Anda di halaman 1dari 9

BPK

DISUSUN OLEH :
MUH DANI
MUH HAIDIR
MUH HISYAM
MUH KIKY
 BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga
Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik
Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan negara.
 Dalam melaksanakan tugasnya, BPK berwenang[2] :
 menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan,
menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan laporan
pemeriksaan;
 meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit
organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank
Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik
Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara;
 melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di
tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta
pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening
koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan negara;
 menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK;
 menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
 menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
 menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja untuk
dan atas nama BPK;
 membina jabatan fungsional Pemeriksa;
 memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan; dan
 memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah
Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh
 Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah.
 BPK mempunyai 9 orang anggota, dengan susunan 1
orang Ketua merangkap anggota, 1 orang Wakil Ketua
merangkap anggota, serta 7 orang anggota. Anggota
BPK memegang jabatan selama 5 tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa
jabatan. Ketua dan Wakil Ketua BPK dipilih dari dan
oleh Anggota BPK dalam sidang Anggota BPK dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal diresmikannya keanggotaan BPK oleh
Presiden. Ketua dan Wakil Ketua BPK terpilih wajib
mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya
yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung.
 Untuk dapat dipilih sebagai Anggota BPK, calon harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut[2] :
 warga negara Indonesia;
 beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
 berdomisili di Indonesia;
 memiliki integritas moral dan kejujuran;
 setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
 berpendidikan paling rendah S1 atau yang setara;
 tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman 5
(lima) tahun atau lebih;
 sehat jasmani dan rohani;
 paling rendah berusia 35 (tiga puluh lima) tahun;
 paling singkat telah 2 (dua) tahun meninggalkan jabatan sebagai
pejabat di lingkungan pengelola keuangan negara; dan
 tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
 Tugas Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK
)Memeriksa tanggungjawab tentang keuangan Negara.
Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada DPR
Badan Pemeriksa Keuangan memeriksa semua
pelaksanaan APBNa. Memeriksa tanggungjawab
pemerintah tentang keuangan Negara
b. Memeriksa semua pelaksanaan APBN
c Pelaksanaan pemerintah dilaksanakan berdasarkan
ketentuan-ketentuan UU
d. Hasil pemeriksaan BPK diberitahukan kepada DPR
e. Memeriksa tanggung jawab keuangan Negara
apakah telah digunakan sesuai yang telah disetujui
DPR.v Wewenang Badan Pemeriksaan Keuangan (
BPK ).
 Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan
melaksanakanpemeriksaan, menentukan waktu dan metode
pemeriksaan serta menyajikan laporan
pemeriksaan..Meminta keterangan dan/atau dokumen yang
wajib diberikan oleh setiap orang dan atau unit organisasi
yang mengelola keuangan negara.
.Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara dan
kode etik pemeriksaan
.Menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian Negara
. Meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap
orang, badan pemerintah atau badan swasta sepanjang tidak
bertentangan terhadap undang – undang
 Jakarta, Kamis (16 Oktober 2014) – Pasal 16 ayat (1) Undang-
undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK) menyatakan Anggota BPK
sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau
janji menurut agamanya yang dipandu oleh Ketua Mahkamah
Agung. Memenuhi ketentuan tersebut, Dr.
H. Moermahadi Soerja Djanegara, C.P.A., C.A., Dr. H. Harry
Azhar Azis, M.A., Prof. Dr. H. Rizal Djalil, M.M., Achsanul
Qosasi, dan Prof. Dr. Eddy Mulyadi Supardi, S.E.,
Ak., M.M., C.Fr.A., C.A.mengucapkan sumpah jabatan sebagai
Anggota BPK masa jabatan 2014-2019 yang dipandu oleh Ketua
Mahkamah Agung, Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H. di Gedung
Sekretariat Mahkamah Agung pada hari ini (16/10). Pengucapan
sumpah dihadiri oleh para Anggota BPK, para pimpinan lembaga
negara, para menteri/pimpinan lembaga, dan para pejabat di
lingkungan BPK dan Mahkamah Agung.
 Peresmian pengangkatan sebagai Anggota BPK tersebut
ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor: 94/P Tahun 2014 tanggal 7 Oktober 2014 yang
didasarkan pada Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPR) Nomor: 09/DPR RI/I/2014 dan Nomor: 21/DPR
RI/I/2014 tanggal 26 September 2014. Kelima orang Anggota
BPK terpilih tersebut menggantikan lima orang Anggota BPK
periode 2009-2014 yang telah berakhir masa jabatannya. Mereka
adalah Drs. Hadi Poernomo, Ak. yang telah diberhentikan
dengan hormat dari jabatannya dengan Keputusan Presiden
karena telah berusia 67 tahun pada 21 April 2014; Prof. Dr. H.
Rizal Djalil, M.M., Hasan Bisri, S.E., M.M.; Dr. H. Moermahadi
Soerja Djanegara, C.P.A., C.A., dan Dr. Ali Masykur Musa, M.Si..
Sedangkan empat orang Anggota BPK lainnya yaitu Drs. Sapto
Amal Damandari, Ak., C.P.A., Agus Joko Pramono, M. Acc., Ak.,
Dr. Agung Fiman Sampurna, S.E., M.Si., dan Prof. Dr. Bahrullah
Akbar, M.B.A. masih menjabat sebagai Anggota BPK hingga saat
ini.

Anda mungkin juga menyukai