Anda di halaman 1dari 33

STTD

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


oleh
Umboro Budi Santoso.
Dasar hukum :
UU No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ
Pasal 48 (1)

Setiap Kendaraan Bermotor


yang dioperasikan di Jalan
harus memenuhi
PERSYARATAN TEKNIS
DAN LAIK JALAN
PERSYARATAN TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR,
MELIPUTI :

A. Susunan ;
B. Perlengkapan ;
a. Susunan;
C. U k u r a n ;
b. Perlengkapan;
D. K a r o s e r i ;
c. Ukuran;
E. Rancangan teknis Kendaraan Bermotor sesuai
d. Karoseri;
dengan peruntukannya ;
e. Rancangan Teknis
F. P e mBermotor.
Kendaraan u a t a n ;
G. P e n g g u n a a n ;
H. Penggandengan Kendaraan Bermotor dan/atau ;
I. Penempelan Kendaraan
A. SUSUNAN, TERDIRI ATAS : (Psl. 7 PP. No. 55/Th. 2012).

1. Rangka Landasan;

2. Motor Penggerak ;

3. Sistem Pembuangan;

4. Sistem Penerus Daya;

5. Sistem Roda-Roda;

6. Sistem Suspensi;

7. Sistem Alat Kemudi;

8. Sistem Rem;

9. Sistem Lampu dan Alat Pemantul Cahaya;

10. Komponen Pendukung.


1. Rangka landasan;
Rangka landasan :

Adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi untuk


mendukung mesin, kopling, transmisi, pegas-pegas dan
komponen-komponen lainnya, dimana pada landasan ini
dipasangkan badan kendaraan (body).

Landasan tersebut harus dapat memikul berat kendaraan


dan tahan terhadap getaran, goncangan yang disebabkan
permukaan jalan yang tidak rata, dan selain itu rangka
landasan harus ringan dan kokoh.
KETENTUAN RANGKA LANDASAN :

a. DIKONSTRUKSI MENYATU ATAU SECARA TERPISAH


DENGAN BADAN (BODY) KENDARAAN.

b. DAPAT MENAHAN SELURUH BEBAN, GETARAN DAN


GONCANGAN KENDARAAN BERIKUT MUATANNYA
SEBESAR JBB ATAU JBKB.

c. TAHAN TERHADAP KOROSI .

d. DILENGKAPI ALAT PENGAIT DI BAGIAN DEPAN DAN


BAGIAN BELAKANG KENDARAAN BERMOTOR, KECUALI
SEPEDA MOTOR.
(Psl. 8 PP. No. 55/Th. 2012)
Pasal 9 PP No. 55/Th. 2012

(1) Rangka landasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 harus


dibubuhkan nomor rangka landasan.

(2) Nomor rangka landasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus :

a. ditempatkan secara permanen pada bagian tertentu rangka


landasan;

b. ditulis dalam bentuk embos keluar atau kedalam; dan

c. mudah dilihat dan dibaca.


Fungsi utama dari rangka, yaitu :

a. mendukung berat dari body kendaraan, penumpang, dan mesin.

b. mengakomodasikan suspensi.

c. menahan torsi dari mesin, transmisi, aksi percepatan/


perlambatan, dan juga menahan kejutan yang diakibatkan bentuk
permukaan jalan.

d. meredam dan menyerap energi akibat beban kejut yang


diakibatkan benturan dengan benda lain.

e. sebagai landasan untuk meletakkan bodi kendaraan dan komponen-


komponen utama kendaraan bermotor.

f. menahan getaran dari mesin dan getaran akibat permukaan jalan.


Persyaratan Rangka Kendaraan Bermotor,adalah :

a. Kuat dan kokoh, sehingga mampu menopang


mesin beserta kelengkapan kendaraan lainnya,
menyangga penumpang maupun beban tanpa
mengalami kerusakan atau perubahan bentuk.

b. Ringan, sehingga tidak terlalu membebani mesin


(meningkatkan efektivitas tenaga yang
dihasilkan oleh mesin).
Jenis rangka, antara lain :
a. Rangka Bentuk H.
Rangka model H adalah merupakan bentuk dasar dari
rangka chasis, dan terdiri dari dua buah balok memanjang
yang dikeling menjadi satu. Rangka model ini
konstruksinya sangat sederhana dan mudah dibuat
sehingga banyak digunakan.
b. Rangka Perimeter.
Rangka perimeter (perimeter frame) adalah satu model rangka yang
banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang di Amerika. Rangka
model ini dapat dikatakan rangka bentuk H yang disempurnakan dan
sesuai untuk digunakan pada mobil-mobil penumpang.

Rangka ini dirancang untuk memungkinkan pinggiran body dapat


ditempatkan dibagian tengah sisi rangka, sehingga lantai body dalam
dapat lebih rendah. Dengan demikian memungkinkan untuk
memperendah titik berat, dan membuat ruang dalam mobil menjadi
luas, serta mengurangi tinggi kendaraan.
c. Rangka Bentuk X
Rangka bentuk X ini terdiri dari balok memanjang yang dilaskan
menjadi satu dalam bentuk X, lengan ujung-ujung bagian depan dan
belakangnya disatukan dengan bagian-bagian balok sisi.

Bagian rangka yang berbentuk X dipasang dibagian tengah lantai,


dengan demikian lantai keseluruhannya dapat dibuat rendah. Selain itu
juga pintu-pintu dapat dibuat rendah, memudahkan keluar masuk
kedalam mobil. Konstruksi model ini tidak saja mempunyai titik berat
rendah, tetapi juga mempunyai kekuatan terhadap putaran (twist).
d. Rangka Bentuk Tulang Punggung
(Backbone Frame).
Rangka model ini seolah-olah merupakan bentuk rangka tunggal, dan
pada bagian tengahnya berfungsi sebagai punggung sedangkan lengan-
lengannya yang menonjol pada sisinya digunakan untuk memikul body.

Pemindah tenaga (power train) dapat ditempatkan didalam bagian yang


berbentuk tulang punggung dan pada rangka model ini tidak terdapat
bagian-bagian yang dipasang dibagian sisi (side member). Lantai dapat
dibuat lebih rendah lagi, sehingga titik beratnya makin rendah.
Rangka Bentuk Tulang Punggung
e. Rangka Model Lantai (Platform Frame).

Pada jenis ini rangka dan body dilas menjadi satu,


sehingga merupakan gabungan antara bentuk yang
diintegrasikan dan bentuk terpisah.

Pada dasarnya bila rangka tersebut dipasangkan bersatu


dengan body maka selain diperoleh interior yang lebih
luas, juga akan tahan terhadap bengkokan dan puntiran.
Komposit body (rangka terpisah).

Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan


rangkanya terpisah.
Pertautan/penyambungan antara bodi dan rangka mengguna-
kan baut dan mur. Untuk meningkatkan kenyamanan saat
digunakan, maka diantara bodi dan rangka dipasang karet
sebagai alat peredam getaran.

Konstruksi bodi dan rangka yang terpisah ini memberikan


kemudahan dalam penggantian bagian bodi kendaraan yang
mengalami kerusakan, terutama bodi bagian bawah atau
putusnya rangka. Konstruksi ini biasanya digunakan pada
kendaraan sedan tipe lama, kendaraan penumpang dan mobil
angkutan barang. (misal truck, bus, pick up dan lain
sebagainya).
BAHAN PEMBUATAN KOMPOSIT

Komposit berbasis polimer tidak mengandung asbestos dan


logam berat.
Bahan komposit berbasis polimer, karena sebagian besar
bahannya menggunakan bahan polimer organik, maka benar-
benar dapat dijamin bebas terhadap senyawa yang
mengandung Pb, Cr dan Zn.
Konstruksi Menyatu (Monocoque)

Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan


rangka tersusun menjadi satu kesatuan.

Konstruksi ini menggunakan prinsip kulit telur, yaitu


merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga semua
beban terbagi merata pada semua bagian kulit.

Pertautan antara bodi dan rangka menggunakan las.


Karena bodi dan rangka menyatu, maka bentuknya dapat
menjadi lebih rendah dibanding dengan tipe composite
sehingga titik berat gravitasi lebih rendah menyebabkan
kendaraan akan lebih stabil. Konstruksi ini digunakan pada
sedan, bahkan beberapa kendaraan MPV (Multi Purpose
Vehicle) mulai menerapkan konstruksi monocoq body.
Contoh Monocoque Body
Kelebihan bodi monokok.

a. Bodi lebih ringan, sehingga bahan bakar lebih ekonomis;


b. Kabin akan lebih tahan terhadap benturan;
c. Seluruh gaya tersebar sama rata disemua bagian bodi;
d. Handlingnya lebih baik karena memilik sifat yang lebih kaku.

Kelemahan bodi monokok :

1. Karena bodi menyatu dengan sasis, maka getaran akan terasa


diseluruh bagian mobil;
2. Apabila terjadi kerusakan pada sasis, akan sulit diperbaiki dan
biayanya mahal.

Namun kedua kelemahan diatas dapat diatasi dengan penggunaan


material baja yang kuat sebagai bahan sasis serta memberikan bantalan
untuk mengurangi getaran.

Untuk saat ini penggunaan bodi monokok banyak digunakan oleh mobil
berjenis sedan dan MPV, karena tingkat kestabilan dan kemanannya yang
lebih tinggi.
Chassis Ladder :

Sasis pertama adalah sasis tipe ladder atau tangga,


biasanya dipakai pada tipe mobil MPV, Contohnya kijang
innova. Pada sasis model ini modelnya terpisah dengan
bodi, dan bentuknya bertingkat mirip dengan anak tangga.
Kelebihan Chassis Ladder :

Rangka ini biasanya menggunakan baut yang dibaut dengan bodi mobil,
sehingga antara sasis dan bodi mobil dapat dilepas. Kharakter sasis ini
adalah dapat mereduksi getaran dari jalan, hal ini karena adanya
bantalan frame dan bodi.

Dari sisi desain juga lebih simpel dan bodi mobil dapat diubah-ubah
tetapi sasisnya tetap sama.
Keunggulan lainnya adalah untuk memperbaiki
sasis yang sudah bengkok akan relatif l
ebih murah, karena bodi dan sasis
dapat dipisah. Sehingga dapat
diservis antara keduanya.

Chassis Ladder
Sasis Mobil Tipe Ladder

1. Sasis lader adalah sasis yang terpisah dengan bodi mobil, dan
untuk menyatukan sasis dan bodi diperlukan baut pengikat keduanya.

2. Sasis Ladder ini bentuknya mirip anak tangga, yakni rangka atau
besi utama yang digabung dengan besi pengikat ditengahnya.
Beberapa keuntungan dari sasis ladder adalah :

1. Mampu mereduksi getaran yang diterima dari aspal, karena


mempunyai bantalan antara sasis dan bodi.
2. Lebih mudah diperbaiki apabila sasis rusak atau bengkok.
3. Satu model sasis bisa digunakan oleh beberapa bentuk bodi.
4. Lebih lentur dibandingkan monokok, sehingga cocok untuk
kendaraan berat.
Kelemahan chassis Ladder :

1. Memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan bodi monokok ;


2. Karena memiliki bobot lebih berat, maka cenderung lebih boros bahan
bakar ;
3. Kurang kuat menahan benturan ketika terjadi tabrakan, karena praktis
pertahanan mobil hanya terletak pada bodi ;
4. Kurangnya handling dan grip karena gejala bodi roll lebih besar saat
bermanuver.

Karakteristik chassis Ladder, adalah :

1. Dapat mengurangi getaran karena adanya bantalan antara frame dan


body;
2. Dari segi desain, penggunaan chassis ini lebih fleksibel karena bodi
dapat diubah ubah meskipun masih menggunakan chassis yang sama;
3. Perbaikan chassis yang bengkok lebih mudah karena body dapat dilepas
dari chassis;
4. Dapat menanggung beban yang jauh lebih besar dari pada chassis
monokok.
NOMOR RANGKA KENDARAAN BERMOTOR

Nomor rangka format penomorannya harus mengikuti standard international untuk


VIN (Vehicle Identification Number). Di dunia ini ada beberapa format standard
VIN yang digunakan, sedangkan untuk Indonesia mengacu pada standard ISO
3779. VIN menurut ISO 3779 terdiri dari 17 digit yang dibagi menjadi tiga bagian
yaitu 3 digit pertama WMI (World Manufacture Identifier), digit ke 4-9 VDS (Vehicle
Descriptor Section) dan 8 digit terakhir adalah VIS (Vehicle Identifier Section).
Sebagai contoh misalnya nomor rangka kendaraan adalah sebagai berikut :
Arti Nomor Rangka Kendaraan Bermotor.
Seperti halnya setiap penduduk suatu negeri yang memiliki identitas
kependudukan yang biasa disebut sebagai KTP, begitu pun sebuah
kendaraan bermotor juga memiliki identitas kendaraan yang dikenal sebagai
nomor rangka atau VIN (Vehicle Identification Number) dan juga nomor
mesin.
Pada mobil, biasanya nomor mesin dan nomor rangka VIN terdapat pada
kompartemen mesin atau kabin penumpang, yang terdiri dari gabungan
angka dan huruf dengan jumlah 17.
VIN juga tertulis pada STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan BPKB
(Buku Pemilik Kendaraan Bermotor).
Bagi negara di Asia dan Eropa, nomor rangka atau VIN dibuat sesuai
dengan ISO 3779 dengan tujuan menyeragamkan sistem penomoran
identifikasi kendaraan di seluruh dunia.
Berikut cara membaca nomor rangka atau VIN.

Digit pertama dan kedua, menunjukkan tempat kendaraan dirakit. Awalan


A- H menunjuk kepada wilayah Afrika, seperti AA-AH (Afrika Selatan), AJ-AN
(Pantai Gading), BA-BE (Angola); Awalan J-R menunjuk wilayah Asia,
seperti JA-JO (Jepang), KL-KR (Korea), LA-LO (China), MF-MK
(Indonesia); Awalan S-Z menunjuk wilayah Eropa, seperti SA-SM (Inggris),
X3-X0 (Rusia), VF-VR (Perancis).
Awalan 1-5 dari nomor rangka menunjuk wilayah Amerika Utara, seperti 1A-
1O (Amerika Serikat), 2A-2O (Kanada), 3A-37 (Meksiko). Awalan 6-7
menunjuk wilayah oseania, seperti 6A-6W (Australia), 7A-7E (Selandia
Baru); Dan awalan 8-9 menunjuk wilayah Amerika Selatan, seperti 8A-8E
(Argentina), 85-8W (Peru), 9A-9E (Brasil).
Digit ketiga dari nomor rangka, menunjukan nama produsen kendaraan
seperti Y (Suzuki), F (Toyota), R (Honda), K (Daihatsu).
Digit keempat hingga kedelapan dari nomor rangka, menunjukan deskripsi
kendaraan secara umum seperti, model, jenis mesin, dan tipe bodi
kendaraan. Setiap produsen kendaraan memiliki sistem penulisannya
masing-masing untuk mensimbolisasikan deskripsi kendaraannya.
Digit kesembilan, berperan sebagai check digit dengan menggunakan
rumus tertentu. Tujuannya untuk memvalidasi VIN kendaraan. Hal ini wajib
untuk kendaraan yang berada di wilayah Amerika Utara.
Digit kesepuluh, menunjukan tahun perakitan kendaraan Anda. Berikut
urutannya: A (1980, 2010), B (1981,2011), C (1982,2012), D (1983, 2013), E
(1984, 2014), F (1985, 2015), G (1986, 2016), H (1987, 2017), J (1988,
2018), K (1989, 2019), L (1990, 2020), M (1991, 2021), N (1992, 2022), P
(1993, 2023), R (1994, 2024), S (1995, 2025), T (1996, 2026), V (1997,
2027), W (1998, 2028), X (1999, 2029), Y (2000, 2030), 1 (2001, 2031), 2
(2002, 2032), 3 (2003, 2033), 4 (2004, 2034), 5 (2005, 2035), 6 (2006,
2036), 7 (2007, 2037), 8 (2008, 2038), 9 (2009, 2039).
Digit kesebelas hingga ketujuhbelas dari nomor rangka, menunjukkan
kode produksi dan informasi lebih detil tentang kendaraan. Setiap pabrikan
punya sistem simbolisasinya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai