Anda di halaman 1dari 29

Lanskap dan Pertamanan

(Modul 4)
KB 3. IMPLEMENTASI LANSKAP DAN TAMAN

Tim Penyusun:
Prof. Dr. Patang, S.Pi., M.Si
Andi Alamsyah Rivai, S.Pi., M.Si
Aneka Gaya Taman Dalam Arsitektur
■ Dalam meracang sebuah hunian rumah (tempat tinggal)
biasanya terdapat beberapa material pelengkap baik itu di
bagian eksterior maupun interiornya, demikian pula dalam
membangun sebuah taman
■ Bagian pelengkap ini tentunya memiliki fungsi untuk
memperindah bangunan yang telah ada maupun memberikan
nilai estetik yang lebih pada bangunan tersebut. Oleh sebab itu,
dikenal beberapa jenis gaya taman yang dapat kita terapkan
pada hunian modern yang ada
GAYA-GAYA TAMAN
Gaya Mediteranian
■ Gaya ini termasuk yang paling cocok
dipadukan dengan bangunan rumah
minimalis. Terlebih jika pemilik rumah ingin
mendapatkan kesan kalem dan
monokromatik.
■ Taman gaya ini memiliki karakter desain yang
dapat menampilkan berbagai jenis tekstur
dan bentuk tanaman dalam warna hijau.
■ Penggunaan tanaman seperti agave (Agave
attenuate), yucca (Yucca sp), nolina (Nolina
longifolia), dan sikas (Cycas rumpii) yang
bergaris tegas dapat mudah berdampingan
dengan tarikan garis arsitektur yang sama
tegasnya.
Gaya Tropis
■ Untuk tampilan hunian yang lebih lembut, jenis tanaman ini
dapat menjadi pilihan.
■ Garis-garis organik yang ditimbulkan dari taman tropis dapat
menetralkan garis tegas pada arsitektur minimalis.
■ Gaya taman ini biasanya digunakan pada rumah minimalis dan
biasanya pada warna
■ Apabila ada kolam atau elemen keras (lampu) sebaiknya yang
bergaya minimalis juga.
■ Sentuhan tanaman air yang bertekstur halus, seperti papyrus,
bamboo putoy, dan teratai dapat menjadi jembatan penghubung
antara gaya minimalis dan tropis abu-abu atau lebih gelap.
Gaya Taman : Gaya Kontemporer
■ Desain ini merupakan desain
landscape modern, dan sangat
populer.
■ Perpaduan garis yang jelas,
dengan pola tebal, dan
penggunaan bahan baru yang
mempunyai peran dalam
membuat desain yang lebih segar.
■ Penanaman dilakukan dengan
membentuk kelompok-kelompok
besar dan biasanya menggunakan
spesimen yang abstrak.
Taman Jepang
■ Walaupun sekarang kurang populer,
taman jepang tetap dapat menjadi
pilihan untuk mempercantik hunian
minimalis.
■ Warna monokrom, seperti halnya
taman mediteranean, akan
memperkuat gaya minimalis.
Penggunaan elemen keras, seperti
batu, pasir sisir, lonceng angin, dan
ancuran bambu, sangat serasi
dengan garis minimalis
Gaya Eropa
■ Taman biasanya teduh
■ Terdapat bagian taman yang terpisah
dengan bangunan induk dan dihubungi
oleh deretan tiang bulat tinggi besar
disebut Colonnade.
■ Kadangkala dilengkapi dengan kolam.
■ Dikenal sebagai taman gaya kebun
rajaatau taman khalifahatau gaya
aristokratik(istilah Itali) atau gaya feudal
(istilah Indonesia).
Gaya Pastoral Itali
■ Taman merupakan bagian yang
menyatu dari rumah gaya
pedesaan.
■ Taman nampak alamiah.
■ Memberikan kesan damai dan
sederhana.
■ Masih ada unsur Colonnade dan
kombinasi kelompok tanaman
dari ukuran tinggi hingga rendah.
Gaya Prancis
■ Taman terkesan formal dengan
memanfaatkan empat unsur taman seperti
bunga-bungaan yang ditanam dalam
petakan-petakan (parterre), pohon
pangkas, kolam dengan kombinasi air
mancur dan pohon-pohon meneduh.
■ Taman merupakan bagian terpisah dari
bangunan.
■ Setiap bagian taman dihubungkan dengan
jalan setapak dan diberikan beberapa
tempat atau bangunan kecil untuk
beristirahat sejenak (gazebo).
Taman Rahasia
■ Konsep Taman Maze atau lebih dikenal dengan
nama Taman Labyrinth, Hoiuse of Daedalus, Troy
of Town atau The Wall of Troy
■ memperlihatkan bentuk jalan berliku tak berujung
yang menuju ke istana atau tempat tempat
istimewa.
■ Pada abad ke 16, tanaman yang membingkai
Maze Garden cenderung pendek, namun setelah
kaum rohaniawan dari Gereja Roma mengambil
alih fungsi dari Maze Garden tersebut sebagai
alat simulasi ketaatan manusia terhadap Tuhan
maka tanamannya berubah menjadi tinggi
Gaya Inggris (Gaya campuran yang lega)
■ Elemen taman disusun secara formal
namun dikombinasikan dengan gaya
alamiah.
■ Bagian masing-masing gaya tersebut
dibuat terpisah dengan tidak
mencampur baurkan keduanya.
■ Taman dibuat sedemikian rupa alamiah
dan mewakili keadaan pemandangan
alam yang bergunung-gunung dan
dikombinasikan dengan danau-danauan
(kolam) serta bagian hamparan tanah
kosong yang ditumbuhi rerumputan.
Gaya Amerika
■ Terdapat hubungan yang erat antara
bangunan rumah tinggal dengan taman
sehingga berkesan akrab.
■ Elemen taman disusun tidak resmi dan
berisikan tanaman hias yang ditanam
teratur di pinggiran halaman berumput
dekat tembok rumah serta sederetan
tanaman hias berbunga yang rendah di
bagian tepi (border) dekat jalan.
■ Taman pada halaman belakang biasanya
dilengkapi dengan serambi dekat rumah
yang berpagar keliling (patio).
Gaya Cina
■ Berkesan meriah dengan memadukan
tanaman hias dan bebatuan yang
disusun seperti tebing gunung, danau
yang ada sungainya serta jembatan
penyeberangan melintasi sungai.
■ Terdapat pavilliun (sebagai tempat
untuk menikmati pemandangan taman).
■ Kesan meriah semakin kental dengan
kehadiran tanaman yang berwarna-
warni dengan elemen taman keras.
■ Taman sering dilengkapi dengan patung
binatang.
Gaya Jepang
■ Meniru keadaan alam seperti
pegunungan dengan kuil yang sepi,
atau lereng pegunungan yang ada
danaunya.
■ Batu-batuan dibiarkan menggeletak
(menggunung) di sana-sini atau di tepi
danau sehingga memberikan kesan
lenggang dan tenang.
■ Tanah-tanah disusun seolah-olah
membentuk bukit-bukit (bertopografi
pegunungan).
■ Sebagian taman dibuatkan hamparan
berpasir.
Gaya Tradisional Indonesia
■ Unsur taman sebagian besar terdiri dari
tanaman sumber makanan (terutama
rumah-rumah di bagian pedalaman),
sumber kesejahteraan keluarga.
■ Sebenarnya belum dapat dikatakan
taman yang memiliki gaya, karena
penataannya hanya berdasarkan prinsip
pemanfaatan kesejahteraan (sumber
penghidupan), sehingga penamaan
berdasarkan gaya, maka gaya taman
Indonesia (tradisional) adalah gaya
serba guna.
Macam-Macam Taman
1. Taman Air
■ Percikan serta pantulan dari benda yang
berada di dekatnya sungguh memberikan hal
yang sangat mempesona.
■ berbagai negara pesona air ini dijadikan suatu
komponen pokok atau penunjang bagi
terbentuknya suatu tatanan taman yang indah
seperti Taman Gaya Jepang, Taman Gaya
Perancis, Taman Gaya Itali dan Taman Gaya
Bali
■ Tanaman-tanaman di sini beradaptasi
terhadap lingkungannya yang berair dengan
dua cara yaitu secara vertikal dan horisontal
Macam-Macam Taman
2. Taman Mawar
■ Bunga Mawar yang indah berasal dari belahan
bumi bagian utara atau tepatnya berasal dari
negara China.
■ Pada saat musim salju secara alamiah mawar
ini meluruhkan seluruh dedaunannya dan
menuju periode penghentian pertumbungan
atau beristirahat (dormant period), dan kembali
berkembang pada saat musim panas
■ Taman Bunga Nusantara misalnya, sering
mendapatkan perlakukan khusus dimana
tatacara penyiraman, pemberian pupuk, dan
penyiangan kami lakukan dengan seksama dan
perhitungan yang matang.
Mendesain Lanskap Taman
■ Sebelum memulai untuk membuat taman lanskap
ada baiknya kita menentukan desain serta gaya
(style) apa yang cocok untuk halaman rumah kita.
■ Memilih gaya desain taman landscape untuk
menyesuaikan dengan tampilan dan nuansa dari
rumah kita, serta juga mencerminkan kepribadian
kita. Oleh sebab itu, perlu dilakukan desain
lanskapnya sebelum memulai membuat taman dan
hal ini terkait dengan gaya taman yang dipilih.
Gaya Taman : Gaya Formal
■ Desain landscape formal
sangat tergantung pada
garis lurus dan bentuk
yang sempurna.
Penanaman diatur dan
dipangkas rapi untuk
menjaga efek formal
mereka.
Gaya Taman : Gaya Informal
■ Desain landscape informal
adalah kebalikan dari gaya
formal.
■ Desain ini menonjolkan sisi lebih
“santai” dengan perpaduan garis
lengkung dan bentuk yang tidak
beraturan. Penanaman
ditempatkan dalam cara yang
lebih teratur menciptakan
penampilan natural
Implementasi Taman Terbuka Hijau
■ Konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH)
■ Ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang
terbuka hijau dan ruang terbuka nonhijau.
■ Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang
terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh
tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik maupun introduksi) guna
mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang
dapat memberikan manfaat ekonomi (kesejahteraan) bagi
masyarakatnya.
■ Ruang terbuka non-hijau dapat berupa ruang terbuka yang diperkeras
(paved) maupun ruang terbuka biru (RTB) yang berupa permukaan
sungai, danau, maupun areal-areal yang diperuntukkan khusus
sebagai area genangan (retensi/retention basin).
Konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH)
■ Secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi RTH
alami yang berupa habitat liar alami, kawasan
lindung dan taman-taman nasional, maupun RTH
non-alami atau binaan yang seperti taman,
lapangan olah raga, dan kebun bunga.
■ Multi fungsi penting RTH ini sangat lebar
spektrumnya, yaitu dari aspek fungsi ekologis,
sosial/budaya, arsitektural, dan ekonomi.
Peran dan Fungsi RTH
■ RTH merupakan bagian atau salah satu sub-sistem dari sistem kota secara
keseluruhan.
■ RTH sengaja dibangun secara merata di seluruh wilayah kota untuk
memenuhi berbagai fungsi dasar yang secara umum dibedakan menjadi:
– Fungsi bio-ekologis (fisik), yang memberi jaminan pengadaan RTH menjadi
bagian dari sistem sirkulasi udara (‟paru-paru kota‟), pengatur iklim mikro,
agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung lancar,
sebagai peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat
satwa, penyerap (pengolah) polutan media udara, air dan tanah, serta
penahan angin
– Fungsi sosial, ekonomi (produktif) dan budaya yang mampu menggambarkan
ekspresi budaya lokal, RTH merupakan media komunikasi warga kota, tempat
rekreasi, tempat pendidikan, dan penelitian.
Manfaat RTH
■ Manfaat RTH kota secara langsung dan tidak langsung, sebagian
besar dihasilkan dari adanya fungsi ekologis, atau kondisi ‟alami‟ ini
dapat dipertimbangkan sebagai pembentuk berbagai faktor.
■ Berlangsungnya fungsi ekologis alami dalam lingkungan perkotaan
secara seimbang dan lestari akan membentuk kota yang sehat dan
manusiawi.
■ Taman tempat peletakan tanaman sebagai penghasil oksigen (O2)
terbesar dan penyerap karbon dioksida (CO2) dan zat pencemar udara
lain, khusus di siang hari, merupakan pembersih udara yang sangat
efektif melalui mekanisme penyerapan (absorbsi) dan penyerapan
(adsorbsi) dalam proses fisiologis, yang terjadi terutama pada daun,
dan permukaan tumbuhan (batang, bunga, dan buah).
Implementasi RTH
■ Menyusun rencana kegiatan sesuai bidang tugasnya.
■ Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya
■ Menyelenggarakan pembangunan pengamanan tanaman pada jalur hijau dan tepi
jalan
■ Melaksanakan perencanaan tanaman hias pada taman-taman, pemangkasan
rumput pada taman, jalur hijau, tengah dan tepi jalan
■ Melaksanakan pemangkasan/penebangan pohon pelindung yang dianggap perlu
■ Melaksanakan penataan dan dekorasi untuk keindahan lokasi tertentu sesuai
keperluan.
■ Pelaksanaan pengapuran/pengecatan pohon, pagar yang ada pada jalur hijau,
tengah dan tepi jalan
Implementasi RTH
■ Memelihara taman dan jalur hijau dalam hal memberantas
hama penyakit, pemupukan tanaman dan peremajaan tanaman
■ Melaksanakan perawatan tanaman, penyiangan tanaman,
pembersihan taman dan jalur hijau serta penyiraman taman
secara teratur
■ Menyusun data mengenai spesifikasi pohon pelindung baik
jumlah dan fungsinya
■ Melaksanakan pembibitan dan pengadaan tanaman hias,
pohon pelindung, tanaman produktif pada kebun bibit.
Implementasi RTH
■ Menyiapkan tanaman hias dan pohon pelindung yang siap
tanam
■ Menyiapkan bibit tanaman baik biji maupun stekan dari
tanaman yang ada pada taman, jalur hijau atau tempat lainnya.
■ Melaksanakan tanaman pohon pelindung pada jalur-jalur kota
■ Melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan pada pohon
pelindung
■ Penyiapan lahan, pemeliharaan dan izin pemakaian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai