Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA LANSIA
Kelompok 4:

1. Aprilatul Naimah
2. Boyke Dimas Aditya
3. Faurina Risky Sofarria
4. Mohammad Hakim Sadewa
5. Nindia Fitriani
6. Ulfa Khairunnisa
Menurut Stuart G.W. komunikasi terapeutik merupakan
hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam
hubungan ini perawat dan klien memperoleh pengalaman
belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman
emosional klien.

Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998


tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.

Komunikasi dengan lansia adalah suatu proses penyampaian


pesan/gagasan dari perawat atau pemberi asuhan kepada
lansia dan diperoleh tanggapan dari lansia, sehingga
diperoleh kesepakatan bersama tentang isi pesan
komunikasi.
TAHAP-TAHAP KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA LANSIA
a. Tahap I ( pra-interaksi )
b. Tahap II ( pengenalan )
c. Tahap III ( kerja)
d. Tahap IV ( terminal)
TEKNIK KOMUNIKASI PADA LANSIA
Berikut adalah teknik komunikasi berdasarkan referensi dan Shives (1994), Stuart &
Suddeen (1950), dan Wilson & Kneisl (1920).
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
2. Menunjukkan penerimaan
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan terbuka
4. Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri
5. Klarifikasi
6. Memfokuskan
7. Menyampaikan hasil observasi
8. Menawarkan informasi
9. Diam
10.Meringkas
11.Memberikan penguatan
12.Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
13.Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsinya
14.Menempatkan kejadian secara teratur akan menolong perawat dan klien untuk
melihatnya dalam suatu perspektif
15.Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
16.Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
Contoh Penggunaan Komunikasi Terapeutik
pada Lansia dengan Gangguan:

1. Pendengaran
Gangguan pendengaran pada lansia dapat terjadi berupa
penurunan pendengaran hingga tuli (tuli lansia).
Penggunaan komunikasi yang dapat digunakan klien lansia dengan
gangguan pendengaran :
a. Orientasikan kehadiran perawat dengan menyentuh lansia atau
memposisikan diri didepannya.
b. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan berbicara
dengan perlahan untuk memudahkan lansia membaca gerak bibir
perawat.
c. Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan lansia dan
pertahankan sikap tubuh serta mimik wajah yang lazim.
d. Jangan melakukan pembicaraan ketika perawat sedang
mengunyah sesuatu (mis: menguyah permen).
e. Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana
dan perlahan.
f. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila diperlukan dan perawat
mampu melakukan.
g. Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, sampaikan pesan
dalam bentuk tulisan atau gambar.

2. Penglihatan
a. Perkenalkan diri, dekati klien dari depan.
b. Jelaskan kondisi tempat dan orang yang ada.
c. Bicaralah pada saat anda mau meninggalkan tempat.
d. Pada saat saudara berbicara pastikan klien tahu tempat saudara.
e. Katakan pada klien apa yang dapat mebantunya seperti lampu,
membacakan.
f. Biarkan klien memegang tangan saudara sebagai petunjuk dan jelaskan
apa yang sedang saudara kerjakan.
g. Jelaskan jalan-jalan apa yang bisa dilalui oleh klien.
h. Sanjunglah kemampuan beradaptasi dan kemandirian klien.
3. dsb...
Terima kasih
dan semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai