ANTIFUNGI
GOLONGAN POLIEN
1. AMFOTERISIN B
Indikasi
Efek samping Nistatin digunakan terutama untuk infeksi
kandida di kulit, selaput lendir, dan saluran
Mual, muntah, diare ringan mungkin
cerna. Paronikia, vaginitis dan kandidiasis di
didapatkan setelah pemakaian per oral.
mulut, esofagus dan lambung biasanya
Pemberian Nistatin pada dosis tinggi tidak
merupakan komplikasi dari penyakit darah
menimbulkan superinfeksi
yang ganas terutama pada pasien yang
mendapat pengobatan imunosupresif
Mekanisme kerja
Nistatin hanya akan diikat oleh jamur atau
ragi yang sensitif. Aktivitas antijamur
Kontraindikasi tergantung dari adanya ikatan dengan sterol
penderita hipersensitif terhadap nistatin dan pada membran jamur atau ragi terutama
wanita hamil trimester pertama. ergosterol. Akibat terbentuknya ikatan antara
sterol dengan antibiotik ini akan terjadi
perubahan permeabilitas membran sel
sehingga sel akan kehilangan berbagai
molekul kecil.
DOSIS OBAT
Dosis Nistatin dinyatakan dalam unit, tiap 1 mg obat ini
mengandung tidak kurang dari 200 unit nistatin. Untuk
pemakaian klinik tersedia dalam bentuk krim, bubuk, salep,
suspensi dan obat tetes yang mengandung 100.000 unit nistatin
per gram atau per ml. Untuk pemakaian oral tersedia tablet
250.000 dan 500.000 unit. Tablet vagina mengandung 100.000
unit Nistatin. Untuk kandidiasis mulut pada dewasa diberikan
dosis 500.000-1.000.000 unit, 3 atau 4 kali sehari. Obat tidak
langsung ditelan tatapi ditahan dulu dalam rongga mulut.
Pemakaian pada kulit disarankan 2-3 kali sehari, sedangkan
pemakaian tablet vagina 1-2 kali sehari selama 14 hari
GOLONGAN AZOL
Hipersensitif
terhadap klotrimazol
Hipersensitif terhadap
mikonazol dan
komponen lain dalam
sediaan
MEKSNISME KERJA
• KLETOKONAZOL Menganggu sintesis ergosterol, diikuti
peningkatan permeabilitas pada
membrane sel fungi (jamur) dan
kebocoran komponen sel.
Mempengaruhi permeabilitas dinding
sel melalui penghambatan sitokrom
P450 jamur; menghambat biosintesa
trigliserida dan fosfolipid jamur;
menghambat beberapa enzim pada
jamur yang mengakibatkan
terbentuknya kadar toksik hidrogen
peroksida; juga menghambat sintesis
androgen.
• KLOTRIMAZOL
Menghambat pertumbuhan jamur
dengan meningkatkan permeabilitas sel
membran jamur.
• MIKONAZOL
Inhibisi biosintesis ergosterol,
merusak membran dinding sel jamur
yang selanjutnya akan meningkatkan
permeabilitas, sehingga
menyebabkan hilangnya nutrisi sel
FLUKONAZOL
• Dosis obat
Dosis kandidiasis mulut 1 dd 50-100
mg selama 1-2 minggu, candidiasis
vaginal 150 mg sebagai dosis tungga.
Pada candidiasis sistemis , permulaan
400 mg , lalu 1 dd 200-400mg.
• Indikasi : candidiasis
mulut,
kerongkongan, dan vagina
• Mekanisme kerja:
EFEK SAMPING
Dewasa Anak-anak
Onikomikosis Kuku tangan : 250 mg/hr x 6 minggu 3-6 mg/khg/hr x 6-12 minggua
Kuku kaki : 250 mg/hr x 12 minggu
Tinea kapitis 250 mg/hr x 2-8 minggu Infeksi Trichophyton : 3-6 mg/kg/hr x 2-
4 minggua
Infeksi Microsporum : 3-6 mg/kg/hr x
6-8 minggua
Tinea korporis, tinea kruris 250 mg/hr x 1-2 minggu 3-6 mg/kg/hr x 1-2 minggu
Anidulafungin adalah
echinocandin semisintetik
pengertian
yang digunakan sebagai obat
antijamur. Sebelumnya
dikenal sebagai LY303366. Ini
mungkin juga memiliki aplikasi
dalam mengobati infeksi
trombositopenia, koagulapati,
Aspergillus invasif.
hiperkalemia, hipokalemia,
hipomagnesemia, kejang, sakit
kepala, kemerahan, diare,
peningkatan gama-
glutamiltransferase,
peningkatan alkalin fosfatase
dalam darah, peningkatan
Efek samping alanin aminotransferase, ruam,
pruritus.
DOSIS OBAT INDIKASI
infus intravena, kandidemia
Mekanisme kerja
dosis awal 200 mg pada pasien Inhibitor nonkompetitif
sebagai dosis dewasa dari synthase 1,3- beta - D -
non- glucan menghasilkan
tunggal, diikuti 100 pembentukan berkurang
neutropenia
mg/hari. Terapi dari 1,3- beta - glukan - D ,
sebuah polisakarida
dilanjutkan selama KONTRA penting yang terdiri dari 30
minimal 14 hari INDIKASI % sampai 60 % dari dinding
sel Candida ( absen dalam
sesudah hasil positif
hipersensitif sel mamalia ) ; menurun
terakhir pada kultur. terhadap konten glukan mengarah ke
ketidakstabilan osmotik
anidulafungin dan lisis seluler
GOLONGAN LAIN
1. Flusitosin
• Pengertian
Flusitosin(5-
flusitosin;5FC)
• Efek samping
merupakan anti jamur
sintetik yangberasal
Mual, muntah dan diare. Dapat
dari fluorinasi menimbulkan anemia, leukopenia,
pirimidin, dan dan trombositopenia, terutama pada
mempunyai penderita dengan kelainan
persamaan struktur hematologik, yang sedang mendapat
dengan fluorourasil pengobatan radiasi atau obat yang
dan floksuridin. menekan fungsi tulang, dan
penderita dengan riwayat
pemakaian obat tersebut.
2. GRISEOFULVIN
• Pengertian
Efek samping
Mual, muntah, diare ; sakit
kepala; tidak banyak terjadi
Griseofulvin adalah obat antijamur hepatotoksisitas, pusing,
yang digunakan untuk mengobati kebingungan, rasa lelah,
sejumlah jenis dermatofitosis. Ini gangguan tidur, gangguan
koordinasi, neuropati perifer,
termasuk infeksi jamur pada kuku dan
leukopenia, ruam termasuk
kulit kepala, serta kulit ketika krim yang jarang terjadi erithema
antijamur tidak bekerja. Itu diambil multiform, necrolysis
melalui mulut. epidermal toksik, dan
fotosensitivitas.
Kontra indikasi
Dosis obat
Penyakit hati yang berat, lupus
Dewasa :500 mg sehari dalam
erytematosus sistemik (risiko
dosis terbagi atau dosis tunggal,
serangan); porfiria; kehamilan
pada infeksi berat dosis dapat
(hindari kehamilan selama
ditingkatkan hingga dua kali lipat ,
penggunaan obat dan hingga 1
kemudian dosis diturunkan jika
bulan setelah pengobatan;
telah ada respon; Anak-anak : 10
menyusui; pria sebaiknya tidak
mg/kg sehari dalam dosis terbagi
merencanakan mempunyai anak
atau dosis tunggal.
selama 6 bulan dalam pengobatan.
Indikasi
Mekanisme kerja
Infeksi dermatofit pada kulit, kulit
Menghambat mitosis sel jamur
kepala, rambut dan kuku jika
pada metafase; berikatan dengan
terapi topikal tidak berhasil atau
keratin manusia menyebabkan
tidak cocok.
resistensi terhadap invasi jamur
• Dosis obat : Flusitosin tersedia
dalam bentuk kapsul 250 dan 500
mg. Dosis yang biasanya Mekanisme kerja
digunakan ialah 50-150 mg/kgBB Flusitosin masuk ke dalam sel
sehari yang dibagi dalam 4 dosis. jamur dengan bantuan sitosin
deaminase dan dalam
• Indikasi : infeksi sistemik, sitoplasma akan bergabung
karena selain kurang toksik obat dengan RNA setelah
ini dapat diberikan per mengalami deaminasi menjadi
oral.Penggunaannya sebagai 5-fluorourasil dan fosforilasi.
obat tunggal hanya diindikasikan Sintesis protein sel jamur
pada kromoblastomikosis terganggu akibat
penghambatan Iangsung
• Kontra indikasi : hipersensitif sintesis DNA oleh metabolit
terhadap flusitosin fluorourasil. Keadaan ini tidak
terjadi pada sel mamalia
karena dalam tubuh mamalia
flusitosin tidak diubah menjadi
fluorourasil.
TERIMA KASIH
nama anggota kelompok
• NAZMA AZZAHRA NH0116
• NILANIDA M. KAHAR NH0116
• NUR AMALIA SARI NH0116
• NURFADILLAH INRYADI NH0116119
• POPPY ARNITA NH0116130
• PIRA YUNIAR NH0116129
• RESKY WULANSARI NH0116140
• RIRIN YUNITA NH0116