Anda di halaman 1dari 25

Prof. dr.

Yasmeiny Yazir
dr.Nuraiza Meutia
 Tulang adalah jaringan ikat, terdiri dari anyaman
kolagen dan kandungan hydroxyapatites
(Ca10(PO4)6(OH)2 )

Tulang sebagai jaringan hidup mendapat suplai


darah sebanyak 200-400 mL/mnt.

 Sepanjang hidup, tulang secara konstan


direabsorpsi dan tulang baru dibentuk kembali.
Fungsi Tulang
 Support : menyokong beban (tubuh) melawan gaya
gravitasi
 Protection : melindungi organ-organ penting
 Movement : memungkinkan terjadinya pergerakan
(lokomosi)- sehubungan dengan aktivitas otot-
karena sifatnya yang kaku
 Storage ( mineral, lipid & Growth Factor) , dan
memelihara homeostasi kadar kalsium (Ca2+) dan
fosfat (PO4-)
 Blood Cell formation
Pengaruh Hormon terhadap Tulang
 Pertumbuhan tulang :
Growth hormone, hormon tiroid, androgen,
estrogen, dan insulin  stimulasi aktivitas
osteoblas dan pembentukan matriks tulang

 Regulasi simpanan kalsium dalam tulang :


Calcitriol, Calcitonin, PTH
 Proses daur ulang dan pembaruan komponen-
komponen organik & mineral pada matriks tulang
secara terus menerus

 Terjadi oleh aktivitas osteosit, dan keseimbangan


antara aktivitas osteoblast dan osteoclast.

 Dapat terjadi perubahan pada bentuk tulang,


internal architecture, atau kandungan mineralnya,
bergantung pada efek tekanan dan regangan (stress
& strain)
 Manfaat : tulang mampu berespon terhadap stress
fisik, memperbaiki microdamage, dan memelihara
homeostasis kalsium
 Proses remodeling berlangsung dibawah kontrol
hormon PTH dan Estrogen
Nutrisi yang penting untuk tulang :

• Garam kalsium dan fosfat


• Magnesium, Fluoride, Besi, dan Mangan
• Vitamin D (prekursor hormon Calcitriol)
• Vitamin C : untuk reaksi enzimatik dalam sintesis
kolagen, & stimulasi diferensiasi osteoblast
• Vitamin A : stimulasi aktivitas osteoblast (terutama
pada anak)
• Vitamin K & B12 : untuk sintesis protein pada
tulang
• Total kalsium tubuh : ± 1100 gr
• Dalam tubuh, kalsium berada dalam 2 bentuk:
1. Difus : terionisasi atau membentuk kompleks
dengan HCO3-, citrate, dll
2. Terikat protein : dengan albumin & globulin

• 99 % kalsium berada di dalam tulang


• Dalam tulang, Ca2+ berada dalam 2 bentuk simpanan :
– Exchangeable reservoir (100 mmol)
– Stable (27.200 mmol)
Kalsium
• Sumber : makanan / minuman
• Absorbsi di usus, diatur oleh : 1,25-
dihydroxy-cholecalciferol ( Calcitriol )

• Absorbsi meningkat oleh : calcitriol dan diet


tinggi protein
• Absorbsi menurun akibat : peningkatan
kadar Ca2+ plasma, adanya insoluble salts
(Ca2+phosphates, Ca2+oxalates), dan
suasana alkalis
Calcium balance in the body 11
Fungsi Kalsium dalam tubuh
• Mempengaruhi eksitabilitas sel saraf dan proses
transmisi pada sinaps
• Proses kontraksi otot (skelet, jantung, & polos)
• Aktivitas listrik jantung

• Sebagai second messenger


• Proses sekresi hormon
• Memelihara tight junction
• Proses pembekuan darah
Peran Hormon dalam Regulasi Metabolisme
Kalsium

1. 1,25-dihydroxy-cholecalciferol (Calcitriol)
2. Parathyroid hormone

3. Calcitonin

4. PTHrP (PTH-related protein)

5. Glucocorticoid, Estrogen, Growth factor,

insulin
 Berasal dari 7-dehydrocholesterol

Fungsi :
1. Meningkatkan absorpsi
Ca2+ dan PO4-dari usus
2. Fasilitasi reabsorbsi
Ca2+di ginjal
3. Meningkatkan aktivitas
osteoblast untuk
mensintesis matriks
tulang
Parathyroid Hormone (PTH)

 Berperan untuk meningkatkan


kadar kalsium dalam darah
(sebagai respon thd penurunan
kadar kalsium darah), dan menurunkan
PO4- plasma

 Dengan cara :
2+
 Meningkatkan resorpsi tulang & mobilisasi Ca
4-
 Meningkatkan ekskresi PO melalui urin
2+
 Meningkatkan reabsorbsi Ca di ginjal
15
Dihasilkan oleh sel parafolikular (sel C) di Thyroid gland
Fungsi : menurunkan kadar Ca2+ dan PO4-dalam darah,
dengan cara :
 Di tulang : menghambat aktivitas osteoclast 
menginhibisi resorpsi tulang
 Di ginjal : meningkatkan ekskresi Ca2+ di urin.

 Berperan pada keadaan:


 hiperkalsemia postprandial
 masa hamil (mencegah Ca2+ loss-akibat efek Calcitriol)
 usia muda (meningkatkan perkembangan tulang)
Homeostasis kalsium darah;
Peran PTH dan Calcitonin pada saat kadar kalsium plasma
menurun

17
Homeostasis kalsium darah;
Peran PTH dan Calcitonin pada saat kadar kalsium plasma
meningkat

18
 Dihasilkan oleh berbagai jaringan tubuh
 Reseptor sama dengan PTH, efek berbeda

 Fungsi :
 Pertumbuhan dan perkembangan cartilage in
utero
 Berperan dalam transport kalsium di plasenta
 Memungkinkan terjadinya erupsi gigi
Glucocorticoid : menurunkan kadar kalsium plasma
dengan menghambat pembentukan dan aktivitas
osteoclast.

Namun pemakaian jangka panjang, menyebabkan


osteoporosis, dengan :
 Inhibisi sintesis protein di osteoblast
 Meningkatkan resorpsi tulang
 Menurunkan absorpsi Ca2+ dan PO4- di usus
 Meningkatkan ekskresi Ca2+ dan PO4-di ginjal
 Growth Hormone : meningkatkan ekskresi Ca2+ di
urin + meningkatkan absorpsi Ca2+ di usus  efek
akhir : positive Ca2+ balance

Estrogen : inhibisi aktivitas osteoclast  cegah


osteoporosis

 Thyroid hormone (berlebihan) : hiperkalsemia,


hiperkalsiuria, osteoporosis
 Massa tulang pria > wanita

 Peak bone mass terjadi


pada usia 20-an , mulai
menurun di usia 30-an dan
semakin cepat berkurang
setelah menopause
Loss of bone mass, terjadi akibat :
1. Penurunan kadar estrogen
2. Imobilisasi yang lama
3. Efek space flight
4. Kadar glucocorticoid berlebihan

Mencegah bone loss :


1. Meningkatkan intake kalsium
2. Moderate exercise
3. Bisphosphonates : menurunkan aktivitas osteoclast
4. Fluoride : stimulasi osteoblast (pada keadaan
nonpatologis)
Efek Penuaan terhadap Tulang
 Penurunan bone mass pada usia 30-40an
terjadi akibat aktivitas osteoblast menurun
sementara osteoclast tetap.
 Osifikasi yang tidak adekuat ini disebut
Osteopenia, membuat tulang menjadi tipis dan
lemah
 Wanita kehilangan 8 % massa skelet / dekade,
sedangkan pria kehilangan 3 %.
 Tulang yang lebih cepat/banyak kehilangan
massa :
 Epiphyses  tungkai mudah patah
 Vertebrae  penurunan tinggi badan
 Rahang (jaws)  kehilangan gigi geligi
Referensi :
1. Ganong’s Review of Medical Physiology. 23rd Ed. McGraw
Hill.2010.pp.363-374
2. Martini FH. Fundamentals of Anatomy and Physiology. 5th
Ed. Prentice Hall.2001.pp.181-187
3. Sherwood L. Human Physiology. 5th Ed.
Thomson.2004.pp.733-744

Anda mungkin juga menyukai