Laporan kasus
• Status antopometri
BB : 17 kg
TB : 105 cm
• Status gizi :
BB/U : -2sd sampai dengan 2sd (Gizi baik)
TB/U : -2sd sampai dengan 2sd (tinggi baik, normal)
BB/TB : -2sd sampai dengan 2sd (status gizi baik)
Kesimpulan : gizi baik
• Kepala
mata conjungtiva anemins -/-
hidung dalam batas normal
mulut dalam batas normal
Telinga dalam batas normal
• Leher :
Tidak ada pembesaran KB, JVP tidak meningkat
• Mulut dan tenggorokan
Bibir : tidak pucat dan tidak sianosis, tidak
kering.
Lidah : mukosa basah
Tonsil : T1-T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
• Leher
Kelenjar getah bening: tidak teraba membesar
Kelenjar tiroid : tidak teraba membesar
Trakea : letak di tengah
• Thorax
• Paru
Inspeksi : bentuk dada normal dan simetris
: gerak napas tertinggal (-)
Palpasi : nyeri tekan -/-
: ekspansi normal
Perkusi : bunyi sonor pada semua lapang paru
Auskultasi : vesikuler, wheezing -/-, ronki -/-
• Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : pekak, batas jantung normal
Auskultasi : S1/S2 normal, (-) murmur, (-) gallop
• Abdomen
Inspeksi : datar, bekas luka (-)
Auskultasi : bising usus normal, bruits (-)
Perkusi : tidak ada pembesaran organ
Palpasi : nyeri tekan (-)
: hepatomegali (-),
splenomegali (-)
1.
Retroaurikula Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-), teraba hangat (-)
teraba hangat (-)
2.
Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)
3.
Aurikula Bentuk dan ukuran dalam Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hematoma
batas normal, hematoma (-), nyeri tarik aurikula (-)
(-), nyeri tarik aurikula (-).
4.
CAE Lapang, Serumen (-), Lapang, Eksudat (+) purulen, hiperemis (-),
hiperemis (-), furunkel (-), furunkel (-), edema (-), otorhea (-)
edema (-), otorhea (-)
6.
Membran Retraksi (-), bulging (-), Sulit dinilai, cone of light(-).
timpani hiperemi (-), edema (-),
perforasi (-), cone of light(-
), sekret (-)
Resume
• Pasien An.F perempuan usia 4 tahun datang ke puskesmas Ciparay
dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 7 hari lalu. Ibu
pasien mengatakan awalnya pasien mengalami demam tinggi
kemudian keluar cairan. Cairan purulent dengan konsistensi
kental,tetapi tidak berbau. Keluhan ini muncul di dahului dengan
ISPA sejak 3 hari sebelumnya.Keluhan ISPA belum pernah diobati.
Keluhan nyeri telinga,penurunan pendengaran, telinga berdenging
di sangkal oleh pasien.
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
-Foto Rontgen mastoid
• DIAGNOSIS KERJA
Otitis Media Akut stadium Supurasi AS
Terapi
• Non medikamentosa
Menjaga kebersihan telinga
Menghindari masuknya air pada telinga
Menghindari mengorek telinga
• Medikamentosa
Pramolta 125ml Syrup 3x1,5 Cth
Amoksilin 125ml Syrup 3x1 Cth
Kloramfenikol eardrop 2% 3 dd 4 gtt AS
Otitis Media Akut
Otitis Media Akut
• Definisi
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid dalam waktu 3 minggu
pertama.
• Epidemiologi
Otitis media akut sering terjadi pada anak, hal ini
dikarenakan tuba eustachius yang lebar dan pendek
Etiologi
- Sumbatan tuba Eustachius
- ISPA
- Kuman penyebab OMA (bakteri piogenik):
Streptococcus Pneumoniae (38%)
Haemophilus Influenzae (27%)
Staphylococcus aureus (2%)
- Anak-anak : ISPA >> kemungkinan OMA
>>
- Bayi : OMA dipermudah karena posisi tuba
Eustachius pendek, lebar dan horizontal.
Klasifikasi
Patofisiologi
STADIUM OMA
Normal
Hiperemis
Bulging
Perforasi
Gejala
Stadium Anamnesis Otoskopi
1. Kataral Diawali dengan ISPA dan diikuti dengan - Membran timpani:
gejala di telinga: Retrkasi, warna mulai hiperemia
- Terasa penuh - Kadang-kadang tampak adanya air fluid
- Grebeg-grebeg level
- Gangguan pendengaran
2. Supurasi / Bombans - Otalgia hebat - Membran timpani:
- Gangguan pendengaran Bombans dan hiperemia
- Febris, batuk, pilek - Belum ada sekret di MAE
- Pada bayi dan anak kadang disertai dengan:
gelisah, rewel, kejang, gastroenteritis
- Belum terjadi otorea
3. Perforasi - Otorea, mukopurulen - Membran timpani:
- Otalgia dan febris mereda Perforasi, sentral, kecil di kuadran antero-
- Gangguan pendengaran inferior
- Masih ada batuk dan pilek - Sekret: mukopurulen kadang tampak
pulsasi
- Warna membran timpani hiperemia
4. Resolusi Gejala-gejala pada stadium sebelumnya - Membran timpani:
sudah banyak mereda Sudah pulih menjadi normal kembali
Kadang masih ada gejala sisa: - Masih dijumpai lubang perforasi
TATALAKSANA
Oklusi tuba >> obat tetes hidung HCL efedrin 1% dalam
larutan fisiologis.
• Komplikasi Intrakranial
Mastoiditis akut kalau tidak dapat segera diatasi dapat meluas ke
dalam intrakranial (meningitis dan abses otak)