Anda di halaman 1dari 35

Dibawakan pada acara In House Training Pengembangan Kapasitas

Pengelolaan Lingkungan Hidup UPDK Bakaru


Parepare, 14 Desember 2018

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN


DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dasar:
 UU No. 32 tahun 2009 ttg PPLH

 PP No. 27 Tahun 2012 ttg Izin Lingkungan

 Permen LH N0. 45 Tahun 2005 ttg Pedoman


Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL-RPL
 Permen LHK No.
P.87/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2016 ttg
Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang
LH bagi Usaha dan/atau Kegiatan
Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan:
 Pemegang Izin Lingkungan berkewajiban:
a. menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam
Izin Lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
b. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan
terhadap persyaratan dan kewajiban dalam Izin
Lingkungan kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota
 Laporan Izin Lingkungan disampaikan secara berkala
setiap 6 (enam) bulan
 Laporan Izin PPLH disampaikan secara berkala setiap 3
bulan sekali
Pasal 53 PP No. 27/ 2012
Kewajiban pemegang Izin Lingkungan, antara lain:
1. memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu
lingkungan dan/atau kriteria baku kerusakan
lingkungan sesuai dengan RKL-RPL dan peraturan
perundang-undangan;
2. menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan setiap
6 (enam) bulan sekali;
3. mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan
apabila direncanakan untuk melakukan perubahan
terhadap deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatannya; dan
4. kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya berdasarkan kepentingan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Izin lingkungan PPLH:
 Persyaratan teknis yang lebih rinci:
 indeks atau parameter lingkungan kuantitatif dan
kualitatif dengan merujuk PUU
 Sertifikat kompetensi yang harus diperoleh
 Persyaratan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang
 Kewajiban kelola dan pantau lingkungan
untuk menjamin tercapainya PPLH
 masa berlaku izin PPLH
 Izin PPLH diterbitkan berdasarkan persyaratan
yang tercantum dalam Izin Lingkungan
 Pelanggaran izin lingkungan maupun izin PPLH
dapat mengakibatkan pencabutan izin usaha atas
rekomendasi Menteri LH
 Pelaporan pelaksanaan RKL-RPL atau UKL-
UPL merupakan wujud tanggung jawab
pemrakarsa untuk memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup atas usaha
dan/ayau kegaiatan yang menjadi tanggung
jawabnya
 Memenuhi hak setiap orang untuk
mendapatka informasi LH dan berperan dalam
PLH
Tujuan penyusunan laporan:
 Memberikan kemudahan kepada berbagai
instansi terkait dalam pengawasan
pelaksanaan RKL-RPL
 Mendorong pemrakarsa memanfaatkan
data-data pemantauan lingkungan dalam
menerapkan sistem pengelolaan
lingkungan yang berdasarkan prinsip-
prinsip perbaikan secara terus menerus
SIMAS LH
DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap Operasional
1. Pengoperasian dan Pemeliharaan Pembangkit
Operasional Pembangkit:
Bakaru I : …… MW
Bakaru II : …… MW
Energi maksimal yang dihasilkan : ………
Pemeliharaan Pembangkit:
Pemeliharaan rutin : ........ (dalam satuan waktu)
Bagian-bagian yang dilakukan pemeliharaan dan langkah-langkah dalam melakukan
pemeliharaan …….. (jelaskan)
Pemeliharaan berkala : …….. (satuan waktu, misalnya: sebulan sekali/ 6 bln
sekali/ dst)
Bagian-bagian yang dilakukan pemeliharaan dan langkah-langkah dalam melakukan
pemeliharaan …….. (jelaskan)

2. Penyaluran listrik Tambahan 126 MW

3. Pemeliharaan Bendungan/ Waduk


Pemeliharaan rutin : ........ (dalam satuan waktu)
Bagian-bagian yang dilakukan pemeliharaan dan langkah-langkah dalam melakukan
pemeliharaan …….. (jelaskan)
Pemeliharaan tunnel/ …. dst
Kapasitas waduk:
Rencana awal : …….. Juta m³
Kondisi saat ini : …….. Juta m³
Terjadi pendangkalan karena …….. sehingga …… (misalnya debit air melalui
tunnel tidak mampu memutar turbin). Akibatnya pada musim kemarau energi
listrik yang dihasil ……

D. Perkembangan Lingkungan Sekitar


Sejak adanya kegiatan pembangunan pembangkit atau waduk maka
penggunaan lahan di sekitarnya mengalami perubahan …… dst (misalnya
muncul permukiman baru/ pencetakan sawah baru/ pembukaan lahan
perkebunan/ … dst). Kegiatan-kegiatan tersebut sangat mempengaruhi
keberadaan waduk/ dengan adanya permukiman baru maka akan terpapar
kebisingan dari pembangkit/ …. dst).
Jadi, terjadinya perubahan pemanfaatan ruang akan mempengaruhi PLTA
dan sebaliknya PLTA akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya, misalnya
permukiman.
1. Operasional dan Pemeliharaan Pembangkit
Dampak lingkungan yang ditimbulkan:
1.1 Peningkatan Kebisingan
1.2 Kualitas Air Permukaan
1.3 Biota Perairan
1.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat
1.5 Kesehatan Masyarakat
1.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Amenitas
1. Operasional dan Pemeliharaan Pembangkit
Dampak lingkungan yang ditimbulkan:
1.1 Peningkatan Kebisingan
a. Jenis Dampak
Tingkat kebisingan
b. Sumber Dampak
Operasional pembangkit ……
c. Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Contoh: Menanam pohon yang berfungsi meredam suara di sekitar pembangkit
sehingga intensitas bising yang sampai ke daerah permukiman tidak mengganggu
kenyamanan masyarakat (dokumentasi penanaman pohon/ pohon yang sudah tumbuh
dengan baik dapat dicantumkan atau dilampirkan), dapat dijelaskan jumlah pohon
yang ditanam, jenis, ketebalan barrier, ….. dst)
Contoh: Perbaikan mesin-mesin
d. Tolok Ukur Pengelolaan
Peraturan Gubernur No. 69 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Lingkungan dan Kriteria
Baku Tingkat Kerusakan Lingkungan
Kepmen LH No. KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisngan, untuk
industri sebesar 70 dB dan permukiman 55 dB.
e. Lokasi Pengelolaan
Dalam lokasi pembangkit (cantumkan koordinat dan gambarkan lay out-nya)
f. Periode/ Waktu Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan setiap hari/ bulan/ 3 bulan/ 6 bulan selama pembangkit
beroperasi.
2. Penyaluran Listrik Tambahan 126 MW
Dampak lingkungan yang ditimbulkan:
2.1 Kesempatan Kerja dan Berusaha dan Peningkatan Pendapatan
2.2 Perekonomian Lokal/ Regional
2.3 Sikap dan Persepsi Masyarakat
2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Amenitas

3. Pemeliharaan Bendungan/ Waduk


Dampak lingkungan yang ditimbulkan:
3.1 Penurunan Kualitas Udara
3.2 Kerusakan Badan Jalan dan Kemacetan Lalulintas
3.3 Kecelakaan Lalulintas
3.4 Gangguan Aksesibilitas
3.5 Erosi dan Sedimentasi
3.6 Hidrologi
3.7 Kualitas Air
3.8 Biota Perairan
3.9 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Amenitas
1. Operasional dan Pemeliharaan Pembangkit
Dampak lingkungan yang ditimbulkan yang harus dipantau
pengelolaannya, adalah:
1.1 Peningkatan Kebisingan
1.2 Kualitas Air Permukaan
1.3 Biota Perairan
1.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat
1.5 Kesehatan Masyarakat
1.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Amenitas
1. Operasional dan Pemeliharaan Pembangkit
Dampak lingkungan yang ditimbulkan yang harus dipantau pengelolaanya, adalah:
1.1 Peningkatan Kebisingan
a. Jenis Dampak
Tingkat kebisingan
b. Sumber Dampak
Operasional pembangkit ……
c. Lokasi Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan di dalam lokasi pembangkit, lokasi penanaman pohon dan
permukiman masyarakat.
d. Parameter Lingkungan yang Dipantau
Parameter yang dipantau adalah tingkat kebisingan di dalam lokasi pembangkit,
penanaman pohon dan permukiman masyarakat
e. Metode Pemantauan.
Mengukur tingkat kebisingan secara langsung di lapangan dengan menggunakan
sound level meter.
f. Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilakukan selama operasional pembangkit dan dilakukan pengukuran
kebisingan setiap hari pada pukul 06.00, 15.00 dan 23.00 Wita. Berdasarkan hasil
pemantauan diperoleh data tingkat kebisingan sbb:
Pembangkit

Barrier

Permukiman
Hari/ Tgl Lokasi Titik Sampling/ Radius Waktu Pengukuran
06.00 15.00 23.00

1 Jan ‘19 Pembangkit 5 11’ 27” BT 75 dB 75 dB 75 dB


119 222’ 233” LS

Barrier 5 11’ 28” BT 70 65 65


119 222’ 233” LS
(50 m)
5 11’ 29” BT 70 65 64
119 222’ 233” LS
(50 m)
5 11’ 30” BT 67 65 63
119 222’ 233” LS
(50 m)
Permukiman 5 11’ 28” BT 60 55 60
119 222’ 233” LS
(150 m)
5 11’ 28” BT 55 53 65
119 222’ 233” LS
(150 m)
2. Penyaluran Listrik Tambahan 126 MW
Dampak lingkungan yang ditimbulkan:
2.1 Kesempatan Kerja dan Berusaha dan Peningkatan Pendapatan
2.2 Perekonomian Lokal/ Regional
2.3 Sikap dan Persepsi Masyarakat
2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Amenitas

3. Pemeliharaan Bendungan/ Waduk


Dampak lingkungan yang ditimbulkan:
3.1 Penurunan Kualitas Udara
3.2 Kerusakan Badan Jalan dan Kemacetan Lalulintas
3.3 Kecelakaan Lalulintas
3.4 Gangguan Aksesibilitas
3.5 Erosi dan Sedimentasi
3.6 Hidrologi
3.7 Kualitas Air
3.8 Biota Perairan
3.9 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Amenitas
Evaluasi Kecenderungan
70

60

50

40
Baku Mutu
Permukiman 1
30 permukiman 2

20

10

0
1 2 3
Evaluasi Tingkat Kritis
Berdasarkan data hasil pemantauan kebisingan
menunjukkan bahwa tingkat kebisingan yang ditimbulkan
oleh pembangkit sudah melampaui BML sesuai Pergub No.
69 Tahun 2010. Pemantauan tingkat kebisingan di lokasi
permukiman pada radius 150 m dari pembangkit diperoleh
data tingkat kebisingan bervariasi dari 53 – 65 dB, khususnya
pada malam hari mencapai 65 dB (sudah mengganggu
waktu istirahat masyarakat sekitar)

Evaluasi Penaatan
Berdasarkan data hasil pengukuran tingkat kebisingan
menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan lingkungan hidup
yang dilakukan belum maksimal.
Terima Kasih

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai