Anda di halaman 1dari 39

KIMIA 5B

KIMIA KATALIS
Preparation and Characterization of Ni Catalysts
Supported on Pillared Nanoporous Bentonite
Powders for Dry Reforming Reacion

Presented by :
Dita Dwi Afifah (11170960000047)
Siti Nurhaliza (11170960000048)
LATAR BELAKAN G

Reforming kering metana pertama kali


dipelajari oleh Fischer dan Tropsch pada
tahun 1928 dan saat ini reformasi metana
dan CO2 adalah salah satu penelitian
penting dalam katalis.

Reaksi ini sangat endotermik dan


membutuhkan suhu yang tinggi untuk
mendapatkan conversi reaktan yang
tinggi.
Komponen Aktif
Katalis nikel banyak digunakan
dalam dry reforming karena
murah dan aktifitasnya tinggi.
KOMPONEN

Penyangga atau Support


Bentonite banyak digunakan
sebagai support karena memiliki
sifat selektifitas yang tinggi,
stabil, murah, dan
keberadaannya melimpah di
alam
Cara Kerja

PREPARASI KATALIS
1. Preparasi Larutan Al -pillaring
• Menambahkan AlCl3.6H2O ke larutan NaOH
• Di diamkan pada suhu 60°C selama 3 jam

2. Preparasi Bentonite interlayer Al-pillared


• Menambahkan 2 gr bentonite ke 400 mL air destilat, diaduk
selama 5 jam
• Ditambahkan larutan Al-pillared
• Pasta yang dihasilkan disimpan pada suhu ruang selama 48 jam
sambil diaduk, disertai dengan filtrasi dan pencucian dengan air
destilat untuk menghilangkan pengotor
• Pasta dikalsinasi pada suhu 600°C selama 4 jam
Cara Kerja

PREPARASI KATALIS
3. Preparasi Katalis
• Katalis Ni 10 wt% di sintesis melalui proses impregnasi
dengan larutan NiNO 3 pada suhu ruang
• Bentonite yang ter-impregnasi dikeringkan semalam
pada suhu 80 C dan dikalsinasi pada suhu 500 C selama
4 jam.
Cara Kerja

KARAKTERISTIK
4. Karakteristik
• Analisis XRD dengan menggunakan instrumen PAN analytical X’Pert-
Pro. Luas permukaan spesifik, diameter pori, dan distribusi ukuran
pori ditentukan menggunakan instrument Tristar 3020 pada suhu
196 C
• Analsis TPR menggunakan instrumen mikrometrik 2750
• 0,2 gr sampel dihilangkan gasnya pada suhu 250 C selama 1 jam
dibawah aliran nitrogen
• Didinginkan hingga 50 C, sampel jenuh dialiri NH 3 selama 30 menit
• Sampel dibersihkan dengan He (20mL/menit) pada suhu 50C untuk
menghilangkan NH3 yang teradsorpsi
• NH3-TPD dialiri 10 C/menit dari suhu ruang hingga 700 C dengan He
• Analisis TPO dilakukan instrument yang sama seperti TPR dengan
mengaliri gas pengoksidasi (5% O 2 dalam He, 30 mL.menit)
• Analisis SEM dilakukan dengan VEGA TESCAN mikroskop yang
diperoleh pada 30kV
Cara Kerja
5. Uji Katalitik

UJI KATALITIK
• Aktivitas katalitik dilakukan dengan reaktor Quartz Tubular Fixed-Bed
(diameter dalam = 7 mm) dibawah tekanan atmosfer
• 100mg katalis yang dikalsinasi dikurangi pada suhu 700 C selama 3 jam
dibawah aliran gas hidrogen murni (30 mL/menit)
• Kemudia aliran gas yang mengandung CH 4 dan CO2 dilewatkan katais dan
uji aktivitas dilakukan dengan variasi suhu
• Komposisi produk ditentukan dengan menggunakan kromatografi gas
• Konversi CH4 dan CO2 serta yield dari H dan CO diperoleh dari persamaan
berikut
HASIL DAN PEMBAHASAN
EFEK DARI PROSES KALSINASI

Grafik Isotherm Sampel


Tabel Karakteristik Sampel
EFEK DARI PROSES KALSINASI

Distribusi ukuran pori Sampel Profil H2 – TPR dari Sampel


EFEK DARI PROSES KALSINASI

Konversi gas metana dan CO2 (Berdasarkan Temperatur)


EFEK DARI PROSES KALSINASI

Stabilitas Sampel
EFEK DARI PROSES KALSINASI

Jumlah gas H2/CO


EFEK DARI RASIO OH/Al 3+

Tabel Karakteristik Sampel


EFEK DARI RASIO OH/Al 3+

Grafik Isotherm Sampel Distribusi ukuran pori Sampel


EFEK DARI RASIO OH/Al 3+

Profil H2 – TPR dari Sampel


EFEK DARI RASIO OH/Al 3+

Stabilitas Sampel
EFEK DARI RASIO OH/Al 3+

Konversi gas metana dan CO2


EFEK DARI TEMPERATUR PILLARING

Tabel Karakteristik Sampel


EFEK DARI TEMPERATUR PILLARING

Grafik Isotherm Sampel Distribusi ukuran pori Sampel


EFEK DARI TEMPERATUR PILLARING

Profil H2 – TPR dari Sampel


EFEK DARI TEMPERATUR PILLARING

Stabilitas Sampel
EFEK DARI TEMPERATUR PILLARING

Konversi gas metana dan CO2


EFEK DARI WAKTU PILLARING

Tabel Karakteristik Sampel


EFEK DARI WAKTU PILLARING

Grafik Isotherm Sampel Distribusi ukuran pori Sampel


EFEK DARI WAKTU PILLARING

Profil H2 – TPR dari Sampel


EFEK DARI WAKTU PILLARING

Konversi gas metana dan CO2


EFEK DARI WAKTU PILLARING

Stabilitas Sampel
EFEK DARI JUMLAH Ni

Tabel Karakteristik Sampel


EFEK DARI JUMLAH Ni

Grafik Isotherm Sampel Distribusi ukuran pori Sampel


EFEK DARI JUMLAH Ni

Profil H2 – TPR dari Sampel Hasil XRD


EFEK DARI JUMLAH Ni

Konversi gas metana dan CO2


EFEK DARI JUMLAH Ni
Stabilitas Sampel
EFEK DARI JUMLAH Ni

Stabilitas katalis
ANALISIS TPD
EFEK RASIO CH4/CO2 dan GHSV
ANALISIS SEM
Katalis Ni nanokristalin dengan support bentonite
berpilar disintesis dan digunakan dalam reaksi
pembentukan kering

Beberapa perlakuan seperti proses kalsinasi, peningkatan suhu


KESIMPULAN

pillaring dari 40 hingga 80 C menurunkan luas permukaan


BET.
Sedangkan dengan penambahan rasio OH/Al3+ dari 1.8
menjadi 2.2 dan peningkatan waktu pillaring dari 1 jam ke 3
jam meningkatkan luas permukaan BET.
Hasil aktivitas katalitik menunjukkan bahwa katalis
b e n t o n i t b e r p i l a r d e n g a n r a s i o O H / A l 3+ 2 . 2 ; s u h u p i l a r 4 0
C ; waktu pilar 3 jam ; kandungan Ni 15% memiliki kinerja
katalitik paling optimum dan formasi karbon lebih
rendah jika dibandingkan dengan katalis lainnya

Ni/bentonit berpilar juga memperlihatkan stabilitas yang lebih


tinggi daripada katalis Ni/bentonit alami.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai