Tanaman Jahe Kel.1
Tanaman Jahe Kel.1
Divisi : Spermathophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officnale var officinarium
Kandungan kimia jahe gajah
Jahe gajah banyak mengandung berbagai fitokima dan fitonutrien. Beberapa zat yang
terkandung dalam jahe adalah minyak atsiri 0,82-1,68% pati 20-60%, oleoresin, asam
organik, gingerin, gingeron, antioksidan, polifenol, dan musilago. Minyak atsiri
mengandung zingiberol, linaloat, kavikol dan geraniol. Rimpang jahe kering memiliki per
100gr, bagian yang bisa dimakan mengandung 10gr air, 10-20gr protein, 10gr lemak, 40-
60gr karbohidrat, 2-10gr serat, dan 6gr abu. Rimpang jahe keringnya mengandung 1-2%
gingerol.
Jenis-jenis jahe
Jahe gajah ditanam awal musim penghujan dengan pola tanam monokultur atau tumpangsari. Pola
tanam tumpangsari dapat dilakukan Antara tanaman jahe gajah dengan tanaman lain misalnya cabe
rawit, bawang putih dan merah, tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan. Jahe
gajah diperbanyak secara vegetatif (tak kawin), bibit jahe berkualitas didapat dari tanaman induk tua
minimal berumur 10 bulan ditandai dengan daun tanaman yang sudah kering dan mati. Rimpang yang
akan ditanam minimal memiliki dua mata tunas, tidak boleh cacat atau terserang penyakit. Agar
pertumbuhannya maksimal maka perlu dilakukan pemeliharaan tanaman salah satunya dengan
memperhatikan sistem pengairan selama fase pertumbuhan.
Lanjutan…
Jahe gajah dipanen dengan cara membongkar tanah secara keseluruhan menggunakan garpu
tangan. Pembongkaran tidak dianjurkan memkai cangkul agar dapat menghindari jahe
terpotong karena tercangkul. Jahe yang patah atau rusak menyebabkan masuk ke grade export
yang lebih rendah yang berarti nilai jualnya menjadi rendah.
Cara penyimpanan
jahe segar dapat disimpan ke dalam toples atau kantung zip yang
tertutup rapat
Jahe segar juga dapat disimpan di dalam tissue atau kantung kertas