Anda di halaman 1dari 17

BATANG TEKAN

(TEORI TEKUK LOKAL DAN KUAT TEKAN NOMINAL)


KETENTUAN UMUM GAYA TEKAN

Kekuatan tekan desain ,c Pn dan kekuatan tekan tersedia, Pn  c , ditentukan sebegai
berikut.

Kekuatan tekan nominal, Pn , harus nilai terendah yang di peroleh berdasarkan pada
keadaan batas dari tekuk lentur , tekuk torsi dan tekuk torsi-lentur

c = 0,90(DFBK)  c = 1,67(DKI)
PENGERTIAN TEKUK LOKAL
Tekuk lokal adalah peristiwa menekuknya elemen plat penampang (sayap
atau badan) akibat rasio lebar-tebal yang terlalu besar. Tekuk lokal mungkin terjadi
sebelum batang/ kolom menekuk lentur. Oleh karena itu disyaratkan pula nilai
minimum bagi rasio lebar-tebal pelat penampang batang tekan.
N

Lk

N
(a) Kondisi batas tekuk lokal pada pelat badan (b) Kondisi batas tekuk lentur sepanjang
bentang tak terkekang

Gambar Kondisi batas batang tekan


Gmabar fenomena batang tekuk
CATATAN PENGGUNA TABEL E1.1
Tabel Pemilihan untuk Penerapan Profil Bab E
TEKUK LENTUR DARI KOMPONEN
STRUKTUR TANPA ELEMEN LANGSING

Pasal ini di terapkan untuk komponen struktur tekan elemen nonlangsing seperti
dijelaskan dalam Pasal B4.1 untuk elemen dalam tekan merata.

Catatan: Bila panjang tanpa breising torsional adalah lebih besar dari panjang tanpa
dibreising lateral, Pasal E4 boleh mmengontrol desain dari sayap lebar kolom-kolom
berbentuk serupa

Kekuatan tekan nominal, Pn , harus ditentukan berdasarkan keadaan batas dari tekuk lentur.

Pn  Fcr Ag
Tegangan kritis, Fcr , ditentukan sebagai berikut :

Keterangan :
Fe = tegangan tekuk kritis elastis ditentukan sesuai dengan persamaan E3-4, seperti disyarat dalam
lampiran 7, Pasal 7.2.3(b), atau melalui suatu analisis tekuk elastis, yang sesusai, ksi (Mpa)
 2E
Fe  2
 KL 
 
 r 
Catatan: Dua ketidaksetaraan untuk perhitungan batas dan penerapan Pasal E3(a) dan E3(b) ,
satu berdasarkan pada KL r dan satu berdasarkan pada Fy Fe , memberi hasil yang sama.
TEKUK TORSI DAN TEKNIK TORSI-LENTUR DARI KOMPONEN
STRUKTUR TANPA ELEM LANGSING

Pasal ini diterapkan untuk komponen struktur simetris tunggal dan asimetris dan
komponen struktur simetris ganda tertentu, misalnya kolom cruciform atau kolom
tersusun tanpa elemen langsing, seprti didefinisikan pada Pasal B4.1 untuk elemen
dalam tekan merata. Sebagai tambahan, pasal ini diterapkan untuk semua komponen
struktur simetris ganda tanpa elemen langsing bila panjang tanpa breising torsi
melebihi panjang tanpa breising lateral. Ketentuan ini diperlukan untuk siku tunggal
dengan b t  20

Kekuatan tekan nominal, Pn , harus ditentukan berdasarkan pada keadaan batas dari tekuk
torsi dan tekuk torsi-lentur, sebagai berikut :

Pn  Fcr Ag
Tegangan kritis, Fcr , yang ditentukan sebagai berikut:

(a) Untuk komponen struktur tekan siku ganda dan profil T :

dimana Fcry di ambil sebagai Fcr dari Persamaan E3-2 atau E3-3, untuk tekuk lentur pada
K L
sumbu y simetris, dan KL  y untuk komponen struktur tekan berbentuk T, dan
KL  KL 
 
r ry r  r m
dari Pasal E6 untuk komponen struktur tekan siku ganda dan

GJ
Fcrz 
Ag ro 2
(b) Untuk semua kasus lainnya, Fcr harus ditentukan sesuai dengan
persamaan E3-2 atau E3-3 dengan menggunakan tegangan tekuk elastis
torsi atau torsi-lentur, Fe , ditentukan sebagai berikut :

(i) Untuk komponen struktur simetris ganda:

(ii) Untuk komponen struktur simetris tunggal dimana y adalah sumbu smetris:

(iii) Untuk komponen struktur tak-simetris, Fe adalah akar terendah dari persamaan pangkat tiga :
Keterangan

Ag= luas bruto penampang dari komponen struktur , in. (mm )


2 2

Cw= konstanta pilin, in.6 (mm6 )

G = modulus elastis geser dari baja =11200 ksi (77200 MPa)


Keterangan :

2
Catatan: Untuk profil l simetris ganda, Cw boleh diambil sebagai / y ho / 4 , dimana ho adalah jarak
Antara titik berat sayap, sebagai pengganti dari anilisis lebih teliti. Untuk T dan siku ganda, menghilangkan
istilah dengan Cw bila yang dihitung F ez dan ambil x o sebesar 0.

Anda mungkin juga menyukai