ETIOLOGI
PATOGENESIS
TB primer FAKTOR RESIKO &
TB pasca primer FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PENEMUAN PASIEN
TUBERKULOSIS
GEJALA KLINIS :
1. Demam naik turun
2. Batuk/batuk darah
3. Sesak napas
4. Nyeri dada
5. Malaise
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Dahak mikroskopis
2. Kultur TB
3. Radiologis
PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)
Prinsip Pengobatan :
OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup
dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan.
Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung
(DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
Tahap awal (intensif )
Tahap Lanjutan
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Batuk disertai darah
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien MRS dengan keluhan batuk disertai darah. Sebelum masuk rumah
sakit awalnya pasien batuk disertai darah dan keluar darah melalui hidung.
Frekuensi dahaknya dalam 24 jam sebanyak 2 kali dan volumenya
sebanyak 150ml/hari. Nyeri ulu hati (+), hipertensi (+), pusing (+), sakit
kepala (+), mual (+), muntah (-), sesak nafas (-), penurunan berat badan
(+) dan fasu makan berkurang. BAB cair 4 kali, BAK lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat pengobatan OAT 6 bulan tuntas pada tahun 2017
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga :
Orangtua pasien berobat OAT 6 bulan tuntas
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum:
SP : Compos Mentis/SS/GK BB: 45 Kg TB: 165cm IMT:16,52
kg/cm2
Vital Sign
Tekanan Darah: 140/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7°C
Kepala
Wajah : Simetris, tampak lemas
Deformitas : Tidak ada
Bentuk : Normochepal
Mata
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterus (+/+)
Pupil : Isokor +/+, ukuran 2,5 mm/2,5mm, Refleks cahaya (+/+)
Mulut : Sianosis (-), bibir kering (-), tonsil (T1/T1) tidak
hiperemis, bau nafas (fetor hepatikum)
Leher
KGB : Pembesaran (+/+) multifokal, padat, batas cukup tegas,
Mobile, lesi ukuran ±3 cm, dan nyeri tekan (-)
Tiroid : Tidak ada Pembesaran
JVP : Tidak ada peningkatan
Massa Lain : Tidak ada
Dada
Paru-Paru
Inspeksi : Thorax tampak simetris bilateral
Palpasi : Massa (-), Vocal fremitus simetris bilateral,
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Bunyi nafas bronkial (+/+), Rh basah kasar (+/+), Wh (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat linea midclavicularis sinistra
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC 5 linea midclavicularis
sinistra
Perkusi
Batas atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Batas Kanan : SIC IV linea parasternalis dextra
Batas Kiri : SIC V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler, Murmur (-), Gallop
(-)
Perut
Inspeksi : Perut tampak cembung
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Perkusi : Shifting Dullnes (+)
Palpasi : Nyeri Tekan (+) epigastrium, Hepar teraba 3 cm
dibawah arkus costa, permukaan keras dan nodular, Lien schuffner 2
Anggota Gerak
Atas : Akral Hangat +/+, edema -/-, CRT 1 detik, PPE (+/+), spider nevi
telangiekstasi (-), eritema palmaris (-), kuku murchrche (-), ikterus (+)
Bawah : Akral Hangat +/+, edema +/+, CRT 1 detik, PPE (+/+), ikterus (+)
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin: (Tanggal 15 Mei 2018)
WBC : 4,47 x 103 /mm3
RBC : 4,47 x 106/ mm3
Hb : 12,4 g/dl
HCT : 38,2 %
PLT : 351 x 103 /mm3
MCV : 85 µm3
MCH : 33,4 pg
MCHC : 32,5 g/dl
Serologi
HBS-Ag : Reaktif
SGOT : 161 U/L
SGPT : 74 U/L
Pemeriksaan Anti-HIV
SD : Non Reaktif
Intech : Non Reaktif
Onco Probe : Non Reaktif
Hasil Akhir Non Reaktif
Lab Biokimia
GDS (15 Mei 2018) : 150 mg/dl (Meningkat)
Creatinin (15 Mei 2018) : 1,17mg/dl (Meningkat)
Urea (15 Mei 2018) : 27, 0 mg/dl (Meningkat)
Elektrolit Darah:
Natrium : 136 mmol/L
Kalium : 3,2 mmol/L
Clorida : 88 mmol/L
GeneXpert : MTB DETECTED MEDIUM
Rif Resistance NOT DETECTED
e. Urinalisis
PH : 6,0
Berat Jenis : 1,020
Protein :-
Glukosa : +4
Keton :-
Bilirubin :-
Urobilinogen : Normal
Nitrit :+
Lekosit : +2
Eritrosit :-
Sedimen :
Lekosit : 10
Eritrosit :2
Silinder :-
Epitel : ++
Kristal :-
f. Radiologi:
Foto thorax:
Bronkopneumonia dextra dengan efusi pleura dextra ec proses spesifik
Perselubungan homogen pada bagian apeks paru dextra
Batas cor normal
Tulang intak
USG: Cholelithiasis, Gastritis dan nefrolithiasis
RESUME
Pasien MRS dengan keluhan batuk disertai darah. Sebelum masuk rumah
sakit awalnya pasien batuk disertai darah dan keluar darah melalui hidung. Frekuensi
dahaknya dalam 24 jam sebanyak 2 kali dan volumenya sebanyak 150ml/hari. Nyeri
epigastric (+), hipertensi (+), vertigo (+), cephalgia (+), nausea (+), vomitus (-), sesak
nafas (-), penurunan berat badan (+), berkeringat malam hari (+), Cephalgia (+).
Tidak ada nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan thorax tampak simetris
bilateral, perkusi apeks paru redup (+/-), auskultasi bunyi nafas bronkial (+/+), Rh
basah kasar (+/-). Pada pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan Genexpert terdeteksi
kuman TB, pada foto thorax terdapat perselubungan homogen pada bagian apeks paru
kanan, kesan tuberkulosis. BAB cair 4 kali, BAK lancar.
DIAGNOSIS KERJA :
Hemoptue ec Sp. Tb Paru Relaps + HT + Dyspepsia + Hepatitis B
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa : Istirahat yang cukup
Medikamentosa :
IVFD RL 20 Tpm
Ranitidin 2x1 amp/iv
Transamin 3x1 amp/iv
Amlodipin 5mg 1x1
Alprazolam 0,5mg 1x1
DIAGNOSIS AKHIR
Hemomptoe ec Sp. TB paru relaps + HT +Dyspepsia + Hepatitis B
ANJURAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Foto Thorax
Pemeriksaan BT
PROGNOSIS
Qua Ad Vitam : Dubia
Qua Ad Functionam : Dubia
Qua Ad Sanationam : Dubia
BAB IV
PEMBAHASAN
Diagnosis tuberkulosis pada pasien ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami batuk
darah ± 3 kali, disertai adanya lendir. Sebelumnya, pasien sudah
mengalami batuk kering ± 1 tahun yang lalu kemudian muncul
batuk berdarah. Pasien juga mengeluhkan demam (+) 2 hari,
demam naik turun, dalam waktu yang tidak menentu, sakit
kepala (+), berkeringat malam hari (+), berat badan menurun
(+), tidak ada nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
thorax tampak simetris bilateral, perkusi apeks paru redup (+/-),
auskultasi bunyi nafas bronkial (+/+), Rh basah kasar (+/-). Pada
pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan Genexpert terdeteksi
kuman TB, pada foto thorax terdapat perselubungan homogen
pada bagian apeks paru kanan, kesan tuberkulosis.