Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 1

ANTIFUNGI
GOLONGAN POLIEN

1. AMFOTERISIN B

amfoterisin adalah obat anti jamur spectrum


luas yang digunakan untuk mengobati infeksi
sistemik yang berpotensi fatal yang disebabkan
oleh aspergilus, candida, atau kriptokokus.

2. NISTATIN obat antijamur yang digunakan untuk


mengatasi infeksi jamur Candida pada
rongga mulut, tenggorokan, usus, dan
vagina.
AMFOTERISIN B
EFEK DOSIS OBAT
SAMPING Amfoterisin B konvensional atau Amfoterisin B
1).Deman dan deoksikolat untuk injeksi dilarutkan dalam
menggigil dekstrosa 5% dengan dosis kecil pada permulaan,
2). Gangguan lalu dosis bertahap sampai pada 0,5-0,7mg/kg BB.
ginjal Kemudian pada sediaan yang telah ada dipasaran
3) Hipotensi berupa formulasi baru yaitu Amfoterisin B

4) Anemia liposomal atau Amfoterisin formulasi lipid. Dosisnya

5) Efek sebanyak 3-4mg/kgBB /hari yang diberikan dalam

neurologik bentuk infus dalam 3-4 jam.


INDIKASI
KONTRAINDIKASI
Sebagai antibiotika spektrum luas, 1) Pasien yang
Amfoterisin B bersifat fungisidal memiliki
dapat digunakan dalam hampir riwayat
semua infeksi jamur.Obat ini hipersensitif,
digunakan untuk mengobati infeksi
jamur berupa 2) Gangguan
koksidioidomikosis,parakoksidioidomi fungsi ginjal
kosis, aspergilosis,
kromoblastomikosis, dan kandidiosis 3) Ibu menyusui
4) Pada pasien
yang
mengonsumsi
obat
antineoplastik
MEKANISME KERJA OBAT
Zat Polyen mengikat ergosterol dalam membran
sel jamur dan membentuk pori-pori yang
menyebabkan bahan-bahan esensial dari sel
jamur merembas keluar. Amfoterisin memiliki
toksisitas yang selektif, karena dalam sel-sel
manusia sterol utamanya adalah kolesterol dan
bukannya ergosterol. Penggunaannya semakin
meluas bagi penderita infeksi jamur sistemis
dengan daya tahan tubuh yang lemah.
NISTATIN

Indikasi
Efek samping Nistatin digunakan terutama untuk infeksi
kandida di kulit, selaput lendir, dan saluran
Mual, muntah, diare ringan mungkin
cerna. Paronikia, vaginitis dan kandidiasis di
didapatkan setelah pemakaian per oral.
mulut, esofagus dan lambung biasanya
Pemberian Nistatin pada dosis tinggi tidak
merupakan komplikasi dari penyakit darah
menimbulkan superinfeksi
yang ganas terutama pada pasien yang
mendapat pengobatan imunosupresif

Mekanisme kerja
Nistatin hanya akan diikat oleh jamur atau
ragi yang sensitif. Aktivitas antijamur
Kontraindikasi tergantung dari adanya ikatan dengan sterol
penderita hipersensitif terhadap nistatin dan pada membran jamur atau ragi terutama
wanita hamil trimester pertama. ergosterol. Akibat terbentuknya ikatan antara
sterol dengan antibiotik ini akan terjadi
perubahan permeabilitas membran sel
sehingga sel akan kehilangan berbagai
molekul kecil.
DOSIS OBAT
Dosis Nistatin dinyatakan dalam unit, tiap 1 mg obat ini
mengandung tidak kurang dari 200 unit nistatin. Untuk
pemakaian klinik tersedia dalam bentuk krim, bubuk, salep,
suspensi dan obat tetes yang mengandung 100.000 unit nistatin
per gram atau per ml. Untuk pemakaian oral tersedia tablet
250.000 dan 500.000 unit. Tablet vagina mengandung 100.000
unit Nistatin. Untuk kandidiasis mulut pada dewasa diberikan
dosis 500.000-1.000.000 unit, 3 atau 4 kali sehari. Obat tidak
langsung ditelan tatapi ditahan dulu dalam rongga mulut.
Pemakaian pada kulit disarankan 2-3 kali sehari, sedangkan
pemakaian tablet vagina 1-2 kali sehari selama 14 hari
GOLONGAN AZOL

KETOKONAZOL KLOTRIMAZOL MIKONAZOL

Mikonazole adalah obat luar


klotrimazole adalah
Ketoconazole adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur
obat antijamur yang pada kulit
yang digunakan untuk
berfungsi untuk mengobati seperti kurap(tinea), panu,
mengatasi infeksi jamur
infeksi jamur pada kulit dan candidiasis pada kulit.
pada kulit. Misalnya kurap
(tinea pedis, kurap, panu), Selain kulit, miconazole juga
pada kaki, badan, atau
liang telinga (otitis dapat digunakan untuk infeksi
lipat paha, jamur pada mulut (candidiasis
eksterna), dan vagina
panu, dermatitis seboroik, oral), namun hanya sediaan
(candidiasis vaginalis).
serta ketembe. oral gel yang boleh digunakan
pada mulut.
Efek samping
KETOKONAZOL KLOTRIMAZOL MIKONAZOL

• Efek samping • Eritema, rasa • Iritasi lokal


yang sering tersengat, • sensitasi dan
dijumpai seperti lepuh, kulit kontak
mual dan mengelupas, dermatitis
muntah. edema, gatal, • eritema
• Sedangkan yang urtikaria, rasa
• rasa terbakar
jarang dijumpai terbakar, dan
iritasi pada kulit • lemah.
adalah sakit
kepala, vertigo,
nyeri epigastrik
DOSIS OBAT
KLETOKONAZO KLOTRIMAZOL MIKONAZOL

• Dewasa adalah • oleskan salep • infeksi kulit 1-2


satu kali 200- 2-3 kali/hari, dd salep 2%
400mg sehari. digunakan (gram nitrat)
Pada anak-anak pada kondisi selama 3-5
diberikan 3,3- kulit bersih minggu, infeksi
6,6 dan kering kuku: 1-2 dd
mg/kgBB/hari. (kulit tingtur 2%
Lama dibersihkan selama 8 bulan
pengobatan: 5 dulu) atau lebih.
hari untuk Krem vaginal
kandidiasis 2% (gyno-
vulvovagnitis, 2 daktarin)
minggu untuk malam hari
kandidiasis selama 2
esofagus dan 6- minggu
12 bulan untuk
mikosis dalam
INDIKASI
• Efektif untuk histoplasmosis paru,
KLETOKONAZOL tulang, sendi, dan jaringan lemak. Efektif
pula untuk kriptokokus nonmeningeal,
parakoksidioidomikosis,
dermatomikosis, kandidiasis
( mukokutan, vaginal, oral ).

KLOTRIMAZOL • Dermatomikosis yang disebabkan oleh


dermatofites, ragi, cendawan & jenis
jamur lainnya, panu, eritrasma.

• Infeksi topikal dermatofit dan jamur lain


MIKONAZOL seperti kandida, tinea, dan Pityaris
versicolor. Kandidiasis vagina
KONTRA INDIKASI
Penggunaan ketokonazol dengan
terfenadin, astemizol atau sisaprid
dikontraindikasikan karena dapat
menyebabkan perpanjangan interval
QT dan dapat menyebabkan aritmia
ventrikel jantung.

Hipersensitif
terhadap klotrimazol

Hipersensitif terhadap
mikonazol dan
komponen lain dalam
sediaan
MEKSNISME KERJA
• KLETOKONAZOL Menganggu sintesis ergosterol, diikuti
peningkatan permeabilitas pada
membrane sel fungi (jamur) dan
kebocoran komponen sel.
Mempengaruhi permeabilitas dinding
sel melalui penghambatan sitokrom
P450 jamur; menghambat biosintesa
trigliserida dan fosfolipid jamur;
menghambat beberapa enzim pada
jamur yang mengakibatkan
terbentuknya kadar toksik hidrogen
peroksida; juga menghambat sintesis
androgen.
• KLOTRIMAZOL
Menghambat pertumbuhan jamur
dengan meningkatkan permeabilitas sel
membran jamur.

• MIKONAZOL
Inhibisi biosintesis ergosterol,
merusak membran dinding sel jamur
yang selanjutnya akan meningkatkan
permeabilitas, sehingga
menyebabkan hilangnya nutrisi sel
FLUKONAZOL

Flukonazole adalah obat yang digunakan untuk


mengobati candidias. Bagian tubuh yang bisa terinfeksi oleh
jamur ini meliputi vagina, mulut, tenggorokan, kerongkongan,
rongga perut, paru, saluran kemih, dan aliran darah.
• Efek samping
masalah gastrointestinal seperti mual,
muntah, diare, nyeri abdomen dan
juga sakit kepala. Selain itu
hipersensitivitas, agranulositosis,
sindroma Stevens Johnsons,
hepatotoksik, trombositopenia dan
efek pada sistem saraf pusat.

• Dosis obat
Dosis kandidiasis mulut 1 dd 50-100
mg selama 1-2 minggu, candidiasis
vaginal 150 mg sebagai dosis tungga.
Pada candidiasis sistemis , permulaan
400 mg , lalu 1 dd 200-400mg.
• Indikasi : candidiasis
mulut,
kerongkongan, dan vagina

• Kontra indikasi: Penderita yang


hipersensitif terhadap
Fluconazole atau
golongan azole lainnya.

• Mekanisme kerja:

Flukonazol merupakan inhibitor cytochrome P-450


sterol C-14 alpha-demethylation (biosintesis
ergosterol) jamur yang sangat selektif. Pengurangan
ergosterol, yang merupakan sterol utama yang
terdapat di dalam membran sel-sel jamur, dan
akumulasi sterol-sterol yang mengalami metilase
menyebabkan terjadinya perubahan sejumlah fungsi
sel yang berhubungan dengan membran.
GOLONGAN ALILAMIN
TERBINAFIN
Terbinafine adalah obat yang digunakan
untuk mengobati infeksi jamur pada
kulit tubuh dan kulit kepala, serta kuku
tangan dan kaki. Obat ini bekerja
dengan menghentikan pertumbuhan
jamur yang menyebabkan infeksi.

EFEK SAMPING

gastrointestinal seperti diare,


dispepsia, dan nyeri abdomen.
Terbinafin tidak direkomendasikan
untuk pasien dengan penyakit hepar
kronik atau aktif
DOSIS OBAT

Dewasa Anak-anak
Onikomikosis Kuku tangan : 250 mg/hr x 6 minggu 3-6 mg/khg/hr x 6-12 minggua
Kuku kaki : 250 mg/hr x 12 minggu

Tinea kapitis 250 mg/hr x 2-8 minggu Infeksi Trichophyton : 3-6 mg/kg/hr x 2-
4 minggua
Infeksi Microsporum : 3-6 mg/kg/hr x
6-8 minggua

Tinea korporis, tinea kruris 250 mg/hr x 1-2 minggu 3-6 mg/kg/hr x 1-2 minggu

Tinea pedis (mokasin) 250 mg/hr x 2 minggu b

Dermatitis seboroik 250. /hr x 4-6 minggu b


• Indikasi
bekerja terhadap Malassezia furfur, penyebab
panu, juga bekerja pada kandidiasis, lebih
banyak terhadap kuku kapur, Tinea capitis pada
anak-anak.
• kontra indikasi
Penderita hipersensitif terhadap terbinafine dan
zat tambahan yang terkandung dalam tablet
atau krim
mekanisme kerja
Terbinafin menghambat kerja enzim squalene epoxidase (enzim
yang berfungsi sebagai katalis untuk merubah squalene-2,3
epoxide) pada membran sel jamur sehingga menghambat sintesis
ergosterol (merupakan komponen sterol yang utama pada
membran plasma sel jamur). Terbinafin menyebabkan Hal ini
mengakibatkan berkurangnya ergosterol yang berfungsi untuk
mempertahankan pertumbuhan membran sel jamur sehingga
pertumbuhan akan berhenti (efek fungistatik) dan dengan adanya
penumpukan squalene yang banyak di dalam sel jamur dalam
bentuk endapan lemak sehingga menimbulkan kerusakan pada
membran sel jamur (efek fungisidal).
GOLONGAN EKINOKANDIN

Anidulafungin adalah
echinocandin semisintetik
pengertian
yang digunakan sebagai obat
antijamur. Sebelumnya
dikenal sebagai LY303366. Ini
mungkin juga memiliki aplikasi
dalam mengobati infeksi
trombositopenia, koagulapati,
Aspergillus invasif.
hiperkalemia, hipokalemia,
hipomagnesemia, kejang, sakit
kepala, kemerahan, diare,
peningkatan gama-
glutamiltransferase,
peningkatan alkalin fosfatase
dalam darah, peningkatan
Efek samping alanin aminotransferase, ruam,
pruritus.
DOSIS OBAT INDIKASI
infus intravena, kandidemia
Mekanisme kerja
dosis awal 200 mg pada pasien Inhibitor nonkompetitif
sebagai dosis dewasa dari synthase 1,3- beta - D -
non- glucan menghasilkan
tunggal, diikuti 100 pembentukan berkurang
neutropenia
mg/hari. Terapi dari 1,3- beta - glukan - D ,
sebuah polisakarida
dilanjutkan selama KONTRA penting yang terdiri dari 30
minimal 14 hari INDIKASI % sampai 60 % dari dinding
sel Candida ( absen dalam
sesudah hasil positif
hipersensitif sel mamalia ) ; menurun
terakhir pada kultur. terhadap konten glukan mengarah ke
ketidakstabilan osmotik
anidulafungin dan lisis seluler
GOLONGAN LAIN
1. Flusitosin
• Pengertian
Flusitosin(5-
flusitosin;5FC)
• Efek samping
merupakan anti jamur
sintetik yangberasal
Mual, muntah dan diare. Dapat
dari fluorinasi menimbulkan anemia, leukopenia,
pirimidin, dan dan trombositopenia, terutama pada
mempunyai penderita dengan kelainan
persamaan struktur hematologik, yang sedang mendapat
dengan fluorourasil pengobatan radiasi atau obat yang
dan floksuridin. menekan fungsi tulang, dan
penderita dengan riwayat
pemakaian obat tersebut.
2. GRISEOFULVIN

• Pengertian
Efek samping
Mual, muntah, diare ; sakit
kepala; tidak banyak terjadi
Griseofulvin adalah obat antijamur hepatotoksisitas, pusing,
yang digunakan untuk mengobati kebingungan, rasa lelah,
sejumlah jenis dermatofitosis. Ini gangguan tidur, gangguan
koordinasi, neuropati perifer,
termasuk infeksi jamur pada kuku dan
leukopenia, ruam termasuk
kulit kepala, serta kulit ketika krim yang jarang terjadi erithema
antijamur tidak bekerja. Itu diambil multiform, necrolysis
melalui mulut. epidermal toksik, dan
fotosensitivitas.
Kontra indikasi
Dosis obat
Penyakit hati yang berat, lupus
Dewasa :500 mg sehari dalam
erytematosus sistemik (risiko
dosis terbagi atau dosis tunggal,
serangan); porfiria; kehamilan
pada infeksi berat dosis dapat
(hindari kehamilan selama
ditingkatkan hingga dua kali lipat ,
penggunaan obat dan hingga 1
kemudian dosis diturunkan jika
bulan setelah pengobatan;
telah ada respon; Anak-anak : 10
menyusui; pria sebaiknya tidak
mg/kg sehari dalam dosis terbagi
merencanakan mempunyai anak
atau dosis tunggal.
selama 6 bulan dalam pengobatan.
Indikasi
Mekanisme kerja
Infeksi dermatofit pada kulit, kulit
Menghambat mitosis sel jamur
kepala, rambut dan kuku jika
pada metafase; berikatan dengan
terapi topikal tidak berhasil atau
keratin manusia menyebabkan
tidak cocok.
resistensi terhadap invasi jamur
• Dosis obat : Flusitosin tersedia
dalam bentuk kapsul 250 dan 500
mg. Dosis yang biasanya Mekanisme kerja
digunakan ialah 50-150 mg/kgBB Flusitosin masuk ke dalam sel
sehari yang dibagi dalam 4 dosis. jamur dengan bantuan sitosin
deaminase dan dalam
• Indikasi : infeksi sistemik, sitoplasma akan bergabung
karena selain kurang toksik obat dengan RNA setelah
ini dapat diberikan per mengalami deaminasi menjadi
oral.Penggunaannya sebagai 5-fluorourasil dan fosforilasi.
obat tunggal hanya diindikasikan Sintesis protein sel jamur
pada kromoblastomikosis terganggu akibat
penghambatan Iangsung
• Kontra indikasi : hipersensitif sintesis DNA oleh metabolit
terhadap flusitosin fluorourasil. Keadaan ini tidak
terjadi pada sel mamalia
karena dalam tubuh mamalia
flusitosin tidak diubah menjadi
fluorourasil.
TERIMA KASIH
nama anggota kelompok
• NAZMA AZZAHRA NH0116
• NILANIDA M. KAHAR NH0116
• NUR AMALIA SARI NH0116
• NURFADILLAH INRYADI NH0116119
• POPPY ARNITA NH0116130
• PIRA YUNIAR NH0116129
• RESKY WULANSARI NH0116140
• RIRIN YUNITA NH0116

Anda mungkin juga menyukai