2
RPD
Keluhan yang sama : 5 tahun yang lalu
HT : Tidak ada riwayat hipertensi
DM : Tidak ada riwayat DM
Hepatitis : Tidak ada riwayat hepatitis
Kebiasaan
Minum Jamu/Obat lain : Tidak mengkonsumsi
jamu/obat
Makan : masak sendiri
Rokok : Tidak mengkonsumsi rokok
Alkohol : Tidak mengkonsumsi
alkohol
Minuman suplemen berenergi : 15 tahun yang lalu sering
mengkonsumsi
3
PEMERIKSAAN FISIK
TD= 90/60 mmHg HR = 76x/mnt (IGD) RR= 20 x/mnt T: 36,6 C
5
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Trigliserida 65 <200
HBsAg Reaktif Negatif
SGOT 64 <31
SGPT 26 <32
Hasil:
Sirosis hepatis
Acute calculous Cholecystitis
8
PEMERIKSAAN EKG
9
PEMERIKSAAN EKG
Interpretasi :
Irama : Sinus
Regularitas : Reguler
Frekuensi : 100
Axis frontal : Normal
Axis horizontal : Normal
Segmen ST :Isoelektrik
10
FOTO KLINIS
11
12
CUE AND CLUE PL Idx PDx PTx PMo
14
CUE AND CLUE PL Idx PDx PTx Pmo
15
Sirosis hati merupakan penyakit kronis hati yang ditandai
dengan fibrosis, disorganisasi dari lobus dan arsitektur
vaskular, dan regenerasi nodul hepatosit. Biasanya dimulai
dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang
luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul.
Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan
sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat
penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut. Pada sirosis
dini biasanya hati membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan
terasa nyeri bila ditekan.
16
PATOGENESIS SIROSIS HEPATIS
17
Etiologi dari sirosis hati adalah virus hepatitis B, C, dan D,
alkohol, obat-obatan atau toksin, kelainan
metabolik:hemokromatosis, penyakit Wilson, defisiensi α1 -
antitripsin, diabetes mellitus glikogenosis tipe IV,
galaktosemia, tirosinemia, fruktosa intoleran, kolestasis
intra dan ekstra hepatik Gagal jantung dan obstruksi aliran
vena hepatika. gangguan imunitas, sirosis biliaris primer
dan sekunder, idiopatik atau kriptogenik.
18
19
TATALAKSANA SIROSIS HEPATIS DENGAN
KOMPLIKASI
Asites : tirah baring, diet rendah garam,obat diuretic diawali
spironolakton bila tidak adekuat dikombinasi furosemide,
parasintesa bila asites sangat besar, hingga 4-6 liter &
dilindungi pemberian albumin, retraksi cairan
Encefalopati hepatikum : Laktulosa 30-45 mL sirup oral 3-4
kali/hari atau 300 mL enema sampai 2-4 kali BAB/hari ,
neomisin 4-12 g oral/hari dibagi 6-8jam dapat ditambahkan
dengan pasien yang refrakter dengan lactulosa
Varises esophagus : Propanolol 40-80 mg oral 2kali/hari, saat
perdarahan akut diberkan somatostatin
Peritonitis bacterial spontan : pasien asites dengan jumlah sel
PMN > 250/mm3 mendapat profilaksis untuk mencegah PBS
dengan sefotaksim dan albumin 2g IV tiap 8jam/1g /kg IV
hari ke 3, Trimethoprim/sulfamethoxazole 1 tab oral/hari
untuk profilaksis, 1 tab oral 2kali/har selama 7 hari untuk
perdarahn gastrointestinal
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22