Anda di halaman 1dari 47

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERMENDIKBUD 28 TAHUN 2016

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


1
KALIMANTAN TIMUR
KETENTUAN UMUM

 Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah tingkat kesesuaian antara


penyelenggaraan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dengan
Standar Nasional Pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.

 Penjaminan Mutu Pendidikan adalah suatu mekanisme yang sistematis,


terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses
penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu.

 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu


kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu
yang mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar
dan menengah yang saling berinteraksi secara sistematis, terencana dan
berkelanjutan.

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

 Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Dasar dan Menengah, yang


selanjutnya disingkat SPMI-Dikdasmen adalah suatu kesatuan unsur yang
terdiri atas kebijakan dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan
mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dasar dan
satuan pendidikan menengah untuk menjamin terwujudnya pendidikan
bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan

 Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan Dasar dan Menengah, yang


selanjutnya disingkat SPME-Dikdasmen, adalah suatu kesatuan unsur yang
terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan
fasilitasi dan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan
tingkat pencapaian mutu satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Pasal 1
FUNGSI DAN TUJUAN

 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah


berfungsi untuk mengendalikan penyelenggaraan pendidikan
oleh satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah sehingga terwujud pendidikan yang bermutu.

 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah


bertujuan untuk menjamin pemenuhan standar pada satuan
pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga
tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan
secara mandiri.

Pasal 2
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas:


a. SPMI-Dikdasmen; dan
b. SPME-Dikdasmen.

 SPMI-Dikdasmen direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan


dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di jalur formal pada dikdas dan
dikmen.

 SPME-Dikdasmen dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh


Pemerintah dan Pemerintah Daerah, BSNP, dan BAN-S/M sesuai per UU.

 Hasil penerapan SPMI-Dikdasmen oleh satuan pendidikan digunakan oleh


BAN-S/M sebagai acuan untuk melakukan akreditasi di satuan dikdas dan
dikmen.

Pasal 3
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

 Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan


SPMI-Dikdasmen dan SPME-Dikdasmen mengacu pada SNP.

 Satuan pendidikan dapat menetapkan mutu di atas SNP dalam


perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan
SPMI-Dikdasmen.

Pasal 4
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

 SPMI-Dikdasmen memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:


a. memetakan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan berdasarkan SNP;
b. membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah;
c. melaksanakan pemenuhan mutu dalam pengelolaan satuan pendidikan dan proses
pembelajaran;
d. melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah
dilakukan;
e. menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.

 SPMI-Dikdasmen mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan


sumber daya untuk mencapai SNP.

 SPMI-Dikdasmen dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh setiap satuan


pendidikan pada dikdas dan dikmen.

 SPMI-Dikdasmen ditetapkan oleh satuan pendidikan dan dituangkan dalam pedoman


pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan
pendidikan.

Pasal 5
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

 SPME-Dikdasmen memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:


a. memetakan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan berdasarkan SNP;
b. membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam rencana strategis
pembangunan pendidikan;
c. Memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan;
d. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pemenuhan mutu;
e. Mengevaluasi dan menetapkan SNP dan menyusun strategi peningkatan mutu;
f. Melakukan akreditasi satuan pada dikdas dan dikmen.

 Siklus kegiatan SPME-Dikdasmen dikembangkan dan dilaksanakan secara


berkelanjutan oleh Pemerintah bekerja sama dengan Pemda sesuai dengan
kewenangannya.

 Siklus kegiatan SPME-Dikdasmen ditetapkan oleh Pemerintah dan dikembangkan


secara berkelanjutan oleh BSNP sesuai dengan kewenangannya.

 Siklus kegiatan SPME-Dikdasmen dilakukan oleh BAN-S/M sesuai dengan


kewenangannya.

Pasal 6
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

 Pemerintah mengembangkan sistem informasi mutu pendidikan untuk mendukung proses pemetaan mutu
pendidikan.

 Sistem informasi mengintegrasikan seluruh data dan informasi tentang mutu pendidikan sesuai dengan SNP.

 Data dan informasi mutu meliputi:


a. hasil pendidikan;
b. isi pendidikan;
c. proses pendidikan;
d. penilaian pendidikan;
e. guru dan tenaga kependidikan;
f. sarana prasarana pendidikan;
g. pembiayaan pendidikan; dan
h. pengelolaan pendidikan;

 Sistem informasi berbasis pada Dapodik yang dikelola oleh PDSPK.

 Data dan informasi dalam sistem informasi mutu digunakan untuk:


a. memantau dan mengevaluasi tingkat ketercapaian SNP pada satuan dikdas dan satuan dikmen dan/atau oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan sekolah sesuai dengan kewenangan masing-masing;
b. memantau dan mengevaluasi tingkat ketercapaian SNP oleh BSNP;
c. acuan pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan oleh BAN-S/M.

Pasal 7
PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG

 Kementerian melalui Direktorat Jenderal mempunyai tugas dan wewenang:


a. mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan
SPMI-Dikdasmen dan SPME-Dikdasmen;
b. menyusun dan mengembangkan pedoman sistem penjaminan mutu Dikdasmen;
c. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, supervisi, dan evaluasi
terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen;
d. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap SDM
Pemda dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen dan SPME-Dikdasmen;
e. memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen berdasarkan data
dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan;
f. memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan
kewenangannya;
g. mengembangkan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan menengah; dan
h. menyusun laporan dan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan kepada
Mendikbud.

 Direktorat Jenderal dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu oleh LPMP.

Pasal 8
TUGAS DAN WEWENANG LPMP

 LPMP mempunyai tugas dan wewenang:


a. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, supervisi, dan
evaluasi terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-
Dikdasmen;
b. memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen
berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wilayah kerjanya;
c. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi
terhadap SDM Pemda dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen di wilayah
kerjanya;
d. menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota kepada Direktorat Jendera;
e. menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota kepada Pemerintah provinsi dan
Pemerintah kabupaten/kota.

Pasal 8
TUGAS DAN WEWENANG PROVINSI

 Pemerintah Daerah provinsi mempunyai tugas dan wewenang:


a. mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI-
Dikdasmen di satuan pendidikan pada pendidikan menengah dan pendidikan khusus;
b. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, pengawasan, dan pengendalian satuan
pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen pada pendidikan menengah dan
pendidikan khusus;
c. memfasilitasi pemetaan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen di satuan
pendidikan pada pendidikan menengah dan pendidikan khusus berdasarkan data dan informasi
dalam sistem informasi mutu pendidikan;
d. memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
dan
e. menyusun rencana strategis peningkatan mutu pendidikan berdasarkan pemetaan
sebagaimana dimaksud dalam huruf c.

 Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah
provinsi membentuk tim penjaminan mutu pendidikan bagi pendidikan menengah dan pendidikan
khusus.

Pasal 9
TUGAS DAN WEWENANG PROVINSI

 Tim penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas dan
wewenang:
a. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan
pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen di satuan pendidikan pada pendidikan
menengah dan pendidikan khusus;
b. memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen di satuan pendidikan pada
pendidikan menengah dan pendidikan khusus berdasarkan data dan informasi dalam sistem
informasi mutu pendidikan di tingkat provinsi; dan
c. menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi
kepada Pemerintah Provinsi.

 Tim penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit terdiri atas
unsur:
a. bidang pada dinas pendidikan;
b. pengawas sekolah; dan
c. dewan pendidikan.

 Pemda provinsi dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya melakukan koordinasi dan kerja
sama dengan LPMP sebagai perwakilan Direktorat Jenderal di daerah.

Pasal 9
TUGAS DAN WEWENANG KAB/KOTA

 Pemerintah Daerah kabupaten/kota mempunyai tugas dan wewenang:


 Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pengembangan SPMI-Dikdasmen di satuan pendidikan pada dikdas.
 Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, pengawasan dan
pengendalian satuan pendidikan.
 Memfasilitasi pemetaan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen di
satuan pendidikan pada dikdas berdasarkan data dan informasi dalam sistem
informasi mutu pendidikan.
 Memfasilitasi pemenuhan di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan
kewenanganya.
 Menyusun rencana strategis peningkatan mutu pendidikan berdasarkan pemetaan.

 Dalam melaksanakan tugas dan wewenang Pemda Kab/Kota membentuk tim PMP
dikdas

Pasal 10
TUGAS DAN WEWENANG KAB/KOTA

 Tim PMP dikdas mempunyai tugas dan wewenang:

 melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan


pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen pada dikdas;
 memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen di satuan pendidikan pada
dikdas berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat
kabupaten/kota;
 menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat
kabupaten/kota kepada Pemerintah Kabupaten/kota.

 Tim PMP dikdas paling sedikit terdiri atas unsur:


 Bidang pada dinas pendidikan
 Pengawas sekolah
 Dewan pendidikan

 Pemerintah Kab/Kota dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya melakukan koordinasi dan
kerjasama denga LPMP sebagai perwakilan Dierektorat Jenderal di daerah.

Pasal 10
TUGAS DAN WEWENANG SATUAN PENDIDIKAN

 Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan wewenang:

 Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangan SPMI-Dikdasmen;


 Menyusun dokumen SPMI-Dikdasmen yang terdiri atas:
1. dokumen kebijakan;
2. Dokumen standar;
3. Dokumen formulir.
 Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah;
 Melaksanakan pemenuhan mutu, baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun
proses pembelajaran;
 Membentuk tim penjaminan mutu pada satuan pendidikan;
 Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

 Dokumen SPMI-Dikdasmen disusun sebagai acuan satuan pendidikan dalam melaksanakan


SPMI-Dikdasmen.

 Direktorat Jenderal menetapkan Juknis untuk melaksanakan tugas dan wewenang satuan
pendidikan.

Pasal 11
TUGAS DAN WEWENANG SATUAN PENDIDIKAN

 Tugas Tim PMP satuan pendidikan adalah:

 Mengoordinasikan, pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan;


 Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku
pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan:
 Melaksanakan pemenuhan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan
pendidikan;
 Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah
dilakukan;
 Memberikan rekomendasi strategis peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi kepada kepala satuan pendidikan.

 Tim PMP satuan pendidikan paling sedikit terdiri atas:


 Perwakilan pimpinan satuan pendidikan
 Perwakilan guru
 Perwakilan tenaga kependidikan
 Perwakilan komite sekolah

 Satuan pendidikan dalam melaksanakan tugas dan wewenang melakukan koordinasi dan kerja
sama dengan tim PMP daerah.

Pasal 11
PEMANTAUAN, EVALUASI dan SANKSI

 Pemerintah memantau dan mengevaluasi penerapan SPMP dasar dan menengah oleh
Pemda paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun.

 Pemda melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan SPMP oleh


satuan pendidikan sesuai kewenangannya paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun.

 Satuan pendidikan yang tidak menjalankan peraturan ini sesuai dengan tugas dan
wewenangnya diberikan peringatan dan/atau penghentian bantuan peningkatan mutu.

 Pemda yang tidak menjalankan peraturan ini sesuai dengan tugas dan wewenangnya
dilakukan pengurangan dan/atau penghentian pemberian bantuan peningkatan mutu
oleh Pemerintah.

 Ketentuan, peringatan dan/atau penghentian bantuan peningkatan mutu diatur dalam


Juknis oleh Dirjen.

 Ditetapkan 24 Agustus 2016.


 Diundangkan 29 Agustus 2016

Pasal 12, 13
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
(Permendikbud 28/2016)

Badan/Lembaga
Standarisasi Pemerintah/Pemerint
ah Daerah
Evaluasi Pencapaian
Mutu PEMETAAN
MUTU
Pemetaan Mutu
Sekolah
Penetapan Standar
Mutu
PERENCANAAN
PENETAPAN Perencanaan
PENINGKATAN
STANDAR SATUAN MUTU Peningkatan
Pembuatan Strategi
Peningkatan Mutu PENDIDIKAN Mutu

Fasilitasi
Badan/Lembaga Pemenuhan/Pe
IMPLEMENTASI ningkatan Mutu
Akreditasi EVALUASI/
PENINGKATAN
AUDIT
MUTU
Inspeksi
Audit Mutu Pelaksanaan
Eksternal Penjaminan
Mutu

Penetapan
Akreditasi

SISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL

SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


19
1. SEKOLAH MENJALANKAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Pelibatan Kepala Sekolah
Kebijakan Pemerintah
Unsur (Kurikulum, SNP, lainnya)
Guru

Tahapan
Sekolah

Visi-Misi,
Tenaga
Kependidikan

Kebijakan sekolah
Komite sekolah
Dokumen
perencanaan,
Dokumen Evaluasi pengembangan
Pemetaan Mutu
Diri Sekolah sekolah dan rencana
aksi

Penyusunan
Penetapan
Rencana
Standar Mutu
Pemenuhan

Laporan hasil evaluasi: Output:


• Pemenuhan 8 SNP Evaluasi/Audit Pelaksanaan Capaian Kualitas
• Implementasi dari Mutu Pemenuhan sekolah sesuai 8
rencana aksi SNP
20
PERENCANAAN IMPLEMENTASI
PENINGKATAN PENINGKATAN MONITORING
STANDAR MUTU PEMETAAN MUTU MUTU MUTU DAN EVALUASI

Sekolah Sekolah Sekolah menetapkan Sekolah melakukan Sekolah memastikan


menetapkan mengindentifkasi solusi/Program solusi berjalan sesuai
perbaikan sesuai
Perubahan dan rencana dan
acuan mutu sesuai permasalahan di dengan rencana
menyusun rencana memberikan dampak
SNP lingkungannya untuk memperbaiki seperti yang
permasalahan diharapkan

Contoh Penerapan: Pelaksanaan K13

SKL: SKL: Program Perubahan: Kegiatan: Input:


Terbentuknya karakter Tingkat kejujuran siswa Gerakan Anak Jujur Revisi KTSP % Anggaran terserap
anak yang bertaqwa, rendah
jujur, nasionalis Kegiatan: Penanggung Jawab: Proses:
ISI: 1. Revisi KTSP Wakasek Kurikulum Seluruh tahapan revisi
ISI: KTSP belum 2. Pelatihan Jadual: dilaksanakan
KTSP memastikan memasukan pengembangan Juli – Npvember
kurikulum dijabarkan kompetensi kejujuran Silabus, RPP mapel Keluaran: Output:
dengan baik sesuai dalam proses yang mengandung KTSP yang Dokumen KTSP perubahan
kontekstual pembelajaran secara pembentukan disempurnakan
holistik karakter Tahapan: Outcome:
PROSES: 3. Kantin dan Pustaka 1. Persiapan Tingkat kejujuran siswa
Sekolah menerapkan PROSES: kejujuran 2. FGD dengan para meningkat
pendekatan saintifik, Proses belajar tidak 4. Diskusi2 dengan pihak
HOT, Kolaborasi mendorong tim psikologi dan 3. Reviu
pembentukan karakter pengembangan 4. Evaluasi
karakter, dll Bukti fisik:
1. Draft KTSP
2. Absensi rapat
PERENCANAAN IMPLEMENTASI
PENINGKATAN PENINGKATAN MONITORING
STANDAR MUTU PEMETAAN MUTU MUTU MUTU DAN EVALUASI

Sekolah Sekolah Sekolah menetapkan Sekolah melakukan Sekolah memastikan


menetapkan mengindentifkasi solusi/Program solusi berjalan sesuai
perbaikan sesuai
Perubahan dan rencana dan
acuan mutu sesuai permasalahan di dengan rencana
menyusun rencana memberikan dampak
SNP lingkungannya untuk memperbaiki seperti yang
permasalahan diharapkan

Contoh Penerapan: Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan


SARPRAS: SARPRAS: Program Perubahan: Kegiatan: Input:
• Sekolah memiliki • Sekolah tidak memiliki Peningkatan kualitas Penyediaan ruang kelas baru % Anggaran terserap
ruang kelas dengan perpustakaan sarana dan prasarana Buku Pustaka
kapasitas maksimal • Rata-rata kapasitas sekolah Penanggung Jawab: Proses:
Wakasek Sarpras atau Komite Seluruh tahapan
36 siswa/kelas ruang kelas 40 siswa
Kegiatan: Jadual: penyediaan dilaksanakan
• Memilki • Sekolah hanya
1. Peyediaan Februari – jJuni
perpustakaan memilki WC 2, ruang Keluaran:
dengan jumlah untuk 300 siswa dan perpusatakan Output:
2. Penyediaan ruang Ruang kelas baru
perabotan sesuai digunakan bersama Buku Pusataka Terserdianya 1 ruang
standar untuk laki dan kelas baru kelas baru dan Buku
Tahapan:
• Seluruh sarana dan perempuan 3. Penyediaan WC 1. Laporan Dapodik,Dinas atau Bacan pengayaan
prasarana dalam • Dari 7 ruang kelas 4. Rehabilitasi ruang Parapihak
kondisi baik hanya 3 kondisi baik, kelas 2. Diskusi Komite Outcome:
• Memiliki WC 2 rusak ringan, 2 rusak 3. Rancangan Proposal Rasio siswa perkelas
dengan jumlah sedang 4. Operasionalisasi turun menjadi 37 siswa
Bukti fisik: Literasi semakin baik
sesuai peserta
1. Ruang kelas baru/Buku
didik
Bacaan
2. Transparansi Anggaran
MANFAAT BAGI SATUAN PENDIDIKAN

standar Lulusan yang


berkarakter baik

STANDAR Lulusan yang kreatif &


BARU pembelajar

Sekolah yang
menyenangkan
SNP
Sekolah yang
Evaluasi berbudaya mutu

EDS

SEKOLAH

Pelak- Sekolah yang seluruh ekosistemnya memiliki


sanaan kesadaran kolektif untuk mendorong
Peren-
terjadinya proses pencapaian dan
canaan
peningkatan mutu yang tiada henti, terus-
menerus, dan berkelanjutan
2. Siklus SPMI
REFERENSI

1. Buku Petunjukan Teknis Penjaminan Mutu


Pendidikan oleh Satuan pendidikan
2. Buku Pedoman Umum PMP
3. Buku Naskah Akademis PMP
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No.28 Tahun 2016
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Pemetaan Mutu

Penyusunan
Penetapan
Rencana
Standar Mutu
Pemenuhan

Evaluasi/Audit Pelaksanaan
Mutu Pemenuhan

26
Penetapan Standar Mutu

PEMETAAN
SNP SEBAGAI
MUTU/EVALUASI PERENCANAAN
KRITERIA MINIMAL
DIRI SEKOLAH

PENINGKATAN
TIDAK MUTU

STANDAR DI ATAS MEMENUHI


SNP?
AUDIT/ EVALUASI
SNP
YA
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
standar
Upaya peningkatan mutu harus
memiliki “makna” dan “sesuai dengan
kebutuhan” sekolah dalam menuju
sekolah dengan kualitas layanan STANDAR
BARU
minimal SNP Lulusan yang
berkarakter baik

SNP

Lulusan yang SEKOLAH


Evaluasi EDS kreatif dan BERBUDAYA
pembelajar MUTU
SEKOLAH

Pelak- Peren- Sekolah yang


sanaan canaan menyenangkan

28
STANDAR INDIKATOR SNP STANDAR DI ATAS SNP
Kompetensi Lulusan Contoh:
Penilaian 1. Menaikkan angka target
(Kualifikasi guru S1/D4 
Proses S2
Isi 2. Menambahkan indikator
Pendidik dan Tenaga (Sekolah wajib memiliki
Kependidikan akses internet)
3. Menambahkan standar
Sarana & Prasarana baru (Standar Pengabdian
Pembiayaan Masyarakat)
Pengelolaan
Lembar Kerja Analisis Data Mutu
Analisis Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan

Kompetensi Lulusan 1. Nilai Sikap Baik 1.Nilai Sikap cukup (4) 1.Nilai Pengetahuan 1. Nilai Sikap cukup
2. Nilai Pengetahuan Baik 2.Nilai Pengetahuan Baik Baik Sekali (6) (4)
3. Nilai Ketrampilan Baik Sekali (6) 2.Nilai Ketrampilan
3.Nilai Ketrampilan Baik (5) Baik (5)
Isi 1. Muatan 1.Muatan sesuai (6) 1.Muatan sesuai (6) 1. Rancangan Beban
2. Rancangan Beban Belajar 2.Rancangan Beban Belajar 2.KTSP sesuai (5) Belajar kurang
3. KTSP kurang sesuai (4) sesuai (4)
3.KTSP sesuai (5)
Proses
Penilaian

Pendidikan dan Tenaga


Kependidikan
Sarana dan Prasarana

Pembiayaan

Pengelolaan

Hasil rapor mutu dapat dimanfaatkan dalam


menyusun analisis kondisi sekolah
Mencari Akar Permasalahan: di Sekolah x
Jam Pelajaran per
minggu Jam Pelajaran
per Semester Pembelajaran
Transparansi Terpadu
Beban
Alokasi waktu Belajar Perangkat Pendekatan
Kepedulian
pada siswa Saintifik
Muatan Keterilibatan
miskin Pemangku
BIAYA ISI KTSP Kependitngan Proses
Pembelajaran
Kelengkapan
Sarpras PROSES Perencanaan
Pembelajaran
Mengacu ke KI-
KD
SARPRAS CAPAIAN SIKAP Kesesuain
indicator &
SISWA RENDAH Instrumen
Obyektifitas
Kapasitas & Kondisi Sarpras
Daya tampung Pembelajaran

PENILAIAN Akuntabilitas
PTK
PENGELOLAAN
Transparansi
Jumlah & Keterlibatan
Sosial Kualifikasi Guru
Kompetensi Guru pemangku
Pelaksanaan Pengawasan kpentingan
Akses ke
Program dokumen
Kepribadian
Pedagogik Jumlah Kualifikasi
31
Lembar Kerja Analisis Data Mutu
Analisis Lingkungan
Kondisi
Standar Indikator Masalah Akar Masalah*
Saat Ini Kelema
Kekuatan
han
Kompetensi Lulusan

Isi

Proses

Penilaian

Pendidikan dan Tenaga


Kependidikan

Sarana dan Prasarana

Pembiayaan

Pengelolaan
* Tidak harus diisi di semua standar
Lembar Kerja Analisis Data Mutu
Analisi Lingkungan
Standar Indikator Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Alternatif Solusi* Rekomendasi*
Kekuatan Kelemahan

Kompetensi
Lulusan
Isi

Proses

Penilaian

Pendidikan
dan Tenaga
Kependidikan
Sarana dan
Prasarana
Pembiayaan

Pengelolaan
* Tidak harus diisi di semua standar
Rencana Peningkatan Mutu Sekolah X
Masalah: CAPAIAN SIKAP SISWA RENDAH

ASPEK Akar Permasalahan Arah Kebijakan/Program Indikator Kinerja Strategi/Kegiatan

ISI Beban Belajar: Penyempurnaan KTSP KTSP sesuai dengan SNP • Pelatihan penyusunan KTSP
• Alokasi jam belajar • Revisi dokumen KTSP
• Pelibatan pemangku kpentingan
dalam penyusunan KTSP

PROSES Proses Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Proses Proses pembelajaran Sesuai • Pelatihan penerapan
• Pembelajaran terpadu Pembelajaran dengan SNP pembelajaran terpadu
• Kerjasama antar sekolah sharing
penerapan pembelajaran terpadu

PENILAIAN 1. Obyektifitas proses Penguatan system penilaian Proses pembelajaran • Pelatihan penyusunan
penilaian Pembelajaran di Sekolah obyektif dan tranparan instrument penilauan
• Kesesuaian indikator • Revisi dokumen penilaian
2. Tranparansi • Sosialisasi dokumen penilaian
• Akses ke dokumen
PTK Kompetensi Guru Penguatan kapasitas guru Guru meningkat • dll
• kepribadian kompetensi kepribadian
SARPRAS - - - • -

TATA Pengawasan Penguatan system -- • dll


KELOLA pengawasan pembelajaran

BIAYA Kepedulian pada siswa miskin Penguanatan system subsidi - • dll


silang
Rencana Peningkatan Mutu
Masalah

EDS Akar Masalah

Rekomendasi

Program

Visioning Kegiatan
(komitmen) RKS

Sasaran IMPLEMENTASI

RENCANA
PEMENUHAN
RKAS Anggaran

Sumber Daya
Lembar Kerja
Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu
Masalah: Kepedulian terhadap kebersihan sekolah sangat rendah
Kebutuhan Sumber
Standar Rekomendasi Program Kegiatan Volume
biaya daya
Isi

Proses

Penilaian

Pendidik dan
Tenaga
kependidikan
Sarana &
Prasarana
Pembiayaan

Pengelolaan
Implementasi Pemenuhan Mutu
INSTRUMEN
KEGIATAN A1 PENGENDALIAN OUTPUT A1
KEGIATAN
PROGRAM A
KEGIATAN A2 JADWAL OUTPUT A2
INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN

KEGIATAN A3 OUTPUT A3

ORGANISASI
PELAKSANA
KEGIATAN D1 OUTPUT D1 OUTCOME

PROGRAM D
INDIKATOR KEGIATAN D2 LAPORAN OUTPUT D2
KINERJA

KEGIATAN D3 OUTPUT D3

BUKTI FISIK
PROGRAM LAINNYA
LAIN-LAIN KEGIATAN OUTPUT
LAIN-LAIN LAIN-LAIN
INDIKATOR
KINERJA
Contoh Lembar Kerja
Implementasi Peningkatan Mutu
Masalah: Kepedulian terhadap kebersihan sekolah sangat rendah

Penanggung Pemangku kepentingan Waktu


Program Kegiatan Bukti Fisik
jawab yang dilbatkan pelaksanaan
Perbaikan KTSP Pelatihan Penyusunan Wakil Kepala • Pengawas Sekolah Mei • Panduan Pelatihan
dalam KTSP dalam Sekolah • Narasumber • Daftar Absen
pengembangan Pengembangan bidang • Guru • Bahan dan Modul
kompetensi sikap kompetensi sikap Kurikulum • Kepala Sekolah Pelatihan
kepedulian kepedulian terhadap • Tenaga Kependidikan • Laporan Pelatihan
terhadap lingkungan • Tim Pengembang Kurikulum
lingkungan
Workshop Penyusunan • Pengawas Sekolah Juni • Panduan Workshop
KTSP dalam • Narasumber • Daftar Hadir
Pengembangan • Guru • Laporan Workshop
kompetensi sikap • Kepala Sekolah • Dokumen KTSP yang
kepedulian terhadap • Tenaga Kependidikan disempurnakan
lingkungan • Tim Pengembang Kurikulum
• Penyelenggara Pendidikan
• Pemangku kepentingan
lainnya
Evaluasi Pemenuhan Mutu
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

EVALUASI/AUDIT

PENGUMPULAN DATA
INDIKATOR
KINERJA
TELAAH DOKUMEN
PROGRAM A
INSTRUMEN PENGISIAN
INDIKATOR EVALUASI PENGOLAHAN LAPORAN &
KINERJA INSTRUMEN OLEH
PELAKSANAAN DAN ANALISIS REKOMENDASI
PEMENUHAN RESPONDEN
PROGRAM B DATA TINDAK LANJUT
MUTU
INDIKATOR WAWANCARA
KINERJA
PROGRAM
LAIN-LAIN
OBSERVASI
Rekomendasi Hasil Evaluasi
RENCANA TINDAKAN
PEMENUHAN PERBAIKAN
PEMENUHAN

Strategi Baru
Pemenuhan Mutu

TIDAK

EVALUASI DIRI EVALUASI SESUAI


SEKOLAH PEMENUHAN RENCANA?

YA

TIDAK STANDAR
TERPENUHI?

YA
PENETAPAN
STANDAR BARU

40
Contoh Lembar Kerja
Penyusunan Indikator Evaluasi Pelaksanaan
Pemenuhan Mutu
Masalah: Indeks capaian sikap kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah rendah sangat rendah

Capaian Kesimpulan dan


Program Kegiatan
Input Proses Output Outcome Rekomendasi

Perbaikan KTSP Pelatihan % serapan • Progres capaian Jumlah peserta Meningkatnya


dalam Penyusunan KTSP anggaran keterlaksanaan yang kepedulian
pengembangan dalam pelatihan berkompeten terhadap
kompetensi sikap Pengembangan • Kualitas dalam menyusun kebersihan
kepedulian kompetensi sikap Pelatihan KTSP sekolah yang
terhadap kepedulian ditunjukkan
lingkungan terhadap dengan:
lingkungan

Workshop % serapan • Progres capaian KTSP yang


Penyusunan KTSP anggaran keterlaksanaan disempurnakan
dalam workshop
Pengembangan • Kualitas
kompetensi sikap workshop
kepedulian
terhadap
lingkungan
Pemanfaatan Peta Mutu untuk Perencanaan BOS

kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017


CAPAIAN SNP 4.6 5.0
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.1 6.4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.9 6.8
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 5.0 5.2 Pengembangan Perpustakaan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6.3 6.5
2 Standar Isi 3.8 4.7
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 4.8 3.9
Kegiatan Pembelajaran dan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1.9 5.5 Ekstrakurikuler
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.6 4.8
3 Standar Proses 5.2 6.3 Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.6 6.3
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 4.8 6.0 Pengelolaan Sekolah
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2
Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3 Kependidikan serta Pengembangan
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2 Manajemen Sekolah
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4.3 3.8
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5.5 3.6 Langganan Daya dan Jasa, Pemeliharaan
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5.3 4.6
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 2.1 6.1 dan Perawatan Sarana Sekolah
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0.8
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan -
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8 Pembayaran Honor
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan 1.5 1.3
layak Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 4.0 2.0
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.2 5.3
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 4.2 5.4
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 5.4 5.2 Penyelengaraan Kegiatan Uji Kompetensi
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 4.5 3.6
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.6 5.8 dan Sertifikasi Kejuruan
8 Standar Pembiayaan 3.5 5.5
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2.3 7.0
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 5.1 7.0
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 3.0 2.6
Pemanfaatan untuk Perencanaan Sarana dan Prasarana

kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017 Rehabilitasi


6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7 Ruang Kelas
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai 7.0 7.0 Ruang Kelas
dan memadai Baru
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 7.0 0
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 6.7 Ruang
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 5.2 Perpustakaan
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 1.5 1.3
pembelajaran yang lengkap dan layak Koleksi Buku
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 2.0 2.3 Perpustakaan
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 2.5 2.9
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 0 Laboratorium/
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung 4.0 2.0 Workshop
yang lengkap dan layak
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 4.9 Peralatan Lab
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 4.7
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 4.2 Sanitasi
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 4.0
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7.0
MANFAAT BAGI PEMANGKU KEPENTINGAN
standar Lulusan yang
berkarakter baik • Dapat mengurai masalah dan akar
Pemerintah
masalah dalam peningkatan mutu
STANDAR Lulusan yang kreatif
BARU & pembelajar pendidikan
Sekolah yang
• Kebijakan dan fasilitasi peningkatan
Pemerintah menyenangkan mutu didasarkan pada kondisi nyata
SNP
Daerah Sekolah yang di sekolah
berbudaya mutu
Evaluasi • Tersedia sistem kontrol untuk
EDS memastikan semua upaya
peningkatan mutu pendidikan dapat
Badan/Lembag SEKOLAH
terarah pada pencapaian standar
a Standar Pelak- Sekolah yang seluruh ekosistemnya
sanaan memiliki kesadaran kolektif untuk
nasional pendidikan
Peren-
mendorong terjadinya proses pencapaian • Meningkatkan kualitas pembelanjaan
canaan
dan peningkatan mutu yang tiada henti,
terus-menerus, dan berkelanjutan anggaran untuk peningkatan mutu
Badan/Lembag pendidikan
a Akreditasi

Dunia Perguruan LSM ORMAS KKG/MGMP Masyarakat


Usaha/I Tinggi KKS/MKKS Lainnya
ndustri LEMBAGA DONOR KKPS/MKPS
Pemangku kepentingan lainnya
Pemanfaatan untuk Perencanaan Sarana dan Prasarana
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur

NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP


6 Standar Sarana dan Prasarana 4.72 0 15 54 30 0
Pendidikan Rehabilitasi
6.1 Kapasitas dan daya tampung 5.86 0 14 15 23 47 Ruang Kelas
sekolah memadai
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan 6.97 0 0 0 3 96 Ruang Kelas
belajar yang sesuai dan memadai
Baru
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan 4.74 21 12 11 10 45
jumlah siswa
6.2 Sekolah memiliki sarana dan 2.21 8 12 3 24 52
Ruang
prasarana pembelajaran yang Perpustakaan
lengkap
6.2.1. Kondisi ruang kelas sesuai standar 2.33 63 6 1 6 23 Koleksi Buku
6.2.2. Memiliki ruang perpustakaan layak 2.44 64 1 0 0 34 Perpustakaan
pakai
6.2.3. Memiliki ruang kelas sesuai standar 1.85 71 28 0 0 0 Laboratorium/W
6.3 Sekolah memiliki sarana dan 6.11 0 4 10 43 42 orkshop
prasarana pendukung yang lengkap
6.3.1. Memiliki jamban sesuai standar 6.11 0 4 10 43 42 Peralatan Lab

Sanitasi

Lokasi
Pemanfaatan Peta Mutu untuk Perencanaan Pelatihan Guru
NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
3 Standar Proses 5.31 0 2 19 77 1
3.1 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.64 0 1 18 78 1
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 5.61 0 8 11 69 10
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 6.56 0 0 4 33 61
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 4.95 0 1 57 40 0
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 5.42 7 7 15 44 25
3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.52 0 0 7 91 1
Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai
3.2.1. ketentuan 5.97 2 0 17 34 46
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.54 0 0 1 69 28
3.2.3. Mendorong peserta didik mencari tahu 4.17 0 7 91 0 0 Fokus Materi
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.27 0 0 2 81 15 Pelatihan Guru
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.56 0 0 1 60 37
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.53 0 0 1 60 37
Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang
3.2.7. kebenarannya multi dimensi; 6.27 0 0 2 79 17
3.2.8. Menuju keterampilan aplikatif 6.25 0 0 2 79 17
Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
3.2.9. sebagai pembelajar sepanjang hayat 6.68 0 0 1 34 63
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
3.2.10. adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 4.28 0 3 94 1 0
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
3.2.11. peserta didik. 4.62 0 15 52 30 1
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
3.2.12. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran 3.45 2 62 30 4 0
3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar 4.30 0 18 68 12 0
3.2.14. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 5.45 0 0 26 69 3
3.3 Pengawasan dilakukan dalam proses pembelajaran 4.76 0 6 60 32 0
3.3.1. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 4.68 0 13 51 33 1
3.3.2. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 4.94 0 5 61 26 6
3.3.3. Mengevaluasi proses pembelajaran 4.68 0 6 60 32 0
3.3.4. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 4.75 1 12 48 37 0
Lokasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai