Anda di halaman 1dari 26

Otitis Media Akut

Laporan kasus

R Derry Dwi Putra


Anamnesis
• Identitas Pasien
Nama : An. F
Umur : 4 tahun
Alamat : Jongor rt 1 rw 16 desa serangmekar
Pendidikan :-
Jenis Kelamin : Perempuan

• Identitas orang tua pasien


Nama ibu : Ny. E
Umur : tahun
Alamat : Jongor rt 1 rw 16 desa serangmekar
Pekerjaan : Pedagaqng
Hubungan : Ibu kanduaang
Anamnesis
Keluhan Utama :
Keluar cairan dari telinga kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke puskesmas ciparay dengan keluhan keluar cairan dari
telinga kiri sejak 7 hari lalu. Ibu pasien mengatakan awalnya pasien
mengalami demam tinggi kemudian keluar cairan. Cairan berwana
kekuningan dengan konsistensi kental, tetapi tidak berbau. Keluhan ini
muncul di dahului dengan batuk pilek sejak 3 hari sebelumnya. Keluhan
batuk berdahak disertai pilek belum pernah diobati. Keluhan nyeri telinga,
penurunan pendengaran, telinga berdenging di sangkal oleh pasien.
• Riwayat penyakit dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya

• Riwaya penyakit keluarga


Anggota keluarga dan lingkungan sekitar yang sakit dengan keluhan yang sama di sangkal.

• Riwayat tumbuh kembang


0 – 3 bulan : bereaksi dan mengoceh spontan
3 – 6 bulan : mulai memegang benda disekitarnya
6 – 9 bulan : pasien sudah dapat duduk namun belum dapat berdiri
9-12 bulan : pasien dapat berjalan dan dapat berbicara
12-18 bulan : pasien dapat berdiri sendiri dan berjalan
18-24 bulan: dapat berdiri, berjalan dan berbicara satu kalimat utuh dan dapat dipahami
Kesimpulan : pertumbuhan dan perkembangan pasien baik
• Riwayat Imunisasi

Kesimpulan : imunisasi lengkap


Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : CM
• Tanda - tanda vital : T
Tekanan darah :-
Nadi :110 x/menit, regular, isi kuat
Frekuensi Napas : 24 x/menit
Suhu : 36,70C

• Status antopometri
BB : 17 kg
TB : 105 cm

• Status gizi :
BB/U : -2sd sampai dengan 2sd (Gizi baik)
TB/U : -2sd sampai dengan 2sd (tinggi baik, normal)
BB/TB : -2sd sampai dengan 2sd (status gizi baik)
Kesimpulan : gizi baik
• Kepala
mata conjungtiva anemins -/-
hidung dalam batas normal
mulut dalam batas normal
Telinga dalam batas normal
• Leher :
Tidak ada pembesaran KB, JVP tidak meningkat
• Mulut dan tenggorokan
Bibir : tidak pucat dan tidak sianosis, tidak
kering.
Lidah : mukosa basah
Tonsil : T1-T1 tenang
Faring : tidak hiperemis
• Leher
Kelenjar getah bening: tidak teraba membesar
Kelenjar tiroid : tidak teraba membesar
Trakea : letak di tengah
• Thorax
• Paru
Inspeksi : bentuk dada normal dan simetris
: gerak napas tertinggal (-)
Palpasi : nyeri tekan -/-
: ekspansi normal
Perkusi : bunyi sonor pada semua lapang paru
Auskultasi : vesikuler, wheezing -/-, ronki -/-

• Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : pekak, batas jantung normal
Auskultasi : S1/S2 normal, (-) murmur, (-) gallop
• Abdomen
Inspeksi : datar, bekas luka (-)
Auskultasi : bising usus normal, bruits (-)
Perkusi : tidak ada pembesaran organ
Palpasi : nyeri tekan (-)
: hepatomegali (-),
splenomegali (-)

• Ekstremitas : akral hangat


: deformitas (-), edema (-)
: CRT <2 detik
Status Lokalis
No. Pemeriksaan Telinga Telinga kanan Telinga kiri

1.
Retroaurikula Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-), teraba hangat (-)
teraba hangat (-)
2.
Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)
3.
Aurikula Bentuk dan ukuran dalam Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hematoma
batas normal, hematoma (-), nyeri tarik aurikula (-)
(-), nyeri tarik aurikula (-).
4.
CAE Lapang, Serumen (-), Lapang, Eksudat (+) purulen, hiperemis (-),
hiperemis (-), furunkel (-), furunkel (-), edema (-), otorhea (-)
edema (-), otorhea (-)
6.
Membran Retraksi (-), bulging (-), Sulit dinilai, cone of light(-).
timpani hiperemi (-), edema (-),
perforasi (-), cone of light(-
), sekret (-)
Resume
• Pasien An.F perempuan usia 4 tahun datang ke puskesmas Ciparay
dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 7 hari lalu. Ibu
pasien mengatakan awalnya pasien mengalami demam tinggi
kemudian keluar cairan. Cairan purulent dengan konsistensi
kental,tetapi tidak berbau. Keluhan ini muncul di dahului dengan
ISPA sejak 3 hari sebelumnya.Keluhan ISPA belum pernah diobati.
Keluhan nyeri telinga,penurunan pendengaran, telinga berdenging
di sangkal oleh pasien.

• Pada pemeriksan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit


sedang, kesadaran composmentis dan tanda-tanda vital heartrate
110x/menit, respirasi rate 24x/menit, dan suhu 36,7 C. Pada
pemeriksaan status interna dalam batas normal. Pada pemeriksaan
status lokalis telinga kiri di dapatkan membran timpani sulit dinilai,
cone of light (-), dan terdapat eksudat berwarna purulent dengan
konsistensi kental.
Diagnosis
• DIAGNOSIS BANDING
Otitis Media Akut stadium Supurasi AS ec ISPA
Otitis Media Supuratif kronik AS

• PEMERIKSAAN PENUNJANG
-Foto Rontgen mastoid

• DIAGNOSIS KERJA
Otitis Media Akut stadium Supurasi AS
Terapi
• Non medikamentosa
Menjaga kebersihan telinga
Menghindari masuknya air pada telinga
Menghindari mengorek telinga

• Medikamentosa
Pramolta 125ml Syrup 3x1,5 Cth
Amoksilin 125ml Syrup 3x1 Cth
Kloramfenikol eardrop 2% 3 dd 4 gtt AS
Otitis Media Akut
Otitis Media Akut

• Definisi
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid dalam waktu 3 minggu
pertama.

• Epidemiologi
Otitis media akut sering terjadi pada anak, hal ini
dikarenakan tuba eustachius yang lebar dan pendek
Etiologi
- Sumbatan tuba Eustachius
- ISPA
- Kuman penyebab OMA (bakteri piogenik):
Streptococcus Pneumoniae (38%)
Haemophilus Influenzae (27%)
Staphylococcus aureus (2%)
- Anak-anak : ISPA >>  kemungkinan OMA
>>
- Bayi : OMA dipermudah karena posisi tuba
Eustachius pendek, lebar dan horizontal.
Klasifikasi
Patofisiologi
STADIUM OMA

Normal

Hiperemis

Bulging

Perforasi
Gejala
Stadium Anamnesis Otoskopi
1. Kataral Diawali dengan ISPA dan diikuti dengan - Membran timpani:
gejala di telinga: Retrkasi, warna mulai hiperemia
- Terasa penuh - Kadang-kadang tampak adanya air fluid
- Grebeg-grebeg level
- Gangguan pendengaran
2. Supurasi / Bombans - Otalgia hebat - Membran timpani:
- Gangguan pendengaran Bombans dan hiperemia
- Febris, batuk, pilek - Belum ada sekret di MAE
- Pada bayi dan anak kadang disertai dengan:
gelisah, rewel, kejang, gastroenteritis
- Belum terjadi otorea
3. Perforasi - Otorea, mukopurulen - Membran timpani:
- Otalgia dan febris mereda Perforasi, sentral, kecil di kuadran antero-
- Gangguan pendengaran inferior
- Masih ada batuk dan pilek - Sekret: mukopurulen kadang tampak
pulsasi
- Warna membran timpani hiperemia
4. Resolusi Gejala-gejala pada stadium sebelumnya - Membran timpani:
sudah banyak mereda Sudah pulih menjadi normal kembali
Kadang masih ada gejala sisa: - Masih dijumpai lubang perforasi
TATALAKSANA
 Oklusi tuba >> obat tetes hidung HCL efedrin 1% dalam
larutan fisiologis.

 Hiperemis >> antibiotik, obat tetes hidung dan analgetik.

 Supurasi >> antibiotik, miringotomi.

 Perforasi >> diberikan obat cuci telinga H202 3% selama 3-5


hari, antibiotik sampai 5 minggu.

 RESOLUSI >> DAPAT DILANJUTKAN ANTIBIOTIK SAMPAI 3 MINGGU.


Komplikasi
• Mastoiditis Akut
Terjadi empiema di rongga mastoid akibat terjadinya blokade di daerah
epitimpanum.Sering diikuti dengan abses di belakang daun telinga
(abses subperiostel mastoid).

• Komplikasi Intrakranial
Mastoiditis akut kalau tidak dapat segera diatasi dapat meluas ke
dalam intrakranial (meningitis dan abses otak)

• Paresis nervus fasialis


Nervus fasialis dapat terkena oleh penyebaran infeksi langsung ke
kanalis fasialis.Akumulasi pus di dalam kavum timpani dapat
menimbulkan kompresi pada nervus fasialis
Prognosis
• Dubia ad bonam
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai