Anda di halaman 1dari 41

MUSKULOSKELETAL

dr. Tri Rini Pramuningsih, M.Kes


Muskuloskeletal
1. Introduksi patologi muskuloskletal

2. Penyakit infeksi pada sistem


muskuloskeletal

3. Neoplasma muskuloskletal

4. Soft Tisue Patologi


REFERENSI

 Carr, J & Shepherd, R (1998). Neurological Rehabillitation: Optimizing Motor


Performance Oxford:Butterworth-Heinemann
 Lindsay, Bone & Callander (1997). Neurology and Neurosurgery Illustrated (3rd
ed). New York: Churchill Livingstone
 Edwards, S (2000). Neurological Physiotherapy: A Problem Solving Approach (2
nd ed). New York: Churchill Livingstone
 Cohen, H (1999) Neuroscience for Rehabilitation (2nd ed) Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins
 Catherine Cavallaro Goodman (2009). Pathology Implication for Physical
Therapist, third edition, Elsevier Health Science Division
Introduksi patologi muskuloskletal

Musculosceletal/ muskuloskeletal :
 Musculus : otot
 Scleleton : tulang dan kerangka tulang
rawan yang menyusun dan
memberikan bentuk tubuh manusia /
hewan vertebrata
SISTEM MUSCULOSCELETAL

 Sebagai penunjang bentuk tubuh dan utk pergerakan manusia


 Terdiri dari :

a. Tulang
b. Otot
c. Sendi
d. Jaringan penghubung
 Otot(muscle)jaringan tubuh yg berfungsi
mengubah energi kimia menjadi kerja
mekanik sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan
 Rangka (skeletal)bagian tubuh yg tdd
tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago)
sbg tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi
Kontraksi otot rangka
Sumber energi otot

 ATP + air --> ADP + asam fosfat + 1200 kal


 Fosfokreatin + ADP --> kreatin + ATP
 Oksidatif fosforilasi
40 ATP dari bahan dasar glukosa atau FFA.
Membutuhkan oksigen; butuh waktu lama.
 Glikolisis
tanpa oksigen 4 ATP dan asam laktat; lebih
cepat
Kelelahan
 Saat melakukan aktifitas otot menggunakan banyak energi
dan oksigen
 Kelelahan: otot, neuromuskular junction, sistem saraf
pusat
 Sering terjadi karena kelelahan otot: penumpukan asam
laktat dan kehabisan energi serta oksigen
 Dikenal mekanisme hutang oksigen
 Oleh karena itu pada masa pemulihan dibutuhkan oksigen
untuk oksidasi asam laktat menjadi asam piruvat,
resintesis fosfokreatin dan membentuk ATP cadangan otot
Hutang oksigen:
Dalam keadaan normal, tubuh mempunyai cadangan O2 ±2 L untuk
metabolisme aerobik yang terdiri atas:
-0,5 L di dalam udara paru
-0,25 L terlarut di dalam cairan tubuh
-1 L berikatan dengan Hb
-0,3 L berikatan dengan mioglobin
Pada exercise berat, semuanya terpakai dalam 1 menit untuk metabolisme
aerobik
-Setelah exercise selesai:
 cadangan O2 harus diganti kembali melalui respirasi
 diperlukan 9 L tambahan O2 untuk penggantian sistem phosfagen dan
sistem laktat
 Jumlah O2 yang harus dibayar ini disebut hutang O2
Kemampuan adaptasi otot

 Otot mampu beradaptasi


 Latihan berlebih akan
memperbanyak serta memperbesar
protein kontraktil ⇒hipertropi
 Penggunaan menurun akan
mengurangi protein kontraktil ⇒
mengecil (atropi)
Jenis-jenis kontraksi otot
 Isotonik

- Proses kontraksi yang menyebabkan pemendekan panjang


otot
- Tonus otot tidak berubah
- Terjadi pemendekan sarkomer
- Misal pada saat menenkuk siku untuk mengangkat beban
 Isometrik

- Tidak ada pemendekan otot, tonus meningkat.


- Saat mendorong beban
Faktor penentu Tegangan Otot
1. Jumlah serat yg berkontraksi
- jumlah unit motorik yg terlibat
- jumlah serat otot per unit motorik
- jumlah serat otot yg tersedia u/ kontraksi (ukuran otot, adanya
penyakit, tingkat pemulihan)
2. Tegangan yg terjadi oleh setiap serat yg berkontraksi
- frekuensi rangsangan
- panjang serat permulaan
- tingkat kelelahan (lama aktivitas, jenis serat: oksidatif/
glikolitik)
- ketebalan serat (jenis serat, pola aktivitas saraf, jumlah
testosteron)
Kekuatan kontraksi

 Jumlah unit motor neuron yang terlibat.


Gerakan halus hanya melibatkan sedikit
unit motor, dengan kontrol penuh.
 Panjang awal otot, makin panjang makin
kuat kontraksi
 Kelelahan
 Ketebalan. Makin tebal makin kuat
Pengaturan gerakan motorik

 Gerakan yang dihasilkan otot tergantung jumlah


impuls yang bersifat eksitatori dan inhibisi
 Jika mekanisme inhibisi hilang spastis (kaku)
 Jika mekanisme eksitasi hilangflaksid (lemas)
 Otot memiliki organ tendo golgi dan muscle spindel
 Muscle spindel berada ditengah-tengah gelendong
otot, bekerja jika otot terlalu teregang.
 Tendo golgi bekerja sebaliknya. Terdapat pada
tendon. Jika kontraksi otot berlebihan dan tendo
teregang relaksasi otot
Kerja Otot
1. Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
2. Supinasi(menengadah) >< Pronasi
(tertelungkup)
3. Depresor(menurunkan) >< Levator (menaikkan)
4. Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
5. Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor
(menyempitkan)
6. Adduktor (dekat) >< Abduktor (jauh)
Tendon
 Tendon adalah tali atau urat
daging yang kuat yang bersifat
fleksibel, yangterbuat dari fibrous
protein (kolagen).
 Tendon berfungsi melekatkan
tulang dengan otot atau otot
dengan otot
Ligament
Ligament adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan jaringan
elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus tulang dengan
tulang yang diikat oleh sendi.
Beberapa tipe ligamen :
1. Ligamen Tipis
 Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligament kolateral yang
ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan
2. Ligamen jaringan elastik kuning.
 Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus
danmemperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.
Tulang
 Merupakan rangka penunjang bentuk tubuh, pelindung
organ- organ vital, serta tempat melekatnya otot-
otot rangka
 Komponen tulang:
 70% mineral (kalsium, Fosfat, dll)  kekuatan
terhadap kkompresi
 30% komponen organik (kolagen, proteoglikan) 
kekuatan terhadap regangan
 Tulang berongga di bagian tengah  maksimalkan
kekuatan struktur tulang dengan bahan yang ringan
Tulang panjang
 Diafisis : tulang kortikal  kuat
 Metafisis : tulang spongiosa, berfungsi sebagai
a. Penopang sendi
b. Tempat perlekatan tulang dan tendo pada epifisis
 Lempeng epifisis : daerah pertumbuhan memanjang/
longitudinal, menghilang pada dewasa
 Periosteum : merupakan lapisan fibrosa, proliferasi
pertumbuhan transversal
 Arteri  nutrisi  penyembuhan tulang yang patah
Pembentukan
•Penebalan/ pemanjangan tulang
•Berlangsung terus menerus
•Kecepatan tergantung rangsangan hormon (estrogen, progesteron, GH),
tulang faktor makanan (vit D), jumlah stres yang dibebankan (frakture), dll
•Aktivitas Osteoblas (Sel pembentuk Tulang)

Penguraian
• Absorbsi
• Terjadi bersamaan dengan pembentukan
• Aktivitas fagosit oleh Osteoklas

tulang
• Setelah selesai bekerja, osteoklas menghilang, tempat yang kosong diisi
osteoblas
• Mrp fungsi regenerasi

• Keseimbangan aktifitas osteoblas- osteoklas

Remodelling • Anak: osteoblas> osteoklas


• Dewasa Muda : Osteoklas = osteoblas
• Tua: osteoklas >>
SENDI
 Sendi/ Persambungan/Artikulatio adalah istilah
yang digunakan untuk menunjuk pertemuan
antara dua atau beberapa tulang dari kerangka
 Klasifikasi Sendi :
1. Sendi dapat diklasifikasikan menurut
kemungkinan geraknya: tidak dapat bergerak,
sedikit bergerak dan bergerak luas.
2. Tiga kelompok besar sendi adalah: fibrous,
cartilagineus dan synovial
Sendi dengan gerakan sedikit
 Articulatio Cartilaginea, hubungan antar tulang
disatukan oleh tulang rawan cartilago hyalin atau
fibro cartilago.
 Ada beberapa sub klas, yaitu:
 a. Syncondrosis, hubungan antar tulang bersifat
temporer, dimana tulang rawan yang terjadi saat
embrional dapat berkembang menjadi tulang keras
pada masa dewasa, dan dapat melayani
pertumbuhan dari tulang yang bersendi. Contoh:
hubungan antar tulang-tulang tengkorak.
 b. Symphisis, hubungan antar tulang di satukan oleh
jaringan fibrocartilago. Contoh: Symphisis pubis,
Symphisis intervertebralis, dan Symphisis
manubriosternalis.
Sendi yang Banyak Bergerak
 Articulatio synovialis (dhiarthrosis),
mempunyai karakteristik terdapat ruangan
spesifik yang memungkinkan gerakan menjadi
lebih bebas. Pada ruang ini terdapat cairan
“Synovialis” yang berfungsi sebagai pelumas,
yang dihasillan oleh lapisan dalam
pembungkus sendi (Capsule joint) yang disebut
membrana synovialis. Ujung-ujung tulang
yang ditutupi tulang rawan dan diperkuat
dibagian luarnya oleh kapsula sendi dan
ligamentum. Kapsula sendi ada dua lapisan,
yaitu:
 1)Bagian luar disebut stratum (membrana)
fibrosum.
 2)Bagian dalam disebut stratum (membrana)
synovialis.
Enam jenis sendi diarthrosis yang bergerak bebas :
 1. Sendi peluru atau art. Globaidea
(ball dan socket). Sendi ini
memberikan gerakan yang terbesar.
Kepala sendi yang agak bulat dari
tulang panjang masuk ke dalam
rongga yang sesuai berbentuk cekung
memungkinkan gerakan fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi,
dan gerak panduan atau
sirkumduksi. Jenis sendi ini
digolongkan ke dalam sendi
bersumbu tiga. Contoh sendi ini
adalah art humeri dan art coxae.
2. Sendi bujur telur atau art.
Ellipsoidea (ellipsoid). Sendi
ini merupakan modifikasi
dari sendi peluru. Gerakan
sedikit terbatas dan
tergolong ke dalam sendi
bersumbu dua. Meskipun
dapat fleksi, ekstensi,
abduksi dan adduksi, namun
tidak rotasi. Sebagai contoh
sendi sendi
metacarpophalangea dan
jari-jari tangan.
3. Sendigeser (gliding, atrhrodial, plane).
Permukaan-permukaan sendi berbentuk tak
beraturan, biasanya datar atau sedikit
lengkung. Satu-satunya gerakan yang dapat
dilakukan adalah menggeser, karenanya
disebut nonaxial. Contoh-contoh terdapat
dalam tulang-tulang tarsal dan carpal, dan
juga processus articularis dari verterbrae.
4. Sendiputar atau art. Trocoidea (trocoid).
Gerakan pada sendi jenis ini terjadi di dalam
bidang transversal dengan longitudinal.
Contoh-contoh dari sendi ini ialah art,
radioulnar dan art. Atlanto epistrophica
pada rotasi kepala.
5. Sendi engsel atau art.
Throchlearis
(ginglysum). Gerakan
pada sendi ini ada di
dalam bidang sagital
dengan sumbu
transversal. Fleksi dan
ekstensi terjadi pada
siku, pergelangan kaki
dan sendi
interphalangea.
6. Sendi pelana atau
art. Sellaris (sellar).
Sendi ini berbentuk
seperti pelana. Sendi
bersumbu dua yang
dapat bergerak
fleksi, ekstensi,
abduksi, dan adduksi.
Satu-satunya sendi
pelana yang asli ialah
art. Carpometacarpal
dari ibu jari
Gerakan yang Terjadi Pada Sendi
1. Gerakanmeluncur, dimana dua permukaan ceper
bergerak bergeseran satu sama lain, seperti dalam
gerakan antar tulang-tulang karpal dan tarsal.
2. Gerakan bersudut (anguler), yang diterangkan
sesuai dengan arah dari gerakan, misal: fleksi, dan
ekstensi.
3. Gerakan rotasi adalah dimana satu tulang bergerak
mengitari tulang yang lain atau di dalam tulang
lain seperti pada sendi putar.
Sendi Anggota Atas
1. Sendi sterno-klavikuler adalah sendi meluncur
yang dibentuk oleh ujung besar disebelah
sternum dari clavicula yang bersendi dengan
faset untuk clavicula
2. Sendi akromio-claviculer dibentuk oleh ujung
luar dari clavicula yang bersendi dengan
prosesua akromion dari skapula.
3. Sendi bahu atau humero-skapuler adalah sendi
sinovial dari variasi sendi putar.
4. Sendi siku (sendi engsel)
5. Sendi radio-ulnaris
Sendi dari Tangan dan Jari
1. Sendi carpo-metakarpal adalah sendi meluncur yang
terbentuk dari sisi distal dari baris bawah tulang-tulang
karpal dari setiap tulang dari lima tulang metacarpal.
2. Sendi metacarpo-phalangeal adalah sendi dari kondiloid.
Kepala dari lima tulang metakarpal ini diterima dalam
permukaan persendian pada basisi dari phalang proximal.
3. Sendi interphalangeal adalah sendi engsel. Sendi ini
terbentuk oleh kepala phalang proximal yang diterima
dalam permukaan persendian di atas basis phalang distal.
Sendi Anggota Bawah
 Sendi panggul adalah jenis sendi putar.
 Sendi lutut adalah sendi engsel dengan
perubahan dan yang dibentuk oleh kedua
kondil femur yang bersendi dengan permukaan
superior dari kondilus-kondilus tibia.
 Sendi tibio-fibuler. Sendi-sendi ini dibentuk
antara ujung atas dan ujung bawah ke dua
tulang tungkai bawah.
 Sendi pergelangan kaki.
Gangguan Muskuloskeletal
 Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang
mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta
tulang belakang.
 Sistem muskuloskeletal melibatkan struktur yang mendukung
anggota badan, leher dan punggung.
 Gangguan muskuloskeletal sering merupakan penyakit
degeneratif, penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh rusak
secara lambat yang dapat mengakibatkan rasa sakit dan
mengurangi kemampuan untuk bergerak, sehingga mengganggu
kegiatan sehari-hari.
 Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi
setiap area dalam tubuh. Bagian utama termasuk
leher, bahu, pergelangan tangan, punggung, pinggul,
lutut, dan kaki.
 Beberapa gangguan umum termasuk:
1. nyeri pada punggung bagian bawah
2. fibromyalgia
3. osteoarthritis
4. radang sendi
5. tendinitis

Anda mungkin juga menyukai