Oleh :
Muhammad Nurdin Iman (1410212048)
Elvina Ramadayanti (1710212018)
Ridwan Efendi (1710213024)
Kromosom
Kromosom adalah struktur mirip benang yang terdapat gen di dalamnya.
Gen sendiri merupakan instruksi individual yang memberi tahu tubuh kita
bagaimana caranya berkembang dan menjalani fungsinya. Gen juga
mengatur karakteristik fisik dan medis, seperti golongan darah, warna
rambut, hingga kerentanan terhadap penyakit.
Gen terdiri dari DNA. Ukuran gen ini bervariasi, bisa terdiri dari beberapa
ratus basis DNA atau bahkan bisa melebihi 2 juta basis. Diperkirakan
manusia memiliki sekitar 20.000 hingga 25.000 gen. DNA membentuk
gen, kemudian gen membentuk kromosom, dan kromosom akan membuat
kesatuan yang disebut dengan genom.
Penelitian yang dilakukan untuk mempelajari kromosom umumnya
dilakukan selama pembelahan sel. Ketika sel tidak membelah, kromosom
tidak dapat terlihat di inti sel, bahkan ketika dilihat dari bawah mikroskop.
DNA yang membentuk kromosom menjadi lebih padat selama
pembelahan sel, sehingga akan terlihat.
Penelitian yang dilakukan untuk mempelajari
kromosom umumnya dilakukan selama
pembelahan sel. Ketika sel tidak membelah,
kromosom tidak dapat terlihat di inti sel,
bahkan ketika dilihat dari bawah mikroskop.
DNA yang membentuk kromosom menjadi
lebih padat selama pembelahan sel, sehingga
akan terlihat.
Struktur kromosom
Poliploidi buatan dapat dilakukan dengan meniru yang terjadi di alam, atau dengan
menggunakan mutagen. Kolkisin adalah mutagen yang umum dipakai untuk
keperluan ini. Efeknya cepat diketahui dan aplikasinya mudah. Penggunaannya
beresiko tinggi karena kolkisin sangat karsinogenik.
Autopoliploid terjadi apabila suatu spesies, karena salah satu sebab di atas,
menggandakan set kromosomnya dan kemudian saling kawin dengan
autopoliploid lain. Pola pembelahan sel autopoliploid rumit karena melibatkan
perpasangan empat, enam, atau delapan set kromosom. Triploid karena
autopoliploid dapat bersifat fertil.
Allopoliploid terjadi karena persilangan antarspesies dengan genom yang berbeda
tanpa diikuti reduksi jumlah sel dalam meiosis. Amfidiploid adalah allotetraploid
yang perilaku pembelahan selnya serupa dengan diploid. Allopoliploidi segmental
terjadi apabila sebagian kromosom berasal dari genom yang berbeda (tidak
semuanya berasal dari set kromosom yang lengkap).
(Meiosis I)
Prohase I
Prophase Metaphase I
Prometaphase Anaphase I
Telophase I
Fase Metaphase
(Meiosis II)
Anaphase Prophase II
Telophase Metaphase II
Anaphase II
Telophase II