Anda di halaman 1dari 10

BLOOD TYPES

AND
RHEUSES
KELOMPOK C :
- JOVIN FRIANDO 193308010005
- YONANDA FAUZIYAH ALGERIE 193308010011
- WIDIA HIRDAYANTI 193308010012
- LAURENCIA KASIH PUTRI HULU 193308010014
- VICKA FRANSISCA SIAGIAN 193308010015
DARAH
adalah unit fungsional seluler pada tubuh yang berperan untuk
membantu proses fisiologi. Darah terdiri dari dua komponen
yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah yang ada
pada darah sekitar 55% dari jumlah darah dalam tubuh manusia,
sedangkan sel-sel darah ada pada darah sekitar 45%.Sel-sel
darah dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu eritrosit,
leukosit, dan trombosit.
Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-B.
Antigen ini disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibodi yang terdapat
dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A atau
tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit.
Antibodi plasma yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen
disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat
anti-A) dan aglutinin-b (zat anti B).
Adanya antigen tipe-A dan tipe-B (aglutinogen) dalam sel darah
merah sendiri ialah sebagai penentu utama jenis golongan darah
seseorang.
GOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAH adalah hasil dari pengelompokan darah berdasarkan
ada atau tidaknya substansi antigen pada permukaan sel darah merah
(eritrosit). Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat, protein, glikoprotein,
atau glikolipid.
GOLONGAN DARAH merupakan pengklasifikasian darah dari suatu
individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan yang terdapat
pada permukaan membran sel darah merah. Maka Golongan darah manusia
bersifat herediter, dan sangat tergantung pada golongan darah kedua orang
tua manusia yang bersangkutan.
GOLONGAN DARAH SISTEM ABO
Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen, golongan darah dikelompokan menjadi :
◉ Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutinin-B
dalam plasma darah.
◉ Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinin-A
dalam plasma darah.
◉ Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung glutinogen-A dan B, dan plasma
darah tidak memiliki aglutinin.
◉ Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan B, dan plasma
darah memiliki aglutinin-A dan B.
GOLONGAN DARAH SISTEM RHESUS
Ditemukan tahun 1940 oleh Landsteiner dan Weiner.
 Dinamakan rhesus karena dalam riset digunakan darah kera rhesus (Macaca
mulatta), salah satu spesies kera yang paling banyak dijumpai di India dan
Cina.
 Sel yang mengandung zat anti atau antibody yang menggumpalkan sel darah
merah, seperti pada ±85% orang-orang Eropa, dan kemudian golongan darah
mereka disebut golongan Rhesus Positif (Rh Positif). Sel yang sel-selnya tidak
digumpalkan disebut golongan Rhesus negatif (Rh negatif).
 Dalam sistem Rhesus telah ditemukan beberapa macam antigen dan antigen
yang utama, yaitu antigen D. Antigen ini merupakan antigen yang kuat yang
dapat menyebabkan komplikasi, berupa reaksi transfusi hemolitik, yaitu reaksi
hancurnya sel-sel darah merah. Maka antigen D bersifat imunogenik kuat.
◉ Dalam sistem Rhesus telah ditemukan beberapa macam antigen dan antigen yang
utama, yaitu antigen D. Antigen ini merupakan antigen yang kuat yang dapat
menyebabkan komplikasi, berupa reaksi transfusi hemolitik, yaitu reaksi hancurnya
sel-sel darah merah. Maka antigen D bersifat imunogenik kuat.
◉ Antigen D merupakan faktor determinan golongan darah Rhesus seseorang.
Adanya antigen D menunjukkan seseorang memiliki golongan darah Rhesus positif,
sedangkan tidak adanya antigen berarti Rhesus negatif.
◉ Prinsip dalam pemeriksaan darah sistem Rh, ketika Rh (+) dicampur dengan
antibodi anti Rh, akan terjadi aglutinasi.
◉ Rh + (positif), persentasenya lebih tinggi daripada Rh - (negatif).
◉ Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya
donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh- dapat menyebabkan produksi
antibodi terhadap antigen Rh yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama
terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh
dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
◉ Tes Rh pada darah manusia dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:

Reaksi positip (Rh +), terjadi pengumpalan berarti mempunyai antigen Rh

Reaksi negatif (Rh -), tidak terjadi pengumpalan berarti tidak mempunyai
antigen-Rh

Ada tidaknya antigen Rh ditentukan alel R dan r


Rh positif mempunyai genotip RR dan Rr

Rh negatif mempunyai genotip rr


8
Referensi
◉ Nurcahyati, A. 2017. Golongan Darah. https://www.academia.edu/11858379
/GOLONGAN_DARAH (di akses 17 Juni)
◉ Safit, D. 2016. Imun Gol Darah. https://www.academia.edu/27811901/PPT_
IMUN_GOL_DARAH (di akses 17 Juni)
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai