Anda di halaman 1dari 30

PANCASILA IDEOLOGI

NEGARA

Sarka Ade S
Pendahuluan

 Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak


mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan
hidup berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali
negara Indonesia.

 Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu


memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh.
Pengertian Ideologi:
1. Secara etimologis

 eidos (Yunani), idea (Latin), mabda


(arab) = pengertian dasar, ide,
gagasan, konsep, cita-cita, prinsip.
 + logos = ilmu
 Jadi “ideologi” = pengetahuan
tentang ide, ilmu tentang ide
2. Ideologi menurut Destutt de Tracy
(1754-1836)

“Program yang dapat


diharapkan membawa
perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis”

Pandangan ini dicemooh oleh Napoleon dan dianggap hanya


khayalan belaka.
3. Ideologi menurut Marx

“ideologi” = tidak objektif, penuh


kebohongan tetapi
menguntungkan kekuasaan
tertentu dalam masyarakat

 ideologi --> dari kapitalis dan untuk membela


kapitalisme
4. Menurut Heuken:

a. Ilmu tentang cita-cita, gagasan, dan buah


pikiran.
b. Pandangan Hidup yang dikembangakan
berdasarkan kepentingan tertentu.
c. Kesatuan-kesatuan gagasan dasar yang
disusun secara sistematis dan menyeluruh
tentang manusia dan kehidupannya
5. Sastrapratedja

Seperangkat gagasan atau


pemikiran yang berorientasi
pada tindakan yang diorganisir
menjadi suatu sistem yang
teratur.
6. Ideologi menurut pengertian umum:

Kumpulan gagasan, ide, prinsip,


keyakinan, dan kepercayaan yang
menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut dan mengatur tingkah
laku sekelompok manusia tertentu
dalam berbagai bidang kehidupan.
KETERBUKAAN IDEOLOGI
IDEOLOGI TERTUTUP
merupakan suatu sistem pemikiran
tertutup

IDEOLOGI ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk
mengubah dan memperbaharui masyarakat

Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-


pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat

.
IDEOLOGI TERBUKA
merupakan suatu sistem
pemikiran terbuka

IDEOLOGI ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


Nilai-nilai dan cita-cita tidak dapat dipaksakan dari
luar
melainkan diambil dan digali dari moral dan budaya
masyarakat itu sendiri.

Bukan berdasarkan keyakinan ideologis


sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah
dr konsensus masyarakat tsb.
Tiga dimensi ideologi
 Dimensi idealitas
 Dimensi realitas
 Dimensi fleksibilitas
PIRAMIDA IDEOLOGI:
Idealita-Realita-Fleksibilitas

IDEOLOGI

VALUES S

DIEN, CULT
BANGUNAN NEGARA

Hankam

Poleksusbud

Ideologi
FUNGSI IDEOLOGI
 Menurut Soejanto P. (1990), ideologi
mempunyai bbrp fungsi, yaitu memberikan :
a. Struktur kognitif, yaitu keseluruhan
pengetahuan yg didapat merupakan landasan
utk memahami dan menafsirkan duania dan
kejadian-2 dlm alam sekitarnya.
b. Orientasi dasar, dg membuka wawasan yg
memberikan makna serta menunjukkan tujuan
dlm kehidupan manusia.
 c. Norma-norma yg menjadi pedoman dan
pegangan bagi seseorang utk melangkah dan
bertindak.
 d. Bekal dan jalan bagi seseorang
utkmenemukan identitasnya.
 e. Kekuatan yg mampu menyemangati dan
mendorong seseorang utk menjalankan
kegiatan agar mencapai tujuan.
 f. Pendidikan bagi seseorang / masyarakat
utk memahami, menghayati serta memolakan
tingkah laku sesuai dengan norma-norma.
Macam-macam Ideologi

Liberalisme
Fasisme
Komunisme
 Pancasila
Liberalisme
Inti pemikiran : Kebebasan Individual

Latar belakang : Sebagai respons terhadap kekuasaan


negara yang absolut dan otoriter yang membatasi
kebebasan dan hak-hak warga negaranya.

Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan


berbudi, tanpa harus diterapkannya aturan-aturan ketat
yang bersifat mengekang.

Ciri-ciri :
- Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari
pemerintah dan agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah,
tunduklah, berjuanglah.)

Latar belakang : Perkembangan dari paham yang dipraktikkan


di Italia pada tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini
menjabat sebagai Perdana Menteri Fasis di Italia. Dilakukan
awalnya untuk melawan anarkisme dan komunisme.

Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar


“ditakuti” oleh rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur
masyarakat.

Ciri-ciri :
- Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa
koalisi sipil, militer, atau partai yang berkuasa saat itu.
- Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap
negara.
- Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh
Komunisme
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas
dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran antara.

Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis


oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik
yang mengusung pertentangan kelas social (kaum proletar dan
kaum borjuis)

Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa yang


cenderung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada, resep
perbaikan untuk masa depan, dan rencana tindakan jangka
pendek yang memungkinkan tercapainya tujuan yang berbeda-
beda.

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata (tanpa kelas)
-
Komunisme sangat kontra terhadap liberalisme dan semua
yang berbau agama, karena semuanya tidak objektif dan
tidak berwujud dalam realitas masyarakat serta hanya
memberikan ilusi semata. Liberalisme juga menimbulkan
ketidakadilan sosial melalui kapitalisme, serta memberikan
kebebasan bersuara kepada individu mengontrol
pemerintah dan membiarkan kapitalisme menguasai media
massa sebagai industri untuk megejar keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Sebaliknya liberalisme memusuhi komunisme, karena ajarannya
dianggap sama sekali tidak memberikan kebebasan kepada
individu untuk menyatakan pendapat dan memiliki media
massa, serta tidak membolehkan individu memiliki kekayaan
yang diperlukan dalam mencapai kebahagiaan. Ideologi yang
menganut agama menolak komunisme karena tidak mengakui
adanya Tuhan dan beberapa penganut ideologi agama menolak
liberalisme karena terlalu mendewakan materi dan kebebasan
individu.
Perbandingan Ideologi
Pancasila dengan Ideologi Lain
Ideologi
Aspek
Agama Liberalisme Komunisme Pancasila
Kitab suci sebagai Hukum untuk Demokrasi rakyat DemokrasiPancasila
dasar hukum melindungi individu Hukum untuk
Berkuasa mutlak satu menjunjung tinggi
Politik Hukum Pemaksaan agama Dalam politik parpol keadilan dan
penguasa terhadap mementingkan Hukum untuk keberadaan individu
individu individu melanggengkan komunis dan masyarakat

Tergantung pada Peran negara kecil Peran negara sangat Peran negara ada
pertanian / dominan untuk tidak terjadi
perdagangan yang Swasta mendominasi monopoli, dan lain-
ditentukan oleh alam Monopoli negara lain yang merugikan
Ekonomi dan keadaan alam Monopolisme rakyat
ditentukan olehTuhan
Ideologi
Aspek
Agama Liberalisme Komunisme Pancasila
Setiap individu harus Agama urusan pribadi Agama candu Bebas memilih salah
beragama dan masyarakat satu agama
menjalan kan ibadah Bebas beragama Agama harus dijauhkan
Agama agama kepada Tuhan dari masyarakat Atheis tidak dilarang,
nya Bebas tidak beragama tapi tidak diakui
Atheis

Hukum bersumber Penghargaan atas Atheisme Pemerintah yang


pada Kitab Suci HAM Demokratis
Otoriter
Pemimpin agama Demokrasi Keseimbangan
memiliki peran besar Ingkar HAM Antara liberalism
Ciri Khas dalam Negara seperti Negara hukum dan komunisme
pemimpin Politik Reaksi terhadap
liberalisme dan
kapitalisme
Agama dan Negara

 Negara sekuler: pemisahan total negara dan


agama
 Negara agama: menjadikan agama sebagai
dasar kekuasaan dan kedaulatan negara
 Negara Pancasila: memberi peran agama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
(bukan negara agama dan bukan negara
sekuler)
Agama dan Pancasila

Pancasila:
•Sumber dari segala sumber hukum dan UUD 1945,
sebagai alat pemersatu bukan pemecah belah dan
tidak berpihak
•Mengandung nilai-nilai moral universal yang
diajarkan oleh seluruh agama
•Nilai etik dan moral berasal dari nilai-nilai tradisi dan
agama (HAM)
Agama dan Budaya

 Agama bagian dari budaya


– Budaya adalah seperangkat sistem nilai, norma,etika,
keyakinan dan perilakunya (bersumber dari banyak
hal termasuk agama)

 Budaya bagian dari agama


– Budaya adalah penuntun perilaku, pandangan hidup
bagi pengembannya.
– Aspek mana yang paling menentukan arah hidup
pemeluknya? Agama? Budaya (seperangkat ide)?
Agama dan Keberagaman
Internal vs Eksternal
Internal:
Terkait dengan doktrin agama yang pemahamannya
berada di bawah tanggung jawab masing-masing tokoh
dan umat agama yang bersangkutan. Dalam lingkup ini ada
aspek iman, keyakinan, dan klaim kebenaran yang
membedakan agama yang satu dengan yang lain
Eksternal:
Terkait dengan hubungan antar umat beragama, yang
berada di satu wilayah/konteks ruang dan waktu yang
mempertemukan doktrin agama dengan doktrin-doktrin lain
baik yang bersumber dari agama (yang berbeda) atau nilai-
nilai budaya lain. Dalam lingkup ini ada nilai-nilai universal
yang menjadi anutan, yaituPancasila dan UUD 1945
Kritik atas Ideologi

 Apakah kita masih memerlukan ideologi


– “The end of ideology”, - Daniel Bell
– “The end of history”

 Sekarang ini ada fenomena menarik, yaitu


kesenjangan antara ideologi formal vs ideologi
substansial.
– Contoh: Beberapa partai secara formal berideologi Islam
atau Pancasila, tetapi secara substansial perilaku politik
mereka tetap sama. Orang berhipotesis sesungguhnya
ideologi ‘asli’nya adalah ‘uang’ dan ‘kekuasaan’
Nuhun……….

Anda mungkin juga menyukai