Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 2

NAMA KELOMPOK :

Annisa Sapitri (11181005)


Astri Mustika Dewi (11181006)
Dera Ayu Waningsih (11181010)
Dhea Rinanda (11181012)
Diana Khoeru Nisa (11181013)
Firda Ayu Lestari (11181016)
Gita Marisa (11181019)
Ilmi Aprilianti (11181021)
Neng Lisma (11181030)
Nunung Badriah (11181032)
Sekarini Anjani Putri (11181041)
M Yoga
Ni Komang
LOGAM ORGANIK
Suatu senyawa dimana
Carbon nya terikat langsung
ke Logam
Jenis – Jenis Logam Organik


Lanjutan......................

 Logam mulia
Logam yang tahan korosi dan oksidasi serta langka sehingga diburu
manusia
c/:emas,Perak,platina
 Logam tahan api
Logam yang memiliki titik leleh yang sangat tinggi
c/:Titanium,Sirkonium,Molibden,wolfram
Titrasi Kompleksometri

Prinsip :
PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS,
antara ION LOGAM dengan PENGOMPLEKS
disebut juga LIGAN
menyumbang (donor) elektron pada ion logam
 yang banyak dipakai pada analisis kuantitatif
adalah garam dari EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat).

EDTA merupakan ligan polidentat,


membentuk senyawa kompleks (stabil) 1:1 dengan ion logam
Jenis – Jenis Titrasi Kompleksometri

 Titrasi Langsung
Dilakukan untuk Ion logam yang dapat
berikatan dengan indikator ion logam (pada kondisi
atau pH tertentu), dimana ikatannya dengan
indikator logam kurang stabil di banding ikatannya
dengan EDTA
 Titrasi Kembali
Dilakukan untuk Ion logam yang tidak dapat
berikatan dengan indikator, atau ikatannya dengan
indikator lebih kuat atau stabil dengan ikatannya dengan
EDTA. Juga dilakukan untuk Ion logam yang mengendap
pada kondisi reaksi titrasi.
 Titrasi Subtitusi
Dilakukan untuk ion logam yang tidak dapat berikatan dengan
indikator tetapi kompleksnya dengan EDTA sangat stabil
dibandingkan dengan indikator logam lain yang dapat berikatan
dengan indikator. contoh:

MgIn- = Merah Anggur


HIn2- = Biru
 Titrasi Cara Lain
Memanfaatkan perbedaan kestabilan kompleks
contoh: [Ni(CN)4]2- Kurang stabil dibandingkan dengan [Ag(CN)2]
Maka penetapan Ag+ dapat dilakukan dengan cara mereaksikan sampel
yang mengandung Ag+ dengan K2[Ni(CN)4]

[Ni(CN)4]2- + 2Ag+ ---> 2[Ag(CN)2]- + Ni+


Ni2+ yang dibebaskan ditrasi oleh EDTA
mmol Ni2+ = mmol EDTA
mmol Ag+ = 2 mol EDTA

Konstanta kesetabilan [Ni(CN)4]2- > Konstanta kestabilan Ni EDTA


Kestabilan [Ag(CN)2]- > Kestabilan AgEDTA
 Titrasi Tak Langsung
Dilakukan untuk ion/senyawa yang tidak bereaksi dengan EDTA

Contoh: Penetapan PO43-


PO43- diendapkan dahulu sebagai MgNH4PO4, endapan tersebut direaksikan
dengan EDTA berlebih, kelebihan EDTA dititrasi oleh larutan MgSO4 standar

HIn2- = Biru
MgIn- = Merah Anggur
Jenis – jenis indikator non logam

Eriochrome Black-T (EBT)

PH <9 9-11 <11

Jingga
warna Merah Biru
kuning

Bisa digunakan
pada penetapan kadar Mg2+, Mn2+, Zn2+
Murexide

PH <9 9-11 <11

Ungu Ungu
warna Ungu
Merah biru
Digunakan untuk penetapan Pb2+, Zn2+,Cd2+, ~> pada pH 5-6
Bi3+ ~> pada pH 1-3
1. Sangobion
2. Sanmag
3. lidocaine
Famakope Indonesia edisi V halaman 795
Pemerian : hablur halus; tidak berwarna, biasanya
berbentuk jarum; rasa dingin, asin dan pahit.
Merekah dalam udara kering dan hangat

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air mendidih;


mudah larut dalam air; mudah larut secara perlahan
dalam gliserin
Identifikasi
ANALISIS KUANTITATIF
PENETAPAN KADAR MG DALAM
MAGNESIUM SULFAT

Penetepan Kadar Magnesium

MgCl 5 ml dimasukkan ke erlenmeyer


dengan pipet

Ditambahkan 1 ml larutan larutan buffer


PH 10 dan indikator EBT

Contoh soal
PENETAPAN KADAR

MgSO4 100 mg
( BM MgSO4 : 246 )
kesimpulan
Terimakasih......

Anda mungkin juga menyukai