Anda di halaman 1dari 21

REVOLUSI HIJAU

INDIKATOR
1. Mendeskripsikan Revolusi Hijau
2. Menjelaskan Perkembangan Sistem Informasi dan Komunikasi
Pengertian Pokok

Latar Belakang Revolusi Hijau

Penelitian Revolusi Hijau

Revolusi di Indonesia

Dampak Revolusi Hijau


 REVOLUSI HIJAU adalah pengembangan
teknologi untuk meningkatkan produksi
pangan, terutama jenis makanan pokok,
seperti beras, jagung dan gandum.

 Revolusi hujau merupakan upaya


peningkatan hasil produksi pertanian untuk
dapat memenuhi kebutuhan manusia yang
pertumbuhannya sangat pesat
 Metode yang ditempuh revolusi hijau dapat
berbagai seperti : memperkenalkan tanaman baru,
pupuk, peningkatan irigasi, perlindungan tanaman
dari serangan hama, pengenalan varietas
tanaman jenis unggul.
1. Pertambahan penduduk yang pesat.
2. Lahan pertanian yang sempit.
3. Kebutuhan pangan yang meningkat akibat pertambahan
penduduk yang cepat.
4. Mengupayakan penambahan hasil produksi pertanian untuk
mengimbangi jumlah penduduk yang pesat tersebut .
5. Kerusakan lahan pertanian akibat ulah manusia seperti perang
dan penebangan liar.
Teori Robert Malthus
dalam bukunya berjudul
”An essay on the principle
of population”

“ Pertumbuhan Penduduk Mengikuti Deret Ukur


Sedangkan Pertumbuhan Bahan Pangan
Mengikuti Deret Hitung “
Perang dunia 1 menyebabkan hancurnya lahan
pertanian produktif pertanian di eropa serta
tingginya tingkat kegagalan panen.

Untuk mengatasi masalah itu produktivitas


pertanian berusaha dikembangkan sebuah
riset.
Pelaksanaan penelitian ilmiah disponsori Ford
and Rockefeller Foundation di dua pusat penelitian
dunia yaitu :
1. International Maize and Wheat Improvement
Centre di Mexico penelitian ini dilakukan
oleh Norman E. Baurlang
2. International Rice Reasearch Institut yang
berpusat di Los Banos Filipina

Tujuan riset tersebut mencari berbagai varietas


tanaman penghasil biji-bijian terutama beras dan
gandum yang dapat berproduksi dengan cukup tinggi
3.PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU
Negara berkembang sangat merespon positif
revolusi hijau ( india, filipina, turki, pakistan,
meksiko)

Pasca perang dunia perkembangan revolusi hijau


sangat pesat yakni mekanisasi pertanian

Lembaga riset internasional yang sukses


menemukan varietas padi baru “IRRI” (International
Rice Research Institute
IRRI didirikan di Los Banos ( Brazil ) dan di filipina
disponsori oleh Ford Foundation Dan Rockefeller

Varietas padi baru ini ternyata meningkatkan hasil


pertanian padi dikawasan asia

Kesuksesan temuan lembaga riset irri berdampak


pesatnya revolusi hijau negara-negara
berkembang ( asia, amerika latin, dan afrika )
Revolusi hijau telah berhasil mencukupi
pangan pada era 60 – 80 an melalui
penggunaan mesin, pupuk, pestisida dan bibit
unggul.

Banyak negara yang menikmati hasil dari


revolusi hijau termasuk Indonesia yang
berhasil mencapai swasembada beras pada
1984 melalui program Bimas.
4.REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA

A. KRONOLOGIS LAHIRNYA
 Upaya revolusi hijau di Indonesia dilakukan sejak masa
presiden soekarno seperti:
1. Program bimbingan massal (BIMAS)
2. Rencana kasimo
3. Program padi sentra

 Masa orde bari revolusi hijau seperti program


“intensifikasi pertanian” dan “ekstensifikasi pertanian”
INTENSIFIKASI PERTANIAN
 Intensifikasi pertanian dilakukan dengan
konsep panca usaha tani yakni:
1. Penggunaan bibit unggul
2. Pupuk
3. Mekanisasi pertanian,
4. Pengairan yang cukup
5. Pestida
EKSTENSIFIKASI
 Ekstensifikasi pertanian dilakukan dengan membuka lahan
pertanian yang baru di daerah yang yang cadangan
pertaniannya masih sangat luas
REVOLUSI HIJAU
 Pada tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan
program pembangunan pertanian yang dikenal dengan
program BIMAS.

 Tujuan revolusi hijau di Indonesia adalah untuk menaikkan


produktivitas sektor pertanian, khususnya sub-sektor pertanian
pangan, melalui penerapan paket teknologi pertanian modern.

 Paket tersebut terdiri atas : pupuk non-organik, obat-obatan


pelindung tanaman dan bibit padi unggul.

 Selain itu juga, Pemerintah menyediakan prasarana kredit dan


prasarana penunjang lain seperti rehabilitasi pembangunan
prasarana irigasi.
 Program BIMAS membutuhkan waktu 20 tahun untuk merubah
sikap petani, khususnya petani sub-sektor pangan; dari sikap
“anti teknologi” ke sikap yang mau memanfaatkan teknologi
pertanian modern (pupuk kimia, obat-obatan pelindung dan bibit
padi unggul).

 Perubahan sikap petani tersebut sangat berpengaruh terhadap


kenaikan produktivitas sub-sektor pertanian pangan, sehingga
Indonesia mampu mencapai swasembada pangan.
 Revolusi hijau pada tujuan makronya telah berhasil, yakni
meningkatkan produktivitas sub-sektor pertanian pangan.

 Tetapi, pada tujuan mikronya, revolusi hijau telah


menimbulkan permasalahan tersendiri. Salah satunya adalah
terjadinya uniformitas bibit padi di Indonesia.

 Bibit padi yang boleh ditanam adalah bibit padi unggul yang
disediakan oleh Pemerintah, sementara bibit lokal yang
semula banyak ditanam petani dilarang penggunaannya.
Peningkatan harga pupuk kimia dan BBM
Penurunan harga komoditas di pasar dunia
akibat produksi yang berlebihan
Ketergantungan yang semakin meningkat
terhadap penggunaan pestisida dan pupuk
buatan
Pencemaran tanah dan air semakin tinggi
Tanah menjadi berkurang kesuburannya akibat
penggunaan pupuk yang berlebihan tanah
pertanian yang teksturnya semakin keras.
Residu dalam produk
Dampak terhadap kesehatan
Banyak produk pertanian yang terkontaminasi
oleh pestisida dan berakibat buruk pada
kesehatan terutama penyebab penyakit
degeneratif
Penggunaan pestisida yang berlebihan juga
menimbulkan banyak hama yang resisten
apalagi didukung oleh penanaman yang sejenis
(monokultur).
Berkurangnya nilai yang diterima petani akibat besarnya
biaya input dalam pertanian.

 Revolusi hijau menuntut input dengan biaya yang besar


 Besarnya biaya input menyebabkan hasil yang diperoleh
petani semakin kecil
 Nilai hasil pertanian saat ini secara nominal lebih tinggi
namun secara riil semakin berkurang.
DISKUSI KELOMPOK

Amati kegiatan pertanian yang dilakukan


masyarakat sekitar tempat tinggal kalian.
Identifikasi produksi pertanian apa yang
dihasilkan, bagaimanakah upaya para petani
untuk meningkatkan hasil pertaniannya?

Anda mungkin juga menyukai