risiko
AIDS Terminal
Tidak Terinfeksi HIV
Stadim II
Berat badan turun <10%
Manifestasi mukokutan ringan (dermatitis seboroik, infeksi jamur pada kuku, sariawan
berulang, kelitis angularis)
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
ISPA berulang (sinusitis bakterialis)
Dan atau skala aktivitas 2: simptomatik, kegiatan normal
Stadium III
Berat badan turun >10%
Diare > 1 bulan
Demam > 1 bulan
Kadidiasis Oral
Oral hairy leukoplakia
Tuberkulosis paru dalam 1 tahun terakhir
Infeksi bakterialis yang berat (pnemonia, piomiositis)
Dan atau skala aktivitas 3: baring ditempat tidur <50% selama bulan lalu
Stadium IV
Penyakit penyakit yang termasuk criteria AIDS
Dan atau skala aktivitas 4: baring ditempat tidur >50% selama bulan lalu
Bervariasi tergantung usia dan obat ARV.
Deteksi antibodi memerlukan waktu sekitar
1-3 bulan setelah terinfeksi
Terjadinya AIDS sekitar <1 thn s/d >15 thn.
8-8
PERILAKU RISIKO TINGGI
Epidemiologi:
Etiologi
Virus hepatitis A (HAV), family Picornaviridae.
Manusia: reservoir.
Banyak asimtomatis, gejala sangat ringan
Cara Penularan
Dari orang ke orang : fecal-oral.
Virus pada tinja terutama 1-2 minggu sebelum gejala.
Sumber penularan: air minum/makanan terkontaminasi ,
makanan tidak diolah dengan baik
HEPATITIS A
Masa inkubasi
15 sampai 50 hari, rata rata 28-30 hari
Masa penularan
Masa penularan: akhir masa inkubasi - beberapa hari
setelah timbul ikterus.
Bayi dan anak : virus pada tinja sampai 6 bulan
setelah sembuh.
HEPATITIS A
GEJALA KLINIS
4-17
HEPATITIS A
Pencegahan
• Kebersihan diri
• Kebersihan lingkungan
• Perilaku hidup sehat
• Kebersihan tangan
• Kebersihan makanan/minuman
Etiologi
Virus Hepatitis B (HBV)
Virus DNA hepatotropik.
Golongan Hepadnaviridae.
Terdiri atas 6 genotipe (A-H).
Inti HBV mengandung : Protein polimerase
dengan aktivitas reverse transcriptase, HBcAg,
dan HBeAg.
Selubung lipoprotein mengandung HBsAg.
Transmisi
Injection drug
Other* 15% use 14% Sexual contact
with hepatitis B
patient 13%
Household
contact of
hepatitis B patient
2%
8-22
Pencegahan
Vaksinasi Hepatitis B
Setia pada satu pasangan
Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HBV+
diberikan HBIg
Hati-hati menggunakan peralatan yang
mungkin terkontaminasi darah
Gunakan jarum suntik sekali pakai
Vaksin
Transmisi darah
Transmisi seksual
Transmisi maternal-neonatal
Tidak terdapat bukti transmisi
fekal-oral
8-26
Faktor Resiko
Household 3%
Occupational 3% Sexual 21%
Transfusions *
3%
No Identified Risks
10% Illegal Drug Use
60%
*None since 1994
Pencegahan
8-29
Gejala klinis
Sakit Perut Bingung
Mencret Temp. >39
Konstipasi Lidah Kotor
Sakit Kepala Perut tegang
Gangguan kesadaran
Demam tinggi
MASA INKUBASI
Masa penularan
• Selama sumbernya sakit, beberapa hari-
minggu
• Carrier : beberapa bulan - >1 tahun setelah
sembuh
4-31
Diagnosis klinis :
Possible case
Didapat gejala demam, gangguan saluran cerna, gangguan pola
buang air besar dan hepato/spenomegali. Sindrom demam tifoid
yang didapat belum lengkap. Possible case hanya pada pelayanan
kesehatan dasar.
Probable case
Didapat gejala klinis lengkap atau hampir lengkap, serta didukung
oleh gambaran laboratorium yang menyokong demam tifoid (titer
widal O >1/160 atau H >1/160 pada satu kali pemeriksaan)
Definite case
Diagnosis pasti, ditemukan S.typhi pada pemeriksaan biakan atau
positif S.typhi pada pemeriksaan PCR atau terdapat kenaikan titer
Widal 4 kali lipat (pada pemeriksaan ulang 5-7 hari) atau titer
Widal O >1/320, H >1/640 (pada pemeriksaan sekali).
Pemeriksaan Laboratorium
Darah :
Leukopeni
Limfositosis relatif
Aneosinofilia
Trombositopenia
populasi rentan
Merupakan Infeksi oportunistik tersering
pada orang dengan HIV/AIDS
PENGOBATAN TBC
TBC dapat diobati asal mengikuti
standar pengobatan
Strategi yang saat ini direkomendasikan
3-10 hari
Menurut data, pada masa inkubasi tidak
terjadi penularan.
Penularan baru terjadi bila telah timbul
Definisi Kasus
Orang dalam investigasi
Kasus Suspek
Kasus Probabel
Kasus Konfirm (terbukti)
FLU BURUNG
(Avian Influenza)
1. Kasus Investigasi
Seseorang atau sekelompok orang
yang diputuskan oleh pejabat
kesehatan yang berwenang, untuk
dilakukan penyelidikan
epidemiologi terhadap
kemungkinan terinfeksi H5N1.
FLU BURUNG
(Avian Influenza)
2. Kasus Suspek
Seseorang yang menderita demam/suhu >
38°C disertai satu atau lebih gejala :
batuk
sakit tenggorokan
pilek
sesak napas
dan...
FLU BURUNG
(Avian Influenza)
Diikuti satu atau lebih keadaan berikut :
(dalam 7 hari sebelum terjadi gejala)
Kontak (<1 meter) dengan pasien probable / konfirm
(berbicara, merawat, bersentuhan)
Terpapar unggas, lingkungan tercemar kotoran yang
dicurigai /dipastikan terinfeksi H5N1 pada unggas atau
manusia dalam 1 bulan terakhir
Mengkomsumsi bahan baku atau produk ternak yang
tidak dimasak sempurna
Kontak dengan binatang yang sudah dipastikan tertular
H5N1
Kontak dengan bahan pemeriksaan hewan atau manusia)
yang dicurigai mengandung H5N1
Pandemi Influenza
Jumlah kasus penyakit yang sangat
besar dan terjadi pada area geografis
yang luas / menyebar ke seluruh
dunia.