktivitas enzim siklooksigenase I dan II
• Pasien juga diberikan yang dapat menyebabkan penurunan
kadar prostaglandin dan thromboxane.
analgesik berupa asam Penurunan kadar prostaglandin
mefenamat. menyebabkan berkurangnya rasa nyeri. 23
PEMBAHASAN
KASUS DISKUSI
• Pada pasien ini dilakukan • Pada pasien yang pengangkatan
total parafin tidak memungkinkan,
reseksi lengkap, diikuti atau ada residual granuloma benda
asing  rekonstruksi phalloplasty
dengan skin flap. dengan flap skrotum bilateral.
• Prosedur dua tahap dapat dilakukan,
penis dibenamkan di skrotum di
tahap pertama dan rekonstruksi
penis dilakukan tiga bulan
kemudian.(15)
• Kortikosteroid intralesi juga telah
memberikan hasil dalam kasus
tertentu.
• Kegagalan untuk sepenuhnya
mengeluarkan benda asing dapat
mengakibatkan kekambuhan yang
menyerupai karsinoma progresif.24 (16)
THANK YOU
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai