Anda di halaman 1dari 13

JURGEN HABERMAS

Riwayat Hidup
 Lahir di Gummersback dekat Dussedorf, Jerman
pd tgl 18 Jui 1929. Ayahnya seorang usahawan
industri dan pedagang kelas menengah
 Lahir ketika dunia sedikit kacau karena perang,
shg pemikirannya terpengaruh untuk mengatasi
penindasan akibat komunikasi yg terdominasi
 Habermas belajar filsafat di Gottingan (1956)
dan mjd asisten Adorno di Sekolah Frankfurt.
Habermas tertarik utk mempelajari perilaku
manusia dlm hubungannya dg teknologi.
 Mjd profesor filsafat dan sosiolog pada usia
muda di Heidelberg. Setelah itu kembali ke
Frankfurt karena memperoleh tempat untuk
mengajar di sana
KRITIKAN THD AJARAN MARX
 Habermas seperti pendahulunya Adorno dan Horkheimer,
menginginkan filsafat mjd empiris, sejarah tdk bisa saja
mjd pisau analisis tetapi dpt berfungsi dlm tataran praktis
 Tujuan awal dari sebuah teori adl untuk mempermudah dan
menyelesaikan masalah yg dihadapi manusia, tdk sekedar
melakukan pendeskripsian masalah. Hal ini mempengaruhi
cara berpikir peneliti, shg tujuan utam analisis masyarakat
adl bgmn utk mendaptkan sebuah tranformasi thd tatanan
sosial masyarakat
 Titik tolak pemikiran Habermas melihat kemampuan Marx
utk memberikan pencerahan kepada kaum buruh yg tdk
sadar bahwa dirinya ditindas oleh golongan pemilik pabrik.
Buruh waktu itu percaya bahwa kapitalisme mrp sesuatu yg
alamiah dan wajar utk memperoleh kemajuan zaman.
Ketidaksadaran buruh tsb diterangkan oleh Marx dg
perhitungan ekonomi. Kapitalisme hanyalah ideologi
produk kelas borjuis demi pemenuhan dan pembenaran
kepentingan mereka
 Kondisi ini menyebabkan Marx seolah-olah mjd
Nabi karena mampu menunjukkan sifat2x mana
saja dari kapitalisme yg tdk memanusiakan
manusia. Sbg tindak lanjut analisis Marx
mengenai penindasan membuat kesadaran kaum
marjinal tercerahkan dan membuat penindasan
yg dilakukan golongan borjuis tdk sekedar
diterima begitu saja
 Kondisi penindasan ini harus dilawan di ubah.
Karena sejarah mrp hasil pekerjaan manusia
bukan takdir Tuhan yg mutlak. Oleh karena
menyadari bahwa sistem kapitalis mrp sebuah
sistem yg menindas dan tdk wajar menimbulkan
keinginan dari kelas proletar utk merubah
sistem.
 Dengan mempergunakan analisis Freud,
Habermas mencoba memperdalam teorinya.
Analisis Freud menyebut manusia seringkali
mengalami trauma yg kdg tdk disadari dan tdk
bisa dihindari apalagi diubah. Trauma tsb
muncul dlm bentuk histeria, dg psikoanalisis
kehendak tak sadar yg bersifat traumatis tsb dpt
diatasi.
 Kata kunci dari pemahaman akan kondisi
traumatis dlm diri individu membawa kpd
pemahaman yg diangkat dlm situasi makro
masyarakat. Realitas dlm masy yg bersifat
traumatis dpt diubah oleh manusia ke dlm
tingkatan yg lebih nyata, nyaman, dan
manusiawi
 Bagi Habermas, Marx mengalami kebuntuan karena
terjebak pd positivisme ilmu alam. Analisis Marx
bertumpu pada pernyataan hakekat manusia adl kerja.
Dan ini yg diyakini oleh tokoh aliran kritis gelombang
pertama.
 Habermas memberikan penawaran utk mengatasi
kebuntuan dg dua langkah. Pertama, melakukan kritik
secara terus menerus rasio yg berpusat pd subyek.
Kedua, menghentikan semua program krtikan terhadap
rasio masyarakat utk mengembalikan modernitas ke arah
tujuan awalnya.
 Tetapi disisi lain, Habermas membuat terobosan baru dg
mengambil jalan ketiga yg mrp kelanjutan jalan pertama.
Habermas tdk lagi hanya melakukan kritikan thd rasio,
namun mengubah arah analisis ke dalam bahasa
(komunikatif). Habermas dg cekatan meneruskan
kembali proyek rasionalisasi yg telah dimulai sejak
zaman pencerahan. Hal ini membawa Teori Kritis
selamat dari krisis besar yaitu pesimisme
 Menurut Habermas, analisis perkembangan masyarakat Marx
telah gagal. Karena realisasinya hanya melihat perkembangan
masyarakat yg bertumpu pd pemilikan alat-alat produksi. Hal
ini membawa konsekuensi kepada perubahan analisis tindakan
dasar manusia yg lain, yaitu komunikasi
 Perkembangan basis yg mampu mempengaruhi supra hanya
terjadi pd masa lampau dan tdk akan terjadi pada dunia saat ini.
Dalam kondisi masyarakat kapitalis tua terhadap negara yg
mampu mengatur dan melakukan intervensi dlm bidang
ekonomi dg kebijakan politik.
 Buruh sbg satu2xnya subjek revolusi tidak sepenuhnya benar.
Kelas buruh tidak revolusioner lagi karena telah terinternalisasi
oleh nilai-nilai masyarakat kapitalis, shg sistem yg mampu
mengatasi kekurangan dlm hidup.
 Kesalahan asumsi terjadi karena menganggap negara akan dan
harus hilang ketika masuk tahap masyarakat sosialis. Kondisi
tsb tdk akan terjadi karena selain kapitalisme tdk hancur, akan
sulit untuk memisahkan negara dg masyarakat. Negara mrp
produk masyarakat yg dimaksudkan utk mendapatkan
kemakmuran. Negara bukan diciptakan utk melakukan
penindasan seperti analisis Marx. Kebebasan dlm arti
globalisasi yg berprinsip pada kebebasan yang akan melahirkan
dominasi dan eksploitasi baru oleh pemain baru, disinilah peran
negara akan muncul kembali
TINDAKAN KOMUNIKASI
 Bagi Habermas, tindakan dasar manusia bukan hny kerja
akan tetapi juga komunikasi (bahasa). Keduanya mrp
tindakan dasar manusia namun keduanya mempunyai
beberapa segi perbedaan.
 Tindakan dlm kerja lebih didasarkan pada hubungan antara
manusia dg alam, shg mengarahkan pada bagaimana
manusia mampu menguasai alam. Sedangkan tindakan
komunikasi menyangkut mengenai hubungan manusia
dengan manusia lainnya. keduanya mempunyai esensi yg
berbeda, hubungan yg pertama bersifat asimetris artinya
alam akan dikuasai atau dijadikan sbg sesuatu yg
subordinasi oleh manusia. Penguasaan oleh manusia
dilakukan dg cara mengolah alam secara maksimal
mungkin.
 Dalam tindakan komunikasi tdk tjd hubungan yg bersifat
penindasan, karena hubungan komunikatif tdk mengenal
unsur paksaan. Komunikasi hny dpt terjadi bila pihak2x yg
melakukannya saling menghargai kebebasan, mengetahui
maksudnya, dan saling percaya, kecuali dlm paksaan.
 Dalam komunikasi yg memaksa terjadi penindasan shg
sangat dipentingkan sebuah public sphere yg bebas dari
dominasi
 Hakikat kehidupan manusia menurut Habermas ada dua.
Pertama adalah hakikat hubungan manusia dg alama yg
bisa diperoleh lewat kerja. Hubungan manusia dg alam
bersifat eksploitasi. Manusia hrs menundukkan alam dan
mengolahnya demi pemenuhan kebutuhan, meskipun
demikian hubungan ini kemudian terbalik. Manusia
didikte oleh alam lewat teknologi. Kedua, adalah
hubungan manusia dg manusia lain. Hubungan manusia
dg manusia bersifat setara, tdk terdapat penindasan lewat
komunikasi.
 Dlm komunikasi harus dipenuhi syarat kesepahaman.
Pertama, sebuah komunikasi hanya terjadi ketika apa yg
dikatakan seseorang dipahami dg jelas oleh pihak lain shg
terjadi pertukaran makna. Kedua, semua muatan yg
dikatakan seseorang dlm berkomunikasi dipahami sebagai
kebenaran. Meskipun demikian dlm komunikasi
kebenaran orang lain tdk mutlak akan mampu dipaksakan
kepada orang lain. Dengan kata lain, peserta dg peserta yg
lainnya tdk terdapat perbedaan kekuasaan.
 Ketiga, pembicara boleh mengatakan apapun dan semua
peserta mempuyai kesempatan yg sama untuk
mengemukakan argumen, mengritik argumen peserta
lain.
 Keempat, pembicara harus sungguh2x dlm
perkataannya, pembicara tidak boleh bermaksud menipu
pendengarnya (tdk ada maksud melakukan manipulasi
kepada peserta yg lain tanpa disadari)
 Keempat syarat tsb harus terdapat dlm setiap
pembicaraan yg menghendaki pembicaraan yg tdk
terdistorsi, pembicaraan yg egaliter. Tindakan
komunikasi merupakan tindakan yg bebas dari
kekuasaan.
 Hal ini terjadi karena dlm komunikasi tdk terjadi
pemaksaan artinya meskipun kelihatannya kita kalah
dalam argumen akan tetapi tidak terjadi dlm hati.
Kemauan hati tdk dpt dipaksa dg konsep atau pendapat
orang lain. Represi kehendak hanya muncul dlm tataran
tindakan tdk dlm bahasa kalbu.
SYARAT RUANG PUBLIK

 Pertama, suatu ruang yg bebas penguasaan, siapapun


boleh terlibat komentar tanpa ada kekuatan utk direpresi
 Kedua, setelah ada sarana tsb perlu adanya pemegang
kendali perubahan yaitu ilmuwan yg menggantikan
proletar
 Ketiga, setelah dirumuskan barisan pelopor baru perlu
pencarian siapakah yg seharusnya melakukan
perubahan. Atau siapakah yg bertindak sbg subjek
perubahan.
 Habermas menyebut, subjek perubahan adalah umat
manusia seluruhnya karena semuanya tertindas, shg tdk
ada guru dan murid
PROYEK PENCERAHAN HABERMAS
 Habermas memahami rasionalisasi sbg proses berkembangnya
rasio ke dalam segenap kehidupan dan perilaku manusia.
Membedakan dua rasionalitas, yg didasarkan pd konsep Max
Weber. Pertama, tindakan rasionalitas bertujuan. Kedua, tindakan
komunikatif.
 TIndakan rasional bertujuan mrp perkembangan dari konsep
Weber “zwerkrational action”. Tindakan ini bertujuan melahirkan
saintisme da teknologi. Logika pemikiran sains dan teknologi
mjd sebuah ideologi terbawa masuk ke dalam dunia sosial. Oleh
karena itu logika komunikatif tdk punya porsi dlm masyarakat
yang ada hanyalah logika ilmu pasti.
 Habermas menyebut manusia mengalami krisis dlm bentuk
keterasingan. Pertama, keterasingan yg ada di luar dia atau
eksternal. Kedua, keterasingan yg berasal dari dalam dirinya.
Krisis atau keterasingan eksternal adalah krisis ekonomi, bencana
alam, sakit,dll.
 Krisis eksternal mampu diatasi dg rasionalitas instrumental yg
menghasilkan manajemen teknik. Sedangkan krisis yg kedua
dialami individu yg mengancam identitas dan eksistensi sosial yg
berhubungan dg nilai-nilai, norma kultural masyarakat. krisis ini
dpt diatasi dengan rasionalitas interaksi (komunikatif)
 Teknologi dipandang sbg bentuk rasionalitas yg
dibutuhkan manusia. Dlm masyaraka barat
perkembangan rasionalitas bertujuan dg rasionalitas
komunikatif berjalan timpang.
 Rasionalitas bertujuan terwujud dlm kerja berkembang
pesat, sedangkan rasionalitas dlm bidang interaksi
kurang berkembang bahkan digeser dan digantikan oleh
rasionalitas dlm bidang kerja
 Sehingga terjadi penghapusan atau hilangnya
rasionalitas interaksi (komunikasi) dg digantikan oleh
rasionalitas dlm bidang kerja (teknis). Habermas
mengusulkan untuk mengatasinya perlu pengembangan
rasionalitas kritis dlm bidang interaksi
 Pemikirannya mengarah pada pemikira rasionalitas
komunikatif utk mencapai konsensus demi
emansipatoris

Anda mungkin juga menyukai