Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 5:

* Dian Febi handayani


* Azizah farmen
* Elatu moniti
* Dela yolanda
Jenis kompetensi kewidyaiswaraan
1.Kompetensi mendidik
Kata kompetensi merupakan saduran dari bahasa Inggris
‘Competence’ yang berarti kemampuan atau kecakapan.
Kompetensi juga merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta
kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non-
rutin.
Dalam Keputusan bersama antara Kepala Lembaga Administarsi
Negara dan Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan 2 tahun
2010 pasal 1 ayat 9 dikatakan bahwa standar kompetensi
Widyaiswara adalah kemampuan minimal yang secara umum
dimiliki oleh Widyaiswara dalam melaksanakan tugas, tanggung
jawab dan wewenangnya untuk mendidik, mengajar, dan/atau
melatih PNS, yang terdiri atas kompetensi pengelolaan
pembelajaran, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi substantif.
Kompetensi pengelolaan pembelajaran adalah
kemampuan yang harus dimiliki Widyaiswara dalam
merencanakan, menyusun, melaksanakan, dan mengevalasi
pembelajaran
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang harus
dimiliki Widyaiswara mengenai tingkah laku dalam
melaksanakan tugas jabatannya yang dapat diamati dan
dijadikan teladan bagi peserta diklat.
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang harus
dimiliki Widyaiswara dalam melakukan hubungan dan
kerjasama dengan lingkungan kerjanya
Kompetensi substantif adalah kemampuan yang harus
dimiliki oleh Widyaiswara di bidang keilmuan dan keterampilan
dalam mata diklat yang diajarkan
Jadi Widyaiswara yang profesional akan memiliki kompetensi
atau kemampuan mendidik, mengajar dan melatih serta
kemampuan memfasilitasi yang unggul dalam suatu proses
pembelajaran/pelatihan.
2. Kompetensi mengajar
kompetensi mengajar, yaitu kemampuan yang harus
dimiliki widyaiswara dalam merencanakan, menyusun,
melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, yang meliputi
kemampuan:

1. membuat GBPP/Rancang Bangun pembelajaran mata diklat


(RBPMD) dan SAP/Rencana Pembelajaran (RP)
2. bahan ajar
3. menerapkan pembelajaran orang dewasa
4. melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta dan
5. mengevaluasi pembelajaran
Jadi Kompetensi pengelolaan pembelajaran adalah
kemampuan yang harus dimiliki Widyaiswara dalam
merencanakan, menyusun, melaksanakan, dan mengevalasi
pembelajaran. Kompetensi pengelolaan pembelajaran meliputi :
kemampuan membuat GBPP/SRBP dan SAP/RPP, kemampuan
menyusun bahan ajar, kemampuan menerapkan pembelajaran
orang dewasa, kemampuan melakukan komunikasi yang efektif
dengan peserta diklat, kemampuan memotivasi semangat
belajar peserta diklat, dan kemampuan mengevaluasi
pembelajaran
Kompetensi melatih
Berikut adalah beberapa kompetensi pelatih yang dapat
menjadi bahan masukan bagi pelatih dan pengembang praktisi
lainnya dalam usaha meningkatkan kualitas pelatihan.
1.Memahami cara belajar orang dewasa
UNESCO memberikan batasan mengenai pembelajaran orang
dewasa sebagai “…keseluruhan proses pendidikan yang
diorganisasikan, apapun isinya, tingkatan dan metodenya, baik
formal maupun tidak.
2. Keterampilan penggunaan A/V
Seorang pelatih semestinya terampil menggunakan alat-alat
audio, visual maupun audio visual.
 3.Pemahaman pengetahuan pengembangan karir
 Seorang pelatih semestinya mengetahui prosedur dan tata
laksana penngembangan karirnya sesuai dengan kebijakan di
mana ia bekerja.
 Keterampilan identifikasi: job, tugas dan peranan.
Seorang pelatih harus dengan cermat mengetahui wilayah
kerjanya, tugas-tugas yang diembannya dan peranannya
dalam tugas tersebut.
 Keterampilan mengelola fasilitas
Fasilitas memegang peranan penting dalam keberhasilan
sebuah pelatihan

 4. Kompetensi mengevaluasi
Evaluasi Terhadap Widyaiswara
Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut
:
1. Pencapaian tujuan instruksional.
2. Sistematika penyajian.
3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program
diklat.
4. Ketepatan waktu kehadiran dalam penyajian.
5. Penggunaan metode diklat.
6. Penggunaan sarana diklat.
7. dalam memfasilitasi pembelajaran.
8. Cara menjawab pertanyaan peserta.
9. Penggunaan bahasa.
10. Pembinaaan motifasi kepada peserta
11. Penguasaan materi
12. Kerapian berpakaian
13. Kerjasama di antara para
widyaiswara/fasilitator (dalam tim)
14. terhadap widyaiswara dilakukan oleh
peserta dan penyelenggara diklat. Hasilnya
diolah dan disampaikan oleh penyelenggara
kepada setiap widyaiswara pada masa yang
akan datang.
Kompetensi
pengembangan
 5. Kompetensi pengembangan
Pengembangan adalah suatu perbuatan yang terdorong
dengan teknik-teknik,metode,dan pendekatan yang dapat
mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori yang
konstruktif terhadap sesuatu.Ada juga yang mendefinisikan
pengembangan yaitu suatu sistem yang bertujuan agar kegiatan
yang telah direncanakan berjalan dengan efektif dan efisien
Sedangkan pengertian kompetensi yaitu dijelaskan oleh para ahli
sebagai berikut:[4]
1. Menurut Broke and Stone
Kompetensi adalah gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru
yang tampak sangat berarti.
2. Menurut Louise Moqvist
Kompetensi adalah perilaku rasional yang untuk mencapai tujuan
yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
Kompetensi adalah Keadaan berwewenang atau
memenuhi syarat menuntut ketentuan hukum.

Setelah melihat definisi-definisi tersebut,maka


bisa disimpulkan bahwa Upaya Pengembangan
kompetensi guru adalah kemampuan seseorang guru
dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara
bertanggung jawab dan layak untuk mencapai hasil
pembelajaran yang efektif dan efisien.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai